Yeremia 12 adalah bagian dari Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi Yeremia bin Hilkia, tentang Yehuda dan Yerusalem, yang hidup pada zaman raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.[1][2]
Teks
Naskah sumber utama
Struktur
Terjemahan Baru membagi pasal ini menjadi:
Ayat 1
- "Engkau memang benar, ya TUHAN, bilamana aku berbantah dengan Engkau! Tetapi aku mau berbicara dengan Engkau tentang keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang berlaku tidak setia?"[6]
Yeremia membandingkan penderitaannya sendiri dengan kemakmuran orang fasik. Ia bingung oleh penundaan hukuman Allah atas mereka. Berusaha memahami keberhasilan materi orang fasik menjadi persoalan yang muncul berkali-kali dalam diri orang kudus PL, karena mereka pada dasarnya berpikir tentang pahala dan hukuman di dunia (lihat Ayub 21:7–15; Mazmur 10:1–18; Mazmur 37:1–40; Mazmur 73:1–28; Mazmur 94:1–23; Habakuk 1:5–13; Maleakhi 3:15). Yang diderita Yeremia oleh para imam Anatot tidak ada bandingannya dengan penganiayaan yang akan datang; karena itu, ia harus mempersiapkan diri dengan iman dan keberanian untuk menghadapi pencobaan yang lebih berat pada masa depan (lihat Yeremia 12:5).[7]
Ayat 6
- "Sebab saudara-saudaramu dan kaum keluargamu, mereka sendiri juga berbuat khianat terhadap engkau; mereka juga bersama-sama di belakangmu. Janganlah percaya kepada mereka, sekalipun mereka berkata manis kepadamu!"[8]
Rupanya beberapa anggota keluarga Yeremia sendiri berbalik menentangnya dan bertindak licik terhadap dia.[7]
Referensi
Pustaka
Pranala luar