Untuk Yeremia 34 dalam Septuaginta, lihat
Yeremia 27.
Yeremia 34 (disingkat Yer 34; Penomoran Septuaginta: Yeremia 41) adalah bagian dari Kitab Yeremia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi Yeremia bin Hilkia, tentang Yehuda dan Yerusalem, yang hidup pada zaman raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-7 SM.[1][2]
Teks
- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
- Pasal ini dibagi atas 22 ayat.
- Memuat firman TUHAN yang datang kepada Yeremia, ketika Nebukadnezar, raja Babel, dan segala tentaranya, segala kerajaan di bumi yang di bawah pemerintahannya, dan segala bangsa berperang melawan Yerusalem dan segala kotanya:[3]
Naskah sumber utama
Penomoran ayat
Terdapat perbedaan antara penomoran ayat dalam versi Teks Masoret dengan versi Septuaginta yang dibuat pada abad ke-3 SM.
Ibrani, Latin, Inggris |
Rahlfs'LXX (CATSS)
|
34:1-22 |
41:1-22
|
27:2-6,8-12,14-16,18-20,22 |
34:1-18
|
Struktur
Ayat 5
- "Engkau akan mati dengan damai. Dan sebagaimana dinyalakan api untuk menghormati bapa-bapa leluhurmu, raja-raja dahulu, yang hidup sebelum engkau, demikianlah orang akan menyalakan api untuk menghormati engkau, dan akan meratapi engkau dengan berkata: Aduhai, tuan! Sungguh, Akulah yang mengucapkan firman ini, demikianlah firman TUHAN."[4]
Raja Yehuda yang terakhir, Zedekia, sesuai nubuat Yeremia, mati karena sebab alamiah dalam pembuangan ke Babel, tidak dibunuh dengan pedang (ayat Yeremia 34:4). Menurut 2 Raja–raja 25:6–7, orang menyembelih anak-anak Zedekia di depan matanya, kemudian dibutakannyalah mata Zedekia, lalu dia dibelenggu dengan rantai tembaga dan dibawa ke Babel.[5]
Ayat 6
- Nabi Yeremia menyampaikan segala perkataan ini kepada Zedekia, raja Yehuda, di Yerusalem,[6]
Ayat 7
- ketika tentara raja Babel berperang melawan Yerusalem dan segala kota Yehuda yang masih tinggal, yaitu Lakhis dan Aseka, sebab kota-kota itulah yang masih tinggal di antara kota-kota Yehuda sebagai kota-kota yang berkubu.[7]
Kejatuhan kota Aseka (=Azeka) didukung oleh berita dari Surat-surat Lakhis sebagai sumber di luar Alkitab yang ditulis pada sekitar masa penyerangan Nebukadnezar II terhadap Kerajaan Yehuda.[8][9][10]
Lihat pula
Referensi
Pranala luar