NikodemusNikodemus (bahasa Yunani: Νικόδημος, Nikodēmos) adalah nama seorang Yahudi, yang disebut dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen, terutama Injil Yohanes. Dicatat bahwa ia adalah seorang pemimpin agama orang Yahudi dan termasuk kelompok yang disebut sebagai Farisi.[1][2] Ia adalah salah satu duta besar yang dikirim Aristobulus ke Pompey.[3] Dia telah melihat mukjizat yang dilakukan Yesus dan telah mendengar ajaran Yesus.[1] Dia percaya bahwa Yesus benar-benar seorang Guru yang diutus Allah.[1] Dia ingin bertemu Yesus dan bercakap-cakap dengan-Nya, tetapi ia menunggu sampai malam tiba[4][5][6] agar tidak dikenal secara umum sebagai murid Yesus.[1] Pertemuan Nikodemus dan YesusMenurut Injil Yohanes pasal 3, Nicodemus datang pada waktu malam kepada Yesus untuk berbicara secara pribadi. Hal ini terjadi pada tahun pertama Yesus memulai pelayanannya dalam rangka perayaan Paskah di Yerusalem.[7] Inti percakapan Yesus dan Nikodemus adalah mengenai kelahiran kembali dan kehidupan kekal.[1] Nicodemus memulai percakapan dengan berkata:
Yesus Kristus langsung mengarahkan percakapan kepada pokok persoalan yang ada di hati Nikodemus, yaitu tentang Kerajaan Allah.
Kemudian Nikodemus mengajukan sejumlah pertanyaan "Bagaimana" untuk melakukan hal itu. Pertanyaan 1: Bagaimana seseorang dilahirkan kembali?Kata Nikodemus kepada Yesus:
Jawab Yesus:
Pertanyaan 2: Bagaimana hal itu terjadi?Nikodemus menjawab, katanya:
Yesus memulai jawaban dengan mengarahkan Nicodemus kepada pemikiran sorgawi bukan duniawi. Jawab Yesus selanjutnya:
Pernyataan terkenal Yesus kepada Nikodemus:[13]
Yesus datang untuk menyelamatkan orang-orang di dunia, bukan untuk menghukum mereka.[4] Tercatat pernyataan Yesus terakhir kepada Nikodemus:
Membela Yesus di depan kelompok FarisiPada waktu perayaan Hari Raya Pondok Daun, Yesus datang ke Yerusalem.[15] Imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mencoba untuk menangkap Yesus tetapi tidak berhasil,[16] antara lain karena para penjaga yang dikirim untuk menangkap ikut terpesona mendengarkan ajaran-ajaran Yesus.[17] Ketika orang-orang Farisi berkumpul untuk mengecam Yesus, Nikodemus mengangkat suara untuk membela Yesus:
Hal itu sementara dapat meredakan kemarahan orang Farisi sehingga mereka membubarkan diri,[19] meskipun mereka masih mempertanyakan keaslian pengajaran Yesus dengan menjawab Nikodemus: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea."[20] Saat Penguburan YesusSetelah Yesus Kristus mati disalibkan bersamaan dengan disembelihnya domba Paskah,[21] Yusuf dari Arimatea meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus dan menguburkannya.[4] Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu. Yusuf ini adalah seorang murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi.[22] Juga Nikodemus datang ke situ. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.[6] Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi menjelang perayaan Paskah, sedang dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.[23] Dengan demikian, Nikodemus adalah orang yang turut serta memberikan penguburan yang layak bagi Yesus.[1] Hal lain Mengenai NikodemusNama Nikodemus kemudian disebut-sebut dalam beberapa tulisan apokrif seperti Injil Nikodemus (Nicodemi Evangelium), sebuah dokumen yang diterbitkan pada abad keenambelas.[3] Berdasarkan tradisi Kristen, Nikodemus dianggap sebagai salah satu martir pada abad pertama.[1] Oleh Katholik Roma dan Orthodoks Timur, Nikodemus dihormati sebagai santo dan perayaannya diperingati pada tanggal 3 Agustus.[24] Dalam Injil, Nikodemus diperkenalkan sebagai orang yang berhati lurus, setia, namun yang ketakutan, bahkan tidak memahami Yesus pada waktu berhadapan muka dengan-Nya.[25] Nama "Nikodemus" sendiri berasal dari kata "nikos" (="pemenang") dan "demos" (="rakyat atau bangsa") yang berarti "bangsa/rakyat pemenang". Nama ini sering dipakai oleh orang Yunani dan muncul pula pada tradisi orang Yahudi.[25] Referensi
Lihat pula |