Halaman ini berisi artikel tentang Barukh, sahabat nabi Yeremia dalam Tanakh. Untuk penggunaan lain, lihat Barukh.
Barukh bin Neria (bahasa Inggris: Baruch ben Neriah; bahasa Ibrani: ברוך בן נריה di mana "Barukh" berarti "Terpujilah", sedangkan "Neria" berarti "Allah adalah pelitaku") (sekitar abad ke-6/ke-7 SM) adalah nama seorang panitera pada Kerajaan Yehuda, sekaligus murid, jurutulis dan sahabat setia nabiYeremia. Menurut Flavius Yosefus, ia adalah seorang dari kalangan ningrat Yahudi, putra Neria dan saudara laki-lakinya bernama Seraya bin Neria, kepala perlengkapan istana raja Zedekia, raja Yehuda.[1][2]
Barukh terkenal karena hubungan baiknya dengan Yeremia, dan reputasinya ditinggikan lebih jauh oleh generasi berikutnya. Ia diyakini menulis Kitab Barukh dan dua kitab Yahudi lainnya .[3]
12Kemudian aku memberikan surat pembelian itu kepada Barukh bin Neria bin Mahseya di depan Hanameel, anak pamanku, di depan para saksi yang telah menandatangani surat pembelian itu, dan di depan semua orang Yehuda yang ada di pelataran penjagaan itu.13Di depan mereka aku memerintahkan kepada Barukh, kataku: 14Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Ambillah surat-surat ini, baik surat pembelian yang dimeteraikan d itu maupun salinan yang terbuka ini, taruhlah semuanya itu dalam bejana tanah, supaya dapat tahan lama.15Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Rumah, ladang dan kebun anggur akan dibeli pula di negeri ini! 16Sesudah kuberikan surat pembelian itu kepada Barukh f bin Neria, berdoalah aku kepada TUHAN, kataku:...[4]
36:1 Dalam tahun yang keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, datanglah firman ini dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: 36:2 "Ambillah kitab gulungan dan tulislah di dalamnya segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu mengenai Israel, Yehuda dan segala bangsa, dari sejak Aku berbicara kepadamu, yakni dari sejak zaman Yosia, sampai waktu ini. 36:3 Mungkin apabila kaum Yehuda mendengar tentang segala malapetaka yang Aku rancangkan hendak mendatangkannya kepada mereka, maka mereka masing-masing akan bertobat dari tingkah langkahnya yang jahat itu, sehingga Aku mengampuni kesalahan dan dosa mereka." 36:4 Jadi Yeremia memanggil Barukh bin Neria, lalu Barukh menuliskan dalam kitab gulungan itu langsung dari mulut Yeremia segala perkataan yang telah difirmankan TUHAN kepadanya. 36:5 Pada suatu kali Yeremia memberi perintah kepada Barukh: "Aku ini berhalangan, tidak dapat pergi ke rumah TUHAN. 36:6 Jadi pada hari puasa engkaulah yang pergi membacakan perkataan-perkataan TUHAN kepada orang banyak di rumah TUHAN dari gulungan yang kautuliskan langsung dari mulutku itu; kepada segenap orang Yehuda yang datang dari kota-kotanya haruslah kaubacakannya juga. 36:7 Mungkin permohonan mereka sampai di hadapan TUHAN dan mereka masing-masing bertobat dari tingkah langkahnya yang jahat itu, sebab besar murka dan kehangatan amarah yang diancamkan TUHAN kepada bangsa ini." 36:8 Lalu Barukh bin Neria melakukan tepat seperti yang diperintahkan kepadanya oleh nabi Yeremia untuk membacakan perkataan-perkataan TUHAN dari kitab itu di rumah TUHAN. -- 36:9 Adapun dalam tahun yang kelima pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, dalam bulan yang kesembilan, orang telah memaklumkan puasa di hadapan TUHAN bagi segenap rakyat di Yerusalem dan bagi segenap rakyat yang telah datang dari kota-kota Yehuda ke Yerusalem. -- 36:10 Maka Barukh membacakan kepada segenap rakyat perkataan Yeremia dari kitab itu, di rumah TUHAN, di kamar Gemarya anak panitera Safan, di pelataran atas di muka pintu gerbang baru dari rumah TUHAN. 36:11 Ketika Mikhaya bin Gemarya bin Safan mendengar segala firman TUHAN dari kitab itu, 36:12 turunlah ia ke istana raja, ke kamar panitera. Di sana tampak duduk semua pemuka, yakni panitera Elisama, Delaya bin Semaya, Elnatan bin Akhbor, Gemarya bin Safan, Zedekia bin Hananya dan semua pemuka lain. 36:13 Lalu Mikhaya memberitahukan kepada mereka segala firman yang telah didengarnya, ketika Barukh membacakan kitab itu kepada orang banyak. 36:14 Kemudian para pemimpin itu menyuruh Yehudi bin Netanya bin Selemya bin Kusyi kepada Barukh mengatakan: "Bawalah gulungan yang telah kaubacakan kepada orang banyak itu dan datanglah ke mari!" Maka Barukh bin Neria membawa gulungan itu dan datang kepada mereka. 36:15 Berkatalah mereka kepadanya: "Silakan duduk dan bacakan itu kepada kami!" Lalu Barukh membacakannya kepada mereka. 36:16 Setelah mereka mendengar segala perkataan itu, maka terkejutlah mereka dan berkata seorang kepada yang lain: "Kita harus dengan segera memberitahukan segala perkataan ini kepada raja!" 36:17 Bertanyalah mereka kepada Barukh, katanya: "Beritahukanlah kepada kami, bagaimana caranya engkau menuliskan segala perkataan ini!" 36:18 Jawab Barukh kepada mereka: "Segala perkataan ini langsung dari mulut Yeremia kepadaku, dan aku menuliskannya dengan tinta dalam kitab." 36:19 Lalu berkatalah para pemuka itu kepada Barukh: "Pergilah, sembunyikanlah dirimu bersama Yeremia! Janganlah ada orang yang mengetahui di mana tempatmu!" 36:20 Kemudian pergilah mereka menghadap raja di pelataran, sesudah mereka menyimpan gulungan itu di kamar panitera Elisama. Mereka memberitahukan segala perkataan ini kepada raja. 36:21 Raja menyuruh Yehudi mengambil gulungan itu, lalu ia mengambilnya dari kamar panitera Elisama itu. Yehudi membacakannya kepada raja dan semua pemuka yang berdiri dekat raja. 36:22 Waktu itu adalah bulan yang kesembilan dan raja sedang duduk di balai musim dingin, sementara di depannya api menyala di perapian. 36:23 Setiap kali apabila Yehudi selesai membacakan tiga empat lajur, maka raja mengoyak-ngoyaknya dengan pisau raut, lalu dilemparkan ke dalam api yang di perapian itu, sampai seluruh gulungan itu habis dimakan api yang di perapian itu. 36:24 Baik raja maupun para pegawainya, yang mendengarkan segala perkataan ini, seorangpun tidak terkejut dan tidak mengoyakkan pakaiannya. 36:25 Elnatan, Delaya dan Gemarya memang mendesak kepada raja, supaya jangan membakar gulungan itu, tetapi raja tidak mendengarkan mereka. 36:26 Bahkan raja memerintahkan pangeran Yerahmeel, Seraya bin Azriel dan Selemya bin Abdeel untuk menangkap juru tulis Barukh dan nabi Yeremia, tetapi TUHAN menyembunyikan mereka. 36:27 Sesudah raja membakar gulungan berisi perkataan-perkataan yang dituliskan oleh Barukh langsung dari mulut Yeremia itu, maka datanglah firman TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: 36:28 "Ambil pulalah gulungan lain, tuliskanlah di dalamnya segala perkataan yang semula ada di dalam gulungan yang pertama yang dibakar oleh Yoyakim, raja Yehuda. 36:29 Mengenai Yoyakim, raja Yehuda, haruslah kaukatakan: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah membakar gulungan ini dengan berkata: Mengapakah engkau menulis di dalamnya, bahwa raja Babel pasti akan datang untuk memusnahkan negeri ini dan untuk melenyapkan dari dalamnya manusia dan hewan? 36:30 Sebab itu beginilah firman TUHAN tentang Yoyakim, raja Yehuda: Ia tidak akan mempunyai keturunan yang akan duduk di atas takhta Daud, dan mayatnya akan tercampak, sehingga kena panas di waktu siang dan kena dingin di waktu malam. 36:31 Aku akan menghukum dia, keturunannya dan hamba-hambanya karena kesalahan mereka; Aku akan mendatangkan atas mereka, atas segala penduduk Yerusalem dan atas orang Yehuda segenap malapetaka yang Kuancamkan kepada mereka, yang mereka tidak mau mendengarnya." 36:32 Maka Yeremia mengambil gulungan lain dan memberikannya kepada juru tulis Barukh bin Neria yang menuliskan di dalamnya langsung dari mulut Yeremia segala perkataan yang ada di dalam kitab yang telah dibakar Yoyakim, raja Yehuda dalam api itu. Lagipula masih ditambahi dengan banyak perkataan seperti itu.
43:1 Ketika Yeremia selesai mengatakan kepada seluruh rakyat segala firman TUHAN, Allah mereka, yang disuruh TUHAN, Allah mereka, disampaikannya kepada mereka, yaitu segala firman yang tersebut di atas, 43:2 maka berkatalah Azarya bin Hosaya dan Yohanan bin Kareah serta semua orang congkak itu kepada Yeremia: "Engkau berkata bohong! TUHAN, Allah kita, tidak mengutus engkau untuk berkata: Janganlah pergi ke Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana, 43:3 tetapi Barukh bin Neria menghasut engkau terhadap kami dengan maksud untuk menyerahkan kami ke dalam tangan orang-orang Kasdim, supaya mereka membunuh kami dan mengangkut kami ke dalam pembuangan ke Babel." 43:4 Demikianlah Yohanan bin Kareah dan semua perwira tentara serta seluruh rakyat tidak mau mendengarkan suara TUHAN untuk tinggal di tanah Yehuda. 43:5 Lalu Yohanan bin Kareah dan semua perwira tentara itu mengumpulkan seluruh sisa Yehuda, yakni semua orang yang telah kembali dari antara segala bangsa, ke mana mereka telah berserak-serak, untuk menetap di tanah Yehuda, 43:6 laki-laki, perempuan, anak-anak, puteri-puteri raja dan setiap orang yang telah dibiarkan Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, pada Gedalya bin Ahikam bin Safan; juga nabi Yeremia dan Barukh bin Neria.
45:1Firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia kepada Barukh bin Neria, waktu Barukh dalam tahun keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, menuliskan segala firman tersebut dalam sebuah kitab langsung dari mulut Yeremia: 45:2"Beginilah firman TUHAN, Allah Israel, tentang engkau, hai Barukh!
45:3Oleh karena engkau telah berkata: Celakalah aku, sebab TUHAN telah menambahkan kedukaan kepada penderitaanku! Aku lesu karena keluh kesahku dan aku tidak mendapat ketenangan,
45:4maka beginilah firman TUHAN:
Sesungguhnya, apa yang Kubangun akan Kuruntuhkan,
dan apa yang Kutanam akan Kucabut,
bahkan sekalipun seluruh negeri!
45:5Masakan engkau mencari hal-hal yang besar bagimu sendiri?
Janganlah mencarinya!
Sebab, sesungguhnya, Aku mendatangkan malapetaka atas segala makhluk,
demikianlah firman TUHAN,
tetapi kepadamu akan Kuberikan nyawamu sebagai jarahan
di segala tempat ke mana engkau pergi."
Sastra Rabinik
Para rabbi menggambarkan Barukh sebagai seorang penolong setia dan sanak saudara nabi Yeremia. Menurut sastra rabinik, baik Barukh dan Yeremia tergolong kohanim (imam) dan keturunan Rahab, menjadi teladan yang rendah hati untuk umat sebangsanya dan merupakan segelintir orang yang masih mau mendengarkan Firman Allah.[5]
Status sebagai seorang nabi
Tannaim praktis terbagi dalam menjawab pertanyaan apakah Barukh dapat digolongkan di antara para nabi. Menurut Mekhilta,[6] Barukh mengeluh[7] karena karunia bernubuat tidak diberikan kepadanya. "Mengapa," katanya, "nasibku berbeda dengan semua murid nabi yang lain? Yosua melayani Musa, dan Roh Kudus turun atasnya; Elisa melayani Elia, dan Roh Kudus turun atasnya. Mengapa hal itu tidak terjadi padaku?" Allah menjawabnya: "Barukh, apa gunanya pagar tanpa kebun anggur, atau gembala bila tidak ada domba? Kemudian Barukh mendapatkan penghiburan bahwa ketika orang Israel dibuang ke Babel, tidak ada lagi kesempatan untuk bernubuat. Seder Olam (xx.), dan Talmud,[8] memasukkan Barukh di antara para nabi dan menyatakan bahwa ia bernubuat pada periode setelah kehancuran Yerusalem. Di Babilonia Ezra belajar Taurat dari Barukh. Ezra tidak berpikir untuk pulang ke Yudea selama gurunya masih hidup, karena ia menganggap mempelajari Taurat lebih penting daripada membangun kembali Bait Allah;[9] dan Barukh tidak mampu pulang dari pembuangan karena usia yang lanjut.[10]
Makam
Makam Barukh terletak satu mil jauhnya dari makam Yehezkiel, dekat Mashhad Ali;[11] dan sebuah sumber rabinik Yahudi melaporkan bahwa ada suatu tumbuhan aneh, daunnya bertaburan debu emas, tumbuh di atas makam itu.[12]
Pada tahun 1975, sebuah bulla atau bekas meterai tanah liat kuno diketemukan memuat nama dan meterai Barukh bin Neria dan dijual di pasar barang antik. Pembelinya, seorang kolektor terkemuka Israel dan arkeolog bersertifikat, Nahman Avigad, mempublikasikan bulla itu.[14] Meskipun sumbernya tidak dapat dipastikan, telah berhasil diidentifikasi berasal dari "rumah terbakar" ("burnt house") yang diekskavasi oleh Yigal Shiloh. Bulla ini sekarang disimpan di Museum Israel. Berukuran 17 x 16 mm, dan distempel dengan meteral berbentuk lonjong, 13 x 11 mm. Inskipsi ditulis dalam huruf Ibrani Kuno, berbunyi:[15]
Baris
Transliterasi
Terjemahan
1
lbrkyhw
[milik] Berakhyahu
2
bn nryhw
bin Neriyahu
3
hspr
sang panitera
Pada tahun 1996, bulla tanah liat kedua muncul dengan inskripsi yang serupa; kemungkinan distempel dengan meterai yang sama. Bulla ini juga memiliki bekas cap jari;[16]Hershel Shanks dan yang lain berpendapat bahwa cap jari itu mungkin milik Barukh sendiri, tetapi keaslian bulla ini masih dipertanyakan.[17][18][19]
Teori ilmiah
Pada edisi kedua buku karangan Richard Elliott FriedmanWho Wrote the Bible?, di mana ia menjelaskan dan membela "documentary hypothesis", ia mengajukan klaim bahwa penyunting "Deuteronomist", yang biasanya diduga menulis atau menyunting kitab-kitab dari Kitab Ulangan (Deuteronomy) sampai 2 Raja-raja, adalah Barukh bin Neria. Ia membela dugaan ini dengan membandingkan sejumlah frasa dalam Kitab Yeremia dengan frasa-frasa di kitab-kitab lain. Pendapat ini ditolak banyak ahli karena melampaui bukti-bukti yang ada.
^Gelilot Eretz Yisrael, sebagaimana dikutip dalam karya Heilprin "Seder ha-Dorot," ed. Wilna, i. 127, 128; variant in "Itinerary" of Pethahiah of Regensburg, ed. Jerusalem, 4b
^The patriarchs, prophets and certain other Old Testament figures have been and always will be honored as saints in all the Church's liturgical traditions. - Catechism of the Catholic Church 61
The Seal of Seraiah,Eretz Israel 14 (1978, Ginsberg festschrift) 86-87.
Artikel ini memadukan teks dari Jewish Encyclopedia 1901–1906 article "Baruch" by Morris Jastrow Jr., Gerson B. Levi, Charles Foster Kent, Marcus Jastrow, Louis Ginzberg, Richard Gottheil, sebuah terbitan yang kini berada di ranah publik.