"F1 2022" beralih ke halaman ini. Untuk permainan video yang didasarkan pada Formula Satu musim 2022, lihat F1 22. Untuk permainan video manajemen olahraga yang didasarkan pada Formula Satu musim 2022, lihat F1 Manager 2022.
Tim Red Bull Racing berhasil memenangkan gelar Dunia Kejuaraan Konstruktor mereka untuk yang kelima kalinya.
Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu musim 2022 adalah sebuah kejuaraan balapan mobil untuk mobil Formula Satu, yang menjadi kejuaraan dunia Formula Satu yang ke-73.[a] Ini diakui oleh Fédération Internationale de l'Automobile (FIA), yang merupakan badan pengatur olahraga bermotor internasional, sebagai kelas kompetisi tertinggi untuk mobil balap roda terbuka. Kejuaraan ini diperebutkan dalam dua puluh tiga Grand Prix, yang diadakan di seluruh dunia, dan dijadwalkan berakhir lebih awal dari tahun-tahun terakhir yang lainnya untuk menghindari tumpang tindih dengan Piala Dunia FIFA.[1][2] Pembalap dan tim masing-masing bersaing untuk memperebutkan gelar Juara Dunia Pembalap dan Juara Dunia Konstruktor. Ada perubahan signifikan pada regulasi teknis olahraga di musim 2022. Perubahan ini dimaksudkan untuk diterapkan pada musim 2021, tetapi ditunda hingga tahun 2022 akibat pandemi COVID-19.[3] Max Verstappen, yang membalap untuk tim Red Bull Racing, adalah juara dunia bertahan, dan berhasil merebut gelar juara dunia yang kedua untuknya di Grand Prix Jepang, sementara timnya, yaitu Red Bull Racing, berhasil meraih gelar Kejuaraan Dunia Konstruktor yang kelima untuk mereka, dan yang pertama sejak 2013, di balapan berikutnya di Grand Prix Amerika Serikat. Tim Mercedes menjadi juara dunia konstruktor bertahan pada musim saat ini.[4][5][6][7]
Musim ini adalah musim yang terakhir untuk Juara Dunia empat kali, yaitu Sebastian Vettel.[8] Juara Dunia tujuh kali, yaitu Lewis Hamilton, mengalami musim yang sulit bersama dengan tim Mercedes, gagal mengamankan posisi pole atau kemenangan Grand Prix selama musim ini, yang merupakan pertama kalinya terjadi dalam kariernya di dalam ajang Formula Satu sejak dimulai pada musim 2007.[9][10]
Daftar tim dan pembalap
Konstruktor dan pembalap berikut saat ini terikat kontrak untuk bersaing di Kejuaraan Dunia 2022.[11] Semua tim bersaing dengan ban yang dipasok oleh Pirelli.[12] Setiap tim diwajibkan untuk memasukkan setidaknya dua pembalap, masing-masing satu dari dua mobil yang diwajibkan.
Tim dan pembalap yang bersaing di Kejuaraan Dunia 2022
Setiap tim diwajibkan untuk mengikutsertakan seorang pembalap, yang tidak pernah mengambil bagian dalam lebih dari dua Grand Prix, dalam paling tidak dua sesi dari akhir pekan Grand Prix, masing-masing satu untuk setiap mobil yang ikut serta dalam kejuaraan. Sejumlah pembalap telah ikut serta dalam balapan-balapan tertentu untuk membalap dalam sesi latihan bebas.[33] Ketentuan tersebut memberikan kesempatan bagi beberapa pembalap untuk berpartisipasi dalam sesi latihan bebas.
Pembalap yang berpartisipasi dalam sesi latihan bebas di musim 2022
Honda mengumumkan bahwa mereka berhenti memasok mesin setelah musim 2021.[34] Perusahaan tersebut sebelumnya memasok mesin untuk tim Scuderia AlphaTauri (tadinya bernama Scuderia Toro Rosso) sejak musim 2018 dan untuk tim Red Bull Racing sejak musim 2019.[35] Tim Red Bull Racing mengambil alih dan mengelola program mesin Honda, dengan mendirikan sebuah divisi baru yang bernama Red Bull Powertrains. Keputusan tersebut dibuat setelah melobi 9 tim lainnya untuk menegosiasikan sebuah pembekuan pengembangan mesin hingga musim 2025. Tim Red Bull Racing mengetahui bahwa mereka akan keluar dari kejuaraan jika pembekuan tersebut tidak disetujui, karena mereka tidak dapat mengembangkan sebuah mesin baru dan juga tidak mau lagi membeli mesin dari Renault.[15][36][d]
Pembalap Formula 2, yaitu Zhou Guanyu, naik ke ajang Formula Satu bersama dengan tim Alfa Romeo Racing, menggantikan posisi Antonio Giovinazzi,[43] yang keluar dari tim tersebut pada akhir musim 2021. Ia pindah ke ajang Formula E bersama dengan tim Dragon/Penske Autosport.[44][45] Zhou menjadi pembalap asal Tiongkok yang pertama yang berkompetisi di dalam ajang Formula Satu.[43]
Sebelum sesi FP3 pada Grand Prix Italia, Alex Albon dikabarkan mengalami Apendisitis (radang usus buntu). Dirinya digantikan oleh pembalap cadangan Mercedes, yaitu Nyck de Vries, untuk sisa sesi pada Grand Prix Italia. Grand Prix Italia menjadi balapan debut de Vries di kompetisi Formula Satu, di mana sebelumnya dia hanya menjadi pembalap cadangan dan pembalap tes saja.[53]
Kalender
Kalender musim 2022 terdiri atas dua puluh tiga balapan, tergantung peraturan COVID-19 yang diatur oleh pemerintah lokal dan Formula One Group.[54][55]
Grand Prix Portugal, Stiria, dan Turki tidak dimasukkan ke dalam kalender balapan musim 2022. Balapan-balapan tersebut ditambahkan sebagai respon terhadap pandemi COVID-19, untuk menyelenggarakan balapan sebanyak mungkin.[54]
Grand Prix Qatar, yang memulai debutnya di musim 2021 di Sirkuit Internasional Losail, tidak ada di dalam kalender musim 2022, dan direncanakan kembali lagi di musim 2023. Negara tersebut tidak menyelenggarakan Grand Prix tersebut karena fokus menyelenggarakan Piala Dunia FIFA.[54][61]
Grand Prix Tiongkok ada di bawah kontrak dan seharusnya masuk di dalam kalender balapan,[62] namun tidak dimasukkan karena peraturan perjalanan terkait pandemi COVID-19.[54][55][56] Grand Prix tersebut akan kembali di musim 2024.[63]
Grand Prix Rusia, di Sochi Autodrom, Sochi, yang tadinya menjadi ronde ke-17, dan dijadwalkan digelar pada tanggal 25 September, pada awalnya ditunda setelah Invasi Rusia ke Ukraina 2022.[64] Seminggu kemudian, balapan tersebut secara resmi dibatalkan.[65] Pada awalnya, Grand Prix ini rencananya akan diganti,[58] namun rencana ini akhirnya batal.[59]
Perubahan regulasi
Pengarahan balapan
Michael Masi, yang menjadi pengarah balapan sejak kematian Charlie Whiting pada Grand Prix Australia, dicopot dari perannya setelah penyelidikan Grand Prix Abu Dhabi 2021. Sebagai bagian perombakan pengontrol balapan, posisi Masi digantikan oleh pengarah balapan DTM, yaitu Niels Wittich, dan pengarah balapan Kejuaraan Ketahanan Dunia, yaitu Eduardo Freitas. Keduanya telah bergantian menjadi pengarah balapan secara berkala. Herbie Blash, mantan deputi Whiting, ditunjuk sebagai penasihat senior permanen untuk pengarah balapan.[66][67]
FIA juga memperkenalkan sebuah sistem kontrol balapan baru, mirip seperti asisten wasit video di pertandingan sepak bola, dan juga pelarangan komunikasi tim yang melobi pejabat balapan. Radio antara semua tim dan pejabat FIA juga tidak akan disiarkan di TV untuk melindungi para pejabat balapan. Prosedur untuk melakukan un-lap juga dikaji kembali oleh Formula One Sporting Advisory Committee, dan ditunjukkan sebelum dimulainya musim baru.[66][67]
Sebelum Grand Prix Amerika Serikat, FIA berhenti merotasi pengarah balapan, dan Niels Wittich menjadi pengarah balapan satu-satunya untuk empat ronde terakhir musim 2022. Kebijakan rotasi tersebut tidak diterima dengan baik oleh para pembalap, dan juga menjadi respon atas kritik performas Eduardo Freitas sebagai pengarah balapan pada Grand Prix Jepang.[68]
Regulasi teknis
Ada beberapa perubahan pada regulasi teknis di musim 2022.[69] Perubahan-perubahan ini direncanakan akan diterapkan pada musim 2021, dengan semua tim mengembangkan mobil masing-masing sepanjang musim 2020. Namun, penerapan ini ditunda sampai dengan musim 2022 sebagai akibat dari pandemi Covid-19.[70] Setelah pengumuman penundaan, semua tim dilarang mengembangkan mobil musim 2022 pada saat musim 2020 berlangsung.[71]
Para pembalap menjadi konsultan selama pengembangan regulasi teknis baru, yang sengaja dibuat ketat agar mencegah tim untuk mengembangkan desain radikal yang mengurangi kemampuan mendahului.[72][73] FIA membuat sebuah Working Group, atau komite insinyur, yang bertugas untuk mengidentifikasi dan menghapus loophole (celah) di regulasi sebelum diresmikan. Menghilangkan celah tersebut, secara teori, akan menghentikan satu tim untuk mempunyai mobil yang dominan, dan dengan begitu memungkinkan kompetisi yang lebih ketat serta menambah estetika mobil. Filosofi ini merupakan tujuan utama dari regulasi baru tersebut.[74] Perancang mobil Red Bull, yaitu Adrian Newey, menyebut bahwa perubahan regulasi ini adalah yang paling signifikan di dalam ajang Formula Satu sejak musim 1983.[75]
Aerodinamika dan badan mobil
Regulasi teknis memperkenalkan kembali penggunaan ground effect untuk pertama kalinya sejak terowongan venturi di bawah mobil dilarang pada tahun 1983.[76][e] Ini bertepatan dengan penyederhanaan badan mobil, menjadikan bagian bawah mobil sebagai sumber utama traksi aerodinamis. Hal ini bertujuan untuk mengurangi turbulensi udara di belakang mobil agar memungkinkan para pembalap saling mengikuti lebih dekat tanpa banyak kehilangan tingkat gaya turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perubahan lebih lanjut pada aerodinamika ditujukan untuk membatasi kemampuan tim untuk mengontrol aliran udara di sekitar roda depan.[77] Ini termasuk penghapusan bargeboard, yaitu sebuah perangkat aerodinamis kompleks yang memanipulasi aliran udara di sekitar badan mobil.[78] Sayap depan dan pelat ujung disederhanakan, mengurangi jumlah dan kerumitan elemen aerodinamis. Sayap depan juga harus terhubung langsung ke ujung hidung mobil, tidak seperti desain sebelum musim 2022, di mana sayap dapat dihubungkan ke hidung melalui penyangga untuk menciptakan ruang di bawah monokok, sehingga mendorong aliran udara di bawah mobil melalui area permukaan sayap yang lebih besar dan hidung yang lebih tinggi. Sayap belakang lebih lebar dan lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, dengan pembatasan tambahan untuk membatasi kemampuan konstruktor menggunakan gas buang mobil untuk menghasilkan gaya turun. Badan mobil diharuskan untuk dilapisi karet untuk mengurangi risiko kerusakan komponen mobil untuk meminimalkan risiko bendera kuning lokal, mobil keselamatan, dan penghentian. Data yang dirilis oleh Working Group mengungkapkan bahwa ketika mobil spesifikasi musim 2019 mengikuti mobil lain hanya memiliki 55% dari tingkat downforce (gaya turun) yang tersedia, mobil spesifikasi musim 2022 yang mengikuti mobil lain memiliki hingga 86% dari tingkat gaya turun normal.[79][80]
Jumlah peningkatan aerodinamika yang bisa diterapkan para tim diperketat, baik selama akhir pekan balapan dan selama satu musim. Peraturan-peraturan ini bertujuan untuk mengurangi harga berkompetisi.[81][82] Setelah keputusan untuk mengundur peraturan musim 2021 ke tahun 2022, pengembangan aerodinamika dilarang dari tanggal 28 Maret 2020 sampai dengan akhir musim 2020.[71][83]
Pada musim 2021, diperkenalkan sistem sliding scale untuk mengatur pengujian aerodinamika. Di bawah sistem ini, tim yang paling tidak berhasil di Kejuaraan Dunia Konstruktor musim lalu diberikan waktu tambahan untuk pengujian aerodinamika. Sebaliknya, tim yang paling sukses diberikan waktu yang lebih singkat.[84][85] Sistem ini dicoba pada musim 2021, dan hasilnya digunakan untuk membuat model yang lebih formal dan terstruktur untuk kejuaraan musim 2022.[86]
Mesin
Diskusi untuk regulasi mesin 2022 dimulai pada tahun 2017, dan selesai pada bulan Mei 2018.[87][88] Perubahan yang diajukan termasuk menghapus unit pemulihan panas buangan (MGU-H) untuk menyederhanakan teknologi yang digunakan dalam mesin. Batas rev maksimum mesin juga diperbesar sebesar 3,000 rpm untuk "meningkatkan suara".[89][90] Pengajuan-pengajuan tersebut dibuat untuk menyederhanakan teknologi mesin, dan sekaligus membuat ajang F1 menjadi lebih menarik untuk para peserta baru.[91] Karena tidak ada pabrikan mesin baru yang berkomitmen untuk memasuki F1 pada musim 2022, maka para penyuplai yang sudah ada mengajukan untuk mempertahankan mesin yang sudah ada untuk mengurangi ongkos pengembangan secara keseluruhan.[92]
Sistem kuota komponen mesin dilanjutkan untuk musim 2022. Para tim diberikan sejumlah komponen individual yang terbatas yang bisa digunakan sebelum terkena penalti. Sistem buangan juga ditambahkan ke dalam daftar komponen tersebut; para tim hanya bisa memakai enam sepanjang kejuaraan.[81]
Komponen terstandarisasi
Formula Satu memperkenalkan komponen terstandarisasi secara bertahap, mulai dari musim 2022, sampai dengan musim 2024. Komponen terstandarisasi ini terdiri atas sistem transmisi dan sistem bahan bakar.[93][94]
Ban
Diameter ban berubah dari roda 13 inci (33 cm) menjadi 18 inci (46 cm). Roda 18 inci tersebut digunakan di dalam ajang Formula 2 pada musim 2020, untuk menguji perubahan pada sifat ban.[95] Awalnya, ada usulan untuk melarang penggunaan penghangat ban (selimut listrik yang dirancang untuk menjaga suhu ban di temperatur optimal ketika tidak digunakan),[96] namun keputusan tersebut dibatalkan setelah penolakan dari penyuplai ban, yaitu Pirelli.[97] Temperatur penghangat ban juga diturunkan. Sebelumnya, ban depan dapat dipanaskan sampai 100 °C (212 °F) dan ban belakang sampai 80 °C (176 °F), namun keduanya diturunkan menjadi 70 °C (158 °F) dari awal musim.[98][99] Penghangat ban menjadi alat yang terstandarisasi, dengan semua tim diharuskan untuk menggunakan produk yang sama. Pada musim 2024, penghangat ban akan dilarang.[100] Mulai musim ini, BBS menjadi penyuplai pelek ban untuk F1 untuk 4 tahun kedepan.[101][102]
Peraturan olahraga
Sistem poin sprint dan balapan
Setelah diuji coba dengan nama "sprint qualifying" pada musim 2021, format tersebut kembali untuk musim ini dengan nama "sprint". Format ini tidak mempengaruhi format akhir pekan, dan dijalankan di Grand Prix Emilia Romagna, Austria, and São Paulo. Delapan pembalap teratas mendapat poin, alih-alih tiga besar seperti pada musim 2021. Tidak seperti musim lalu, pembalap dengan waktu tercepat di sesi kualifikasi menempati posisi pertama dalam balapan secara resmi, dan pemenang sprint memulai Grand Prix dari posisi pertama.[103] Sprint ini pada awalnya direncanakan untuk digelar pada enam Grand Prix, namun hanya digelar dalam tiga balapan saja untuk berkompromi dengan para tim, yang menginginkan batas ongkos yang lebih tinggi untuk balap sprint, untuk menutup ongkos kerusakan mobil potensial.[104]
Tidak ada poin yang diberikan, kecuali sekurang-kurangnya dua putaran telah selesai di bawah bendera hijau.
Jika lebih dari dua putaran diselesaikan, namun kurang dari 25% jarak balapan yang ditentukan, maka poin diberikan dengan sistem 6–4–3–2–1 kepada 5 besar.
Jika hanya 25%–50% jarak balapan yang bisa diselesaikan, maka poin diberikan dengan sistem 13–10–8–6–5–4–3–2–1 kepada 9 besar.
Jika hanya 50%–75% jarak balapan yang bisa diselesaikan, maka poin diberikan dengan sistem 19–14–12–9–8–6–5–3–2–1 kepada 10 besar.
Jika lebih dari 75% jarak balapan selesai, maka poin diberikan secara penuh.
Peraturan sebelumnya sudah ada 40 tahun sebelum perubahan ini, terakhir kali diubah di antara musim 1977 dan 1980.[108]
Selain itu, poin putaran tercepat hanya akan diberikan jika lebih dari 50% dari jarak balapan diselesaikan.[33]
Prosedur dan protokol mobil keselamatan
Setelah kontroversi mobil keselamatan pada Grand Prix Abu Dhabi 2021, prosedur mengenai mobil keselamatan diubah. Alih-alih menunggu sampai putaran di mana mobil terakhir sudah selesai meng-un-lap dirinya dari pemimpin balapan, mobil keselamatan akan mundur satu putaran setelah instruksi bahwa mobil yang over-lap diperbolehkan meng-un-lap dirinya sendiri diberikan.[109] Selain itu, kata-kata regulasi diubah dan sekarang menyatakan bahwa "semua" mobil dan bukan mobil "mana saja" akan diperbolehkan untuk meng-un-lap dirinya sendiri, jika dianggap aman oleh pengarah balapan.[110]
Mulai dari Grand Prix Australia 2022, FIA melarang taktik yang sering digunakan oleh Max Verstappen pada saat balapan dimulai kembali dengan mobil keselamatan terakhir dari Grand Prix Abu Dhabi 2021 sampai dengan dua balapan pertama musim 2022, di mana ia berusaha berada di samping mobil di depannya dengan berakselerasi dan mengerem secara agresif untuk mendapatkan keuntungan dari lawan. Para pembalap sekarang diharapkan untuk membalap dengan cara yang konsisten pada saat balapan dimulai ulang.[111][112]
Pilihan ban awal
Aturan yang sudah ada sejak musim 2014, yang mengharuskan para pembalap yang maju ke bagian ketiga sesi kualifikasi mengawali balapan menggunakan ban yang mereka pakai saat merekam waktu tercepat di bagian kedua kualifikasi, diganti. Semua pembalap sekarang bebas memilih ban awal untuk balapan hari Minggu di semua balapan.[113]
Regulasi finansial
Pada tanggal 11 Juli, sebelum ronde ke-11, yaitu Grand Prix Austria, diumumkan bahwa batas anggaran ditambah sebesar 3,1% menjadi US$141,2 juta. Ini diimplementasikan setelah kekhawatiran bahwa para tim mengeluarkan lebih banyak dari batas pengeluaran sebelumnya.[114]
Rangkuman musim
Pra-musim
Karena perubahan pada regulasi teknis, Formula Satu menggelar dua tes musim dingin di dua sirkuit yang berbeda untuk membantu tim mendapatkan lebih banyak data pada mobil mereka. Tes pra-musim pertama diselenggarakan di Sirkuit Barcelona-Catalunya, di Montmeló, pada tanggal 23–25 Februari, sedangkan tes kedua bertempat di Sirkuit Internasional Bahrain, Sakhir, pada tanggal 10–12 Maret.[115]
Seri awal
Charles Leclerc berhasil mendapatkan posisi pole pada Grand Prix Bahrain. Untuk yang pertama kalinya sejak Grand Prix Brasil 2019, kedua pembalap Haas berhasil lolos di sesi kualifikasi kedua (Q2), dengan Kevin Magnussen di posisi ke-5 dan Mick Schumacher di posisi ke-12.[116] Di putaran pembuka, Esteban Ocon menyentuh bagian belakang mobil Mick Schumacher. Mobil Schumacher mengalami spin tanpa kerusakan signifikan, dan Ocon diberikan penalti 5 detik. Pierre Gasly terpaksa tidak menyelesaikan balapan karena mobilnya terbakar di putaran ke-46. Balapan ini berhasil dimenangkan oleh Charles Leclerc, diikuti oleh rekan setimnya, yaitu Carlos Sainz, di posisi kedua. Magnussen finis di posisi kelima, sedangkan duo pembalap Red Bull, yaitu Max Verstappen dan Sergio Pérez, mengalami masalah pada mesin mobil mereka dan terpaksa tidak menyelesaikan balapan.[117]
Pérez berhasil menempati posisi pole pada Grand Prix Arab Saudi, sementara Lewis Hamilton dari tim Mercedes menempati posisi ke-16 setelah tersingkir di sesi kualifikasi sesi pertama untuk yang pertama kalinya sejak Grand Prix Brasil 2017.[118] Hanya 18 pembalap saja yang memulai balapan ini, karena mobil AlphaTauri milik Yuki Tsunoda mogok dalam perjalanan ke grid setelah diduga mengalami masalah drivetrain,[119] dan Schumacher mundur dari balapan setelah mengalami kecelakaan pada sesi kualifikasi;[120] sehingga harus absen dan kembali membalap di ronde berikutnya. Nicholas Latifi dari tim Williams menabrak tembok di tikungan terakhir pada putaran ke-16, sementara Fernando Alonso dari tim Alpine, Daniel Ricciardo dari tim McLaren, dan Valtteri Bottas dari tim Alfa Romeo harus keluar dari balapan setelah 38 putaran karena masalah teknis pada mobilnya.[121] Verstappen berhasil memenangkan perlombaan ini setelah berhasil menyalip Leclerc di akhir-akhir balapan.[122]Alexander Albon dari tim Williams mendapat penalti grid turun tiga tempat setelah balapan karena bertabrakan dengan Lance Stroll dari tim Aston Martin.[123]
Leclerc berhasil mengunci posisi pole di Grand Prix Australia, mencatatkan putaran tercepat, dan memimpin setiap putaran, dan mendapatkan grand slam yang pertama untuk tim Ferrari sejak Alonso di Grand Prix Singapura 2010.[124] Pérez dan George Russell dari tim Mercedes masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga. Rekan setim Pérez, yaitu Verstappen, berada di urutan kedua sebelum ia DNF pada putaran ke-38 karena kebocoran bahan bakar pada mobilnya yang menyebabkan kebakaran.[125] Sainz melintir di putaran pembuka di tikungan ke-10, sedangkan Sebastian Vettel dari tim Aston Martin tersingkir pada awal-awal balapan di tikungan ke-4.[124] Albon memulai balapan dari posisi terakhir setelah didiskualifikasi karena gagal memberikan sampel bahan bakar satu liter,[126] namun berhasil finis di urutan ke-10 untuk tim Williams. Ia masuk ke dalam pit di putaran terakhir setelah menjalankan 57 putaran dengan ban keras.[127]
Verstappen berhasil mengunci posisi pole untuk sesi sprint di Grand Prix Emilia Romagna. Meskipun Leclerc berhasil menyalipnya di awal, namun Verstappen berhasil menyalipnya kembali, dengan menggunakan DRS untuk menyalipnya dan memenangkan sprint, di depan Leclerc dan rekan setimnya, yaitu Pérez. Verstappen berhasil memenangkan Grand Prix hari Minggu dari posisi terdepan untuk mencapai grand slam yang kedua dalam kariernya, sementara Pérez finis di urutan kedua, sehingga tim Red Bull finis di posisi dua teratas, yang merupakan pencapaian pertama mereka sejak Grand Prix Malaysia 2016.[128] Pada awalnya, Leclerc berada di urutan ketiga, tetapi ia melintir pada putaran ke-53, sehingga posisinya terperosok ke posisi kesembilan, dan Lando Norris dari tim Mclaren naik ke posisi ketiga untuk mengunci posisi podium terakhir. Leclerc berhasil kembali ke balapan dan akhirnya finis di posisi keenam. Hasil ini mendorong tim Red Bull ke posisi kedua di klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor, dan Verstappen ke posisi kedua di klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap.[129] Sementara itu, rekan setim Leclerc, yaitu Sainz, mengalami DNF untuk yang kedua kalinya secara berturut-turut setelah bertabrakan di putaran pertama dengan Daniel Ricciardo.[130]
Leclerc dan Sainz dari tim Ferrari berhasil mengamankan dua posisi teratas di starting grid untuk edisi pertama Grand Prix Miami.[131] Di belakang mereka, terdapat duo pembalap Red Bull, yaitu Verstappen dan Pérez, serta Bottas dari tim Alfa Romeo.[132] Stroll dan Vettel, yang masing-masing lolos kualifikasi di posisi ke-10 dan ke-13, memulai balapan dari jalur pit karena mengalami masalah suhu bahan bakar.[133] Di tikungan pertama pada putaran pembuka, Verstappen berhasil menyalip Sainz di posisi kedua dan mendekati Leclerc, yang kemudian disalip sehingga dia memimpin pada putaran ke-9, pada saat Leclerc berjuang dengan ban kompon medium. Balapan kembali dilanjutkan pada putaran ke-41, setelah ban kanan belakang Norris bersentuhan dengan ban kiri depan Gasly, memicu keluarnya mobil keselamatan virtual dan kemudian mobil keselamatan selama lima putaran.[134] Pada saat balapan ini kembali dilanjutkan, Verstappen ditekan oleh Leclerc, tetapi ia berhasil mempertahankan posisinya dan meraih kemenangan. Pada putaran ke-52, rekan setimnya, yaitu Pérez, berusaha menyalip Sainz ke tikungan 1, tetapi membuat kesalahan, sehingga dia dalam keadaan terkunci. Vettel dan Schumacher bertabrakan di putaran ke-53, tetapi tidak ada tindakan yang diambil.[135] Leclerc dan Sainz masing-masing berada di urutan kedua dan ketiga, sementara Pérez, yang untuk sementara mengalami masalah mesin yang membuatnya kehilangan sekitar 30 tenaga kuda, dan Russell masuk lima besar. Setelah balapan, Alonso diberi dua penalti lima detik terpisah dan finis tanpa mendapatkan poin.[136] Magnussen mengalami dua insiden terpisah setelah balapan dilanjutkan ulang dengan Stroll, yang harus mundur pada putaran terakhir.[137]
Leclerc kembali berhasil mendapatkan posisi pole pada Grand Prix Spanyol.[138] Ia memimpin jalannya balapan sampai dengan putaran ke-27, dimana ia gagal finis karena mengalami kegagalan turbo dan MGU-H pada mobilnya.[139] Pérez kemudian memimpin jalannya lomba dari putaran ke-31 sampai dengan putaran ke-49, di mana Verstappen menyalipnya dan memenangkan balapan; Russell finis di posisi ketiga dan mengunci posisi podium. Sainz melintir di tikungan ke-4 pada putaran ke-7 karena adanya hembusan angin, diikuti oleh Verstappen dua putaran kemudian karena masalah yang sama di tikungan yang sama. Sainz bisa melanjutkan balapan dari posisi ke-11, sehingga akhirnya dia finis di urutan keempat. Ban mobil Hamilton pecah setelah ia mengalami insiden balapy dengan Magnussen di tikungan ke-4 pada putaran pertama, dan merosot ke posisi ke-19, namun Hamilton berhasil naik ke posisi ke-5.[140][141] Untuk yang pertama kalinya di musim ini, tim Red Bull memimpin di posisi pertama diikuti oleh tim Ferrari di klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor, sementara klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap beralih dari keunggulan 19 poin untuk Leclerc menjadi keunggulan 6 poin untuk Verstappen.[142]
Leclerc kembali berhasil mengklaim posisi terdepan pada Grand Prix Monako, di depan Sainz dan Pérez.[143] Dua putaran formasi dijalankan setelah sempat tertunda 16 menit dari waktu start yang dijadwalkan akibat cuaca buruk di Monako. Karena cuaca yang masih memburuk, balapan kembali ditunda, dan dilanjutkan lagi 50 menit kemudian setelah cuaca membaik. Karena kesalahan strategi, Leclerc turun ke posisi keempat di belakang Verstappen dan Sainz, dan Pérez memimpin jalannya balapan.[144] Ocon dan Hamilton bertabrakan pada putaran ke-18, sehingga Ocon mendapatkan penalti waktu lima detik.[145] Lima putaran setelah Magnussen mundur karena kehilangan tekanan udara pada mobilnya, Schumacher melintir di dekat tikungan swimming pool, sehingga mobilnya terbelah menjadi dua, dan menyebabkan balapan dihentikan. Balapan ini berhasil dimenangkan oleh Pérez, diikuti oleh Sainz, Verstappen, Leclerc, dan Russell.[146]
Pertengahan musim
Leclerc sekali lagi berhasil mengklaim posisi terdepan untuk Grand Prix Azerbaijan, di depan Pérez dan Verstappen.[147] Pérez segera menyalip Leclerc di tikungan pertama, dan memimpin jalannya balapan hingga putaran ke-15, di mana Verstappen berhasil menyalipnya.[148] Pada putaran ke-9, mobil keselamatan virtual dikerahkan setelah Sainz berhenti di tikungan ke-4, karena masalah hidrolik pada mobilnya. Kemudian, pada putaran ke-20, setelah sempat memimpin jalannya balapan, Leclerc mengalami masalah power unit pada mobilnya, sehingga mesin mobilnya meledak dan harus masuk ke dalam pit.[149] Kevin Magnussen dan Zhou Guanyu juga harus DNF dari balapan. Yuki Tsunoda mengalami kegagalan DRS, sehingga sayap belakang mobilnya harus dilakban, dan turun ke posisi ke-13.[150] Pembalap Williams, yaitu Nicolas Latifi, mendapat penalti waktu lima detik karena mengabaikan bendera biru.[151]
Verstappen berhasil mengunci posisi pole pada balapan Grand Prix Kanada, yang kembali lagi ke dalam kalender setelah absen selama dua tahun, setelah sesi kualifikasi yang basah. Pembalap Alpine, yaitu Fernando Alonso, start di urutan kedua, di depan Sainz, sementara Leclerc start dari belakang grid setelah melebihi kuota komponen power unit-nya. Pérez start di posisi ke-13 setelah mengalami kecelakaan di babak kualifikasi.[152] Pérez DNF pada putaran ke-8 karena masalah girboks, sementara masalah teknis pada mobil Schumacher memaksanya untuk DNF juga pada putaran ke-20. Tsunoda menabrak tembok pembatas pada putaran ke-49, sehingga mengeluarkan mobil keselamatan, dan memungkinkan Sainz untuk mendekati Verstappen dan mengejar pembalap Red Bull tersebut pada putaran-putaran terakhir. Meskipun demikian, Verstappen berhasil memenangkan perlombaan diikuti oleh Sainz dan Hamilton, sementara Leclerc naik ke urutan ke-5.[153] Alonso mendapat penalti pasca-balapan selama lima detik karena membuat lebih dari satu perubahan arah untuk mempertahankan posisi, membuat dia turun posisi dari posisi ke-7 ke posisi ke-9.[154]
Sainz berhasil meraih posisi pole pertamanya di Grand Prix Britania.[155] Verstappen berhasil menyusulnya di tikungan pertama, sebelum balapan diberi bendera merah dan dimulai kembali dengan posisi semula,[156] artinya Sainz mulai duluan lagi. Dia berhasil mempertahankan posisi pertama dari start kedua, sebelum disalip oleh Verstappen beberapa putaran kemudian. Verstappen mengalami kerusakan pada lantainya dan turun ke urutan ketujuh.[157] Sainz kemudian disalip oleh Leclerc. Sainz, Pérez dan Hamilton semuanya mengganti ban baru di bawah mobil keselamatan. Dengan ban yang lebih baru, Leclerc kemudian disalip oleh ketiganya, menjatuhkannya ke urutan keempat. Sainz berhasil memenangkan balapan Formula Satu pertamanya.[155]
Verstappen berhasil lolos ke posisi pole dan memenangkan sprint kedua kejuaraan di Grand Prix Austria. Dia disalip sebanyak tiga kali di berbagai titik oleh Leclerc, yang pada akhirnya berhasil memenangkan balapan.[158] Sainz lebih cepat dari Verstappen dan melakukan "satu-dua yang mudah",[159] sebelum masalah unit daya membuatnya pensiun,[160] meninggalkan Verstappen di posisi kedua, dan mempromosikan Hamilton ke posisi ketiga.[161]
Russell berhasil meraih posisi pole perdananya di Grand Prix Hungaria, sementara tim Red Bull Racing mengalami kesulitan di sesi kualifikasi, dengan Verstappen yang menderita masalah MGU-K, dan Pérez yang tidak bisa mendapatkan putaran bersih di sesi Q2, sehingga membuat mereka berada di urutan kesepuluh dan kesebelas di grid.[162] Verstappen melakukan pemulihan yang kuat, meningkatkan urutan dengan strategi dan kecepatan yang lebih baik. Verstappen berhasil menang dari Hamilton, yang bangkit dari urutan ketujuh, menyusul kegagalan DRS di sesi kualifikasi. Russell berada di urutan ketiga setelah dilewati oleh Hamilton dengan lima putaran tersisa.[163] Sainz dan Leclerc masing-masing finis di posisi keempat dan keenam setelah panggilan strategi yang dipertanyakan dari dinding pit tim Ferrari.[164]
Grand Prix Belgia adalah balapan yang pertama yang diadakan setelah jeda bulan Agustus, dengan beberapa pembalap yang mengambil komponen tambahan dan menimbulkan penalti grid karena melakukannya.[165] Sainz berhasil memulai balapan dari posisi pole; Alonso dan Hamilton membuat kontak setelah bertabrakan di tikungan Les Combes.[166] Hamilton terpaksa memensiunkan mobilnya tidak lama kemudian, dan serbuan antara Latifi dan Bottas di putaran kedua membuat mobil keselamatan. Verstappen melakukan pekerjaan cepat dari mobil-mobil di depan pada saat restart, dengan Pérez mengikuti untuk mengamankan posisi finis satu-dua untuk tim Red Bull Racing. Sainz melengkapi posisi podium. Leclerc mengganti ban lunak baru pada putaran kedua dari belakang untuk mencoba putaran tercepat dan mendapat penalti waktu karena ngebut di jalur pit, menurunkannya ke urutan keenam setelah balapan.[167]
Di Grand Prix Belanda, Verstappen mampu mengalahkan Leclerc untuk meraih posisi pole di balapan kandangnya. Pada putaran ke-45, Tsunoda menepi karena mengalami masalah pada ban kiri depan mobilnya. Tsunoda disuruh melanjutkan dan datang satu putaran kemudian, untuk mengganti ban dan mengencangkan sabuk pengamannya, yang telah dilonggarkannya pada saat dia bersiap untuk meninggalkan mobilnya. Pada putaran ke-47, Tsunoda mundur karena mengalami masalah diferensial pada mobilnya. Ini menghasilkan mobil keselamatan virtual, memungkinkan Verstappen melakukan pit stop untuk tetap memimpin di depan kedua Mercedes. Pada putaran ke-55, Bottas mundur karena mengalami masalah mesin pada mobilnya, mengeluarkan mobil pengaman penuh. Verstappen segera menyalip Hamilton pada saat restart, sementara Sainz menerima penalti lima detik karena pelepasan yang tidak aman selama pit stop. Setelah Russell membuat keputusan sepersekian detik untuk masuk ke dalam pit lagi untuk soft yang lebih cepat, dia menyalip Hamilton, yang turun ke urutan keempat setelah disalip oleh Leclerc juga. Setelah balapan, teori konspirasi muncul menuduh ahli strategi tim Red Bull Racing, yaitu Hannah Schmitz, berkonspirasi dengan tim saudara, yaitu AlphaTauri, untuk memastikan hasil yang menguntungkan bagi Verstappen, setelah mempertanyakan sifat pengunduran diri Tsunoda. Insiden itu diselidiki oleh pengawas balapan, yang tindakannya hanya menegur Tsunoda karena ikat pinggangnya dilepas.[168][169]
Leclerc berhasil meraih posisi pole di Grand Prix Italia, dengan Verstappen yang menempati posisi kedua. Dia, bersama dengan Sainz dan Hamilton, mengambil penalti karena mengganti komponen.[170] Verstappen start dari posisi ketujuh, tetapi berhasil mencapai posisi kedua pada putaran ke-5, di belakang Leclerc yang berhasil mempertahankan posisi pertama. Setelah Vettel mengalami kerusakan mesin pada mobilnya di putaran ke-10,[171] Leclerc dipanggil untuk masuk ke dalam pit di bawah mobil pengaman virtual.[172] Verstappen kemudian akan memimpin jalannya balapan hingga dia mengganti ban baru di putaran ke-26.[173] Pembalap Alpine, yaitu Alonso, kemudian akan dihentikan karena mengalami masalah tekanan air pada mobilnya di putaran ke-31, tetapi dikembalikan ke pit lane untuk menghindari gangguan pada balapan.[174] Leclerc melakukan pit stop kedua pada putaran ke-34, kembali membuat Verstappen memimpin jalannya lomba. Stroll mundur pada putaran ke-39, dan pada putaran ke-47, Ricciardo menghentikan mobilnya di sisi lintasan dan memasang mobil keselamatan.[171][172] Verstappen mempertahankan posisinya, dan berhasil menang di bawah mobil keselamatan.[172]
Babak penutup
Grand Prix Singapura adalah balapan pertama di mana Verstappen secara matematis dapat memenangkan kejuaraan. Dia harus mengungguli Leclerc dengan 22 poin, Pérez dengan 13 poin, dan George Russell dengan enam poin. Jika Verstappen menjadi yang pertama dengan putaran tercepat, sementara Leclerc berada di urutan kedelapan atau lebih rendah, dan Pérez di urutan keempat atau lebih rendah, atau jika Verstappen menjadi yang pertama tanpa putaran tercepat, sementara Leclerc berada di urutan kesembilan atau lebih rendah, dan Pérez di urutan keempat tanpa putaran tercepat atau kelima, dengan Verstappen yang akan menjadi juara.[175] Leclerc berada di posisi pole setelah Verstappen meninggalkan dua putaran kualifikasi, yang pertama karena lalu lintas, dan yang kedua untuk memastikan akan ada cukup bahan bakar bagi badan pengatur untuk mengambil sampel di akhir sesi, sehingga menghindari diskualifikasi dari sesi kualifikasi. Verstappen memulai balapan ini di urutan kedelapan.[176] Perlombaan ini ditunda selama lebih dari satu jam karena badai petir.[177] Pérez berhasil memenangkan balapan, diikuti oleh Leclerc dan Sainz. Verstappen berada di urutan ketujuh.[178]
Menyusul kegagalan Verstappen untuk mengamankan kejuaraan di Grand Prix Singapura, beberapa permutasi dapat memberinya gelar juara dunia di Grand Prix Jepang berikutnya. Dia harus mengungguli Leclerc dengan delapan poin dan Pérez dengan enam.[179] Verstappen akan mengamankan posisi pole, di depan Leclerc, Sainz, dan Pérez. Perlombaan dimulai tepat waktu meski cuaca buruk dan diberi bendera merah setelah dua putaran menyusul kecelakaan yang melibatkan Sainz. Pengerahan kendaraan pemulihan selama bendera merah dikritik; Gasly nyaris melewatkannya dalam kondisi cuaca buruk. Gasly dengan marah memprotes bahwa "[dia] bisa membunuh [dirinya sendiri]" jika dia kehilangan kendali dan menabrak kendaraan, bahkan dengan kecepatan rendah.[180] Balapan dilanjutkan pada pukul 16:15 waktu setempat di belakang mobil keselamatan. Hanya dua puluh delapan putaran yang diselesaikan sebelum balapan dihentikan karena melewati batas waktu tiga jam. Verstappen berhasil menang kurang dari 27 detik, dengan Leclerc di urutan kedua dan Pérez di urutan ketiga. Setelah penyelidikan yang melibatkan dua pembalap terakhir di putaran terakhir, Leclerc diberikan penalti lima detik, yang berarti dia berada di urutan ketiga di belakang Pérez.[181] Pada saat balapan selesai, poin penuh diberikan meskipun ada kebingungan bahwa hanya sebagian poin saja yang ditawarkan karena durasi total balapan yang berkurang. Verstappen dinobatkan sebagai Juara Dunia, unggul 113 poin, dengan hanya 112 poin saja yang tersisa.[182]
Dengan mengamankan gelar Kejuaraan Dunia Pembalap, tim Red Bull Racing mulai mengamankan gelar Kejuaraan Dunia Konstruktor yang pertama untuk mereka sejak musim 2013, yang mereka lakukan dengan mengungguli tim Ferrari dengan selisih dua puluh dua poin di Grand Prix Amerika Serikat. Sainz berhasil meraih posisi pole ketiganya di musim ini, dan dibelokkan oleh George Russell ke tikungan satu, dan terpaksa mundur karena kerusakan yang diakibatkan olehnya. Tim Mercedes memiliki peluang untuk menang setelah Lewis Hamilton memimpin jalannya lomba melalui pit stop yang sangat lambat untuk Verstappen. Verstappen membalikkan jarak empat detik untuk merebut kembali keunggulan pada putaran ke-50. Perlombaan ini terkenal karena tabrakan antara Fernando Alonso dan Lance Stroll, yang membuat mobil Alonso mengudara. Alonso melanjutkan dan menyelesaikan balapan di urutan ketujuh, hanya untuk menerima penalti tiga puluh detik setelah balapan setelah tim Haas memprotes keputusan untuk tidak menunjukkan bendera hitam dan oranye kepada Alonso karena kaca spion sayap kanan mobilnya copot selama perlombaan. Hukuman ini dibatalkan empat hari kemudian, karena FIA menetapkan bahwa tim Haas tidak mengajukan protes mereka dalam waktu tiga puluh menit setelah balapan selesai, dan oleh karena itu tidak dapat diterima.
Verstappen berhasil meraih posisi pole keenamnya dan kemenangan balapan keempat belas musim ini di Grand Prix Kota Meksiko, memecahkan rekor kemenangan terbanyak dalam satu musim Formula Satu, yang sebelumnya dipegang bersama oleh Michael Schumacher (2004) dan Sebastian Vettel (2013). Daniel Ricciardo melaju dari posisi ketiga belas ke ketujuh dalam enam belas putaran, sambil juga menghadapi penalti waktu sepuluh detik karena tabrakan dengan Yuki Tsunoda.
Grand Prix São Paulo adalah akhir pekan sprint ketiga dan terakhir musim ini, artinya sesi kualifikasi dilakukan pada hari Jumat, dalam kondisi basah. Kevin Magnussen berhasil meraih posisi pole yang pertama dalam kariernya di dalam ajang Formula Satu, serta yang pertama bagi tim Haas. Magnussen tidak dapat menahan mobil yang lebih cepat selama sprint, dan tim Mercedes mampu mengunci barisan terdepan untuk Grand Prix pada hari Minggu, yang mereka ubah menjadi posisi finis satu-dua yang pertama untuk mereka sejak Grand Prix Emilia-Romagna 2020, dengan Russell yang berhasil meraih kemenangan pertamanya di dalam ajang Formula Satu. Perlombaan ini melibatkan tabrakan antara Magnussen dan Ricciardo, Verstappen dan Hamilton, dan Norris dan Leclerc. Di akhir balapan, Verstappen menolak perintah tim untuk membiarkan rekan setimnya, yaitu Pérez, untuk melewatinya untuk posisi keenam, dengan menyatakan bahwa dia memberi tahu tim di musim panas untuk tidak memberi Pérez perintah tim preferensial apa pun.
Verstappen berhasil mengambil posisi pole ketujuh pada balapan terakhir musim ini, yaitu Grand Prix Abu Dhabi, dan kemenangan kelima belas musim ini, memperpanjang rekor yang dibuatnya di Kota Meksiko. Charles Leclerc berhasil menahan laju Sergio Pérez yang lebih cepat untuk mengklaim tempat kedua, yang juga membuatnya berada di urutan kedua di klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap. Dua tempat Kejuaraan Dunia Konstruktor turun ke balapan terakhir musim ini; Tim Mercedes tidak dapat melewati tim Ferrari untuk posisi kedua setelah Russell finis di posisi kelima, dan Hamilton mundur karena kerusakan kotak roda gigi, sementara tim Aston Martin dan Alfa Romeo finis dengan jumlah poin yang seri, dengan tim Alfa Romeo yang mengklaim urutan keenam dalam hitungan mundur. Perlombaan ini adalah perlombaan yang terakhir untuk Sebastian Vettel, yang pensiun, dan untuk Daniel Ricciardo, Nicholas Latifi, dan Mick Schumacher, yang tidak dapat mengamankan kursi balapan untuk musim 2023.
Poin diberikan kepada pembalap yang finis di posisi 10 besar dan pembalap yang mencetak putaran tercepat pada saat Grand Prix, namun hanya jika ia termasuk 10 besar, dan 8 besar Sprint.[103][h] Jika total poin sama, maka sebuah sistem countback akan digunakan, dimana pembalap dengan posisi pertama lebih banyak akan memiliki posisi yang lebih tinggi. Jika jumlah posisi pertama juga sama, maka jumlah posisi kedua akan dihitung, dan begitu seterusnya. Jika prosedur ini tidak membuahkan hasil, maka FIA akan menentukan pemenang dengan kriteria yang ditentukan sendiri. Poin diberikan pada setiap balapan, dengan menggunakan sistem berikut ini:[186]
Diklasifikasikan tetapi tidak finish (menyelesaikan lebih dari 90% jarak balapan)
Catatan:
– Pembalap tidak menyelesaikan Grand Prix, namun diklasifikasi karena telah menyelesaikan 90% jarak balapan.
Catatan
^Dalam sejarah Formula Satu, regulasi Formula Satu pertama kali diperkenalkan pada Grand Prix musim 1946. Ini diadopsi untuk setiap balapan pada tahun 1948, dan secara resmi diatur menjadi Kejuaraan Dunia pada tahun 1950.
^ abBaik Robert Kubica dan Antonio Giovinazzi sudah mengikuti lebih dari dua balapan F1, sehingga kedua pembalap tersebut tidak memenuhi syarat yang diperlukan untuk partisipasi pembalap rookie yang diwajibkan kepada setiap tim.
^Di bawah regulasi teknis, pemasok mesin yang paling sedikit memasok mesin dibolehkan memasok mesin untuk tim manapun tanpa pemasok mesin. Di waktu pengumuman Honda, baik Mercedes dan Ferrari menyuplai lebih banyak tim daripada Renault, dan tidak mau memasok Red Bull Racing, dan dengan begitu menyisakan Renault sebagai satu-satunya alternatif bagi tim Red Bull.[37]
^Pemanfaatan ground effect tadinya diperbolehkan sampai dengan musim 1983 ketika konsep tersebut dilarang, dan para tim diharuskan memasang bagian bawah mobil dengan rata karena kekhawatiran akan naiknya kecepatan saat membelok dan desain-desain mobil radikal seperti "mobil kipas" Brabham BT46B.
^Max Verstappen mencetak waktu tercepat pada saat sesi kualifikasi, namun diharuskan mengawali balapan dari belakang karena melebihi kuota elemen mesin. Carlos Sainz, Jr. naik ke posisi pole untuk menggantikan posisinya.[183]
^Kevin Magnussen berhasil mendapatkan posisi pole setelah mencatatkan waktu tercepat pada kualifikasi.[184]George Russell memulai balapan dari posisi terdepan setelah berhasil memenangkan balapan sprint.[185]
^Jika balapan dihentikan lebih awal, maka jumlah posisi yang dapat diberikan poin dapat dikurangi, tergantung dari berapa banyak dari balapan yang sudah diselesaikan.
^"Triple threat". McLaren Racing (dalam bahasa Inggris). McLaren Racing Ltd. 3 Juli 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Juli 2021. Diakses tanggal 25 Desember 2021. ...we already have MCL36 test parts in manufacture, as well as components that require a longer lead time to manufacture such as the chassis and gearbox casing.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
"2022 Australian Grand Prix – Entry List"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Fédération Internationale de l'Automobile. 8 April 2022. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-04-09. Diakses tanggal 8 April 2022.
"2022 Miami Grand Prix – Entry List"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Fédération Internationale de l'Automobile. 6 Mei 2022. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-05-06. Diakses tanggal 6 Mei 2022.
"2022 Spanish Grand Prix – Entry List"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Fédération Internationale de l'Automobile. 20 Mei 2022. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-05-20. Diakses tanggal 20 Mei 2022.
"2022 Monaco Grand Prix – Entry List"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Fédération Internationale de l'Automobile. 27 Mei 2022. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-05-27. Diakses tanggal 27 Mei 2022.
"2022 Azerbaijan Grand Prix – Entry List"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Fédération Internationale de l'Automobile. 10 Juni 2022. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-06-10. Diakses tanggal 10 Juni 2022.
"2022 British Grand Prix – Entry List"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Fédération Internationale de l'Automobile. 1 Juli 2022. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-07-01. Diakses tanggal 8 Juli 2022.
"2022 Austrian Grand Prix – Entry List"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Fédération Internationale de l'Automobile. 8 Juli 2022. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-07-09. Diakses tanggal 11 Agustus 2022.
"2022 French Grand Prix – Entry List"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Fédération Internationale de l'Automobile. 22 Juli 2022. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-07-22. Diakses tanggal 11 Agustus 2022.
"2022 Hungarian Grand Prix – Entry List"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Fédération Internationale de l'Automobile. 29 Juli 2022. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-07-29. Diakses tanggal 29 Juli 2022.
"2022 Belgian Grand Prix – Entry List"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Fédération Internationale de l'Automobile. 26 Agustus 2022. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-08-26. Diakses tanggal 13 September 2022.
"2022 Dutch Grand Prix – Entry List"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Fédération Internationale de l'Automobile. 02 September 2022. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-09-02. Diakses tanggal 13 September 2022.Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
"2022 Italian Grand Prix – Entry List"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Fédération Internationale de l'Automobile. 09 September 2022. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-09-09. Diakses tanggal 13 September 2022.Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
"2022 Italian Grand Prix – Document 32"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Fédération Internationale de l'Automobile. 10 September 2022. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-12-08. Diakses tanggal 13 September 2022.
"2022 Singapore Grand Prix - Entry List"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Fédération Internationale de l'Automobile. 30 September 2022. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-09-30. Diakses tanggal 03 Oktober 2022.Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
"2022 Japanese Grand Prix - Entry List"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Fédération Internationale de l'Automobile. 07 Oktober 2022. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-10-07. Diakses tanggal 13 Oktober 2022.Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
"2022 Mexican Grand Prix - Entry List"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Fédération internationale de l'Automobile. 28 Oktober 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-01. Diakses tanggal 29 Oktober 2022.
"2022 Abu Dhabi Grand Prix - Entry List"(PDF) (dalam bahasa Inggris). Fédération internationale de l'Automobile. 2022-11-18. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2022-11-18. Diakses tanggal 2022-11-18.
^Cooper, Adam (30 September 2021). "F1 confirms Qatar GP on 2021 calendar as part of long-term deal". Autosport.com (dalam bahasa Inggris). Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-30. Diakses tanggal 30 September 2021. There will be no Grand Prix in 2022 as the country will focus on hosting the FIFA World Cup that will start exactly a year after the first Formula One race. The event will then return in 2023 at a yet-to-be-confirmed venue, with a new circuit now in the planning stages.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"10.8.4 Treatment of Tyres". 2022 Formula 1 Technical Regulations(PDF) (dalam bahasa Inggris). Federasi Otomotif Internasional. 19 Februari 2021. hlm. 84. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2021-11-13. Diakses tanggal 27 Desember 2021.
^"F1 2022 Austrian GP – Race results". RacingNews365 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 July 2022. Diakses tanggal 13 July 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Standings". Formula 1® – The Official F1® Website. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 February 2015. Diakses tanggal 11 October 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)