Lahir di Rouen, Prancis, dari ayah Jean Jacques Gasly dan ibunya Pascale,[5][6] Gasly adalah anak bungsu dari empat saudara tirinya, dua dari pernikahan ibunya sebelumnya; Nicolas Caron dan Cyril Caron, serta dua ayah dari pernikahan ayahnya sebelumnya; Phillipe Gasly dan Paul Gasly.[7][8]
Keluarga Gasly telah lama terlibat dalam olahraga otomotif. Kakeknya berkompetisi di karting dan ayahnya Jean Jacques juga berkompetisi dalam berbagai kategori balap termasuk karting, balap ketahanan dan reli.[9] Ayahnya pernah terlibat kecelakaan saat sedang membalap dalam reli; co-drivernya salah membaca pace notes, dan mobil ayahnya jatuh ke jurang. Setelah insiden tersebut, ayahnya berhenti membalap.[10] Pada usia enam tahun, Gasly pertama kali membalap karting di trek karting lokal di Anneville-Ambourville.[8][10]
Gasly tumbuh bersama almarhum Anthoine Hubert; karting bersamanya sejak usia tujuh tahun, dididik di sekolah swasta yang sama dan tinggal bersama sebagai teman sekamar selama beberapa tahun.[11] Ia juga berteman dengan Charles Leclerc sejak muda dan Esteban Ocon saat awal-awal karier kartingnya.[12][13] Pada 2019 ia pindah ke Milan.[14]
Karier awal
Karting
Gasly masuk ke dalam karting kompetitif dalam 2006 saat umur sepuluh tahun, ketika ia finis di posisi ke-15 di French Minime Championship,[15] sebelum finis di posisi keempat tahun berikutnya.[16] Pada 2008 ia naik ke French Cadet Championship,[17] sebelum naik ke ajang internasional pada 2009. Ia pindah ke kategori KF3 sampai akhir 2010, ketika ia finis sebagai runner-up di CIK-FIA European Championship.[18]
Formula Renault
Pada 2011, Gasly membuat debutnya di balapan kursi tunggal, mengambil bagian dalam Kejuaraan F4 Prancis kategori 1.6 liter.[18][19] Dia finis ketiga di belakang rival Eurocup masa depannya Matthieu Vaxiviere dan Andrea Pizzitola dengan tujuh podium, termasuk kemenangan di Spa, Albi dan Le Castellet.[20]
Pada tahun 2012, Gasly bergabung dengan R-Ace GP di Formula Renault Eurocup. Dia berada di posisi kesepuluh dengan enam poin, termasuk podium di Spa dan Nürburgring. Dia juga tujuh kali membalap di Formula Renault 2.0 Northern European Cup dengan tim yang sama, meraih podium di Nürburgring.
Untuk 2013, Gasly pindah ke Tech 1 Racing.[21] Dia meraih lima podium, serta kemenangan di Moskow, Hungaroring dan Le Castellet.[18][22] Dia memimpin sebelas poin didepan Oliver Rowland sampai balapan terakhir di Circuit de Barcelona-Catalunya, dan akhirnya merebut gelar dengan finis ketiga dan keenam; hasil yang kedua datang setelah tabrakan dengan Rowland, yang menerima penalti drive-through sebagai hasilnya.[23]
Gasly kemudian pindah ke Formula Renault 3.5 Series pada tahun 2014, di mana ia dipekerjakan oleh Arden di bawah program pengembangan Red Bull Junior Team. Dia menyelesaikan musim sebagai runner-up dari Red Bull Junior Carlos Sainz Jr. lainnya, mengumpulkan delapan podium dalam tujuh belas balapan.
Seri GP2
Gasly membuat debut Seri GP2 pada tahun 2014 di sirkuit Monza untuk mendukung Grand Prix Italia, menggantikan pembalap Caterham RacingTom Dillmann.[24] Dia kemudian mengambil bagian dalam pengujian pasca-musim, mengemudi untuk DAMS dan menandatangani kontrak dengan tim asal Prancis tersebut untuk membalap bersama Alex Lynn, pembalap pengembangan Williams F1 Team.[25][26] Meskipun meraih tiga pole position dan empat podium, Gasly mengalami musim yang tidak seimbang, termasuk sebuah tabrakan di Bahrain, Spa dan Yas Marina (yang membuat balapan berikutnya dibatalkan), yang membuatnya finis kedelapan, dua tempat di belakang rekan setimnya Lynn.
Gasly bergabung dengan Team Mugen di Kejuaraan Super Formula 2017 dan berhasil memenangkan dua balapan. Ia hampir memenangkan kejuaraan dengan selisih setengah poin setelah ronde terakhir kejuaraan di Suzuka dibatalkan karena badai.[29][30]
Formula E
Gasly pernah satu kali membalap di Formula E untuk Renault e.dams dimana ia menggantikan Sébastien Buemi untuk New York ePrix 2017, karena Buemi yang berkomitmen terhadap Kejuaraan Ketahanan Dunia.[31] Di balapan akhir pekan pertama, Gasly yang awalnya mendapat performa kualifikasi yang buruk di posisi ke-19 naik ke posisi ke-7 dalam balapan debutnya.[32] Gasly hampir naik podium di balapan kedua, namun ia mengenai dinding di belokan terakhir ketika sedang bertarung untuk posisi ketiga. Ia menyelesaikan dengan kerusakan parah di posisi keempat.[33]
Karier Formula Satu
Pada bulan Desember 2013 diumumkan bahwa Gasly akan masuk ke dalam Red Bull Junior Team untuk Formula Satu musim 2014 bersama dengan Alex Lynn dan Carlos Sainz, Jr.[34] Pengalaman pertama Gasly dalam Formula Satu datang pada Mei 2015 saat tes musiman di Circuit de Barcelona-Catalunya. Dia mengendarai Toro Rosso STR10 pada hari pertama tes dan Red Bull RB11 pada hari kedua, mencatat total 203 putaran.[35] Dia kemudian menguji RB11 lagi di Red Bull Ring pada bulan Juni dan secara resmi menjadi pembalap cadangan Red Bull Racing pada bulan September.[36]
Toro Rosso (2017–2018)
Gasly membuat debutnya di Formula Satu di Grand Prix F1 Malaysia 2017 dengan Scuderia Toro Rosso, menggantikan Daniil Kvyat. Ia menyelesaikan GP Malaysia dan Jepang tanpa mencetak poin. Gasly seharusnya menggantikan Carlos Sainz Jr. di Austin namun ia terpaksa tidak mengikuti balapan tersebut karena bentrokan dengan Super Formula Championship 2017.[37] ia kembali di Grand Prix Meksiko, bersama Brendon Hartley setelah Toro Rosso mencopot Kvyat dari program Red Bull.
Gasly dan Hartley menjadi pembalap penuh-waktu untuk Toro Rosso untuk musim 2018. Di kualifikasi Grand Prix Bahrain, Gasly mendapat posisi keenam dan kemudian naik ke kelima setelah Lewis Hamilton mendapat penalti.[38] Ia kemudian menyelesaikan balapan di posisi keempat, dan mendapatkan poin-poin pertamanya di Formula Satu. Seminggu kemudian di Grand Prix Tiongkok, ia menabrak Hartley yang disebut keduanya dalam sebuah 'miskomunikasi'.[39] Gasly mencetak poin empat kali lagi selama musim 2018, termasuk di posisi ke-7 di Grand Prix Monako dan posisi ke-6 di Grand Prix Hungaria.
Ia menyelesaikan musim 2018 di posisi ke-15 dengan perolehan 29 poin, diatas Hartley dengan empat poin.[40]
Red Bull (2019)
Gasly dikontrak untuk membalap dengan Red Bull Racing untuk musim 2019, bersama Max Verstappen setelah kepergian Daniel Ricciardo yang pindah ke Renault. Gasly berjuang dengan mobil RB15nya dan selalu lebih lambat dari Verstappen. Ia menyelesaikan balapan satu putaran di belakang Verstappen di beberapa balapan dan hanya pernah mendapat posisi lebih tinggi dari Verstappen satu kali, di Grand Prix Kanada, ketika Verstappen terganggu sebuah bendera merah saat kualifikasi.[41] Baik di Grand Prix Tiongkok dan Monako, Gasly mencetak putaran tercepat. Hasil terbaiknya dengan Red Bull Racing datang di Grand Prix Inggris dimana ia finis di posisi keempat setelah Verstappen dan Sebastian Vettel saling bertabrakan.
Gasly terus berada dibawah tekanan di Grand Prix Hungaria, dimana ia berjarak satu lap dengan Verstappen. Meskipun performa Gasly yang kurang memuaskan, kepala tim Red Bull Christian Horner menyatakan bahwa tim berniat untuk mempertahankan Gasly sampai akhir musim.[42] Sampai GP Hungaria, Gasly berada di posisi keenam di klasemen sementara dengan 63 poin; sementara Verstappen memiliki 181 poin.[43]
Kembali ke Toro Rosso (2019)
Sebelum Grand Prix Belgia 2019, Gasly diturunkan kembali ke tim junior Toro Rosso dengan Alex Albon menggantikan tempatnya di Red Bull. Setelah pengumuman tersebut, Red Bull menyatakan bahwa “Tim akan menggunakan sembilan balapan berikutnya untuk mengevaluasi performa Alex untuk memutuskan siapa yang akan menjadi rekan Max di musim 2020.” Tentang pemecatan Gasly, Christian Horner mengatakan: "Pierre benar-benar harus mengambil waktu saat istirahat untuk refleksi, belajar, dan mengambil pelajaran selama bagian kedua musim. Kami sangat butuh ia memahami potensial dari mobilnya."[44]
Selama sisa musim 2019 di Toro Rosso, bermitra dengan Daniil Kvyat, Gasly meraih lima poin, termasuk posisi kesembilan pada balapan pertamanya dengan tim tersebut di Belgia. Hasil terbaiknya datang di Grand Prix Brasil. Gasly lolos di posisi ketujuh dan memanfaatkan pengunduran diri dari Valtteri Bottas dan kedua pembalap Ferrari, serta tabrakan antara Lewis Hamilton dan Alex Albon, untuk menyelesaikan balapan di posisi kedua setelah menahan Hamilton saat menuju garis finis. Ini menandai finis podium pertama dalam karir Formula Satu Gasly, hasil balapan terbaik Toro Rosso sejak Grand Prix Italia 2008, dan finis 1-2 pertama Honda sejak Grand Prix Jepang 1991. Setelah balapan, Gasly berkomentar melalui radio: "Ini adalah hari terbaik dalam hidupku".[45]
Gasly dipertahankan oleh tim, bersama dengan Kvyat, saat mereka berganti nama menjadi Scuderia AlphaTauri.[3] Gasly meraih empat poin dalam tujuh balapan pertama musim ini, dengan hasil terbaik dalam posisi ketujuh di Grand Prix Austria dan Inggris.
Pada Grand Prix Italia 2020, pit stop lebih awal memungkinkan Gasly melewati beberapa pembalap - yang harus menunggu pitlane dibuka selama prosedur safety car - dan naik ke posisi ketiga bersih. Saat pemimpin balapan Hamilton memasuki pit karena penalti dan Lance Stroll yang saat itu berada di posisi kedua kehilangan tempat saat start ulang, Gasly mewarisi keunggulan balapan dan menahan Carlos Sainz Jr. yang terlambat untuk merebut kemenangan pertamanya di Formula Satu,[47] menjadi pemenang balapan ke-109 yang berbeda dan pembalap Prancis pertama yang memenangkan Grand Prix sejak kemenangan Olivier Panis di Grand Prix Monako 1996, 24 tahun sebelumnya.[48]
Hal ini memicu spekulasi bahwa Gasly bisa kembali ke Red Bull, karena penggantinya di tim, Alex Albon, hanya finis di urutan ke-15. Gasly mengatakan bahwa dia 'siap' untuk melakukannya.[49] Kepala tim AlphaTauri Franz Tost memuji performa Gasly tetapi menolak kemungkinan Gasly kembali ke Red Bull segera.[50]
Dia menyelesaikan musim 2020 di posisi ke-10 dengan 75 poin, di depan rekan setimnya Kvyat dengan 32 poin.
2021
Gasly dipertahankan oleh AlphaTauri untuk musim 2021,[51] bermitra dengan rookie asal Jepang Yuki Tsunoda. Di Grand Prix Azerbaijan, Gasly naik podium di posisi ketiga dalam karirnya setelah bertarung dengan Charles Leclerc dan Lando Norris untuk tempat ketiga pada putaran terakhir. Awalnya mulai keempat, Gasly turun ke posisi kelima di awal balapan tetapi diuntungkan dari Max Verstappen yang keluar dari balapan dan kesalahan dari Lewis Hamilton pada tahap penutupan.[52] Pada Grand Prix Italia 2021, Gasly terjatuh dalam sprint setelah sayap depannya tersangkut di bawah rodanya. Dia pensiun dari balapan di putaran ke-4 karena suspensi yang rusak.[53] Gasly memulai di barisan depan untuk pertama kalinya di Qatar tetapi berakhir di luar poin.[54]
Dia menyelesaikan musim 2021 di posisi ke-9 dengan 110 poin, posisi tertingginya dalam satu musim.
2022
Gasly menetap dengan AlphaTauri untuk musim 2022 bersama Yuki Tsunoda.[55]
Pada kualifikasi balapan pembuka di Bahrain, Gasly mendapat posisi ke-10.[56] Ia berhasil naik ke posisi ke-8 di putaran-putaran awal balapan, namun mobil Gasly terbakar di putaran ke-46 dan ia pun terpaksa tidak menyelesaikan balapan.[57]
† Pembalap tidak menyelesaikan lomba tetapi diklasifikasikan karena menyelesaikan lebih dari 90% jarak lomba. ‡ Separuh poin diberikan karena kurang dari 75% lomba diselesaikan
* Musim sedang berlangsung.