Charles Marc Hervé Percival Leclerc (pengucapan bahasa Prancis: [ʃaʁlləklɛʁ], lahir 16 Oktober 1997) merupakan seorang pembalap mobil profesional dari Monako yang saat ini membalap di arena Formula Satu untuk tim Scuderia Ferrari. Ia merupakan juara Seri GP3 musim 2016 dan Formula 2 musim 2017.[3][4] Leclerc naik kelas ke ajang Formula Satu di musim 2018 dengan bergabung bersama tim Sauber.[5] Debutnya di ajang F1 dimulai di Australia 2018. Selama musim 2018 berjalan, Leclerc meraih 39 poin dan mengantar tim Sauber bangkit dari sebelumnya posisi dasar klasemen di 2017 menjadi naik ke posisi 8.[6] Atas prestasinya tersebut, Leclerc kemudian mendapat promosi naik kelas ke tim Ferrari pada tahun 2019 untuk menggantikan Kimi Räikkönen dan menjadi rekan setim Sebastian Vettel.
Kehidupan pribadi
Lahir di keluarga ayahnya Hervé Leclerc dan ibunya Pascale,[7] Leclerc tumbuh sebagai anak tertua kedua bersama dua saudara lainnya: adiknya Arthur dan kakaknya Lorenzo. Selama masa kecilnya, Leclerc yang lahir di Monako adalah teman dari almarhum Jules Bianchi yang berasal dari Nice, yang memenangkan kejuaraan balap pertamanya ketika Leclerc masih berusia 10 tahun. Leclerc mulai mengendarai gokart di lintasan yang dikelola oleh ayah Bianchi di Brignoles. Seperti Bianchi, Leclerc bergabung dengan perusahaan manajemen ARM yang dipimpin oleh Nicolas Todt.[8] Dalam sebuah wawancara pada tahun 2018, Leclerc mengungkapkan bahwa Bianchi juga ayah baptisnya.[9]
Leclerc memiliki kakak laki-laki, Lorenzo, dan adik laki-laki, Arthur. Ayahnya, Hervé, juga berprofesi sebagai pembalap mobil dan pernah membalap di Formula Tiga pada dekade 1980-an dan 1990-an serta menjadi sosok yang cukup dihormati di ajang karting. Herve meninggal setelah lama sakit dalam usia 54 tahun,[10] hanya empat hari sebelum putranya memenangkan feature race di Baku, Azerbaijan.[11]
Karier awal
Karting (2005–2013)
Leclerc memulai karier balapannya di ajang gokart pada tahun 2005. Ia berhasil memenangkan Kejuaraan PACA Prancis pada tahun 2005, 2006 dan 2008.[12] Pada tahun 2009 ia menjadi juara Kadet Prancis sebelum naik ke kelas KF3 pada tahun 2010, di mana ia memenangkan Piala Kart Junior Monako.[13] Ia lantas melanjutkan di kelas KF3 untuk 2011 dan berhasil memenangkan Piala Dunia KF3 CIK-FIA, Piala Akademi Karting CIK-FIA dan ERDF Junior Kart Masters.[14] Selama tahun tersebut Leclerc juga menjadi anggota perusahaan All Road Management milik Nicolas Todt.[15]
Leclerc lantas naik kelas ke kategori KF2 pada 2012 dengan tim ART Grand Prix dan memenangkan gelar WSK Euro Series.[16] Ia juga berhasil menjadi runner-up di Kejuaraan KF2 Eropa CIK-FIA dan CIK-FIA Under 18 World Karting Championship.[17] Pada tahun terakhir karting pada tahun 2013, Leclerc meraih posisi keenam di Kejuaraan KZ Eropa CIK-FIA dan menempati posisi kedua di Kejuaraan KZ Dunia CIK-FIA, di belakang Max Verstappen.[18]
Formula Renault 2.0, Formula Tiga dan Seri GP3 (2014–2016)
Pada 2014, Leclerc memulai perjalanan karier kursi tunggalnya dengan mengikuti kejuaraan Formula Renault 2.0 Alps untuk tim Inggris Fortec Motorsports.[19] Selama musim berjalan ia sukses meraih tujuh podium, termasuk kemenangan ganda di Autodromo Monza.[20] Di akhir musim Leclerc menduduki posisi juara kedua di belakang Nyck de Vries dari tim Koiranen GP.[21] Leclerc juga memenangkan gelar Kejuaraan Junior pada balapan terakhir musim yang di gelar di Jerez dengan mengalahkan pembalap asal Rusia Matevos Isaakyan.[22]
Leclerc juga mengambil bagian dalam beberapa lomba di ajang Eurocup Formula Renault 2.0 musim 2014 dengan tim Fortec sebagai pembalap tamu. Dalam enam balapan yang ia ikuti ia sukses meraih podium tiga kali, dengan finis kedua di Nürburgring yang diikuti dengan dua kali finis kedua di Hungaroring.[23]
Leclerc membalap di ajang Formula Tiga pada tahun 2015 dengan mengikuti Formula 3 Eropa dengan tim Belanda Van Amersfoort Racing.[24] Pada lomba pembukaan musim di Silverstone, Leclerc meraih posisi pole untuk balapan kedua dan ketiga akhir pekan setelah pole sebelumnya Felix Rosenqvist terkena diskualifikasi dari lomba karena pelanggaran teknis.[25] Selanjutnya Leclerc sukses meraih kemenangan pertamanya di lomba ketiga akhir pekan tersebut di depan Antonio Giovinazzi dan Jake Dennis.[26] Ia kemudian berhasil meraih kemenangan kedua pada putaran berikutnya di Hockenheim dengan memenangkan lomba ketiga serta mengambil dua podium tambahan dan tiga kemenangan rookie selama acara berlangsung.[27] Leclerc mencetak kemenangan ketiganya dalam perlombaan pertama di Spa-Francorchamps yang membuatnya memimpin klasemen kejuaraan. Namun Leclerc berada di urutan keempat dalam klasemen akhir setelah terlibat insiden dengan Lance Stroll di Zandvoort.
Pada November 2015, Leclerc finis kedua di Grand Prix Makau di belakang Felix Rosenqvist.[28]
Pada bulan Desember 2015, Leclerc mengikuti tes akhir musim dengan tim ART Grand Prix dan Arden International. Pada Februari 2016, Nyck de Vries mengkonfirmasi bahwa Leclerc bergabung bersama dirinya untuk berlomba di Seri GP3 musim 2016.[29] ART resmi mengikat Leclerc pada minggu berikutnya. Sepanjang musim berjalan Leclerc berhasil meraih tiga kemenangan dan mengunci gelar di Abu Dhabi, meskipun mengalami kecelakaan dalam sesi feature race.[30]
Leclerc mengawali perjalanannya di F2 dengan meraih pole untuk lomba feature race di Bahrain dan finis di posisi ketiga saat lomba berjalan.[32] Pada sesi sprint race keesokan harinya, Leclerc memilih melakukan pitstop di tengah lomba, dan turun 14 posisi. Ia kemudian berhasil menyalip 13 mobil dan memenangkan lomba.[33] Setelah mendapat pole position, Leclerc kembali memenangkan lomba di feature race Barcelona meski mengalami masalah radio komunikasi.[34][35]
Leclerc tampil buruk di Monako. Ia mendapat pole position, namun mengalami masalah suspensi di feature race dan harus mundur dari balapan. Ia juga terlibat kecelakaan dengan Norman Nato di sprint race; Nato dan Leclerc terpaksa tidak menyelesaikan balapan. Leclerc menggambarkan balapan tersebut sebagai "sangat mengecewakan".[36][37][38]
Leclerc mengantongi pole, dan mengubahnya menjadi kemenangan dalam feature race Azerbaijan. Kemenangan ini kemudian ia persembahkan untuk ayahnya, Herve, yang baru saja meninggal dunia.[39] Di sprint race Leclerc berhasil menyalip Nato namun kemudian dijatuhi penalti 10 detik karena dinilai tidak melambat saat bendera kuning berkibar.[40] Leclerc mengantongi kemenangan lainnya di lomba feature race Austria, Inggris serta Jerez yang kemudian mengantarnya meraih gelar juara F2 musim 2017.[41][42][43] Ia menjadi juara F2 termuda dalam usia 19 tahun dan 356 hari dan menjadi pembalap keempat setelah Nico Rosberg, Lewis Hamilton dan Nico Hulkenberg yang berhasil meraih gelar F2 (atau dulu Seri GP2) di musim perdananya. Kemenangan terakhir Leclerc di F2 diraih dalam lomba sprint race Abu Dhabi usai mengalahkan pembalap ThailandAlexander Albon dengan selisih tipis 1,293 detik.
Karier Formula Satu
Pembalap tes (2016–2017)
Pada bulan Maret 2016, diumumkan bahwa Leclerc akan menjadi salah satu dari dua pembalap yang bergabung dengan Akademi Pembalap Ferrari dan ia akan bekerja juga sebagai pembalap tes untuk Haas F1 Team dan Scuderia Ferrari.[44] Sebagai bagian dari perannya sebagai pembalap tes, Leclerc berpartisipasi dalam sesi latihan pertama GP Inggris 2016 untuk Haas. Diyakini bahwa jika Leclerc mampu memenangkan kejuaraan Seri GP3, ia akan mengikuti Daniil Kvyat dan Valtteri Bottas yang langsung meloncat dari GP3 ke F1 bersama Haas.[45] Namun ini dibantah oleh kepala tim Haas Guenther Steiner yang mengatakan bahwa Leclerc akan turun dulu di ajang Formula 2 musim 2017.[46]
Leclerc lantas mengambil bagian dalam tes Hungaroring di pertengahan musim setelah GP Hungaria dengan mengendarai Ferrari SF70H. Ia berhasil tampil sebagai yang tercepat pada hari pertama tes dengan melahap 98 lap dalam proses tetapi tidak mengambil bagian dalam tes hari kedua.[47]
Sauber (2018)
Pada bulan Desember 2017, diumumkan bahwa Leclerc akan melakukan debut balapnya di Formula Satu untuk musim 2018 dengan menandatangani kontrak bersama tim Sauber yang sekaligus menandai penampilan pertama pembalap F1 asal Monako sejak Olivier Beretta pada tahun 1994.[48]
Leclerc sukses mengungguli rekan setimnya Marcus Ericsson dan mampu lolos ke 10 besar kualifikasi (sesi Q3) dalam beberapa kesempatan. Ia juga finis di posisi poin pada beberapa kesempatan, termasuk beberapa finis di urutan ke-7 selama paruh kedua musim.
Ia mengakhiri musim dengan finis di urutan ke-13 dalam klasemen pembalap, dengan perolehan 39 poin.[51]
Scuderia Ferrari (2019–)
2019
Pada 11 September 2018, Scuderia Ferrari mengumumkan perekrutan Leclerc untuk musim 2019 untuk menggantikan Kimi Räikkönen yang pindah ke Sauber.[52][53] Awalnya Leclerc hanya diumumkan untuk 2019 sebelum beberapa hari kemudian kepala tim Ferrari saat itu Maurizio Arrivabene mengindikasikan bahwa kontrak Leclerc akan berlangsung selama empat musim dan berjalan "setidaknya sampai 2022".[54] Leclerc menjalani hari tes pertamanya sebagai pembalap resmi Ferrari pada 28 November 2018 di Abu Dhabi.[55]
Dalam lomba pertamanya mengendarai mobil untuk Ferrari, ia memulai dan finis di posisi kelima di Australia. Dalam lomba keduanya untuk Ferrari, ia lolos di posisi pole untuk pertama kali dalam karirnya.[56] Leclerc memimpin selama sebagian besar balapan, namun kehilangan pimpinan setelah disalip Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas karena masalah pada mesin mobilnya. Leclerc pun mengklaim podium pertama dalam karir Formula Satunya.[57]
Di kualifikasi Grand Prix Tiongkok, Leclerc mendapat posisi keempat di belakang Vettel. Dalam balapan, setelah menyalip rekan setimnya, ia diberi instruksi untuk memberi jalan kepada Vettel supaya rekanya tersebut bisa mengejar Hamilton. Leclerc mengakhiri lomba di posisi kelima.[58] Di sesi kedua kualifikasi GP Azerbaijan, ia menabrak tembok pembatas di tikungan ke-8 dan mengawali balapan di posisi ke-9.[59] Ia mengakhiri balapan di posisi kelima, dengan lap tercepat.[60]Di Grand Prix Austria, ia mengklaim pole position dan memimpin sebagian besar balapan, sampai ia disalip Max Verstappen, yang bersentuhan dengan mobilnya, di putaran ke-69.[61] Insiden tersebut sudah diinvestigasi oleh FIA dan Verstappen atau Leclerc tidak dinyatakan bersalah.[62]
Di kualifikasi Grand Prix Inggris, Leclerc mendapat posisi ketiga di depan Max Verstappen.[63] Ia mengakhiri balapan di posisi yang sama dan dinominasikan sebagai 'Driver of the day' setelah mempertahankan posisinya dari serangan Verstappen di awal-awal balapan.[64][65] Meskipun mobilnya mengalami masalah pada sistem bahan bakar di sesi kualifikasi terakhir Grand Prix Jerman, Leclerc diklasifikasikan di posisi ke-10.[66][67] Di tengah-tengah balapan, Leclerc menabrak tembok pembatas trek di tikungan ke-17 setelah mengganti ban lunak.[67][68] Di sesi kualifikasi pertama Grand Prix Hungaria, Leclerc melintir dan merusak mobilnya, namun mobilnya diperbaiki tepat waktu dan ia dapat mengikuti sesi kualifikasi kedua.[69] Leclerc berada di posisi ketiga di sebagian besar balapan namun didahului Vettel di akhir-akhir balapan.[70]
Pada perlombaan pertama setelah liburan musim panas, Grand Prix Belgia, Leclerc mengambil posisi pole ketiga musim ini bersama rekan setimnya Sebastian Vettel di posisi ke-2 - penguncian barisan depan Ferrari kedua musim ini. Selama perlombaan, Leclerc menangkis Mercedes dari Lewis Hamilton untuk mencatat kemenangan Grand Prix pertamanya, menjadikannya pemenang balapan termuda yang pernah ada di Ferrari. Setelah perlombaan, ia mempersembahkan kemenangan perdananya kepada mantan kompetitornya Anthoine Hubert, yang tewas dalam kecelakaan fatal selama perlombaan fitur Formula 2 hari sebelumnya di sirkuit yang sama. Di Grand Prix Italia, Leclerc memenangkan balapan dari posisi terdepan setelah mempertahankan posisinya dari kedua pembalap Mercedes dan menjadi pembalap Ferrari pertama yang menang di Monza sejak Fernando Alonso menang di sana untuk tim pada tahun 2010.[71]
Leclerc menyelesaikan musim 2019 di posisi keempat di Kejuaraan Pembalap, dengan 2 kemenangan.[72] Leclerc memperoleh 7 pole position di musim ini, yang terbanyak dari antara pembalap lainnya.[73]
2020
Pada akhir tahun 2019, Leclerc menandatangani perpanjangan kontrak dengan Ferrari dan akan membalap dengan Ferrari sampai 2024.[73]
Pada sesi kualifikasi Grand Prix Steiermark 2020 yang dibasahi hujan, ia mendapat posisi ke-11 penuh dan tersingkir di Q2. Dia diturunkan ke posisi ke-14 setelah menerima penalti tiga tempat karena menghalangi Daniil Kvyat di sesi tersebut. Dalam balapan, Leclerc bertabrakan dengan rekan setimnya Sebastian Vettel di lap pertama, menyebabkan mereka berdua mundur dari balapan. Para steward tidak memberikan hukuman kepada merkea berdua, namun Leclerc mengaku bertanggungjawab penuh dengan mengatakan dalam salah satu wawancara pasca-balapannya, "Tentu alasan itu tidak cukup di situasi seperti ini. Saya hanya kecewa dengan diri saya sendiri. Saya hanya bisa meminta maaf, meskipun itu tidak cukup. Saya akan belajar dari ini dan kembali lagi dengan lebih kuat di balapan berikutnya".[74]
Sebelum berkompetisi di Grand Prix HUT ke-70 di Silverstone, Leclerc marah atas tuduhan bahwa dia rasis dan menentang gerakan Black Lives Matter, menanggapi dengan mengatakan rasisme adalah "menjijikkan" dan menuduh bahwa media mencoba memanipulasi kata-katanya.[75] Tuduhan itu muncul setelah dia dan lima pembalap lainnya memilih untuk tidak berlutut selama upacara pra-balapan sebagai bagian dari kampanye anti-rasisme Formula Satu. Dia memilih untuk tidak bertekuk lutut karena ia merasa gerakan tersebut "kontroversial di beberapa negara".[76]
Di kualifikasi Grand Prix F1 Italia 2020, ia mendapat posisi ke-13, namun dalam putaran ke-24 dalam balapan ia kehilangan kontrol mobil dan menabrak tembok pembatas di tikungan Parabolica.[77]
Leclerc menyelesaikan musim 2020 di posisi ke-8, dengan 98 poin.[78]
Leclerc memulai Grand Prix Bahrain di poisisi keempat dan finis di posisi keenam.[80] Leclerc mengawali dan mengakhiri Grand Prix Emilia Romagna di posisi keempat,[81] namun mengalami masalah radio setelah bendera merah yang disebabkan tabrakan antara George Russell dan Valtteri Bottas, sehingga tidak bisa berkomunikasi dengan tim.[82] Di kualifikasi Grand Prix Monako, meskipun mendapat pole position, ia tidak dapat memulai balapan karena masalah pada driveshaftnya.[83] Ia kemudian mendapat pole lagi di Grand Prix Azerbaijan,[84] dan menyelesaikan balapan di posisi keempat.[85] Leclerc memulai Grand Prix Hungaria di posisi ketujuh. Dalam balapan, ia ditabrak Lance Stroll di belokan pertama di putaran pertama, dan tidak menyelesaikan balapan karena kerusakan parah pada mobilnya.[86] Leclerc mengambil penalti grid karena mengganti power unitnya pada Grand Prix Rusia, dan memulai balapan dari posisi ke-19.[87] Dalam balapan, ia sempat naik ke posisi ke-8, namun di akhir-akhir balapan, setelah hujan mulai deras, awalnya Leclerc tidak mau masuk pit untuk mengganti bannya, namun pada putaran ke-51 ia mengganti bannya. Akhirnya ia finis di posisi ke-15.[88]
Di Grand Prix Abu Dhabi, Leclerc mengakhiri balapan di posisi ke-10 jauh dibawah rekan setimnya Carlos Sainz, yang berada di posisi ke-3.[89] Ini adalah pertama kalinya Leclerc dikalahkan rekan setimnya.[90]
Leclerc mengakhiri musim 2021 di posisi ke-7 dalam Kejuaraan Pembalap dengan 159 poin dan 2 pole position.[91]
2022
Leclerc mengklaim pole position di balapan pembuka musim di Grand Prix Bahrain. Setelah pertarungan sengit dengan Verstappen, Ia memenangkan balapan tersebut dengan rekan setimnya Sainz di posisi kedua.[92] Dengan ini, untuk pertama kalinya, ia memimpin klasemen sementara kejuaraan dunia Formula Satu, dan juga menjadi pembalap asal Monako pertama yang memimpin kejuaraan.[93] setelah finis kedua di Grand Prix Arab Saudi, Leclerc memenangkan Grand Prix Australia 2022 dari pole position dan memimpin semua putaran, dan mengklaim Grand Slam pertama dalam karirnya.[94][95]
(kunci) (Lomba yang ditebalkan mengindikasikan posisi pole) (Lomba yang dimiringkan mengindikasikan poin untuk catatan lap tercepat yang diberikan untuk pembalap yang finis di 10 besar)
^"De Vries joins 2016 GP3 field with ART". 24 February 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-30. Diakses tanggal 24 February 2016. We have Charles Leclerc, Alexander Albon [neither confirmed yet], Jake Hughes, Jack Aitken and Kevin Jorg lining up on the grid and Antonio Fuoco is staying for another season. All these guys are capable of winning races
^Mitchell, Scott (11 September 2018). "Ferrari confirms Leclerc for 2019 F1 season". motorsport.com (dalam bahasa Inggris). Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-11. Diakses tanggal 11 September 2018.
^Benson, Andrew (4 Agustus 2019). "Hamilton takes late Hungary win". BBC Sport (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-04. Diakses tanggal 2022-03-27.
^Benson, Andrew (5 Juni 2021). "Leclerc on pole in Azerbaijan". BBC Sport (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-28. Diakses tanggal 2022-03-27.