εν δε ταις ημεραις εκειναις παραγινεται ιωαννης ο βαπτιστης κηρυσσων εν τη ερημω της ιουδαιας
Transliterasi: en de tais ēmerais ekeinais paraginetai iōannēs o baptistēs kērussōn en tē erēmō tēs ioudaias
Ayat 1 catatan
Injil Matius mencatat di awal sekali menyebut Yohanes dengan gelar "Pembaptis" (bahasa Yunani: Ἰωάννης ὁ βαπτιστὴς, Iōannēs o baptistēs), sedangkan Injil Markus baru menyebutkan lengkap pada pasal 6. Pada Markus 1:4 istilah yang diterjemahkan sebagai "Yohanes Pembaptis" dalam Alkitab bahasa Indonesia versi Terjemahan Baru, menurut bahasa aslinya secara harafiah berarti "Yohanes membaptis".[2] Injil Lukas menyebutkan "Yohanes Pembaptis" tepat seperti istilah yang dipakai Injil Matius, baru pada Lukas 7:20, dimana sebelumnya disebut hanya sebagai "Yohanes" atau "Yohanes anak Zakharia".[5]
Dicatat di sini bahwa Yohanes Pembaptis pertama kali muncul secara geografis "di padang gurun Yudea",[2] dibandingkan dengan Injil Markus maupun Lukas yang menyebutkan "padang gurun" tetapi tidak dijelaskan lokasi persisnya. Injil Lukas menyebutkan "seluruh daerah Yordan" sebagai tempat yang didatangi Yohanes.[6]
Ayat 2
"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"[7]
Setelah Yohanes Pembaptis dimasukkan ke penjara oleh raja Herodes, YesusKristus memulai pelayanannya di Galilea dengan mengatakan hal yang sama:
Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"[8]
Injil Matius menggunakan istilah Kerajaan Sorga, sedangkan Injil Markus menggunakan istilah Kerajaan Allah.[9] Ellicott menghitung bahwa istilah "Kerajaan Sorga" digunakan dalam Injil Matius sebanyak 32 kali dan tidak digunakan pada kitab-kitab lain dalam Perjanjian Baru.[10]Injil Lukas yang dipercayai ditujukan kepada orang Kristen bukan-Yahudi, tidak menyebut mengenai hal "Kerajaan ini", yang lebih dinanti-nantikan oleh orang Yahudi, melainkan mencatat kata-kata Yohanes Pembaptis:
"Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu"[6]
Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."[11]
Ayat 3 bahasa Yunani
Textus Receptus
ουτος γαρ εστιν ο ρηθεις υπο ησαιου του προφητου λεγοντος φωνη βοωντος εν τη ερημω ετοιμασατε την οδον κυριου ευθειας ποιειτε τας τριβους αυτου
Transliterasi: outos gar estin o rētheis upo ēsaiou tou prophētou legontos phōnē boōntos en tē erēmō etoimasate tēn odon kuriou eutheias poieite tas tribous autou
[Yohanes Pembaptis berkata:] "Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api." (TB)[13]
"Membaptiskan kamu dengan Roh Kudus": Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa salah satu tugas Mesias yang akan datang ialah membaptis para pengikut-Nya "dengan Roh Kudus dan api" -- suatu baptisan yang memberikan kuasa yang luar biasa untuk hidup dan bersaksi bagi Kristus (lihat Lukas 3:16 mengenai baptisan dalam Roh Kudus).[14]
Ayat 15
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya:
"Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah."
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, (TB)[16]
Ayat 17
lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."[17]
Yesus, yang sejak awal telah dikandung dan didiami oleh Roh Kudus (Lukas 1:35), sekarang secara pribadi diurapi dan diberi kuasa oleh Roh Kudus bagi pelayanan-Nya.[14] Baptisan Yesus merupakan perwujudan yang sangat baik untuk menunjukkan kebenaran tentang Trinitas.[14]
2) Roh Kudus, yang juga setara dengan Bapa (Kisah 5:3–4) turun ke atas Yesus sebagai burung merpati.
3) Bapa menyatakan bahwa Ia sangat berkenan kepada Yesus. Jadi, kita mempunyai tiga oknum ilahi yang setara; adalah bertentangan dengan seluruh Alkitab bila kita menafsirkan peristiwa ini dengan cara yang lain. Menurut doktrin Trinitas ketiga oknum ilahi ini demikian bersatu hakikatnya sehingga mereka merupakan Allah yang Esa (lihat Markus 1:11 mengenai Trinitas; bandingkan Matius 28:19; Yohanes 15:26; 1 Korintus 12:4–13; Efesus 2:18; 1 Petrus 1:2).[14]