Yeremia 39
Yeremia 39 (disingkat Yer 39; Penomoran Septuaginta: Yeremia 46) adalah bagian dari Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi Yeremia bin Hilkia, tentang Yehuda dan Yerusalem, yang hidup pada zaman raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.[1][2] Teks
Naskah sumber utama
Penomoran ayatTerdapat perbedaan antara penomoran ayat dalam versi Teks Masoret dengan versi Septuaginta yang dibuat pada abad ke-3 SM.[3]
WaktuPasal ini memuat kisah yang terjadi:
StrukturPembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Ayat 1
Ayat 2
Delapan belas bulan tembok kota Yerusalem terbelah dan kota itu jatuh ke tangan pasukan Babel.[7] Ayat 3Terjemahan Baru (LAI, 1974)
Terjemahan Lama (LAI, 1958)
Ayat 3 bahasa Ibrani
Transliterasi Ibrani
Ayat 3 bahasa YunaniSeptuaginta (LXX; 46:3)
Transliterasi Yunani
Ayat 3 bahasa Inggris
Ayat 3 catatanDalam ayat ini (dan ayat 13) dimuat daftar para pembesar kerajaan Babel, yakni para pembantu raja Nebukadnezar II. Bahasa Ibrani ayat ini membingungkan karena mengandung sejumlah nama dan gelar asing, sehingga terdapat kesulitan pemutusan kata yang tepat, maupun juga penafsiran nama dan gelar yang sebenarnya. Berdasarkan penelitian sejarah Asyur dan Babel pada zaman modern ini, maka dapatlah diuraikan nama-nama para pembesar itu berikut gelar mereka dengan lebih baik. Secara khusus terdapat tiga nama pembesar yang rupanya ditransliterasikan dari bahasa Akkadia oleh penulis Kitab Yeremia, yang terdapat pada bagian tengah dari ayat ini. Ketiga orang tersebut adalah:
Dalam fragmen Prisma Istanbul yang merupakan catatan dari kekaisaran Babilonia Baru, ditemukan satu dari tiga nama di atas, lengkap dengan gelarnya yang sangat mirip:
Sementara dari lempengan loh batu di British museum, yang dikenal dengan nama Prasasti Nebu-Sarsekim (Nebo-Sarsekim Tablet, bertarikh 595 SM) ditemukan satu nama lain, beserta gelarnya, yang juga sangat mirip.
Dengan demikian, pemutusan kata yang lebih tepat daripada yang banyak diterima sebelumnya, yaitu "Samgar-Nebu Sarsekim", adalah "(provinsi) Sam-gar, Nebu-Sarsekim".[9][10] Nebu-SarsekimDengan ditemukannya prasasti yang memuat nama dan gelarnya tersebut di atas, yang sangat mirip dengan catatan pada Kitab Yeremia, maka nama "Nebu-Sarsekim" ini menarik perhatian. Prasasti tersebut bertarikh pada tahun ke-10 raja Nebukadnezar (~595/594 SM), tidak lama berselang dari tarikh jatuhnya Yerusalem pada tahun ke-18 raja Nebukadnezar (~587/586 SM).[11] Nama ini dianggap berasal dari bahasa Akkadia "Nabû-šarrūssu-ukīn" di mana akhiran "-in" diubah menjadi akhiran "-im" dalam bahasa Ibrani untuk menunjukkan kata benda maskulin jamak sebagai "pemimpin".[12] Diketahui ada seorang bernama Nabû-šarrūssu-ukīn yang menjabat sebagai rēš šarri (bunyinya mirip dengan "Rabsaris") di bawah raja Ewil-Merodakh (putra, sekaligus penerus, Nebukadnezar II) pada tahun ~561 SM, meskipun sulit dibuktikan bahwa orang ini sama dengan yang dicatat dalam Kitab Yeremia.[12] Nergal-SarezerNama "Nergal-Sarezer" (bahasa Akkadia: Nergal-šarri-uṣur), yaitu nama dari pejabat pertama dan ketiga dalam daftar di atas, dapat dikenali dalam sumber-sumber Babilonia baru. Seorang bernama Nergal-šarri-uṣur, menantu laki-laki Nabu-kudurri-uṣur (= raja Nebukadnezar, Yeremia 39:1), memerintah Babel dari tahun 560 sampai 556 SM. Mungkin saja Nergal-šarri-uṣur ini, yang menjabat sebagai pemimpin wilayah Sinmagir untuk Nabu-kudurri-uṣur (memerintah 605-562 SM) pada tahun 586 SM menurut ayat ini (tahun ke-11 raja Zedekia; Yeremia 39:2), sama dengan menantu raja Nabu-kudurri-uṣur yang kemudian juga naik tahta di Babel.[13] Sam-garNama "Sam-gar" (bahasa Ibrani: sāmgār, Teks Masoret: סַמְגַּר ) dipahami sebagai transliterasi kata Babilon/Akkadia sinmagir, atau lebih tepatnya Sîn-magīr, di mana dalam bahasa Ibrani, bunyi bahasa Akkadia /n/ dialihkan/dilebur menjadi bunyi /m/ ganda. Kata ini ditemukan di naskah-naskah peninggalan Kekaisaran Babilonia Baru, dapat dianggap sebagai
Tampaknya pertama kali muncul sebagai nama raja Sîn-magīr dari Dinasti Pertama Isin, yang memerintah pada tahun-tahun 1827-1817 SM. Nama ini bermakna “(dewa bulan) Sin adalah terhormat (noble).” Kemudian, Sîn-magīr menjadi nama populer dalam periode Babilonia Lama, karena muncul dalam banyak naskah hukum dan ekonomi pada zaman tersebut. Dalam zaman akhir Dinasti Kass dan Dinasti Kedua Isin (kira-kira 1200-1125 SM), ada sebuah provinsi bernama "Bīt-Sîn-magīr" ("Rumah Sîn-magīr", House of Sîn-magīr), mungkin berasal dari seorang kepala suku bangsa Kass yang bernama Sîn-magīr. Selama periode ini, kepala wilayah provinsi itu disebut "šakin Bīt-Sîn-magīr", semuanya diawali dengan determinatif logografik "LÚ", dilafalkan [awīl] atau [amēl] dalam bahasa Babilonia, artinya "pria; orang laki-laki" (bahasa Inggris: man) secara umum, atau lebih spesifik "pejabat" dalam konteks seperti ini. Setelah beberapa abad, rupanya ada hal-hal menarik yang muncul dengan nama daerah dan gelar kepala daerah ini. Ketika muncul lagi dalam catatan periode akhir Kekaisaran Asiria dan sepanjang zaman Kekaisaran Babilonia Baru, ditemukan bentuk-bentuk "LÚ.DINGIR Sîn-magīr", yaitu "pria Sîn-magīr" atau "pejabat Sîn-magīr.” Hal ini dapat dijelaskan dari perubahan sejak zaman Isin II (dinasti ke-2), di mana frasa šakin māti (kepala daerah) telah disingkat hanya menjadi šakin untuk kepala wilayah, mengingat setelah kata māti ("daerah") biasanya diikuti suatu "KUR" (dibaca sebagai māt, "tanah dari") sehingga menjadi berganda. Demikian pula dengan frasa "Bīt-Sîn-magīr" (juga pada frasa-frasa lain yang diawali dengan "Bīt-", yang arti harfiahnya "Rumah dari..") tampaknya juga secara konsisten dihilangkan menjadi hanya "Sîn-magīr" dalam jangka waktu kira-kira lima abad dari periode Isin II sampai Babilonia Baru, sehingga nama "Sîn-magīr", yang selalu menjadi nama pribadi, juga dipakai tanpa determinatif geografis untuk gelar kepala provinsi atau wilayah, menjadi hanya "LÚ.DINGIR Sîn-magīr" seperti disinggung sebelumya. Inilah yang dipahami dari naskah prisma tanah liat berisi suatu Tawarikh pemerintahan Nebukadnezar (Nebuchadnezzar’s Hofkalender), yang ditemukan dalam Etemenanki, kuil dewa Marduk di Babilon. Naskah yang berasal dari tahun ke-7 pemerintahan Nebukadnezar (~598 SM) ini memuat daftar para pejabat tinggi istana, termasuk para "kepala-kepala daerah di tanah Akkad". Dalam daftar tersebut tertulis pertama "I.DINGIR Nergal-šar-uṣur LÚ.DINGIR Sîn-magīr", yaitu "Nergal-šar-uṣur (=Nergal-sarezer), (pejabat) Sîn-magīr", diikuti dengan daftar kepala-kepala daerah dari provinsi-provinsi Akkad yang lain. Jadi, konotasi "pejabat Sîn-magīr" rupanya adalah "kepala daerah (Bīt-)Sîn-magīr". Penulisan inilah yang secara tepat dialihaksarakan dalam ayat Alkitab Yeremia 39:3 sebagai "Nergal-sarezer (dari) Sam-gar" atau dalam Terjemahan Baru ditulis: "Nergal-Sarezer, pembesar dari Sin-Magir".[14] Rab-saris dan Rab-magKata "Rab-saris" maupun "Rab-mag" adalah sebuah gelar atau pangkat jabatan dalam Kekaisaran Babilonia Baru. Kombinasi nama dan gelar "Nabu-šarrussu-ukin Rab-rēši [singkatan dari rab-ša-rēši]" (= Nebu-Sarsekim Rab-saris) telah ditemukan oleh Michael Jursa dalam Prasasti Nebu-Sarsekim yang bertarikh tahun ke-10 pemerintahan Nebukadnezar. Gelar jabatan "Rab-ša-rēši" (dialihaksarakan sebagai kata pinjaman ke dalam bahasa Ibrani menjadi "rab-sārîs") sudah dipastikan dari naskah-naskah kuno sebagai gelar seorang pejabat istana Babilonia.[13] Sebelum penemuan itupun, sudah didapati susunan penyebutan yang mirip untuk seseorang bernama "Nabû-šarrūssu-ukīn" dengan jabatan "rēš šarri" di bawah raja Ewil-Merodakh pada tahun 561 SM.[12] Mungkin saja ini adalah orang yang sama, yang pernah berada di Yerusalem 25 tahun sebelumnya menurut ayat Yeremia 39:3, dan setelah bertahun-tahun gelar/pangkatnya berubah dari "rab-ša-rēši" menjadi "rēš šarri".[13] Kata "Saris" umumnya bermakna "sida-sida raja" (bahasa Inggris: eunuch), namun tampaknya juga berarti jabatan dalam militer. Menurut definisi Chicago Assyrian Dictionary untuk "Rab-ša-rēši": Jabatan ini diberikan kepada komandan pengawal istana atau pejabat militer. Istilah ini sering ditulis secara logografis sebagai LÚ.GAL.SAG yang dapat diterjemahkan sebagai "pejabat di atas para kepala", dan merupakan jabatan yang dikenal luas pada periode Neo-Babilonia (Babilonia Baru).[15] Gelar "Rab-mugi" (="Rab-mag") yang mengikuti nama "Nergal-šarri-uṣur" (Nergal-sarezer yang kedua, yang dicatat dalam Yeremia 39 ayat ke-3 dan ke-13), adalah untuk semacam pejabat tinggi, dan ini pun telah dapat dipastikan dari dokumen-dokumen zaman Asiria Baru maupun Babilonia Baru.[13] Jabatan ini dalam Terjemahan Baru pada Yeremia 39:13 diterjemahkan sebagai "panglima". Menurut definisi Chicago Assyrian Dictionary untuk "Rab-mugi": Istilah ini sering dijumpai dalam periode Neo-Asiria dan Neo-Babilonia untuk pejabat tinggi militer yang kadang kala berfungsi sebagai utusan khusus (special envoy) kepada penguasa asing.[15] Ayat 13Terjemahan Baru (LAI, 1974)
Terjemahan Lama (1954)
Ayat 13 bahasa Ibrani
Transliterasi Ibrani
Ayat 13 bahasa Inggris
Ayat 13 catatanPenjelasan mengenai nama "Nergal-sarezer" dan jabatan "Rabmag" dapat dilihat pada ayat 3 di atas. Ayat 14
Perkataan dan tindakan Nebuzaradan terhadap Yeremia dijelaskan lebih lanjut dicatat di pasal berikutnya. Nebukadnezar niscaya pernah mendengar tentang nasihat Yeremia kepada umatnya, orang Yehuda, untuk tunduk kepada Babel, serta nubuatnya bahwa Babel akan merebut Yerusalem yang benar-benar terjadi, sehingga orang Babel memperlakukan dia dengan baik setelah mereka merebut Yerusalem. Ia diserahkan kepada perlindungan Gedalya, gubernur yang diangkat. Setelah dibebaskan, rupanya dengan tak sengaja Yeremia ditangkap lagi lalu dirantai, serta menantikan pengangkutan ke Babel; sekali lagi dia dibebaskan (Yeremia 40:1–6).[7]
Lihat pula
Referensi
Pustaka
Pranala luar
|