Tempat-tempat dalam kehidupan Akwila dan Priskila (biru) dan tempat lain (jingga).
Akwila dan Priskila adalah sepasang suami-istri Kristen pada abad pertama Masehi menurut Perjanjian BaruAlkitabKristen yang namanya selalu disebutkan bersama-sama. Mereka bertemu dengan Paulus dari Tarsus dan sama-sama bekerja sebagai tukang kemah (pembuat tenda). Kemudian mereka bersama-sama Paulus berkeliling mengabarkan Injil dan menjadi sahabat-sahabat dekat yang sangat dihormati Paulus[1]Priskila dan Akwila dicatat bekerja dengan tekun untuk menguatkan gereja mula-mula. Karena disebut bersama paling banyak di Alkitab, mereka dinamakan "pasangan paling populer" di kalangan orang Kristen. Menurut catatan Kisah Para Rasul, mereka mengkoreksi ajaran iman Apolos, salah satu pengkhotbah penting pada zaman itu. Pelayanan dan kepemimpinan mereka sebagai orang awam memberi inspirasi bagi pasangan suami-istri anggota-anggota gereja sampai saat ini dalam bekerja sama sebagai guru dan pengabar Injil di manapun mereka berada.[1]
Nama kedua orang ini disebutkan 7 kali di dalam Alkitab, dua kali di surat rasulPaulus, beberapa kali di dalam Kisah Para Rasul, dan satu kali di dalam kitab Timotius.[2] Pasangan ini merupakan penginjil keliling dan pemimpin gereja di jemaat-jemaat yang didirikan Paulus.[2] Dalam surat Paulus kepada jemaat Korintus yang ditulis ketika ia berada di Efesus, disebutkan bahwa Akwila dan Priskila juga ikut pindah ke Efesus.[2] Di kota itu, Priskila juga bekerja mengurus jemaat dan keluarganya. Dalam komentarnya yang ditulis dalam kitab Roma, Paulus menyebut Prisikila sebagai pemimpin gereja yang cukup baik.[3]
Etimologi
Priskila (Latin), yang memiliki makna yang patut dimuliakan.[2] Juga dipanggil Priska.
Di Korintus
Setelah meninggalkan Atena dan sampai di Korintus, Paulus berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan Priskila, istrinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma.[4]
Perintah Kaisar Klaudius (41-54 M) ini dicatat oleh sejarahwan Suetonius: "Claudius mengusir orang-orang Yahudi ke luar dari Roma, karena menimbulkan kerusuhan terus menerus, dengan Chrestus sebagai pemimpinnya."[5] Suetonius mengidentifikasi sekte Yahudi Kristen muncul karena hasutan Chrestus, ejaan untuk Kristus dalam kumpulan tulisannya. Ini terjadi tahun 41 M (ada satu catatan menulis tahun 49 M, tetapi tidak dapat dikonfirmasi)
Paulus singgah ke rumah mereka. Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.[6]
Setelah 1 tahun 6 bulan bersama Paulus di Korintus, Priskila dan Akwila menyertai Paulus berlayar ke Siria.[7]
Di Efesus
Sesampai di Efesus, Paulus meninggalkan Priskila dan Akwila di situ. Mereka minta kepada Paulus untuk tinggal lebih lama di situ, tetapi ia tidak mengabulkannya. Ia minta diri dan berkata: "Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya." Lalu bertolaklah Paulus dari Efesus ke Kaisarea.[8]
Rupanya ini merupakan rencana Tuhan, karena kemudian datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah. Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus, tampaknya termasuk Priskila dan Akwila, mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka Apolos, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya. Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.[9]
Dalam surat Paulus kepada jemaat di Roma (diperkirakan ditulis sekitar tahun 56-57 M), tersirat bahwa Priskila dan Akwila tinggal di Roma pada waktu surat itu ditulis. Paulus mengirimkan salam kepada mereka berdua dan menulis mereka sebagai "teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus. Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi."[13]
Menurut tradisi gereja, Akwila tidak tinggal lama di Roma, karena Paulus mengutusnya menjadi penilik jemaat di Asia Kecil. Kitab Apostolic Constitutions (7.46) mencatat Akwila bersama Nicetas adalah uskup-uskup pertama di Asia Kecil. Tradisi juga melaporkan bahwa Akwila mati syahid bersama istrinya, Priskila.
Priskila dan Akwila dianggap sebagai santo oleh gereja-gereja yang mengakui orang-orang kudus. Gereja Ortodoks memperingati mereka berdua bersama-sama tanggal 13 Februari.[14][15]Gereja Lutheran memperingati mereka pada hari yang sama dengan Apolos. Gereja Ortodoks lain memperingati hanya Akwila sebagai rasul tanggal 14 Juli.[16]Gereja Katolik Roma memperingati mereka berdua tanggal 8 Juli.[17]
Referensi
^ abKeller, Marie Noël. Priscilla and Aquila: Paul's Coworkers in Christ Jesus. Liturgical Press, 2010. ISBN 978-0-8146-5284-8.
^ abcd(Inggris)Meyers, Carol.2000.Women in Scripture.Michigan: Eerdmans Publisihing Company
^(Indonesia)Browning, W. R. F.2007.Kamus Alkitab: Panduan Dasar ke dalam, Kitab-kitab, Tema, Tempat, Tokoh, dan Istilah Alkitabiah.Jakarta: BPK Gunung Mulia