arkhē tou euangeliou iēsou christou uiou tou theou
Ayat 1 catatan
Ayat pembuka Injil Markus ini langsung menyatakan dari awal apa yang diyakini oleh penulisnya. Isi Injil itu sendiri, mengenai kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, adalah setelah pengantar (superscription, "superskripsi") ini.[7][8] Robert Miller menerjemahkannya sebagai "Beritabaik mengenai Yesus Yang Diurapi"[9] atas dasar χριστου yang berarti "yang diurapi" dan frasa υιου του θεου yang tidak ada pada beberapa naskah kuno.[10]
"Inilah permulaan": diterjemahkan dari satu kata Yunani: αρχη arkhē "permulaan; awal mula"; memulai satu rangkaian pernyataan yang berakhir pada pembaptisan Yesus (Mark 1:11), yang dapat diringkas: "Awal Injil Yesus...seperti nubuat para nabi...adalah kemunculan Yohanes...yang kemudian membaptis Yesus..."[7][8][11] Kata "permulaan" dapat merujuk kepada permulaan kitab, atau pengantar kepada ayat berikutnya,[12] atau permulaan kisah tentang Yesus, karena Injil Markus hanya mulai menyampaikan mengenai kehidupan Yesus, bukan menuliskan seluruh biografi-Nya.[13]
"Injil" diterjemahkan dari Εὐαγγέλιον, Euaggelion ("Kabar baik"; bahasa Inggris: Good news atau Gospel). Istilah "kabar baik" dapat merujuk kepada kabar atau berita mengenai Yesus atau dari Yesus atau Yesus sebagai kabar baik atau kombinasi dari semuanya ini.[14] Kata ini dalam LXX hanya muncul dalam bentuk jamak, dan mungkin hanya dalam makna klasik "suatu hadiah untuk kabar baik" (a reward for good tidings) (2 Samuel 4:10, 2 Samuel 18:20, 2 Samuel 18:22, 2 Samuel 18:25–27, 2 Raja-raja 7:9); dalam Perjanjian Baru (PB) sejak awal merujuk kepada berita baik Mesianik (Markus 1:1, Markus 1:14), mungkin menurunkan makna baru ini dari penggunaan εὐαγγέλίζεσθαι dalam Yesaya 40:9, Yesaya 52:7, Yesaya 60:6, Yesaya 61:1.[15]
"Kristus": dialihaksarakan dari kata Yunani: χριστου, khristou, artinya "yang diurapi". Dengan menyatakan sebagai "Yang Diurapi", Injil Markus menyatakan Yesus sebagai Mesias, pewaris tahta Raja Daud; Injil Markus selalu menggunakan kata "Kristus" yang diturunkan dari terjemahan bahasa Yunani, tidak pernah menggunakan kata Μεσσίας, Messias, yang merupakan alih aksara kata aslinya dalam bahasa Aram.
"Dalam kitab nabi Yesaya" diterjemahkan dari frasa Yunani ἐν τω ησαια τω προφητη en to esaia to profete ("dari Yesaya sang nabi itu") yang ditemukan dalam Codex Sinaiticus dan Codex Vaticanus serta sejumlah naskah lebih muda, sedangkan naskah-naskah Yunani kuno lain memuat: ἐν τοις προφηταις en tois profetais ("dalam nabi-nabi itu"), maksudnya "dalam Kitab Nabi-nabi".[18][19] Kutipan dari Kitab Yesaya adalah yang tercatat dalam ayat 3, sedangkan kutipan dalam ayat 2 adalah dari Maleakhi 3:1.
"Lihatlah...": merupakan kutipan dari Maleakhi 3:1 yang selengkapnya:
Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam. (TB)[20]
Ayat 3
"Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya" (TB)[21]
Demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." (TB)[23]
"Bertobatlah": Makna dasar dari pertobatan (Yunani metanoeo) adalah "berbalik". Yang dimaksudkan adalah berbalik dari cara hidup yang jahat kepada Kristus, dan melalui Dia kepada Allah (Yoh 14:1,6; Kis 8:22; 26:18; 1Pet 2:25).
1) Keputusan untuk berbalik dari dosa kepada keselamatan di dalam Kristus menyangkut hal menerima Kristus bukan hanya sebagai Juruselamat dari hukuman dosa, tetapi juga sebagai Tuhan atas kehidupan orang itu. Jadi, pertobatan meliputi pergantian penguasa—dari kekuasaan Iblis (Efesus 2:2) kepada kekuasaan Kristus dan Firman-Nya (Kisah 26:18}).
2) Pertobatan merupakan keputusan yang sukarela pada pihak orang berdosa, yang dimungkinkan oleh kasih karunia yang memberi kemampuan kepada mereka untuk melakukannya ketika mereka mendengar dan percaya kepada Injil (Kisah 11:21).
3) Definisi iman yang menyelamatkan sebagai "sekadar percaya" kepada Kristus sebagai Juruselamat sama sekali tidak memadai apabila dihadapkan dengan tuntutan Kristus untuk bertobat. Menjelaskan iman yang menyelamatkan dalam suatu cara yang tidak mengharuskan seseorang meninggalkan dosa adalah memutarbalikkan secara membahayakan ajaran Alkitab tentang penebusan. Iman yang menyertakan pertobatan adalah syarat untuk memperoleh keselamatan (bandingkan Markus 1:15; Lukas 13:3,5; Kisah 2:38; 3:19; 11:21).
"Membaptis kamu dengan Roh Kudus": Yohanes Pembaptis adalah orang pertama yang menyampaikan kabar baik tentang Yesus. Injil Markus menyingkat pemberitaannya menjadi satu tema: pemberitahuan tentang Yesus Kristus yang akan datang dan membaptis para pengikut-Nya dengan Roh Kudus. Semua orang yang menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat harus mengabarkan bahwa Yesus tetap adalah Tuhan yang membaptis dalam Roh Kudus (lihat Kisah 1:8; 2:4,38–39; catatan Lukas 3:16 mengenai janji baptisan dalam Roh Kudus; Kisah 1:5).[24]
Ayat 10
Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. (TB)[27]
Yesus, yang sejak awal telah dikandung dan didiami oleh Roh Kudus (Lukas 1:35), sekarang secara pribadi diurapi dan diberi kuasa oleh Roh Kudus bagi pelayanan-Nya.[24]
Ketiga pribadi Allah Tritunggal terlibat dalam pembaptisan Yesus (Matius 3:17). Di dalam ayat ini dan ayat-ayat lainnya di Alkitab Allah dinyatakan sebagai satu hakikat yang hadir sebagai tiga pribadi dengan sifat bersama: Bapa, Putra, dan Roh Kudus (bandingkan Matius 3:16-17; 28:19; 2 Korintus 13:14; Efesus 4:4–6; 1 Petrus 1:2; Yudas 1:20–21). Jadi dalam satu arti Allah adalah tunggal (satu kesatuan) dan dalam arti lain Ia adalah jamak (tiga).[24]
1) Alkitab menyatakan bahwa Allah itu Esa-kesatuan sempurna dari satu sifat dan hakikat (Markus 12:29; Ulangan 6:4; Galatia 3:20). Salah satu oknum ke-Allahan tidaklah Allah tanpa dua oknum yang lain dan setiap oknum bersama dengan kedua oknum yang lain adalah Allah.[24]
2) Keberadaan Allah yang Esa dinyatakan dalam kejamakan tiga oknum yang berbeda dan dapat dikenal, namun tidak terpisah. Ketiganya ini bukanlah tiga allah, bukan pula tiga bagian atau manifestasi Allah, melainkan tiga oknum yang bersekutu sedemikian eratnya sehingga ketiganya benar-benar merupakan Allah Esa yang sejati dan kekal. Baik Anak Allah maupun Roh Kudus memiliki sifat-sifat yang hanya mungkin dimiliki oleh Allah sendiri (lihat Kejadian 1:2; Yesaya 61:1; Yohanes 14:16; 16:8,13; Kisah 5:3–4; Roma 8:2,26–27; 1 Korintus 2:10–11; 2 Tesalonika 2:13; Ibrani 9:14; serta Yohanes 1:1; Yohanes 1:14; Yohanes 5:18; Yohanes 20:28. Ketiga oknum ini tidak pernah diciptakan, tetapi masing-masing berhakikat sama serta memiliki kemuliaan, sifat, dan kuasa yang setingkat.[24]
3) Allah yang Esa namun tiga pribadi ini dari kekal telah memungkinkan kasih dan persekutuan yang saling menanggapi, pemberlakuan sifat-sifat ilahi, saling berbagi pengetahuan dan keterkaitan di antara ketiga pribadi ke-Allahan itu (bandingkan Yohanes 10:15; 11:27; 17:24; 1 Korintus 2:10).[24]
kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" (TB)[30]
"Kerajaan Allah": Kristus datang untuk memberitakan dan menyempurnakan Kerajaan Allah. Inilah tema berita yang dibawa-Nya (Matius 4:17). Mengenai bentuk perwujudannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai Kerajaan Allah ini:
1) Kerajaan itu di dalam Israel. Kerajaan pada zaman PL adalah tindakan penebusan Allah di dalam bangsa Israel agar mempersiapkan jalan bagi penyelamatan umat manusia. Karena bangsa Israel menolak Yesus, sang Mesias, maka kerajaan itu diambil dari mereka (lihat Matius 21:43).
2) Kerajaan itu di dalam Kristus. Kerajaan dan kuasanya hadir di dalam diri dan karya Yesus sang Raja (Lukas 11:20).
3) Kerajaan itu di dalam gereja. Aspek ini meliputi perwujudan kuasa dan pemerintahan Allah di dalam hati dan kehidupan semua orang yang bertobat dan percaya Injil dewasa ini (Yohanes 3:3,5; Roma 14:17; Kolose 1:13). Kehadirannya disertai kuasa rohani yang besar, menentang kekuasaaan Iblis, dosa, dan kejahatan. Kerajaan Allah bukanlah suatu kerajaan yang bersifat politis atau jasmani, melainkan suatu kehadiran dan tindakan Allah yang penuh kuasa dan tegas di antara umat-Nya (lihat Markus 1:27; 9:1; untuk uraian mengenai Kerajaan Allah pada zaman gereja).
5) Kerajaan itu dalam kekekalan. Kerajaan Mesias akan berakhir setelah seribu tahun dan Kerajaan Allah yang abadi akan didirikan di langit baru dan bumi baru (Wahyu 21:1–4). Pusat dari bumi yang baru ini ialah kota yang kudus, Yerusalem baru (Wahy 21:9-11). Para penghuninya adalah orang-orang tertebus dari zaman PL (Wahyu 21:12) dan PB (Wahyu 21:14). Berkat terbesar yang mereka nikmati adalah bahwa mereka "akan melihat wajah-Nya" (Wahyu 22:4; dan Wahyu 21:1).[24]
Ayat 17
Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (TB)[31]
Ayat 45
Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya ke mana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota.
Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru. (TB)[32]
Catatan Injil Lukas umumnya mengikuti urutan yang sama dengan catatan Injil Markus dalam Lukas 3–5:16 kecuali bahwa Yesus memanggil para murid-Nya setelah bertemu dengan Petrus dan menyembuhkan ibu mertuanya. Injil Lukas juga mencatat bahwa Yesus pergi ke Nazaret dan berdebat dengan orang-orang di sana setelah dicobai di padang gurun. Injil Matius juga mencatat bahwa Yesus meninggalkan Nazaret dan kemudian berkeliling ke seluruh Galilea, tetapi tidak memuat apa yang terjadi di Nazaret.
Injil Yohanes mencatat pembaptisan Yesus dan pemanggilan para murid dalam pasal 1, serta menyebutkan bahwa murid-murid Yesus membaptiskan orang-orang bersamaan ketika Yohanes Pembaptis melakukannya sehingga memuat lebih banyak catatan peristiwa yang terjadi sebelum Yohanes Pembaptis ditahan dibandingkan Injil-injil Sinoptik.
^Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
^John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
^
Chris Juby. Bible Summary: Every Chapter in 140 Characters or Less. 2nd Edition. "Mark". CreateSpace Independent Publishing Platform. 2016. ISBN 978-1533448552
^Saksi-saksi naskah yang memuat “dalam Yesaya sang Nabi” (baik dengan kata sandang sebelum Yesaya maupun tidak) termasuk awal dan tersebar luas secara geografis: Aleph, B, L, Δ, Θ, famili 1, 33, 205, 565, 700, 892, 1071, 1241, 1243, 2427, Itala MSS (seperti a, aur, b, c, d, f, ff2, l, q, Vulgata Syriac Pesyita Syriac Palestinian, Coptic, Georgian, Armenian, Ireneus (naskah Yunani), Origen, Serapion, Epifanius Severian, Sirilus-Yerusalem, Hesychius, Victorinus-Pettau, Chromatius, Ambrosiaster, Hieronimus/Jerome (yang menulis suatu varian bacaan ini, tetapi BUKAN “dalam Nabi-nabi itu”), Augustinus, dll. Bukti-bukti ini berasal jauh sedini abad kedua, tersebar luas, dan ditemukan dalam kebanyakan saksi-saksi penting Alexandria, Western, dan Kaisarea. Saksi-saksi naskah yang memuat “dalam Kitab Nabi-nabi” adalah A, E, F, G, H, P, W, Σ, famili 13, mayoritas minuscule, kumpulan leksionari, satu Vulgata MS, Syriac Harclean (versi Bizantin abad ke-6), sejumlah Bohairik MSS yang tersebar, Etiopia, Slavia, Ireneus (terjemahan Latin), dan Asterius. Selain dari Ireneus (abad ke-2), bukti tertua untuk versi ini adalah dari akhir abad ke-4 (W and Asterius). Kesulitan mengenai kesaksian Ireneus adalah bahwa ia menulis dalam bahasa Yunani tetapi terlestarikan sebagian besar dalam bahasa Latin. Tulisan bahasa Yunani memuat “dalam Yesaya nabi itu.” Hanya terjemahan Latin yang kemudian “dalam Nabi-nabi.” Bacaan Textus Receptus dan KJV bersesuaian dengan mayoritas naskah-naskah (MSS) terakhir ini (yang memuat "Kitab Nabi-nabi"). Dikutip dari Wallace, Daniel B.Mark 1:2 and New Testament Textual Criticism, Juni 2004.
Bauer, Walteret al.A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature University Of Chicago Press; 3rd edition (January 15, 2001) ISBN0-226-03933-1