Ricciardo bergabung bersama dengan tim Toro Rosso pada musim 2012 secara penuh waktu setelah tim tersebut mengubah susunan pembalapnya dan mengendarai mobil bertenaga Ferrari untuk mereka pada musim 2012 dan 2013. Pada musim 2014, Ricciardo dipromosikan menjadi pembalap Red Bull sebagai pengganti untuk pensiunan Mark Webber yang pindah ke ajang Kejuaraan Ketahanan Dunia FIA dan Le Mans 24 Jam bersama Porsche, bersama dengan juara dunia beberapa kali, yaitu Sebastian Vettel.[1] Di musim pertamanya bersama dengan tim Red Bull di bawah kekuasaan mesin Renault, Ricciardo berhasil finis di urutan ketiga di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan tiga kemenangan Formula Satu pertamanya, di Kanada,[2]Hungaria,[3] dan Belgia.[4]
Setelah dua musim tanpa kemenangan, Ricciardo kembali ke puncak podium di Grand Prix Malaysia 2016, akhirnya mengunci posisi ketiga di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap untuk yang kedua kalinya dalam tiga musim terakhir di Grand Prix Meksiko 2016.[5][6] Sejak saat itu, dia menambahkan kemenangan untuk tim Red Bull di Grand Prix Azerbaijan pada musim 2017 dan Grand Prix Tiongkok dan Monako di musim 2018. Setelah musim 2018, Ricciardo menandatangani kontrak dengan tim Renault, dan membalap untuk mereka di musim 2019 dan 2020. Dia bergabung bersama dengan tim McLaren untuk Formula Satu musim 2021 dan 2022, bersama dengan Lando Norris. Dia berhasil memperoleh kemenangan balapan pertamanya bersama dengan tim McLaren di Grand Prix Italia 2021. Setelah musim 2021, Ricciardo ditunjuk sebagai Anggota Ordo Australia di Penghargaan Hari Australia 2022.[7] Dia menjabat sebagai pembalap ketiga untuk tim Red Bull Racing mulai dari musim 2023. Dia menggantikan posisi Nyck de Vries yang keluar dari tim AlphaTauri setelah putaran kesepuluh musim 2023 dengan status pinjaman dari tim Red Bull Racing.[8] Untuk musim 2024, Ricciardo bertahan dengan tim AlphaTauri yang berganti nama menjadi Racing Bulls.[9]
Kehidupan awal
Daniel Joseph Ricciardo lahir pada tanggal 1 Juli 1989 di Perth, Australia Barat. Orangtua Ricciardo berdarah Italia-Australia: Ayahnya, Giuseppe "Joe" Ricciardo, lahir di Ficarra (Messina), Italia, namun pindah ke Australia dengan keluarganya pada usia tujuh tahun;[10][11] Ibu Ricciardo, Grace, lahir di Australia, namun orang tuanya berasal dari Casignana (Calabria).[11][12][13] Ricciardo juga memiliki seorang saudara perempuan; Michelle. Besar di Duncraig, salah satu pinggiran kota utara Perth, salah satu memori awal Ricciardo dengan olahraga otomotif adalah ayahnya yang membalap di Barbagallo Raceway di Wanneroo.[14] Ia bersekolah di Newman College,[15] dan ia mulai membalap di karting pada usia 9 tahun sebagai anggota Tiger Kart Club.[16]
Karier awal
Formula Ford dan Formula BMW
Ricciardo memulai karting pada usia sembilan tahun dan sejak saat itu ia banyak mengikuti balapan gokart.[16] Pada tahun 2005, ia memasuki kejuaraan Formula Ford region Australia Barat dengan mengendarai mobil Van Diemen. Ia berhasil finis kedelapan dalam klasemen di akhir musim.[17] Masih dengan Van Diemen di beberapa saat menjelang akhir musim, ia turun di Sandown Raceway di Melbourne untuk balapan di seri Formula Ford nasional Australia tetapi dengan kondisi mobil balapnya yang tua membuat Ricciardo gagal tampil maksimal. Tahun berikutnya ia pindah ke Formula BMW Asia bersama tim Eurasia Motorsport. Selama musim debutnya, Ricciardo berhasil memenangi dua balapan dan sempat meraih satu kali pole position di China. Ia finis di P3 klasemen dengan 231 poin, 59 angka di belakang sang juara Earl Bamber. Sebelumnya di bulan Agustus, ia diberikan kesempatan membalap dengan tim Motaworld Racing untuk turun satu kali balapan di Formula BMW Inggris. Ia juga mengikuti balapan final Formula BMW dengan tim Fortec Motorsport dan finis di P5 dengan selisih 14 detik dari sang juara balapan Christian Vietoris.
Formula Renault
Musim 2007 Ricciardo beralih ke Formula Renault dengan tim Rp Motorsport. Ia sempat mengikuti balapan di kejuaraan Eropa dan Italia, tetapi akhirnya ia lebih memilih untuk fokus di seri terakhir di kejuaraan Eropa dan di klasemen ia akhirnya berhasil masuk di posisi ketujuh dengan 196 poin dan mencetak satu kali podium di Valencia, tetapi ia juga sempat gagal di beberapa lomba.
Ricciardo kemudian bertahan di Formula Renault untuk 2008. Ia berhasil meraih gelar juara Eropa perdananya di Piala Eropa Barat dan berhasil finis kedua di Kejuaraan Eurocup di belakang pembalap Finlandia Valtteri Bottas.
Formula Tiga
Pertengahan musim 2008, Ricciardo juga memulai debut balap Formula Tiga-nya di Nürburgring, dengan bergabung bersama tim SG Formula. Walau terbilang minim pengalaman, Ricciardo berhasil finis keenam di balapan perdananya di F3.
Musim 2009 Ricciardo pindah ke ajang Formula Tiga Inggris dengan tim Carlin Motorsport. Ia juga membalap di ajang World Series by Renault pada tahun yang sama dengan bergabung bersama Tech 1 Racing dengan didampingi pembalap Charles Pic. Di balapan perdananya di Portugal, Ricciardo gagal finis di race pertama dan finis kelimabelas di race kedua. Di balapan F3 ia berhasil memimpin klasemen dan kemudian keluar sebagai juara umum di akhir musim sekaligus membuat sejarah dengan menjadi pembalap asal Australia pertama sejak David Brabham pada tahun 1989 yang berhasil menjadi juara F3.
Ricciardo kembali turun bersama Carlin di Grand Prix Makau. Ia tampil memukau dengan menjadi pembalap tercepat kedua di sesi latihan bebas dan berhasil meraih P5 di kualifikasi. Tetapi Ricciardo gagal finis pada hari balapan.
Formula Renault 3.5
Musim 2010 Ricciardo bergabung ke ajang Formula Renault 3.5 bersama tim Tech 1. Ia bertandem bersama Brendon Hartley. Pada awal musim ia nyaris saja tidak bisa berlaga karena terkena kecelakaan saat bersepeda. Namun ia berhasil bangkit dan turun di ronde pertama di Aragon Spanyol dengan hasil peringkat ketiga. Di Monte Carlo Monako, Daniel berhasil meraih pole position dan menerjemahkannya menjadi kemenangan saat lomba berlangsung. Ia menambahkan dua kemenangan lain di Hungaroring dan Hockenheimring. Ricciardo nyaris saja menjadi juara umum di musim debutnya lewat kemenangan lainnya di Catalunya di race pertama. Namun dengan hanya finis di P4 saat race kedua, ia akhirnya kalah oleh Mikhail Aleshin dari Rusia.
Ricciardo memulai debutnya di dalam mobil Formula Satu pada saat ia mengetes mobil Red Bull Racing di Circuito de Jerez selama tiga hari, yaitu mulai dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 3 Desember 2009.[19][20] Di hari terakhir pengetesan, ia berhasil mencatatkan waktu tercepat, yaitu 1:17.418.[21][22] Setelah melihat penampilannya yang cukup bagus, manajer tim RBR, yaitu Christian Horner, menyarankan agar Ricciardo menjadi pembalap tes dan cadangan tim untuk musim 2010 bersama dengan Brendon Hartley.[23] Selain di tim RBR, duet Ricciardo-Hartley juga diturunkan untuk peran yang sama di tim Scuderia Toro Rosso.[24]
Akhir musim 2010, Ricciardo kembali lagi mengikuti tes khusus pembalap muda di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi. Dalam tes ini, Ricciardo berhasil membuat kejutan dengan mencatatkan waktu tercepat, dan bahkan lebih cepat 1,3 detik dibandingkan pembalap tetap RBR, yaitu Sebastian Vettel.[25]
Beberapa hari setelah pengujian di Abu DHabi, Ricciardo dikonfirmasi akan menjadi pembalap cadangan tim Toro Rosso untuk musim 2011.[26]Franz Tost, kepala tim Toro Rosso, menyatakan bahwa "memiliki seorang [pembalap] muda akan menjaga lini pembalap kami bagus".[27]
HRT (2011)
Pada tanggal 30 Juni 2011, diumumkan bahwa Daniel Ricciardo akan dikontrak oleh tim HRT F1, menggantikan posisi Narain Karthikeyan untuk semua sisa balapan di musim itu, kecuali untuk Grand Prix India, yang akan tetap diisi oleh Karthikeyan agar ia bisa membalap di Grand Prix yang berlangsung di rumahnya sendiri.[28] Dalam debutnya di Grand Prix Inggris, Ricciardo hanya mampu finis di posisi ke-19.[29]
Namun, ternyata pada Grand Prix India, Liuzzi-lah yang diistirahatkan untuk memberikan jatah bagi Karthikeyan, sedangkan Ricciardo tetap membalap.[30]
Toro Rosso (2012-2013)
2012
Tanggal 14 Desember 2011, tim Scuderia Toro Rosso mengumumkan bahwa Ricciardo akan membalap bagi tim tersebut pada musim 2012 bersama dengan pembalap asal Prancis, yaitu Jean-Eric Vergne.[31] Dalam balapan pertamanya bersama dengan tim STR di Australia, Ricciardo langsung meraih poin pada saat finis di posisi kesembilan. Usai gagal meraih angka selama 11 balapan, Ricciardo bangkit dan berhasil meraih dua poin usai finis di posisi sembilan di Belgia. Ricciardo kemudian berhasil meraih tiga kali finis di zona poin secara berurutan, yaitu di Singapura, Jepang, dan Korea.
2013
Prestasi yang cukup baik selama musim 2012 membuat tim STR memperpanjang kontrak Ricciardo untuk musim 2013.[32]
Dia memulai musim ini dengan tidak menyelesaikan dua putaran pembukaan, keduanya karena adanya masalah knalpot pada mobilnya. Pada Grand Prix Tiongkok, Ricciardo berhasil mencetak poin pertamanya di musim ini setelah finis di posisi ketujuh, sekaligus pula mengklaim posisi finis terbaiknya di dalam ajang F1 sejauh ini.[33] Dia berhasil finis di posisi kesepuluh di Grand Prix Spanyol, meskipun startnya lambat dari posisi ke-11 di grid.[34] Ricciardo kembali tidak mampu menyelesaikan balapan, kali ini di Grand Prix Monako setelah Romain Grosjean menabrak punggung mobilnya, sehingga merusak sayap belakang mobilnya.[35] Pada Grand Prix Inggris, Ricciardo berhasil mencatatkan hasil akhir di sesi kualifikasi terbaiknya dengan berada di posisi kelima.[36] Meskipun sempat disalip oleh mobil-mobil yang lain yang lebih cepat di belakangnya, namun ia tetap berhasil merebut poin dengan menempati posisi kedelapan.[37]
Ricciardo sekali lagi berhasil finis di posisi ketujuh di Grand Prix Italia, setelah menahan laju Grosjean di putaran terakhir.[38] Dia juga finis di posisi kesepuluh di Grand Prix India dan Brasil.[39] Ricciardo berhasil mengungguli rekan setimnya, yaitu Jean-Éric Vergne, dengan tujuh poin, dan mengungguli dia selama lebih dari 3/4 musim. Upayanya di sesi kualifikasi yang mengesankan, yaitu 30–7 melawan Vergne selama dua tahun bersama, membantu mempromosikannya ke tim senior Toro Rosso, yaitu tim Red Bull,[40] menggantikan posisi rekan senegaranya, yaitu Mark Webber. Ricciardo finis di urutan ke-13 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 20 poin.[41]
Pada kualifikasi balapan pembuka musim 2014, yaitu Grand Prix Australia, Ricciardo mendapat posisi kedua di belakang Lewis Hamilton.[43] Ia menyelesaikan balapan di posisi yang sama, namun ia kemudian didiskualifikasi karena melanggar aturan konsumsi bahan bakar.[44] Jika ia tidak didiskualifikasi, maka ia akan menjadi pembalap asal Australia yang pertama yang naik ke atas podium di Grand Prix Australia sejak balapan tersebut menjadi bagian dari Kejuaraan Dunia.[45] Tim Infiniti Red Bull Racing meminta banding terhadap diskualifikasi tersebut, namun banding tersebut ditolak oleh Pengadilan Banding Internasional, dan keputusan FIA tetap ditegakkan.[46][47]
Ricciardo gagal finis dalam Grand Prix Malaysia,[48] namun berhasil mencetak poin di musim ini dalam Grand Prix Bahrain, di mana ia finis di posisi keempat, setelah mengawali perlombaan ini di posisi ke-13.[49] Dia finis di posisi keempat lagi di Grand Prix Tiongkok. Ricciardo tidak perlu menunggu lama untuk naik ke atas podium untuk yang pertama kalinya, karena dia berhasil mengamankan tempat ketiga di balapan berikutnya di Grand Prix Spanyol.[50] Di Grand Prix Monako Ricciardo start dari posisi ketiga, di belakang kedua mobil Mercedes.[51] Meskipun sempat turun ke posisi kelima di awal balapan, namun dia berhasil kembali menduduki posisi ketiga setelah rekan setimnya, yaitu Vettel, dan Kimi Räikkönen mendapat masalah. Dia kalah tipis dari Lewis Hamilton yang finis di posisi kedua, dengan selisih hanya 0,4 detik saja.[52]
Pada Grand Prix Kanada, Ricciardo melonjak dari posisi keenam di grid ke posisi ketiga selama pit stop, dan dalam empat putaran terakhir, ia berhasil menyalip Sergio Pérez dan Nico Rosberg untuk meraih kemenangan yang pertama untuknya di dalam kariernya.[2] Dengan kemenangan perdananya tersebut, dia menjadi orang Australia yang keempat yang berhasil memenangkan sebuah Grand Prix Formula Satu, setelah Jack Brabham, Alan Jones, dan Mark Webber.[53][54] Kemenangannya di Kanada mematahkan rangkaian enam kemenangan tim Mercedes yang menandai dimulainya musim 2014.[55] Ricciardo mengesankan banyak orang dengan mengalahkan Vettel sepanjang paruh pertama musim 2014, dan setelah pertarungan bersih dan ketat antara Ricciardo dan Fernando Alonso di Grand Prix Jerman, Alonso menggambarkan Ricciardo sebagai 'luar biasa' dan "sangat, sangat pintar, sangat terhormat".[56]
Ricciardo berhasil memenangkan Grand Prix Hungaria di depan Fernando Alonso dan Lewis Hamilton.[57] Dia berada di posisi ketiga di belakang Alonso dan Hamilton dengan kurang dari empat putaran tersisa, dan menyalip mobil Mercedes yang dikemudikan oleh Hamilton dengan melakukan manuver di bagian luar tikungan kedua Hungaroring. Dia kemudian dengan mudah mengejar dan melewati mobil Ferrari yang dikemudikan oleh Alonso karena dia hanya memiliki sedikit cengkeraman saja pada bannya – tayangan televisi dari ban depan kiri mobilnya setelah balapan menunjukkan bannya melepuh parah. Di dua putaran terakhir, Ricciardo menarik diri untuk memenangkan balapan dengan selisih waktu 5,225 detik.[58] Rekan setimnya, yaitu Vettel, selamat dari putaran menjelang trek lurus di akhir balapan untuk finis di urutan ketujuh.[59] Ricciardo menjadi orang Australia yang kedua yang berhasil memenangkan Grand Prix Hongaria, setelah kemenangan Mark Webber – juga untuk tim Red Bull – di musim 2010.[60] Ia juga berhasil memenangkan balapan selanjutnya di Belgia[61] setelah memulai balapan dari posisi ke-5[62], dan menjadi orang Australia yang pertama yang berhasil menang di sana sejak Jack Brabham pada musim 1960,[63] sekaligus juga menjadikannya sebagai satu-satunya pembalap non-Mercedes yang berhasil memenangkan sebuah Grand Prix pada musim 2014.
Ricciardo menyelesaikan Grand Prix Italia di tempat kelima, setelah menjalani pertarungan yang sengit dengan rekan setimnya, yaitu Vettel di tahap akhir balapan. Pada Grand Prix Singapura, ia start dari posisi ketiga, dan finis di posisi yang sama.[64]
Pada tanggal 4 Oktober 2014, diumumkan secara resmi bahwa Ricciardo akan membalap bersama dengan Daniil Kvyat untuk musim 2015, setelah Vettel meninggalkan tim Red Bull.[65] Ia berhasil mengamankan tempat ketiga di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap di Grand Prix Brasil, meskipun di dalam balapan tersebut dia gagal finis untuk yang pertama kalinya sejak Grand Prix Malaysia. Dia sendiri gagal finis pada putaran ke-39 karena mobilnya mengalami kerusakan suspensi depan.[66] Di balapan penutup musim, yaitu Grand Prix Abu Dhabi, meskipun memulai balapan di dalam jalur pit karena sebuah masalah pada sayap depan mobil, Ricciardo finis di posisi ke-4, dan mengamankan putaran tercepat yang pertama di dalam kariernya di dalam ajang Formula Satu.[67] Atas performanya di musim 2014, dia berhasil memenangkan Laureus World Sports Award for Breakthrough of the Year pada bulan April 2015.[68] Sepanjang musim 2014, Ricciardo berhasil mengemas total 238 poin, tiga kemenangan, dan lima podium lagi.
2015
Pada tanggal 8 Februari 2015, pada saat episode ketiga dari seri 22 dari program televisi otomotif Inggris, yaitu Top Gear, Ricciardo menjadi pembalap Formula Satu tercepat yang mencatatkan waktu di sirkuit tes Top Gear pada saat fitur Star in a Reasonably Priced Car, mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, yaitu Lewis Hamilton, dengan waktu 1:42:2.[69]
Pada musim 2015, tim Red Bull tertinggal dari tim Ferrari dan Williams dalam upaya mereka untuk memperebutkan gelar juara dunia melawan tim Mercedes. Mobil-mobil Red Bull tertahan oleh unit tenaga Renault yang telah dikembangkan oleh tim Mercedes dan Ferrari. Mobil RB11 hanya menunjukkan kecepatan di trek downforce tinggi yang lambat dan berkelok-kelok atau hujan, menonjolkan sasis mobil yang kuat.[70]
Ricciardo berhasil mencapai posisi finis lima besar untuk yang pertama kalinya pada musim 2015 di Monako, dan juga mencetak putaran tercepat setelah memulai balapan di posisi kelima. Ia menyalip Kimi Räikkönen dengan kontroversial di putaran ke-72 karena mobil kedua pembalap tersebut yang saling bersentuhan satu sama lain.[71] Pada saat sedang berjuang untuk memperebutkan posisi kedua di Hongaria dengan Nico Rosberg, serangan kemenangan balapannya terhenti setelah keduanya terlibat kontak pada saat memburu Sebastian Vettel. Ricciardo berhasil finis di urutan ketiga di belakang rekan setimnya.[72] Itu adalah podium pertamanya sejak Grand Prix Amerika Serikat 2014. Ia kemudian berhasil naik ke atas podium lagi di Grand Prix Singapura setelah berhasil finis di posisi kedua.[73]
Ricciardo mengakhiri musim keduanya dengan tim Red Bull di posisi ke-8 di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, di belakang rekan setimnya, yaitu Kvyat.[74]
2016
Ricciardo mengawali musim 2016 dengan kuat, setelah berhasil finis di posisi keempat di Australia[75] dan Bahrain.[76] Ia juga berhasil mendapat posisi kedua di sesi kualifikasi untuk Grand Prix Tiongkok, dan sempat memimpin jalannya balapan. Meskipun ban mobilnya pecah di putaran ketiga, namun ia berhasil menyelesaikan balapan ini di posisi keempat.[77]
Ricciardo mendapat posisi ketiga pada saat sesi kualifikasi untuk Grand Prix Spanyol, dan setelah kedua pembalap Mercedes, yaitu Lewis Hamilton dan Nico Rosberg, saling bertabrakan, ia sempat mengambil alih posisi sebagai pimpinan balapan pada saat awal-awal jalannya lomba.[78] Setelah gagal memakai strategi tiga kali pit stop yang lebih cepat secara teori, dan juga ban mobilnya yang pecah di akhir balapan, Ricciardo finis di posisi keempat.[79]
Di Grand Prix Monako, Ricciardo berhasil mendapat posisi pole.[80] Ia mempertahankan posisinya pada awal-awal balapan, namun setelah tertahan di dalam jalur pit akibat pergantian ban yang sangat lambat, posisinya sebagai pimpinan balapan diambil alih oleh Lewis Hamilton. Ricciardo pun mengakhiri lomba di posisi kedua.[81] Ricciardo pun merasa marah: "Dua akhir pekan berturut-turut balapan saya dikacaukan. Ini menyebalkan. Ini sakit."[82]
Ricciardo kembali naik ke atas podium dengan finis di posisi ketiga di Hungaria[83] dan di Jerman, di mana ia merayakan finisnya di posisi kedua dengan sebuah shoey.[84] Ia finis di posisi kedua dan kembali lagi naik ke atas podium di Grand Prix Belgia, di mana ia merayakannya dengan shoey lagi.[85]
Ricciardo mengawali Grand Prix Malaysia dari posisi keempat di belakang rekan setimnya, yaitu Max Verstappen.[86] Ia berhasil memenangkan balapan tersebut dengan memanfaatkan kontak antara Sebastian Vettel dan Nico Rosberg, dan pemimpin lomba, yaitu Lewis Hamilton, yang mengalami kegagalan mesin.[87] Ricciardo kembali merayakan kemenangannya dengan melakukan shoey, kali ini bersama dengan kepala tim Red Bull, yaitu Christian Horner, serta peraih posisi podium yang lainnya, yaitu Verstappen dan Rosberg, untuk mengulang selebrasi tersebut.[88] Ia pada akhirnya berhasil mengamankan posisi ketiga di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap setelah naik ke atas podium di Grand Prix Meksiko.[89] Selain Sergio Pérez, Ricciardo berhasil menyelesaikan semua balapan di musim 2016.[90] Faktanya, kecuali hanya dua balapan saja di mana Ricciardo menyamai hasil pada musim sebelumnya, dia meningkat di setiap hasil balapan yang lainnya dari musim 2015.
2017
Ricciardo mengawali musim 2017 dengan buruk, di mana ia mendapat posisi ke-10 di sesi kualifikasi Grand Prix Australia, setelah melintir dan menabrak pembatas trek pada saat sesi Q3.[91] Ia juga diturunkan lima posisi setelah mendapat penalti karena mengganti girboks karena kecelakaan. Setelah mengalami masalah dengan sensor girboks yang menyebabkannya memulai balapan dari dalam jalur pit, balapannya terhenti pada putaran ke-25 karena mengalami masalah tekanan bahan bakar.[92][93] Ia mendapatkan kemenangannya yang kelima pada Grand Prix Azerbaijan, setelah memulai balapan dari posisi ke-10.[94] Ia naik ke atas podium lima kali secara berturut-turut di antara Grand Prix Spanyol dan Austria,[95] dan kemudian tiga kali berturut-turut pada Grand Prix Singapura,[96]Malaysia,[97] dan Jepang.[98]
Ricciardo menyelesaikan musim 2017 di posisi kelima di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dengan perolehan 200 poin.[99]
2018
Ricciardo memulai musim 2018 dengan finis di posisi keempat di Grand Prix Australia.[100] Ia memulai balapan tersebut dari posisi kedelapan setelah diturunkan tiga posisi akibat penalti karena pelanggarannya pada saat bendera merah dikibarkan.[101] Ia mundur dari balapan selanjutnya, yaitu Grand Prix Bahrain, setelah hanya menjalani dua putaran saja karena sebuah kegagalan elektronik.[102] Hasilnya dalam Grand Prix Tiongkok lebih baik, di mana ia berhasil mengklaim kemenangan dan mencetak putaran tercepat setelah start dari posisi keenam.[103][104][105] Pada Grand Prix Azerbaijan, Ricciardo sedang bertarung untuk memperebutkan posisi keempat dengan rekan setimnya, yaitu Max Verstappen, sebelum Ricciardo menabrak bagian belakang mobil Verstappen pada putaran ke-40. Keduanya tidak dapat melanjutkan balapan.[106] Pada Grand Prix Spanyol, Ricciardo finis di posisi kelima dan mencetak putaran tercepat, meskipun ia sempat melintir di tengah-tengah jalannya balapan.[107]
Ricciardo berhasil mengamankan posisi pole yang kedua dalam karirnya di Grand Prix Monako, di mana ia berada di puncak semua sesi kualifikasi dan juga mencetak rekor putaran di sirkuit tersebut.[108] Dalam balapan, Ricciardo berhasil mempertahankan posisinya dari Sebastian Vettel dan memenangkan Grand Prix Monako untuk yang pertama kalinya; ini juga menjadi kemenangan yang pertama untuknya dari posisi pole, meskipun Ricciardo sempat mengalami kehilangan tenaga karena sebuah masalah dengan MGU-K mobilnya.[109] Pada Grand Prix Belgia, pembalap Renault, yaitu Nico Hülkenberg, menabrak Fernando Alonso, yang kemudian menabrak Charles Leclerc. Sayap belakang mobil Ricciardo ikut terkena, dan Ricciardo pun menabrak ban belakang mobil Kimi Räikkönen setelah didorong oleh Pierre Gasly. Pada awalnya, sayap depan dan belakang mobilnya sempat diperbaiki oleh tim, namun 31 putaran kemudian, ia mundur dari balapan.[110][111]
Ia mendapat posisi pole keduanya di Grand Prix Meksiko, namun ia mundur dari balapan pada putaran ke-61, diduga karena mengalami masalah hidrolik. Ini merupakan kemundurannya yang kedelapan di musim ini.[112]
Ricciardo mengakhiri musim terakhirnya bersama dengan tim Red Bull di posisi ke-6 di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dengan perolehan 51 poin.[113]
Renault (2019–2020)
2019
Pada tanggal 3 Agustus 2018, diumumkan secara resmi bahwa Ricciardo telah menandatangani kontrak untuk membalap dengan tim Renault selama 2 musim, yaitu musim 2019 dan 2020;[114] Rekan setim Ricciardo untuk musim 2019 adalah Nico Hülkenberg.[115]
Ricciardo mengawali musim pertamanya dengan tim Renault dengan tidak mengakhiri dua lomba pertama. Di Grand Prix Australia, ia mundur setelah 31 putaran setelah sebelumnya mengalami kerusakan sayap depan. Dan pada Grand Prix Bahrain, ia mundur bersama dengan rekan setimnya karena mengalami masalah mesin.[116][117] Ia kemudian mengawali dan mengakhiri Grand Prix Tiongkok di posisi ke-7.[118] Pada putaran ke-31 Grand Prix Azerbaijan, Ricciardo menabrak mobil Daniil Kvyat pada saat ia mencoba keluar dari jalur run-off akibat gagal mendahului pembalap Toro Rosso tersebut.[119] Enam kali finis balapan secara berturut-turut menyusul, termasuk posisi ke-4 yang kuat di sesi kualifikasi dan pada akhirnya finis di posisi ke-6 di Kanada.[120] Kemudian, ia mundur dari Grand Prix Jerman akibat sebuah masalah dengan knalpot mobil.[121]
Ricciardo berhasil finis di posisi keempat pada Grand Prix Italia. Setelah mengawali Grand Prix Rusia di posisi ke-10, Ricciardo terlibat dalam sebuah kecelakaan pada putaran pertama; meskipun sempat melanjutkan balapan, namun ia mundur pada putaran ke-25.[122] Ia pada awalnya finis di posisi ke-6 pada Grand Prix Jepang, namun kemudian kedua pembalap Renault didiskualifikasi dari hasil balapan karena memakai alat bantuan pembalap yang dilarang.[123]
Ricciardo mengakhiri musim 2019 di posisi ke-9 di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dengan perolehan 54 poin.[124]
2020
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya.
Ricciardo memiliki rekan setim yang baru untuk musim 2020, karena posisi Hülkenberg digantikan oleh Esteban Ocon.[125]
Ricciardo mengawali musim 2020 dengan buruk. Ia memulai Grand Prix Austria dari posisi ke-10, namun ia mundur setelah menjalani 17 putaran.[126] Ia memulai balapan selanjutnya, yaitu Grand Prix Styria, pada posisi ke-8,[127] dan menyelesaikan balapan di posisi ke-8, setelah didahului oleh Lance Stroll pada putaran terakhir balapan.[128] Ia kemudian mendapat posisi ke-11 pada sesi kualifikasi untuk Grand Prix Hungaria,[129] dan finis pada posisi ke-8.[130]
Di Grand Prix Inggris 2020, Ricciardo finis di posisi keempat, dan menyamai hasil terbaiknya untuk tim Renault.[131] Dia berada di posisi keenam sebelum ban bocor yang menimpa Carlos Sainz Jr. dan Valtteri Bottas mempromosikannya ke posisi keempat. Pada Grand Prix Ulang Tahun ke-70, Ricciardo start dari urutan kelima, tetapi mobilnya berputar di pertengahan jalannya balapan, dan finis di urutan keempat belas.[132] Ricciardo start dari urutan ketiga belas dan finis di posisi kesebelas pada balapan berikutnya di Spanyol.[133]
Ricciardo akan terus menyelesaikan sebelas balapan dengan mencetak poin hingga akhir musim, dimulai dengan Grand Prix Belgia 2020. Dia lolos dan finis di urutan keempat, serta mengambil putaran tercepat di putaran terakhir balapan.[134] Di Grand Prix Italia 2020, dia lolos babak kualifikasi di urutan ketujuh, dan finis di posisi keenam.[135] Di Grand Prix Toskana 2020, dia lolos babak kualifikasi ke urutan kedelapan, dan berada di posisi ketiga untuk sebagian besar jalannya balapan, tetapi disusul oleh Alex Albon dari tim Red Bull, dan membuatnya harus puas finis di posisi keempat.[136]
Di Grand Prix Rusia, Ricciardo berhasil menjadi yang tercepat di segmen kualifikasi kedua, namun hanya berhasil lolos di posisi kelima.[137] Dalam balapan tersebut, ia finis di urutan kelima meskipun mendapat penalti 5 detik karena melanggar batas lintasan.[138] Di Grand Prix Eifel 2020, Ricciardo lolos babak kualifikasi ke urutan keenam, dan finis di posisi ketiga, mencetak podium pertama tim sejak Grand Prix Malaysia 2011.[139] Ini adalah podium pertama Ricciardo sejak bergabung bersama dengan tim Renault, dan yang pertama sejak Grand Prix Monako 2018.[140] Pada balapan berikutnya, yaitu Grand Prix Portugal 2020, ia memulai balapan ini dari posisi kesepuluh setelah mengalami kecelakaan menjelang akhir segmen kedua kualifikasi, yang merusak sayap belakangnya. Dia finis di posisi kesembilan dalam balapan.[141] Dia meraih podium untuk yang kedua kalinya untuk tim Renault di Grand Prix Emilia Romagna 2020.[142] Memulai balapan ini dari posisi kelima di grid, dia berhasil menyalip Pierre Gasly di putaran pertama, sebelum menjadi di-overcut oleh Pérez setelah terjebak di belakang lalu lintas. Namun, kegagalan ban dan mengakibatkan pensiunnya mantan rekan setimnya, yaitu Max Verstappen, dan kesalahan strategi oleh tim Pérez, yaitu tim Racing Point, membuatnya berhasil finis di posisi ketiga.[143] Di Grand Prix Bahrain 2020, dia start di urutan keenam, dan berhasil menyalip Valtteri Bottas di putaran pertama. Namun, setelah bendera merah dikibarkan, dia melakukan start kedua yang buruk, yang menjatuhkannya ke posisi kesepuluh. Dia pada akhirnya finis di tempat ketujuh.[144] Di Grand Prix Sakhir 2020, dia berpeluang untuk naik ke atas podium setelah Charles Leclerc, Max Verstappen, dan Sergio Pérez, semuanya bertabrakan di putaran pertama balapan. Akan tetapi, pit stop kedua yang salah waktu menyebabkan Ricciardo tersalip, dan mengakhiri balapan di posisi kelima.[145] Dalam balapan terakhirnya untuk tim Renault di Grand Prix Abu Dhabi 2020, dia lolos babak kualifikasi ke urutan kedua belas; namun, pit stop pertama yang baik memungkinkan dia untuk keluar dari pit di tempat ketujuh. Dia juga mengambil putaran tercepat balapan di putaran terakhir.[146] Ricciardo menyelesaikan musim terakhirnya bersama dengan tim Renault di posisi kelima di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap. Ia memperoleh 119 poin, 5 poin di belakang Sergio Pérez.[147][148]
McLaren (2021–2022)
2021
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya.
Setelah dua tahun membalap dengan tim Renault, Ricciardo bergabung bersama dengan tim McLaren untuk Formula Satu musim 2021 sebagai pengganti Carlos Sainz, Jr., yang telah menandantangani kontrak multi tahun bersama dengan tim Ferrari. Ricciardo ditemani oleh Lando Norris, yang telah dipertahankan oleh tim.[149]
Dia lolos babak kualifikasi ke urutan keenam untuk balapan pertamanya bersama dengan tim di Grand Prix Bahrain. Pada putaran keempat, Pierre Gasly bertabrakan dengan Ricciardo, dan menyebabkan kerusakan lantai pada mobilnya, yang mengakibatkan hilangnya downforce yang cukup besar. Meskipun kalah performa, namun Ricciardo mampu menyelesaikan balapan pembuka musim ini di urutan ketujuh.[150]
Pada balapan berikutnya, yaitu Grand Prix Emilia Romagna, dia lolos babak kualifikasi ke urutan keenam. Ricciardo berhasil naik ke urutan kelima pada putaran pembuka, tetapi kemudian tidak dapat mengimbangi empat mobil teratas dalam kondisi basah, dan diperintahkan untuk membiarkan Norris untuk melewatinya untuk memperebutkan posisi podium, dan dia melakukannya.[151] Ricciardo menyelesaikan balapan ini di urutan keenam.[152]
Di Grand Prix Portugal, Ricciardo start dari urutan keenam belas setelah tersingkir pada fase pertama sesi kualifikasi. Dia berhasil pulih ke urutan kesembilan selama balapan.[153][154] Pada Grand Prix Spanyol, Ricciardo lolos babak kualifikasi ke posisi ketujuh, tetapi berhasil naik ke posisi kelima pada putaran pembuka. Dia bertahan di posisi kelima dari pembalap Red Bull, yaitu Sergio Pérez, hingga putaran ke-45, di mana Pérez mampu melewatinya di tikungan pertama. Dia finis di urutan keenam, menandai pertama kalinya dalam musim ini dia berhasil finis di depan Norris.[155]
Di putaran berikutnya di musim ini, yaitu Grand Prix Monako, Ricciardo tersingkir di fase kedua sesi kualifikasi, dan finis di posisi kedua belas selama balapan setelah di-over-lap oleh rekan setimnya, yang berhasil finis di atas podium.[156]
Kecelakaan pada saat sesi kualifikasi di Grand Prix Azerbaijan membuat Ricciardo memulai balapan di urutan ketiga belas, meskipun ia mampu meraih poin selama balapan, dan finis di urutan kesembilan.[157]
Ricciardo lolos babak kualifikasi di posisi ketiga belas di Grand Prix Stiria. Pada akhir putaran kelima, dia berhasil naik ke posisi kedelapan, tetapi pada putaran ketujuh, dia kehilangan tenaga yang membuatnya turun ke posisi keempat belas, dan dia finis di urutan ketiga belas.[159]
Grand Prix Inggris melihat Ricciardo lolos babak kualifikasi di posisi ke-7, tepat di belakang rekan setimnya. Dia menyelesaikan balapan sprint yang pertama di dalam sejarah ajang Formula Satu di posisi ke-6 setelah menyalip Fernando Alonso di tahap penutupan. Memulai Grand Prix dari posisi ke-6, Ricciardo mendapatkan manfaat dari pensiunnya Max Verstappen untuk finis di posisi ke-5. Ini adalah posisi finis 5 besar yang pertama untuknya di tim McLaren.[161]
Balapan terakhir sebelum jeda musim panas, yaitu Grand Prix Hungaria, melihat Ricciardo lolos babak kualifikasi di urutan ke-11. Awal balapan yang kacau, yang membuat 7 mobil tersingkir, membuat Ricciardo naik ke posisi ke-2 pada tikungan pertama, hanya untuk dia tersingkir dari balapan oleh tabrakan lain, dan menyelesaikan balapan di urutan ke-11 setelah mengalami kerusakan signifikan pada mobilnya.[162]
Sekembalinya dari liburan musim panas, Ricciardo lolos babak kualifikasi ke posisi ke-4 untuk Grand Prix Belgia dalam kondisi basah, mengungguli rekan setimnya yang tersingkir di sesi Q3. Balapan pada hari Minggu ditunda beberapa kali karena hujan deras, dan dihentikan setelah 2 putaran di belakang mobil keselamatan. Alhasil, Ricciardo menempati peringkat ke-4, dan mencetak 6 poin.[163]
Akhir pekan berikutnya di Grand Prix Belanda, Ricciardo lolos di urutan ke-10, sekali lagi mengungguli rekan setimnya. Pada hari balapan, dia ditolak untuk menyelesaikan poin setelah kehilangan posisi ke-10 selama tahap penutupan, di bawah perintah dari tim, kepada Lando Norris, yang menggunakan ban yang lebih segar. Meskipun demikian, namun itu adalah akhir pekan di mana Ricciardo lebih cepat dari 2 pembalap McLaren.[164]
Ricciardo lolos babak kualifikasi di urutan ke-5 pada balapan berikutnya, yaitu Grand Prix Italia, tertinggal 6 ribu detik dari rekan setimnya. Selama balapan sprint pada hari Sabtu, Ricciardo memperoleh 2 posisi di putaran pembuka untuk finis di posisi ke-3, dan mendapatkan 1 poin kejuaraan. Akibat penalti grid untuk Valtteri Bottas, dia memulai Grand Prix hari Minggu di barisan depan. Ini juga menandai balapan yang ketiga secara berturut-turut, di mana dia berhasil mengungguli rekan setimnya. Pada awal balapan, Ricciardo mendapatkan start yang lebih baik daripada pole-sitterMax Verstappen, dan memimpin di tikungan pertama. Dia menahan laju Verstappen selama 21 putaran, selamat dari start ulang setelah mobil keselamatan, dan tekanan di akhir balapan dari Norris yang dia pimpin untuk mengklaim kemenangan pertamanya untuk tim McLaren, sekaligus juga mencetak putaran tercepat. Ini juga merupakan kemenangan pertama tim sejak Grand Prix Brasil 2012, dan hasil akhir 1-2 pertama mereka sejak Grand Prix Kanada 2010.[165]
Pada Grand Prix Rusia, Ricciardo lolos babak kualifikasi ke posisi kelima di grid, di belakang rekan setimnya, yaitu Lando Norris, yang berada di posisi terdepan. Hujan deras di beberapa putaran terakhir membuat Ricciardo masuk ke dalam pit untuk ban menengah, dan berhasil naik ke posisi ke-4 meskipun menjalani start yang buruk, dan pit stop yang lambat di awal balapan.[166]
Pada Grand Prix Turki, Ricciardo tersingkir di sesi Q1, dan menerima penalti mesin, dan memulai balapan ini dari grid belakang. Selama balapan, ia berhasil naik ke urutan ke-13.[167]
Di Grand Prix Amerika Serikat, Ricciardo lolos babak kualifikasi ke urutan ke-7, di depan rekan setimnya, yaitu Norris, yang lolos di belakangnya di urutan ke-8. Dia kemudian dipromosikan ke posisi ke-6 di grid sebagai hasil dari penalti grid untuk Valtteri Bottas. Menyalip Sainz di putaran pertama menyusul pertarungan tiga arah antara dirinya, Sainz, dan Norris. Dia berhasil mempertahankan posisi ke-5, bertahan dari Sainz dan membantu tim McLaren untuk mencetak poin penting dalam pertarungan memperebutkan tempat ketiga di Kejuaraan Dunia Konstruktor bersama dengan tim Ferrari, sementara Norris finis di urutan ke-8.[168]
Di Grand Prix Kota Meksiko, Ricciardo lolos babak kualifikasi di posisi ke-7 dan memisahkan dua Ferrari. Dia akan menjadi pembalap utama McLaren untuk balapan, karena Norris start dari posisi terakhir dengan penalti mesin. Ricciardo melakukan start dengan gemilang dan berada di samping Sergio Pérez untuk posisi ke-4 menuju tikungan pertama. Dia mengalami penguncian kecil dan melakukan kontak dengan Valtteri Bottas di tikungan pertama, dan mengalami kerusakan pada sayap depannya. Setelah pit stop, ia jatuh ke posisi terakhir, dan hanya bisa bangkit ke posisi ke-12, sedangkan rekan setimnya, yaitu Norris, mampu bangkit dari posisi paling belakang untuk finis di posisi ke-10.[169]
Di Grand Prix São Paulo, Ricciardo berada di posisi ke-8, dan menantang Pierre Gasly untuk memperebutkan posisi ketujuh, sebelum dia harus pensiun karena mengalami masalah tenaga pada mobilnya, dan menjadikannya pensiun pertamanya di musim ini.[170]
Pada Grand Prix Qatar, Ricciardo tersingkir di sesi Q2, lolos babak kualifikasi di posisi ke-14, dan hanya bisa menempati posisi ke-12 dalam balapan setelah mengalami masalah bahan bakar pada mobilnya, yang menghalangi peluangnya untuk maju.[171]
Ricciardo berhasil mengakhiri rekor tidak bergunanya pada balapan kedua dari terakhir di Arab Saudi. Meskipun tersingkir di sesi Q2, dan lolos babak kualifikasi di tempat ke-11, namun ia mendapat manfaat dari kecepatan yang layak dan pit-stop selama periode bendera merah untuk mendapatkan posisi. Dia berada di urutan ke-4 setelah bendera merah kedua, menantang Esteban Ocon untuk memperebutkan posisi podium, sebelum dia kehilangan tempat ke-4 untuk Valtteri Bottas yang pada akhirnya finis di tempat ketiga, dan menetap di tempat kelima.[172]
Pada balapan terakhir musim ini di Abu Dhabi, Ricciardo berhasil lolos di posisi ke-10. Dia kemudian finis di posisi ke-12 setelah dia di-overcut oleh Fernando Alonso dan Pierre Gasly sebagai akibat dari keluarnya mobil keselamatan virtual. Ricciardo mengakhiri musim pertamanya bersama dengan tim McLaren di posisi ke-8, dengan perolehan 115 poin.[173]
2022
Ricciardo melewatkan hari terakhir tes pra-musim 2022 di Bahrain, karena tes positif COVID-19 pada tanggal 11 Maret. Dia dibebaskan dari isolasi tepat waktu untuk balapan pembukaan musim, pada tanggal 20 Maret.[174]
Pada balapan pembukaan musim di Grand Prix Bahrain, pembalap asal Australia itu lolos babak kualifikasi ke urutan ke-18, dan menyelesaikan balapan di urutan ke-14 di depan rekan setimnya, yaitu Norris, di urutan ke-15, karena kurangnya kecepatan dan tiga pembalap yang pensiun.[175]
Pada Grand Prix Arab Saudi, Ricciardo lolos babak kualifikasi ke urutan ke-12, dan berada di urutan ke-9 selama balapan. Namun, dia mengeluarkan mobil keselamatan virtual pada putaran ke-35 setelah mobil McLarennya berhenti di pintu keluar jalur pit karena mengalami kerusakan mesin.[176]
Di Grand Prix Australia, Ricciardo berhasil lolos babak kualifikasi di posisi ke-7, dan finis di posisi ke-6 di belakang rekan setimnya, yaitu Norris, di Grand Prix yang berlangsung di rumahnya sendiri.[177]
Pada Grand Prix Emilia Romagna, Ricciardo lolos babak kualifikasi di posisi ke-6 untuk balapan sprint pada hari Sabtu itu, di mana ia berhasil mempertahankan posisi ke-6 selama sprint untuk balapan tersebut. Selama putaran pertama balapan, Ricciardo bertabrakan dengan Carlos Sainz Jr., dan menyebabkan Sainz mundur dari balapan, dan merusak sayap depan mobil Ricciardo. Di penghujung balapan, Ricciardo finis di posisi terakhir, sedangkan rekan setimnya, yaitu Norris, finis di atas podium dengan posisi ke-3.[178]
Di Grand Prix Miami, Ricciardo lolos babak kualifikasi ke urutan ke-14, dan menyelesaikan balapan di posisi ke-13 setelah rekan setimnya pensiun.[179] Setelah mencapai sesi Q3 dan lolos babak kualifikasi di posisi kesembilan untuk Grand Prix Spanyol 2022, Ricciardo gagal mencetak poin dan finis di urutan kedua belas.[180] Menjelang Grand Prix Monako, Ricciardo dikritik karena performa awal musimnya relatif terhadap rekan setimnya, yaitu Lando Norris, oleh CEO McLaren Racing, yaitu Zak Brown, dalam sebuah wawancara yang diberikan oleh Brown kepada Sky Sports F1, menyatakan bahwa hasil buruk Ricciardo di awal musim "tidak memenuhi harapan dia [Ricciardo] atau kami."[181] Ricciardo finis di posisi kedelapan di Azerbaijan di depan rekan setimnya, yaitu Lando Norris, trek yang sebelumnya berhasil dimenangkan olehnya. Dia kemudian gagal mencetak poin di Grand Prix Kanada.[182][183] Di Grand Prix Inggris, Ricciardo lolos babak kualifikasi ke urutan ke-14, dan hanya bisa menyelesaikan balapan satu tempat lebih tinggi di urutan ke-13 setelah mengeluh pasca balapan karena kurang pegangan selama balapan.[184][185] Setelah dua hasil mencetak poin dari hasil finis di urutan kesembilan di Austria dan Prancis, Ricciardo finis tanpa poin di Grand Prix Hungaria, di mana dia hanya finis di urutan ke-15 setelah menerima penalti 5 detik karena bertabrakan dengan Lance Stroll selama balapan.[186]
Pada bulan Agustus 2022, tim McLaren dan Ricciardo mengakhiri kontraknya setahun lebih awal, atas kesepakatan bersama.[187] Setelah sesi kualifikasi untuk Grand Prix Jepang, Ricciardo secara resmi mengumumkan bahwa dia tidak akan berada di grid untuk Formula Satu musim 2023.[188] Berkat paruh kedua musim yang sedikit lebih kuat, di mana ia mencetak poin dalam tiga dari enam balapan terakhirnya, Ricciardo mampu menyelesaikan musim ini di posisi ke-11 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, meskipun tim McLaren finis di belakang tim Alpine di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor. Terlepas dari peningkatannya di akhir musim, Ricciardo masih menyelesaikan musim 2022 dengan defisit delapan puluh lima poin dari rekan setimnya Norris, yang finis di posisi ketujuh di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap.
Pembalap ketiga Red Bull Racing (2023)
Setelah tidak mendapatkan entri untuk berpartisipasi pada musim 2023, Ricciardo kembali bergabung bersama dengan tim Red Bull Racing sebagai pembalap ketiga.[189] Ia akan bertanggung jawab terhadap pengujian, tugas simulasi, serta kegiatan-kegiatan komersil.[190] Pada minggu setelah Grand Prix Inggris, Ricciardo berpartisipasi dalam pengujian ban Pirelli menggunakan mobil RB19 di Sirkuit Silverstone.[191]
AlphaTauri (2023)
2023
Setelah pelaksanaan Grand Prix Inggris, Nyck de Vries dibebastugaskan dari posisinya sebagai pembalap di tim AlphaTauri.[192] Posisi de Vries lalu diisi oleh Ricciardo yang dipinjam dari tim Red Bull Racing, dengan Ricciardo membalap bersama dengan tim asal Italia tersebut mulai dari Grand Prix Hungaria.[8] Dia pada saat ini balapan bersama dengan Yuki Tsunoda.[193] Ricciardo start dan finis di posisi ke-13 pada balapan pertamanya bersama dengan tim AlphaTauri di Hongaria. Meskipun ada insiden di putaran pertama yang menjatuhkannya ke posisi terakhir, namun Ricciardo berhasil bangkit ke posisi ke-13.[194] Pada Grand Prix Belgia, Ricciardo start dari urutan ke-19 untuk balapan utama setelah melanggar batas lintasan pada putaran terbang terakhirnya, sementara rekan setimnya, yaitu Tsunoda, lolos ke urutan ke-11, hanya kehilangan satu tempat saja di sesi Q3. Ricciardo memiliki performa yang lebih baik di dalam sesi adu sprint, dengan menempati posisi ke-11 untuk balapan yang lebih pendek. Dia kemudian berhasil mendapatkan poin untuk sebagian besar sprint, tetapi pada akhirnya diambil alih oleh George Russell dan Esteban Ocon beberapa putaran sebelum akhir, dan finis di urutan ke-10. Pada balapan utama, Ricciardo finis di urutan ke-16, sementara Tsunoda berhasil mendapatkan satu poin setelah finis di urutan ke-10.
Pada sesi latihan bebas kedua untuk Grand Prix Belanda, Ricciardo mengalami kecelakaan yang menyebabkan retak pada tulang metakarpal kirinya, dan mengharuskan dirinya untuk menjalani operasi dan beristirahat. Posisi Ricciardo kemudian digantikan oleh Liam Lawson yang menjalani debutnya di dalam ajang Formula Satu.[195][196][197]
Cedera yang dialami oleh Riccardo memaksanya untuk absen pada 4 putaran berikutnya, yaitu di Italia, Singapura, Jepang, dan Qatar, dengan Lawson yang menggantikan posisinya untuk keempat balapan tersebut, tetapi dia kemudian kembali lagi untuk Grand Prix Amerika Serikat.[198] Ricciardo – secara mengejutkan – berhasil lolos ke posisi keempat, yang merupakan posisi start terbaiknya di musim ini, untuk Grand Prix Kota Meksiko. Dia kemudian berhasil menyelesaikan balapan ini di posisi ke-7, sehingga memberikan tim AlphaTauri hasil akhir terbaik mereka di musim ini. Hasil akhir ini kemudian membawa tim AlphaTauri naik ke posisi ke-8 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor, setelah sebelumnya sempat berada di posisi yang paling terakhir di hampir sepanjang musim ini.[199]
RB (2024-)
2024
Ricciardo diumumkan akan tetap berkompetisi di dalam ajang Formula Satu bersama dengan tim AlphaTauri, yang diubah namanya menjadi Tim Formula Satu RB mulai dari Kejuaraan Dunia musim 2024,[200] untuk musim 2024, dan akan kembali bermitra bersama dengan Yuki Tsunoda.[9][201] Pada Grand Prix Bahrain 2024, Ricciardo lolos di posisi ke-14, tertinggal tiga peringkat dari rekan setimnya, dan terpaut 0,150 detik dari sesi Q2.[202] Dia menyelesaikan balapan ini dengan finis di posisi ke-13, setelah sebelumnya bertukar posisi dengan Tsunoda dalam upaya untuk menyalip Kevin Magnussen yang berada di posisi ke-12 di dalam enam putaran terakhir.[203] Di Grand Prix Arab Saudi 2024, Ricciardo menghadapi akhir pekan yang mengecewakan, di mana dia menyelesaikan babak kualifikasi di urutan ke-14, dan menyelesaikan balapan ini di urutan ke-16, yang membuatnya terpeleset di putaran terakhir.[204][205] Pada Grand Prix Australia 2024, Ricciardo lolos di posisi ke-18, setelah catatan waktu putaran terakhirnya dihapus karena dirinya telah melebihi batas lintasan. Dia tersingkir di sesi Q1 untuk yang pertama kalinya di dalam kariernya di Grand Prix yang berlangsung di rumahnya sendiri.[206] Ricciardo meningkatdi dalam balapan ini, di mana dia finis di posisi ke-12.[207]
Pada Grand Prix Jepang 2024, posisi Ricciardo digantikan oleh Ayumu Iwasa untuk sesi latihan bebas pertama di akhir pekan ini.[208][209] Di sesi kualifikasi, Ricciardo berhasil mencapai posisi ke-11, tertinggal 0,055 detik di belakang rekan setimnya, yaitu Tsunoda, di sesi Q3.[210] Ricciardo terpaksa harus rela mundur dari balapan ini pada putaran pembuka setelah bertabrakan dengan Alex Albon pada tikungan pertama, yang menyebabkan kedua pembalap membentur dinding pembatas ban.[211] Para pengawas balapan menganggapnya sebagai sebuah insiden balapan, karena keadaan yang melibatkan pembalap Aston Martin, yaitu Lance Stroll, di tikungan yang merupakan tempat terjadinya insiden tersebut.[212][213] Pada balapan sprint yang pertama di musim ini di Grand Prix Tiongkok 2024, Ricciardo finis di urutan ke-11 setelah start dari posisinya di sesi kualifikasi di urutan ke-14.[214] Dia terpaksa harus rela mundur dari balapan utama selama periode mobil keselamatan di putaran ke-26 setelah ditabrak dari belakang oleh Lance Stroll pada saat keduanya sedang memasuki tikungan tajam.[215] Ricciardo mengkritik Stroll, yang dihukum karena pelanggaran mobil keselamatan, karena tidak memperhatikan dan bertanggung jawab atas tabrakan tersebut.[216] Setelah balapan ini berakhir, di mana kedua mobil RB terpaksa harus rela pensiun dari balapan ini,[217] Ricciardo mendapatkan penalti turun tiga tempat di grid untuk Grand Prix Miami 2024 setelah pihak pengawas balapan mengetahui bahwa dia telah menyalip pembalap Haas, yaitu Nico Hülkenberg, di bawah mobil keselamatan.[218]
Gaya membalap
Ricciardo dikenal karena gaya agresifnya serta menyukai manuver pengereman yang terlambat untuk menyalip. Ricciardo juga lebih memilih untuk menambah kecepatan pada saat sedang menikung, dengan membuatnya lebih berbentuk huruf 'U', memanfaatkan sedikit ketidakstabilan bagian belakang saat masuk untuk berbelok, dan cengkeraman yang cukup untuk memutar mobil di tengah tikungan tanpa bagian belakang terlepas.[219]
Citra publik
Ricciardo dianggap sebagai salah satu nama yang paling menonjol di dalam ajang Formula Satu.[220] Ia dikenal karena sifat santai dan senyumannya, dengan The New York Times yang menggambarkan dirinya pada tahun 2016 dengan mengatakan bahwa, "Jika survei dapat dilakukan terhadap 22 pembalap Formula Satu untuk mengetahui siapa yang paling banyak tersenyum, memiliki watak paling cerah, dan tampaknya secara umum adalah pria yang paling baik, Ricciardo pasti akan menjadi pemimpinnya."[221][222][223][224] Profil pribadinya tumbuh dengan kesuksesan reality show Drive to Survive, di mana ia disebut sebagai "wajah pertunjukan".[221][225][226] Setelah musim 2021, Ricciardo ditunjuk sebagai Member of the Order of Australia pada Penghargaan Hari Australia 2022 untuk "layanan signifikan terhadap olahraga motor sebagai pesaing dan duta, dan kepada komunitas".[227][228]
Dia sering disebut sebagai "Honey Badger", merujuk pada gaya balapannya, menjelaskan bagaimana "[i] seharusnya menjadi hewan yang paling tak kenal takut di dunia hewan. Jika Anda melihatnya, dia terlihat sangat lucu dan suka diemong, tetapi begitu seseorang melintasi wilayahnya dengan cara yang tidak disukainya, dia berubah menjadi sedikit buas, dan dia akan mengejar apa pun – harimau, ular sanca – dia berbalik dengan sangat cepat, tetapi dia pria yang baik."[229][230]
Kehidupan pribadi
Ricciardo menyebut nama belakangnya sebagai "Ricardo" (/rɪˈkɑːrdoʊ/simakⓘ) alih-alih dari penyebutan Italianya, "Rit-tchar-do" ([ritˈt͡ʃar.do]), karena begitulah namanya disebut oleh keluarganya saat ia besar di Australia.[231] Besar sebagai penggemar pembalap NASCAR Seri Piala, yaitu Dale Earnhardt, Ricciardo mengadopsi nomor 3 sebagai nomor balapnya untuk menghormati Earnhardt.[232]
Ricciardo juga seorang penggemar salah satu tim AFL, yaitu West Coast Eagles, dan merupakan pemegang tiket nomor satu klub tersebut pada tahun 2015 dan 2016.[233][234][235] Ia juga seorang penggemar UFC.[236]
Dia menjalin hubungan dengan Heidi Berger, yang merupakan seorang putri dari mantan pembalap F1, yaitu Gerhard Berger.[237]
Confartigianato Motori Driver of the Year: 2018[246]
Ditunjuk sebagai Anggota Order of Australia (AM) di 2022 Australia Day Honours untuk "pelayanan yang signifikan terhadap olahraga otomotif sebagai pesaing dan duta besar, dan kepada masyarakat".[227]
Karier Karting
Ringkasan karier karting
Musim
Seri
Posisi
2000
Bob Smithers Memorial — Junior Clubman
ke-5
2005
Australian National Sprint Kart Championship — Junior Clubman
^O'Leary, James (3 Desember 2009). "Ricciardo ends Jerez test on top". www.autosport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Juli 2021. Diakses tanggal 2022-04-29.
^"Standings". Formula 1 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 March 2023. Diakses tanggal 23 November 2023.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Hughes, Mark (24 Agustus 2014). "2014 Belgian GP Report". Motor Sport Magazine (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2014. Diakses tanggal 29 April 2022.
^ ab"Australia Day 2022 Honours List". Sydney Morning Herald. Nine Entertainment Co. 25 January 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 January 2022. Diakses tanggal 25 January 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Wilkins, Robert (3 December 2013). "The 2013 BRDC Award winners in full". Crash (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 February 2021. Diakses tanggal 18 January 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Speed (2 September 2014). "Ricciardo awarded F1 honour". Fox Sports (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 18 January 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)