Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus[3]
Ayat 2
Kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.[4]
Ayat 5
Sebab aku teringat akan imanmu ang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.[5]
1) Mereka harus mempertahankannya terhadap serangan sambil menantang gereja jikalau dicobainya mengesampingkan kebenarannya. Tugas ini penting untuk menjamin keselamatan bagi dirinya dan mereka yang dibinanya (lihat 2 Timotius 3:14–16).
2) Memelihara iman yang indah itu harus dilakukan dengan pertolongan Roh Kudus. Dialah yang mengilhamkan kebenaran yang tidak dapat bersalah dari Alkitab (lihat 2 Timotius 3:16; 2 Petrus 1:21) dan Dialah yang membimbing dan membela kebenaran (Yohanes 16:13). Mempertahankan iman yang telah dipercayakan kepada orang-orang kudus (Yudas 1:3) berarti tetap setia berdampingan dengan Roh Kudus (Yohanes 14:17; 15:26–27; 16:13).[8]
Ayat 16-18
Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia tidak malu menjumpai aku di dalam penjara. Ketika di Roma, ia berusaha mencari aku dan sudah juga menemui aku. Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepadanya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya dari padaku.[9]
Paulus menyapa "keluarga Onesiforus" (sebagaimana dilakukan Paulus kembali dalam 2 Timotius 4:19, tanpa merujuk pada orang itu sendiri) dan menyebutkan pelayanan-pelayanan setia yang telah ia lakukan, setelah itu Paulus tampaknya berdoa baginya (ayat 18a). Gereja Katolik memandang ayat-ayat ini sebagai implikasi bahwa Onesiforus telah meninggal dunia pada saat itu, karena pandangan ini merupakan "hipotesis yang paling mudah dan paling wajar".[10]
Referensi
^Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
^John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.