Untuk Yeremia 35 dalam Septuaginta, lihat
Yeremia 28.
Yeremia 35 (disingkat Yer 35; Penomoran Septuaginta: Yeremia 42) adalah bagian dari Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi Yeremia bin Hilkia, tentang Yehuda dan Yerusalem, yang hidup pada zaman raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.[1][2]
Teks
- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
- Pasal ini dibagi atas 19 ayat.
- Memuat firman TUHAN yang datang kepada Yeremia, pada zaman Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, untuk meniru teladan orang-orang Rekhab yang setia menuruti perintah leluhurnya.
Naskah sumber utama
Penomoran ayat
Terdapat perbedaan antara penomoran ayat dalam versi Teks Masoret dengan versi Septuaginta yang dibuat pada abad ke-3 SM
Ibrani, Latin, Inggris |
Rahlfs'LXX (CATSS)
|
35:1-19 |
42:1-19
|
28:1-17 |
35:1-17
|
Ayat 6
- Tetapi mereka (anggota-anggota kaum orang Rekhab) menjawab: "Kami tidak minum anggur, sebab Yonadab bin Rekhab, bapa leluhur kami, telah memberi perintah kepada kami, katanya: Janganlah kamu atau anak-anakmupun minum anggur sampai selama-lamanya;"[3]
Kaum orang Rekhab adalah suku pengembara yang berkerabat dengan suku Keni dan Yitro, mertua Musa (bandingkan Hakim–hakim 1:16; 1 Tawarikh 2:55). Leluhur mereka, Yonadab (bandingkan 2 Raja–raja 10:15–27), telah memerintahkan anak-anaknya lebih dari 200 tahun sebelumnya agar jangan minum anggur jenis apa pun, jangan menetap dalam rumah yang permanen, dan jangan bercocok tanam. Sebagai gantinya, mereka harus hidup mengembara dan memelihara ternak. Allah menyuruh Yeremia menguji suku Rekhab ini untuk menekankan kesetiaan mereka kepada leluhur mereka sebagai perbandingan dengan ketidaksetiaan Yehuda kepada Allahnya. Semua ini terjadi di hadapan bangsa itu di rumah Tuhan.
Suku Rekhab tetap setia kepada pendirian mereka, menolak untuk melanggar peraturan leluhur mereka
- Yonadab telah menetapkan peraturan-peraturan ini agar keturunannya dapat hidup sederhana, tetap terpisah dari orang Kanaan, dan mengelak untuk menyesuaikan diri dengan orang Israel yang terus murtad itu. Bertarak anggur membantu mereka untuk tidak terjerumus dalam kebejatan dan penyembahan Baal, yang sering kali disertai kemabukan dan pesta pora; larangan lainnya membantu mereka meneruskan kehidupan pengembaraan yang sederhana dan tetap tidak tersentuh oleh pengaruh kebusukan rohani, moral, dan sosial dalam bangsa mereka sendiri.
- Sekalipun beberapa peraturan suku Rekhab ini tidak perlu diikuti oleh orang percaya masa kini, sasaran mereka untuk tetap terpisah dari kejahatan harus senantiasa merupakan sasaran pengikut Kristus yang sejati. Seperti Yonadab, semua orang-tua harus mempunyai standar bagi anak mereka yang dapat menolong mereka tinggal setia kepada Allah dan Firman-Nya.
Kesetiaan suku Rekhab kepada leluhur mereka akan mendapatkan pahala; mereka akan senantiasa memiliki keturunan yang akan melayani Tuhan "sepanjang masa" (ayat Yeremia 35:19). Semua orang percaya yang mempunyai pendirian yang saleh dan tinggal setia kepada pendirian itu karena menghormati Allah, gereja, dan orang-tua akan menerima berkat dan pahala dari Allah.[4]
Lihat pula
Referensi
- ^ (Indonesia) Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
- ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2. Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
- ^ Yeremia 35:6
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
Pranala luar