James Key(Direktur Teknis) Jody Egginton(Wakil Direktur Teknis) Paolo Marabini (Kepala Rancangan Struktural) Mark Tatham (Kepala Rancangan Mekanik) Brendan Gilhome(Kepala Aerodinamika)
Scuderia Toro Rosso STR13 adalah sebuah mobil balap Formula Satu yang dirancang dan dibuat oleh Scuderia Toro Rosso untuk berkompetisi pada Kejuaraan Dunia Formula Satu FIA musim 2018. Mobil tersebut dikemudikan oleh Pierre Gasly dan Brendon Hartley, keduanya kembali mempertahankan kursi mereka di Toro Rosso setelah bersaing pada beberapa kegiatan di tahun 2017.[3] STR13 tersebut melakukan debut kompetitifnya pada Grand Prix Australia 2018 dan merupakan mobil pertama yang dibuat oleh Scuderia Toro Rosso menggunakan mesin Honda setelah mereka menyetujui untuk mengakhiri perjanjian kerja sama mesin mereka dengan Renault untuk memperbolehkan manufaktur asal Prancis tersebut untuk menjalin kerja sama dengan McLaren.[4]
Rancangan dan pengembangan
Kerja sama mesin
Pada September 2017, McLaren Honda mengumumkan bahwa mereka memutus kerja sama mereka terhitung mulai akhir musim 2017.[5][6] Ketika bernegosiasi untuk mendapatkan pemasok mesin baru, Renault mengungkapkan bahwa mereka tidak memiiki kapasitas untuk memasok Mclaren selagi mereka harus memenuhi komitmen mereka dengan tim lain yaitu Red Bull Racing dan Scuderia Toro Rosso.[7][8] Sebagai bagian dari diskusi antara Renault, McLaren, Toro Rosso dan Red Bull, Toro Rosso mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri hubungan mereka dengan Renault sebagai pelanggan mesin dan memilih untuk bekerja sama dengan Honda dalam perjanjian yang berlangsung sampai tahun 2021.[9][10]
Pengembangan mesin
Setelah mengakhiri kerja sama yang berlangsung selama tiga musim bersama McLaren, pada uji coba pra-musim di Barcelona, Honda menunjukkan perkembangan yang signifikan di mana unit tenaga Honda menyelesaikan jumlah putaran terbanyak kedua yaitu sebanyak 93 di hari pertama tanpa ada masalah yang dikemudikan oleh Brendon Hartley.[11] Hari kedua uji coba juga berjalan dengan baik, dengan STR menyelesaikan 82 putaranm jumlah putaran terbanyak ketiga yang juga berjalan tanpa masalah, yang kali ini dikemudikan oleh Pierre Gasly.[12] Pada akhir uji coba pertama, Toro Rosso memuncaki total jarak tempuh dengan Pierre Gasly menyelesaikan 147 pada hari terakhir, uji coba tersebut menunjukkan bahwa Honda dengan Toro Rosso mampu menyelesaikan lebih banyak putaran dalam minggu pertama denan Honda dibandingkan dengan McLaren pada seluruh waktu uji coba mereka di tahun 2017.[13] Setelah uji coba berakhir, pembalap Brendon Hartley mengklaim bahwa unit tenaga Honda lebih mudah dikemudikan dan terasa lebih bertenaga dibandingkan unit yang dipasok oleh Renault pada musim sebelumnya.[14]
Setelah kegagalan unit tenaga yang dialami oleh mobil Pierre Gasly pada Grand Prix Australia setelah mobil tersebut terkena pembatas jalan, Honda mengungkapkan bahwa mobil tersebut mengalami kegagalan MGU-H, sebuah masalah yang dikenal menjadi kelemahan mesin Honda selama beberapa tahun terakhir.[15] Honda merespon dengan sebuah perbaikan terhadap mesin tersebut di mana mesin yang digunakan oleh kedua pembalap masih menggunakan mesin dengan MGU-H untuk musim 2017 dikarenakan sistem terbaru yang dikembangkan untuk musim 2018 belum siap tepat waktu untuk balapan pertama.[16] di Bahrain, kedua pembalap mendapatkan spesifikasi MGU-H baru, namun Gasly membutuhkan unit tenaga yang seluruhnya baru akibat kerusakan tambahan akibat kegagalan MGU-H di Australia.[17] Setelah mendapatkan perkembangan yang signifikan dengan pemetaan unit tenaga pada sesi latihan bebas di Bahrain, Pierre Gasly mampu meraih posisi ke-6 pada sesi kualifikasi yang dikonversi menjadi hasil posisi ke-4 pada balapan. Posisi tersebut merupakan posisi tertinggi Honda sejak kembali ke Formula Satu di tahun 2015.[18]
Pada Grand Prix Kanada, Honda memperkenalkan unit tenaga Spec 2 mereka yang berfokus pada pengembangan ICE dengan tujuan untuk meningkatkan tenaga tanpa mengurangi ketahanan, yang dipercaya area yang ditingkatkan merupakan kepala silinder, terutama rancangan ruang pembakaran.[19] Pembaharuan tersebut dipuji oleh pembalap Pierre Gasly yang mengatakan bahwa mobil tersebut menjadi lebih mudah dikemudikan dan lebih bertenaga dibandingkan mesin sebelumnya. Perbandingan waktu putaran ketika latihan antara unit sebelumnya dengan unit yang diperbaharui menunjukkan adanya peningkatan sebanyak 0.5 detik di Circuit Gilles Villeneuve. Honda mengklaim unit tersebut dapat ditingkatkan dengan analisis lebih lanjut dan penyesuaian terhadap pemetaan selagi musim berjalan, namun setelah debut yang cukup kuat dari pembaharuan tersebut, masalah ketahanan muncul pada unit tenaga Pierre Gasly yang Honda sebut merupakan masalah yang tidak terkait dengan pembaharuan dan membutuhkan investigasi lebih lanjut.[20]
Setelah performa yang mengecewakan pada beberapa balapan, Toro Rosso mengatakan bahwa mereka mencoba untuk mencari tahu seluruh paket mereka dengan korelasi masalah pada pembaruan aero dan unit Honda yang ditingkatkan dan apa potensi sebenarnya yang tampaknya dapat berjalan dengan baik tetapi sensitif terhadap kondisi dan tata letak trek. Kepala Tim Red Bull Racing Christian Horner, yang mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian pemasok mesin dengan Honda mulai 2019 untuk menggantikan Renault, mengatakan peningkatan besar Honda di Kanada menunjukkan potensi besar terhadap laju pengembangan mereka, mengklaim bahwa unit tenaga Honda dan Renault berada 1% dari masing-masing kecepatan balap.[21]
Direktur Teknis Honda F1, Toyoharu Tanabe, menyebut bahwa rencana peningkatan unit tenaga Honda untuk musim 2018 sudah berjalan dengan baik dan dengan diperkenalkannya Spec 2 di Kanada dan peningkatan lanjutan di balapan-balapan selanjutnya mereka dapat fokus pada peningkatan Spec 3 yang sejak diungkapkan merupakan proses pembuangan baru yang Honda rencanakan akan dipatenkan (rincian lebih lanjut Honda menolak untuk jelaskan), MGU-K yang dirancang ulang dan aki baru, dengan debut tentatif pada Grand Prix Russia.
Setelah menunjukkan kecepatan yang menjanjikan diantara papan tengah dengan posisi finis yang kuat di Grand Prix Belgia dan Hungaria, serta mendemonstrasikan tenaga yang cukup besar pada sirkuit yang sensitif dengan tenaga sepert Spa dan Monza di mana Toro Rosso dapat kesulitan, setelah Grand Prix Italia di Monza, majalah Jerman Auto Motor und Sport merilis laporan yang mengklaim bahwa mereka telah menghitung perkiraan angka daya masing-masing pabrikan menggunakan data GPS terbaru yang dikumpulkan dari Monza. Data tersebut menunjukkan bahwa Spec 2 milik Honda yang debut di Kanada, dapat memproduksi 715 hp tanpa bantuan tenaga listrik, lebih besar dari Spec B Renault yang digunakan oleh tim pabrikan Renault dan McLaren, namun berada dibawah 15 hp dari unit tenaga Spec 3 Renault (GP Italia) yang hanya digunakan oleh Red Bull Racing. Namun, AMuS jjuga melaporkan bahwa Honda telah mengambil langkah besar dalam pengembangan unit tenaga Spec 3 mereka di mana tes awal menunjukkan keluaran tenaga yang dihasilkan adalah sebesar sekitar 750 hp dan siap untuk dipasangkan pada GP Rusia di Sochi, dua minggu balapan lebih awal dari yang direncanakan.
Pada GP Rusia, Honda melakukan debut terhadap unit Spec 3 mereka pada sesi latihan bebas. Beberapa pendapat awal dari pembalap menunjukkan bahwa mesin tersebut sangat menjanjikan, kedua pembalap merasakan adanya lonjakan pada tenaga mobil. Selagi sesi latihan berlanjut, Honda terus meningkatkan pemetaan, dan mendapatkan tenaga yang lebih tinggi pada setiap peningkatan. Pada akhirnya, para pembalap mencatat ada getaran yang cukup besar ketika menaikkan gigi pada unit baru dan walaupun terdapat peningkatan pada tenaga, sangat membingungkan untuk melanjutkan untuk mengemudikan mesin tersebut. Setelah sesi latihan bebas, Honda mengatakan pada perwakilan media bahwa mesin memang diperkirakan untuk memberikan tenaga yang lebih pada awalnya, namun hal tersebut memiliki efek samping ketika dipasangkan dengan girboks STR. Honda memilih untuk kembali pada unit Spec 2 pada sisa minggu balapan di Rusia sementara mekanik Toro Rosso dan Honda membuat perbaikan pada Spec 3 di Milton Keynes agar mesin dapat siap secara kompetitif pada ronde berikutnya di Jepang (balapan kandang Honda).
Pada Grand Prix Jepang, STR melakukan debut kompetitif dengan unit Spec 3. Honda mengklaim telah membuat peningkatan sejak Grand Prix sebelumnya setelah menghabiskan waktu memperbaiki dinamo dari unit tersebut. Hasilnya di lapangan mencerminkan klaim tersebut, dengan sesi kualifikasi terbukti menjadi hasil terbaik Honda sejak kembali ke Formula Satu, dengan kedua mobil lolos ke Q3 masing-masing di posisi ke-6 dan ke-7.[22]
Toro Rosso finis di posisi ke-9 pada Kejuaraan Konstrukto, dengan mendapatkan skor hanya 33 poin pada seluruh musim - hasil terburuk Toro Rosso sejak musim 2012.[23]
Personil
Pada Januari 2018, Toro Rosso mengumumkan bahwa Kepala Aerodinamika mereka, Brendon Gilhorne, akan meninggalkan tim.[24]
Hasi lengkap Formula Satu
(legenda) (hasil dalam huruf tebal menandakan posisi pole; hasil dalam huruf cetak miring menandakan putaran tercepat)
† Pembalap gagal untuk menyelesaikan balapan, namun diklasifikasi telah menyelesaikan balapan karena telah menempuh lebih dari 90% jarak tempuh pemenang balapan.
Catatan
Referensi
^"STR13". Scuderia Toro Rosso. 14 February 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 March 2018. Diakses tanggal 15 February 2018.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)