Formula E, secara resmi bernama ABBFIA Formula E World Championship,[1] adalah sebuah kejuaraan olahraga otomotifmobil kursi tunggal yang menggunakan mobil listrik. Kejuaraan ini pertama kali digagas pada tahun 2011 di Paris oleh presiden FIA, Jean Todt dan Alejandro Agag, yang juga merupakan pendiri dan kepala eksekutif dari Formula E Holdings.[2] Perlombaan resmi pertamanya digelar di Beijing, Tiongkok, pada bulan September 2014.[3] Sejak tahun 2020, Formula E mendapatkan status sebagai kejuaraan dunia.[4][5]
Sejarah
Proposal untuk sebuah kejuaraan balap mobil listrikmobil kursi tunggal berbasis kota pertama kali digagas oleh Jean Todt, presiden dari badan pengatur balap motor dunia, Federasi Otomotif Internasional (FIA), dan dipresentasikan kepada politisi Alejandro Agag dan Antonio Tajani saat makan malam di sebuah restoran Italia kecil di Paris pada 3 Maret 2011.[6][7][8] Tajani berkonsentrasi pada elektrifikasi industri mobil, mengurangi emisi karbon dioksida dan memperkenalkan sistem hibrida dan listrik. Agag mendukung proposal Todt lalu berdiskusi dengan FIA untuk mengatur kejuaraan tersebut. Agag mengatakan kepada Todt bahwa dia akan mengambil tugas itu karena pengalaman sebelumnya dalam menegosiasikan kontrak dengan stasiun televisi, sponsor dan pemasaran.[9]
Pada akhir tahun 2022, Formula E mengumumkan sebuah identitas merek baru dan logo baru, yang "terinspirasi dari torsi instan dari akselerasi listrik".[10]
Regulasi
Kejuaraan Formula E saat ini diperebutkan oleh sebelas tim dengan masing-masing dua pembalap.[11] Olahraga yang berkembang pesat ini menampilkan mobil balap bertenaga listrik yang mirip dengan mobil Formula Satu. Balapan berlangsung di sirkuit jalan raya yang panjangnya 1,9 hingga 3,4 km (1,2 hingga 2,1 mi).[12]
Format balapan
Hari perlombaan dimulai dengan dua sesi latihan bebas di pagi hari: sesi pertama berdurasi 45 menit diikuti dengan sesi kedua selama 30 menit. Selama sesi ini, pembalap bebas menggunakan keluaran daya kualifikasi penuh (saat ini 250 kilowatt (340 bhp)). Ada sesi latihan tambahan selama 45 menit jika perlombaan digelar dengan skema double-header. Sejak musim 8, semua sesi latihan berdurasi 30 menit.[13]
Sesi kualifikasi digelar dengan durasi sekitar satu jam. Di bawah format saat ini (diperkenalkan di musim 8), para pembalap dibagi menjadi dua grup berdasarkan posisi mereka di klasemen kejuaraan; pembalap yang berada di posisi bernomor ganjil masuk ke grup A, sedangkan yang bernomor genap masuk ke grup B. Terdapat pengecualian pada balapan pertama musim, di mana setiap tim dapat menominasikan satu pembalap ke dalam setiap grup.[14] Setiap grup mendapat waktu 10 menit untuk mencetak putaran tercepat dengan daya maksimal 220kW, di mana 4 pembalap teratas dari setiap grup akan maju ke tahap "duel", di mana pembalap akan berduel dengan daya maksimal 250kW pada perempat final, semi final dan final.[14][13]
Pemenang final kemudian berbaris di posisi 1, yang kalah final di posisi 2, yang kalah di semifinal di posisi 3 dan 4, dan yang kalah di perempat final di posisi 5 sampai 8, secara berurutan dengan waktu yang didapatkan dalam sesi masing-masing. Pembalap lainnya dari penyisihan grup ditempatkan bergantian dari posisi 9, dengan kelompok polesitter di tempat ganjil, dan kelompok lain di tempat genap.[14][13]
Pada empat musim pertama, perlombaan Formula E memiliki jarak putaran tetap, biasanya berjumlah ganjil, dengan pit-stop untuk berganti mobil di tengah-tengah balapan karena kapasitas baterai yang tidak cukup untuk menyelesaikan balapan.[15][16] Pada generasi kedua, balapan dibatasi sampai 45 menit tambah satu putaran.[17] Pengenalan mobil Gen2 berarti pit stop tidak lagi diperlukan, karena baterai bisa bertahan selama balapan penuh. Karena ban dibuat sedemikian rupa untuk bisa bertahan dalam segala jenis cuaca, pitstop hanya diperlukan jika ada ban yang bocor atau mobil perlu diperbaiki. Dalam mode balapan, daya keluaran maksimum saat ini dibatasi hingga 200 kilowatt (270 bhp).
Poin
Poin diberikan kepada 10 pembalap yang finis menggunakan sistem standar FIA (25-18-15-12-10-8-6-4-2-1) seperti yang digunakan dalam Formula Satu. Pembalap yang berhasil meraih pole position diberikan 3 poin tambahan, sedangkan pembalap yang mencetak lap tercepat (jika finis di 10 besar) mendapatkan satu poin (2 poin pada dua musim pertama). Selain itu, untuk musim enam dan tujuh (2019–21) pembalap yang meraih lap tercepat selama kualifikasi grup mendapatkan 1 poin.[18] Kejuaraan yang dipertandingkan ada dua yaitu kejuaraan pembalap dan tim. Pembalap yang paling tinggi meraih poin sampai akhir musim dinyatakan sebagai juara pembalap. Begitu juga dengan kejuaraan tim yang mana tim yang paling banyak meraih poin (gabungan dari dua mobil) akan dinyatakan sebagai juara tim.[13]
Fanboost
Untuk setiap balapan, para penggemar dapat memberi suara untuk pembalap favorit mereka lewat berbagai kanal media sosial untuk memberikan daya tambahan untuk mereka, yang dapat diaktivasi dengan menekan tombol overtake saat perlombaan. Pemungutan suara dimulai 3 hari sebelum acara dan ditutup setelah 15 menit balapan dimulai. Lima pembalap dengan suara terbanyak mendapatkan daya tambahan selama lima detik yang digunakan pada paruh kedua balapan.[13]
Mode Serang (Attack mode)
Pada musim kelima, fitur yang disebut Mode Serang (Attack Mode) diperkenalkan, di mana pembalap akan menerima tambahan 25 kW di musim 5 (35 kW di musim 6 dan 7)[19] untuk tambahan daya setelah mereka melalui area yang ditentukan dari sirkuit di luar garis balap. Durasi mode boost dan jumlah boost yang tersedia diputuskan hanya sesaat sebelum setiap balapan oleh FIA untuk mengurangi waktu tim menemukan strategi optimal.[20] Semua mode serangan harus diaktifkan pada akhir balapan, tetapi tidak perlu digunakan (yaitu jika mode serangan terakhir diaktifkan di dua lap terakhir, pembalap tidak akan dihukum karena masih diaktifkan pada akhir balapan). Jika ada periode full course yellow atau safety car, mode serang tidak boleh diaktifkan. Untuk musim 6 dan 7,[21] setiap menit dibawah periode safety car atau FCY, akan mengurangi juga 1 kWh energi yang dihilangkan dari total energi yang dapat digunakan, dengan tujuan untuk memberi pembalap dan tim lebih banyak pencarian taktik manajemen energi. Dari musim 8, waktu tambahan digunakan, di mana setiap menit penuh di bawah safety car atau FCY dalam 40 menit pertama, akan menambahkan waktu selama 45 detik yang ditambahkan ke waktu balapan hingga maksimum 10 menit.[5]
Untuk empat musim pertama, Formula E menggunakan mobil balap listrik yang dibuat oleh Spark Racing Technology yang bernama Spark-Renault SRT 01E. Sasisnya didesain oleh Dallara, sistem baterainya dibuat oleh Williams Advanced Engineering dan girboksnya dibuat oleh Hewland. Michelin adalah pemasok ban resmi untuk kejuaraan ini.[22][23][24] Untuk musim pertama, kejuaraan ini memesan 42 mobil listrik, dengan empat mobil tersedia untuk setiap tim dan dua lainnya untuk kepentingan tes.[25]
Mobil Formula E pertama ini memiliki kekuatan sekitar 250 tenaga kuda (190 kW). Mobil ini mampu berakselerasi dari 0–100 km/h (0–62 mph) dalam 3 detik, dengan kecepatan maksimum 225 km/h (140 mph).[26] Generator yang digunakan untuk mengisi ulang baterai ditenagai oleh gliserol, yang merupakan produk sampingan dari produksi bio-diesel.[27]
Di musim pertama, semua tim menggunakan motor listrik yang dikembangkan oleh McLaren. Tapi sejak musim kedua, pabrikan rangkaian tenaga dapat membuat motor listrik, inverter, girboks dan sistem pendingin secara mandiri; sasis dan baterai tetap sama. Ada 9 pabrikan yang membuat rangkaian tenaga untuk musim 2016–17: ABT Schaeffler, Andretti Technologies, DS-Virgin, Jaguar, Mahindra, NextEV TCR, Penske, Renault, and Venturi.[28]
Mobil Formula E generasi kedua ("Gen2") diperkenalkan di musim 2018-19 dengan kemajuan teknologi yang signifikan dari mobil Spark-Renault SRT_01E sebelumnya – baterai 54 kWh dan tenaga naik dari 200 kW menjadi 250 kW dan kecepatan tertinggi naik sekitar 280 km/h (174 mph). Kedatangan mobil Gen2 ini juga mengakhiri pergantian mobil ditengah balapan.[29][30] Mobil ini dilengkapi dengan sistem pengereman Brembo, dipilih oleh Spark Racing Technology sebagai pemasok tunggal.[31][32] Mobil baru ini juga dilengkapi dengan Halo, untuk melindungi kepala pembalap saat tabrakan atau dari benda yang terbang.[33] Michelin tetap menjadi pemasok utama ban.[34]
Mobil Gen3 rencananya diperkenalkan pada ePrix Monako 2022 untuk digunakan pada musim kesembilan Formula E (2022–23). Tenaga mobil diperkirakan 350 kW saat kualifikasi dan 300 kW saat balapan, dengan total kapasitas regeneratif saat mengerem 600 kW, baik roda depan (250 kW) dan belakang (350 kW). Baterai mobil Gen3 juga akan dirancang untuk menangani "flash-charging" sampai dengan 600kW,[35] memungkinkan adanya pit stop untuk pengisian ulang baterai untuk pertama kalinya.[36] Di bulan Juli 2020 diumumkan bahwa sasis dan MGU as roda depan akan disuplai Spark Racing Technology, Baterai oleh Williams Advanced Engineering dan ban dengan bio-material dan karet terbarukan oleh Hankook.[37]
Safety Car
BMW i8 (atas) dan Mini Electric (bawah) adalah mobil safety car yang sekarang digunakan.
Dalam tujuh musim pertama, BMW i8hibrida plug-in dijadikan Safety Car untuk Formula E.[38][39] Di musim 2019-2020 dan 2020-2021, ada dua versi yang digunakan: satu dengan atap, dan satu tanpa atap.
Dimulai dari EPrix Roma 2021, sebuah MINI Electric akan digunakaan sebagai Safety Car di beberapa balapan tertentu.[40]
Dari 2022, sebuah Porsche Taycan digunakan, dengan livery yang menggunakan warna dari semua tim.[41][42]
Kalender musim perdana pada 2014–15 terdiri dari 11 balapan yang diadakan di 10 kota tuan rumah yang berbeda: Beijing (China), Putrajaya (Malaysia), Punta del Este (Uruguay), Buenos Aires (Argentina), Long Beach (Amerika Serikat), Miami (Amerika Serikat), Monte Carlo (Monako), Berlin (Jerman), Moskow (Rusia) dan akhirnya London (Inggris), di mana dua putaran terakhir kejuaraan berlangsung.
Balapan Formula E pertama di Beijing Olympic Green Circuit pada 13 September 2014 dimenangkan oleh Lucas Di Grassi, setelah Nick Heidfeld dan Nicolas Prost tersingkir di tikungan terakhir. Sepanjang musim, ada 7 pemenang balapan yang berbeda: Sébastien Buemi (tiga kali), Sam Bird (dua kali), Nelson Piquet Jr. (dua kali), António Félix da Costa, Nicolas Prost, Jérôme d'Ambrosio dan Lucas Di Grassi. Gelar juara musim ditentukan dalam balapan terakhir di London, di mana Nelson Piquet Jr. menjadi juara Formula E musim pertama, hanya unggul satu poin dari Sébastien Buemi. Piquet, Buemi, dan Di Grassi semuanya memiliki peluang teoritis untuk memenangkan gelar di lomba terakhir ini. Kejuaraan tim ditentukan pada dua balapan terakhir, dengan tim e.dams Renault (232 poin) unggul di depan Dragon Racing (171 poin) yang melampaui ABT di babak final kejuaraan.
Musim kedua Formula E dimulai pada Oktober 2015 dan berakhir pada awal Juli 2016. Kalendernya terdiri dari 10 balapan di 9 kota berbeda. Untuk musim ini delapan pabrikan diperkenalkan, yang diizinkan untuk mengembangkan powertrain baru. Sébastien Buemi memenangkan kejuaraan dengan unggul 2 poin dari Lucas di Grassi dengan mengklaim lap tercepat di balapan terakhir di London.
Musim Formula E FIA 2016–17 adalah musim ketiga kejuaraan. Musim dimulai pada Oktober 2016 di Hong Kong dan berakhir pada Juli 2017 di Montreal. Lucas di Grassi berhasil mengunci gelar pada balapan terakhir musim ini, unggul 24 poin dari Sébastien Buemi dan 54 poin di depan pembalap rookie Felix Rosenqvist yang berada di posisi ketiga. Tim Renault e.Dams sukses mempertahankan gelar juara timnya.
Musim Formula E FIA 2017–18 adalah musim keempat kejuaraan ini. Musim dimulai pada Desember 2017 di Hong Kong dan berakhir pada Juli 2018. Jean-Éric Vergne merebut gelar dengan sisa satu balapan di New York dengan finis kelima sementara saingannya Sam Bird gagal mencetak poin yang dibutuhkan untuk mempertahankan pertarungan ke lomba penutup musim.[43]
Setelah paruh pertama musim yang sulit, Audi Sport ABT Schaeffler berhasil membaik penampilannya di paruh kedua musim dan melewati Techeetah pada balapan terakhir untuk mengklaim kejuaraan tim dengan selisih dua poin.[44]
Seri esport
Pada 2019, aplikasi Ghost Racing yang berbasis Virtually Live diluncurkan. Aplikasi tersebut memungkinkan para penggemar untuk berkendara bersama para pembalap sungguhan saat balapan berlangsung.[45][46]
Pada 2021, Formula E mengumumkan sebuah seri baru bernama Formula E: Accelerate yang menggunakan permainan rFactor 2. Musim pertama yang terdiri atas enam balapan digelar di antara Januari dan Maret 2021. Semua tim Formula E berpartisipasi dalam seri tersebut.[48][49]
Seri pendukung
FE School Series
Saat musim pertama (2014–2015), FE School Series untuk tim-tim pelajar yang mengembangkan mobil listrik mereka sendiri digelar sebagai balapan pendukung untuk Formula E.[50][51] Seri ini tidak dilanjutkan untuk musim kedua dan seterusnya.[52]
Roborace adalah sebuah kejuaraan balapan yang menggunakan mobil balap listrik otonom yang berusaha menjadi yang pertama untuk mobil otonom.[53][54] Roborace menggelar demonstrasi pada balapan-balapan tertentu pada musim 2016–2017 dan musim 2017–2018.
Formula E dan Jaguar menggelar sebuah seri pendukung berbasis mobil produksi dengan mobil SUVlistrik baterai, Jaguar I-Pace.[55] Seri itu bernama I-Pace eTrophy dan digelar bersama dengan musim kelima dan keenam Formula E. Pada Mei 2020, Jaguar mengumumkan pembatalan seri tersebut.[56]
Media
Televisi
Formula E memberikan liputan langsung televisi secara komprehensif yang ditayangkan melalui penyiaran besar di seluruh dunia (Fox Sports, BBC, CCTV-5, Eurosport, Canal+, J Sports, Ziggo Sport Totaal).[57][58][59] Produksi ini dilakukan oleh Aurora Media Worldwide.[60] Formula E juga menayangkan siaran langsung untuk semua sesi di situs Youtube. Untuk negara yang telah mendapatkan hak siar di televisi, kanal Formula E hanya menayangkan siaran langsung sesi latihan pertama dan kedua.[61]
Pada April 2020, Envision Virgin Racing bersama dengan Jelle's Marble Runs membuat Marbula E; sebuah parodi dari seri Formula E. Marbula E menggunakan kelereng yang ditaruh dalam sirkuit yang berdasarkan trek sungguhan dari musim 2020.[62] Komentator seri ini adalah komentator seri Formula E Jack Nicholls dan komentator dari Jelle's Marble Racing, Greg Woods. Sampai Juli 2020, Marbula E telah menarik 10 juta tontonan dan 70 juta suka pada sosial media di kanal YouTube dan laman Facebook, baik untuk Envision Virgin Racing dan Jelle's Marble Runs.[63]
^"Championship Overview". fiaformulae.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-09. Diakses tanggal 2018-06-01.
^Laursen, Lucas (15 September 2014). "Formula E Opens With A Crash". spectrum.ieee.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-23. Diakses tanggal 27 Maret 2021.
^Kingham, Ben (13 Mei 2016). "On the subject of Power". Current E (dalam bahasa Inggris). hlm. 40–59. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Mei 2016. Diakses tanggal 9 Maret 2018.
^"Teams and Drivers". fiaformulae.com (dalam bahasa Inggris). Formula E. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-25. Diakses tanggal 23 Desember 2018.