Esteban Ocon lahir di Évreux, Normandia. Ibunya bernama Sabrine Khelfane dan ayahnya Laurent Ocon, seorang mekanik di Évreux.[4] Ia keturunan Algeria dan Spanyol dan keluarga ayahnya dari Málaga.[5] Ketika berkompetisi di karting, orangtuanya harus menjual rumah, termasuk bengkel ayahnya, untuk mendanai karir kartingnya. Setelah menjual rumah tersebut, mereka hidup dan pergi ke balapan-balapan dalam sebuah karavan yang juga digunakan Ocon sebagai rumah.[4]
Karier awal
2006–2011: Karting
Ocon masuk karting pada tahun 2006, ketika ia selesai kedelapan di Kejuaraan Minime Prancis.[6] Ia kemudian memenangkan kejuaraan pada tahun 2007. Tidak hanya disitu, kesuksesannya berlanjut pada tahun 2008, saat ia memenangkan Kejuaraan Kadet Prancis di depan Anthoine Hubert dan Pierre Gasly.[7][8] Ia kemudian mengabiskan tiga tahun dalam kategori KF3 dan berkompetisi dalam Kejuaraan Karting Spanyol dan Kejuaraan Karting Italia. Dia kemudian memenangkan gelar KF3 Prancis pada 2010 dan finis sebagai runner-up di WSK Euro Series pada tahun 2011 di belakang Max Verstappen.[9]
Pada usia 14, Ocon direkrut oleh manajemen Gravity Sports, sebuah perusahaan dibawah Renault F1 Team.[10]
2012–2014: Formula Renault
Pada tahun 2012, Ocon melakukan debutnya di kursi tunggal, mengambil bagian dalam Eurocup Formula Renault 2.0 dengan Koiranen Motorsport.[11] Dia selesai keempat belas dengan empat poin, termasuk berada di podium di sirkuit kampung halamannya di Le Castellet.[12] Dia juga mengikuti Formula Renault 2.0 Alps sebagian dengan Koiranen,[13] dimana ia finis ketujuh dengan dua podium; keduanya di Red Bull Ring.
Untuk tahun 2013, ia memutuskan untuk beralih ke ART Junior Team. Dia mengambil tiga podium, serta kemenangan pertamanya di Le Castellet, dan menyelesaikan musim di posisi ketiga.[14]
Ocon bergabung dengan Seri Dunia dalam kategori 3.5 Renault untuk Comtec Racing di Hungaroring dan Le Castellet, mencetak dua poin dalam balapan pertamanya.[15]
2014–2015: Formula 3, GP3 dan DTM
Ocon membuat debutnya di Formula Tiga di Grand Prix Makau dengan Prema Powerteam.[16] Pada tahun 2014 ia memperluas kolaborasinya dengan Prema ke Kejuaraan FIA Formula 3 Eropa.[17] Dia berada di puncak klasemen sejak ronde pertama di Silverstone dan memenangkan kejuaraan dengan ronde tersisa.[18]
Pada 11 Maret 2015, diumumkan bahwa Ocon akan pindah ke Seri GP3 dengan ART Grand Prix. Dia mengklaim kejuaraan meskipun hanya mencetak satu kemenangan (dua kemenangan lainnya ditolak karena penalti).
Ocon membalap untuk Mercedes-Benz dalam 10 balapan pertama DTM musim 2016, di samping perannya sebagai pebalap cadangan di Renault Sport F1. Dia kemudian digantikan oleh Felix Rosenqvist, setelah promosinya ke Manor.
Karier Formula Satu
Pengalaman pertama Ocon dengan mobil Formula Satu adalah pada 22 Oktober 2014, dimana ia mengendarai Lotus E20 dalam tes dua hari untuk Lotus F1.[19] Sebulan kemudian, dia membuat debut akhir pekan Grand Prix untuk Lotus selama sesi latihan pertama di Grand Prix Abu Dhabi.[20]
Pada Mei 2015, Ocon dipanggil oleh Force India untuk mengemudi di tes pasca-balapan di Barcelona, setelah Pascal Wehrlein terpaksa mengundurkan diri karena sakit.[21] Sebelum dia mengklaim gelar GP3, Ocon diumumkan akan masuk ke Mercedes Junior Team. Pada bulan Februari 2016, diumumkan bahwa Ocon juga akan menjadi pembalap cadangan untuk tim F1 Renault Sport untuk musim 2016.[22] Dia mengambil bagian dalam sesi latihan Jumat di empat Grand Prix untuk tim tersebut.
Manor (2016)
Pada 10 Agustus 2016, Rio Haryanto meninggalkan Manor. Ia digantikan Ocon, yang membalap bersama Pascal Wehrlein.[23] Ocon debut di Formula Satu di Grand Prix F1 Belgia 2016, ia finish di posisi ke-16. Ia meraih posisi terbaiknya di Grand Prix F1 Brasil 2016, dimana ia finis di posisi ke-12.
Force India (2017–2018)
2017
Pada 10 November 2016, Force India mengumumkan bahwa mereka telah merekrut Ocon untuk musim 2017 sebagai bagian dari kontrak multi-tahunnya dengan Mercedes, dengan Sergio Pérez sebagai rekan barunya.[24] Ocon mencetak poin Formula Satu pertamanya dalam balapan pertamanya untuk Force India di Grand Prix Australia.[25] Dia finis di urutan 10 dalam tiga balapan pertama musim ini. Dia kemudian finis ketujuh di Grand Prix Rusia dan melanjutkan poin beruntun dengan tempat kelima di Grand Prix Spanyol.
Setelah finis ke-12 di Grand Prix Monako, Ocon mencatat dua belas poin berturut-turut tetapi sering terlibat dalam insiden dengan rekan setimnya Pérez. Di Grand Prix Kanada, Pérez mengabaikan permintaan dari tim untuk membiarkan Ocon melewatinya untuk menantang Daniel Ricciardo untuk tempat ketiga.[26] Pérez dan Ocon akhirnya masing-masing finis di urutan kelima dan keenam. Kedua pembalap tersebut saling bertabrakan di balapan selanjutnya di Azerbaijan: Pérez terpaksa untuk mundur dari balapan, sedangkan ban Ocon pecah.[27][28][29] Namun Ocon pulih untuk finis keenam. Mereka bersentuhan lagi di Grand Prix Belgia, di mana Ocon terjepit ke arah dinding yang mengarah ke kompleks Eau Rouge. Tabrakan itu mengakhiri balapan Pérez dan Ocon finis di urutan kesembilan. Ocon kemudian mengatakan bahwa dia "marah" dengan Pérez dan bahwa dia "mempertaruhkan nyawa [mereka]". Pemilik tim Force India, Vijay Mallya, menyatakan bahwa insiden berulang itu "sangat memprihatinkan" dan bahwa dia akan menegakkan perintah tim atas kejadian tersebut.[30]
Ocon memulai Grand Prix Italia di posisi ketiga setelah kedua pembalap Red Bull menerima penalti.[31] Ini merupakan posisi start tertinggi dalam karirnya. Ia kemudian menyelesaikan balapan di posisi keenam.[32] Ia menghabiskan sebagian besar waktu dalam Grand Prix Meksiko di posisi ketiga dan kemudian finis kelima. Rentetan 27 kali berturut-turut menyelesaikan balapannya berakhir di Grand Prix Brasil, dimana ia bertabrakan dengan Romain Grosjean pada putaran pertama.[33]
Ia menyelesaikan musim penuhnya di F1 di posisi kedelapan, dengan 87 poin.[34]
2018
Ocon melanjutkan di Force India bersama Pérez pada 2018. Poin Ocon pertama musim ini datang dengan finis posisi ke-10 di Grand Prix Bahrain. Pada putaran pertama Grand Prix Azerbaijan, ia terlibat dalam sebuah kecelakaan dengan Kimi Räikkönen. Namun rekannya Pérez berhasil naik podium. Ocon tidak menyelesaikan balapan berikutnya, Grand Prix Spanyol, karena kebocoran oli. Ia finis keenam dan kesembilan di Monako dan Kanada, namun ia tidak finis di Grand Prix Prancis setelah sebuah tabrakan awal balapan. Setelah itu Ia memperoleh poin tiga kali lagi.
Setelah Grand Prix Hungaria, Force India berada dalam masalah keuangan yang parah dan menghadapi likuidasi oleh HM Revenue and Customs. Sekelompok kreditur termasuk rekan Ocon, Pérez, mengambil tindakan hukum terhadap tim dan memasukkannya ke dalam administrasi, menyelamatkan tim dari kehancuran dan pekerjaan karyawan-karyawannya.[35] Aset tim dibeli oleh konsorsium investor yang dipimpin oleh pengusaha Kanada Lawrence Stroll, ayah dari pembalap WilliamsLance Stroll. Pemilik baru menegaskan bahwa Ocon dan Pérez akan tetap bersama tim selama sisa musim ini. Belakangan terungkap bahwa Ocon memiliki "perjanjian informal" untuk bergabung dengan Renault untuk 2019 sebelum tim secara tak terduga menandatangani Daniel Ricciardo, membuat masa depan Ocon diragukan.[36]
Di Grand Prix Brasil, Ocon bertabrakan dengan pemimpin balapan Max Verstappen saat mencoba mendahuluinya; akibatnya mobil kedua pembalap tersebut rusak. Keduanya dapat melanjutkan balapan dan Ocon menerima penalti stop-and-go 10 detik untuk insiden tersebut.[37][38] Mereka berdebat setelah balapan (di mana Verstappen finis kedua) dan saling mendorong beberapa kali.[39] Kedua pembalap dipanggil oleh FIA dan Verstappen diperintahkan untuk melakukan dua hari pelayanan publik "atas kebijaksanaan FIA" karena melakukan kontak fisik yang disengaja dengan Ocon.[40] Ocon mundur dari balapan berikutnya dan terakhir musim ini.
Ocon menyelesaikan musim 2018 di posisi ke-12 dengan 49 poin.[41]
Pembalap cadangan Mercedes (2019)
Pada 23 November 2018, diumumkan bahwa Ocon akan bergabung dengan Mercedes sebagai pembalap cadangan untuk musim 2019 setelah ia digantikan oleh Lance Stroll di Racing Point.[42][43] Ocon tidak dalam satupun akhir pekan Grand Prix musim ini. Ia mengklaim bahwa ia berdiskusi dengan Mercedes untuk musim 2020, mengatakan bahwa ia "sedikit lagi" mengganti Valtteri Bottas. Mercedes akhirnya melanjutkan dengan Bottas.[44]
Renault (2020)
Ocon bergabung dengan Renault untuk 2020, menandatangani kontrak dua tahun dan kembali ke F1 sebagai pembalap penuh-waktu setelah dua tahun. Ia menggantikan Nico Hülkenberg dan membalap dengan Daniel Ricciardo.[45]
Ocon lolos ke posisi ke-14 pada debutnya dengan Renault di Grand Prix Austria[46] dan finis di urutan kedelapan dari sebelas pembalap yang menyselesaikan balapan.[47] Untuk Grand Prix Steiermark, ia mendapat posisi ke-5;[48] ia keluar dari balapan dari posisi ketujuh karena masalah pendinginan.[49] Ocon selesai keenam di Grand Prix Inggris, setelah mendapatkan posisi di lap penutup ketika mobil di depan mengalami kegagalan ban. Pada Grand Prix HUT ke-70 akhir pekan berikutnya, ia mendapat penalti grid setelah menghalangi George Russell di kualifikasi dan memulai dari posisi ke-14, tetapi naik dan finis di urutan kedelapan dalam balapan. Hasil balapan terbaiknya sejak 2017 datang di Grand Prix Belgia, di mana ia lolos keenam dan finis kelima di belakang rekan setimnya Ricciardo.[50][51]
Rem Ocon terbakar saat periode safety car di Grand Prix Toskana. Tim tidak dapat memperbaiki kerusakan selama periode bendera merah yang terjadi segera setelahnya, dan Ocon tidak dapat ikut balapan.[52][53] Ia kemudian finish di tempat ketujuh di Grand Prix Rusia, diikuti dengan DNF di Grand Prix Eifel karena masalah hidrolik. Sebuah tugas panjang pada ban medium di Grand Prix Portugal menghasilkan finis kedelapan, tetapi kegagalan driveshaft mengakhiri balapannya di Grand Prix Emilia Romagna, pensiun ketiganya dalam lima balapan. Dia lolos ketujuh untuk Grand Prix Turki dan masuk ke tempat ketiga dengan tikungan pertama di mana dia dan Ricciardo bertabrakan, mengirim Ocon ke putaran. Dia terdegradasi ke belakang di lap yang sama ketika dia kembali dipintal oleh Valtteri Bottas. Ocon melanjutkan untuk menyelesaikan di luar poin di tempat ke-11.
Ocon menyelesaikan musim ini di posisi ke-12 dengan 62 poin.[54]
Dalam balapan pertama musim 2021 di Bahrain, Ocon ditabrak dari belakang oleh Sebastian Vettel. Ocon akhirnya finis di posisi ke-13, dan Vettel meminta maaf atas insiden tersebut.[56] Di Imola, Ocon mendapat posisi ke-9[57] dan menyelesaikan balapan di posisi yang sama di depan Alonso di posisi kesepuluh, dan mendapatkan dua poin pertamanya bersama Alpine.[58] Kemunduran pertamanya datang di Azerbaijan setelah turbochargernya bermasalah.[59][60]
Di Grand Prix Prancis, Ocon menyelesaikan balapan di posisi ke-14 setelah berjuang dengan degradasi ban,[61] dan memulai Grand Prix Steiermark dan Austria di posisi ke-17. Ia finis di posisi ke-14 di GP Steiermark dan keluar dari GP Austria setelah bertabrakan dengan Antonio Giovinazzi di putaran pertama.[62]
Ocon memulai Grand Prix Hungaria di posisi ke-8. Tabrakan beruntun di depan memungkinkannya mengambil posisi kedua di belokan pertama, dan kemudian posisi pertama ketika pemimpin balapan Lewis Hamilton mengganti ban satu lap setelah pembalap-pembalap lain. Ocon mempertahankan pimpinannya sampai balapan selesai, melawan Sebastian Vettel dan mengklaim kemenangan Formula Satu pertama untuknya dan Alpine.[63]Grand Prix Turki digelar dibawah kondisi basah, dan Ocon finish di posisi ke-10 setelah menjalani sepanjang balapan dengan satu set ban intermediate. Ini adalah pertama kalinya seorang pembalap menyelesaikan jarak balapan penuh tanpa mengganti ban sejak Mika Salo pada Grand Prix Monako 1997.[64]
Ia menyelesaikan musim 2021 di posisi ke-11, menyumbang 74 dari 155 poin untuk Alpine.[65]
Ocon telah menandatangani perpanjangan kontrak dengan Alpine. Ia akan menetap dengan tim sampai musim 2024.[66][67]
^Khorounzhiy, Valentin; Mitchell, Scott (29 Agustus 2019). "Ocon to replace Hulkenberg at Renault". www.motorsport.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-19.