Halaman ini berisi artikel tentang merek minuman energi. Untuk distributornya, lihat Red Bull GmbH. Untuk minuman dengan nama yang sama dalam bahasa Thai, lihat Krating Daeng. Untuk kegunaan lain, lihat Red Bull (disambiguasi).
Red Bull adalah sebuah merek minuman energi milik Red Bull GmbH asal Austria. Dengan pangsa pasar sebesar 38%, Red Bull adalah merek minuman energi terpopuler di dunia hingga tahun 2019.[8] Sejak diluncurkan pada tahun 1987, lebih dari 100 milyar kaleng Red Bull telah berhasil dijual di seluruh dunia,[9] termasuk 9,8 milyar kaleng pada tahun 2021.[10]
Awalnya hanya tersedia dalam satu varian yang dijual dengan kaleng berwarna perak-biru yang tinggi dan ramping, yang diberi nama Red Bull Energy Drink, sejumlah varian kemudian diperkenalkan. Slogan Red Bull, yakni "Gives You Wings",[11] adalah salah satu slogan iklan paling populer dan paling diingat di Amerika Serikat.[12] Bukannya menggunakan pendekatan pemasaran tradisional, Red Bull mendapat perhatian dan membuat "mitos merek"[13][14] melalui seri olahraga ekstrimproprietary seperti Red Bull Cliff Diving World Series, Red Bull Air Race, dan Red Bull Crashed Ice, serta aksi yang menonjol seperti proyek Stratos.[15] Selain seri olahraga, pemasaran Red Bull meliputi kepemilikan atas sejumlah tim olahraga; dukungan selebritas; dan musik, melalui label Red Bull Records.[16]
Red Bull memulai sejarahnya dari minuman serupa bernama Krating Daeng, yang diperkenalkan pada tahun 1976 di Thailand oleh ahli farmasi, Chaleo Yoovidhya. Yoovidhya awalnya memasarkan Krating Daeng ke buruh dan siswa dengan menyebut bahwa Krating Daeng dapat meningkatkan produktivitas. Ia juga mengiklankan Krating Daeng di berbagai ajang olahraga di Thailand, seperti Muay Thai, sehingga popularitas Krating Daeng makin meningkat. Saat sedang berbisnis di Thailand, Dietrich Mateschitz membeli satu kaleng Krating Daeng dan mengklaim bahwa minuman tersebut berhasil menyembuhkan jet lag-nya. Mateschitz pun berupaya bermitra dengan Yoovidhya dan memformulasikan sebuah produk yang sesuai dengan selera masyarakat Barat, seperti mengkarbonasi produknya.[17] Pada tahun 1984, keduanya mendirikan Red Bull GmbH di Fuschl am See, Salzburg, Austria.[18] Untuk menamai produk barunya, Mateschitz menyesuaikan dengan arti nama Krating Daeng dalam bahasa Thai, yakni daeng berarti merah, dan krating (dikenal dalam Bahasa Indonesia sebagai seladang atau bison India) adalah sebuah spesies bovinae liar berukuran besar yang berasal dari subbenua India. Pada tahun 1987, perusahaan tersebut mulai menjual Red Bull dengan kemasan kaleng di Eropa. Pada tahun 1996, Red Bull mulai beroperasi di Amerika Serikat.[19] Red Bull dan Kraeting Daeng menggunakan logo yang sama, yakni berupa dua ekor banteng berwarna merah yang berdiri berhadapan di depan matahari berwarna kuning, tetapi Red Bull dan Kraeting Daeng memasarkan produknya secara terpisah, masing-masing di negara-negara Barat dan Thailand. Mayoritas saham Red Bull GmbH masih dimiliki dan dikendalikan oleh keturunan Yoovidhya dan Mateschitz.
Sejarah
Pada tahun 1976, Chaleo Yoovidhya memperkenalkan sebuah minuman yang diberi nama Krating Daeng di Thailand,[20] yang berarti "seladang merah" dalam bahasa Indonesia. Minuman tersebut kemudian menjadi populer di kalangan pengemudi truk dan buruh di Thailand. Saat bekerja untuk Blendax (kemudian diakuisisi oleh Procter & Gamble) pada tahun 1982, Dietrich Mateschitz pergi ke Thailand dan bertemu Chaleo, pemilik T.C. Pharmaceutical. Saat berada di Thailand, Mateschitz menyadari bahwa Krating Daeng membantu menyembuhkan jet lag-nya.[21] Pada tahun 1984, bersama Yoovidhya, Mateschitz mendirikan Red Bull GmbH dan menjadikannya sebuah merek internasional. Yoovidhya dan Mateschitz masing-masing berinvestasi sebesar US$500.000 untuk mendirikan perusahaan tersebut. Yoovidhya dan Mateschitz masing-masing memegang 49% saham perusahaan tersebut, sementara 2% saham sisanya diserahkan ke anak Yoovidhya, Chalerm, tetapi disetujui bahwa Mateschitz lah yang akan menjalankan perusahaan tersebut.[22] Perusahaan tersebut meluncurkan produk pertamanya di Austria pada tanggal 1 April 1987.[23]
Di Thailand, Krating Daeng populer di kalangan pekerja kerah biru. Sementara Red Bull memposisikan produknya sebagai minuman yang trendi dan kelas atas, dengan pertama kali memperkenalkannya di resort ski di Austria.[24] Harga menjadi pembeda utama, dengan Red Bull diposisikan sebagai sebuah minuman premium,[25] sementara Krating Daeng diposisikan sebagai produk yang harganya yang lebih murah. Di sejumlah negara, tersedia Red Bull dan Krating Daeng, sehingga mengisi dua spektrum harga sekaligus.[24] Bahan yang digunakan oleh Red Bull masih diproduksi di Bangkok dan diekspor ke seluruh dunia.[24]
Pada dekade 1990-an, Red Bull mulai dijual di Hungaria, Slovenia, Jerman, Britania Raya, dan Amerika Serikat.[26] Pada tahun 1994, Red Bull mulai dijual di Jerman dan Britania Raya. Tiga tahun kemudian, Red Bull mulai dijual di Amerika Serikat (via California). Pada tahun 2000, Red Bull mulai dijual di Timur Tengah.[26] Pada tahun 2008, majalah Forbes menyebut Chaleo dan Mateschitz sebagai orang terkaya ke-250 di dunia, dengan kekayaannya diperkirakan mencapai US$4 milyar.[27][28]
Red Bull GmbH berkantor pusat di Fuschl am See, sebuah desa yang berpenduduk sekitar 1.500 orang di dekat Salzburg. Sebanyak 51% saham Red Bull GmbH dipegang oleh keluarga Yoovidhya, yang atas alasan teknis, memegang merek dagang Red Bull di Eropa dan Amerika Serikat.[24]
Varian
Saat ini, Red Bull menawarkan sejumlah varian minuman, yang semuanya didasarkan pada formula yang sama, tetapi dengan rasa dan warna yang berbeda.[29]
Red Bull mulai menawarkan varian pada tahun 2003, dimulai dengan varian bebas gula yang diberi nama Red Bull Sugarfree.[30]
Advertiser
Rencana berawal dari SSR Industries199x selepas dari kegiatan tour MTV sport ke beberapa tempat di kota besar khususnya Bandung, waktu itu pada awal tahun 2001 Indonesia berhasil menggelar event lokal untuk pembibitan atlit pemula dengan dukungan advertising agency dari Australia BLITZKRIEG magazine mengenai kegiatan olahraga yang berhubungan dengan WHO, desainernya Black bertujuan mempromosikan produk berlogo Red Bull 2018 disertai dukungan banyaknya peminat kaula muda saat itu dari penggemar olahraga ekstrim yang berkolaborasi dengan perkumpulan artis terkenal lokal juga para seniman tahun 1986an dengan seniornya terdahulu yang masih menggandrungi oldschool hip-hop, Bizart tentu saja waktu itu dukungan pun tidak lepas dari pemerintah sampai sekarang ini.
^Seidl, R.; Peyrl, A.; Nicham, R.; Hauser, E. (18 March 2000). "A taurine and caffeine-containing drink stimulates cognitive performance and well-being". Amino Acids. 19 (3–4): 635–642. doi:10.1007/s007260070013. PMID11140366.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Is Red Bull Energy Drink safe?". www.redbull.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 January 2022. Diakses tanggal 2022-01-02.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Dietrich Mateschitz". Bloomberg.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 January 2022. Diakses tanggal 2022-01-05.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"What is the slogan of Red Bull?". www.redbull.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 March 2022. Diakses tanggal 2022-03-24.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Kuehlwein, JP; Chaefer, Wolf (Spring 2017). "How modern prestige brands create meaning through mission and myth". Journal of Brand Strategy. 5 (4).ISSN2045-855X
^"Red Bull North America". jobs.redbull.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 March 2022. Diakses tanggal 2022-03-08.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Face value | Selling energy". Economist.com. 9 May 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 June 2008. Diakses tanggal 22 June 2009.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Kerry A. Dolan (28 March 2005). "The Soda With Buzz". Forbes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 November 2012. Diakses tanggal 20 June 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcdNivatpumin, Chiratas; Treeraponpichit, Busrin (28 December 2015). "Red Bull still charging ahead". Bangkok Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 October 2020. Diakses tanggal 30 December 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"Red Bull GmbH Company History". Funding Universe. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 October 2007. Diakses tanggal 12 October 2007.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"The World's Billionaires". Forbes.com. 11 February 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 April 2009. Diakses tanggal 22 June 2009.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"The World's Billionaires". Forbes.com. 11 February 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 March 2008. Diakses tanggal 22 June 2009.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)