Manor Grand Prix Racing Limited, turun dengan nama dagangManor Racing MRT atau MRT saja,[1] adalah sebuah tim dan konstruktor mobil balap Formula Satu (F1) asal Britania Raya yang berkompetisi dalam ajang tersebut pada musim 2016. Tim ini merupakan hasil pemisahan entitas perusahaan dari Manor Motorsport dengan aset tim F1 yang dibeli oleh pengusaha Stephen Fitzpatrick. Tim ini dikenal sebagai tim yang memberikan kesempatan kepada pembalap asal Indonesia, yaitu Rio Haryanto, untuk turun membalap pada setengah awal musim 2016 sampai dengan lomba Grand Prix Jerman. Selain Rio, tim ini juga menurunkan pembalap asal Jerman, yaitu Pascal Wehrlein, yang turun selama satu musim penuh, serta pembalap asal Prancis, yaitu Esteban Ocon, yang menggantikan posisi Rio mulai dari Grand Prix Belgia. Wehrlein mencetak poin satu-satunya untuk tim ini pada saat ia berhasil finis di posisi kesepuluh pada Grand Prix Austria.
Mendekati akhir musim 2016, tim mulai berada dalam kondisi permasalahan keuangan yang cukup serius. Upaya Fitzpatrick untuk menyelamatkan tim dengan cara menjualnya kepada beberapa calon investor mengalami kegagalan. Pada awal bulan Januari 2017, perusahaan induk tim, yaitu Just Racing Service Limited, berada dalam pengawasan administrator pengadilan, yang membuat mereka diragukan untuk bisa mengikuti musim 2017, meskipun sudah membayarkan uang keikutsertaan sebagai peserta kepada Fédération Internationale de l'Automobile (FIA). Tim pada akhirnya dinyatakan bangkrut dan aset mereka dilelang pada bulan Mei 2017. Pada bulan November 2017, FIA mengembalikan uang keikutsertaan tim Manor yang selanjutnya digunakan untuk menyelesaikan pembayaran utang kepada kreditur.[2] Kedatangan tim Haas pada musim 2016 menggusur tim Manor, dan seluruh tim peserta baru lainnya yang masuk pada musim 2010,[a] sebagai entri tim peserta terkini olahraga tersebut.
Pada musim 2009, Manor Grand Prix mendapatkan izin keikutsertaan dari FIA sebagai satu dari empat tim baru dalam ajang F1 untuk musim 2010.[a][4][5] Tim ini pada awalnya akan dijalankan melalui kerja sama antara Manor Motorsport yang memiliki kesuksesan pada ajang balap kelas junor, dan Wirth Research sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan sasis mobil balap.[6] Menjelang akhir tahun, entitas ini dikenal sebagai Virgin Racing, setelah perusahaan Virgin Group milik Richard Branson masuk sebagai sponsor utama.[5] Selama musim 2010 berjalan, tim Virgin gagal meraih poin dan hanya mampu finis di urutan terakhir dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor.[7]
Pada akhir musim 2010, Marussia Motors membeli saham mayoritas di tim tersebut, yang kemudian mengubah nama tim menjadi Marussia Virgin Racing untuk musim 2011. Marussia juga menegaskan bahwa mereka akan menjamin masa depan tim dalam ajang F1 sampai dengan akhir musim 2014.[8] Sama seperti musim sebelumnya, tim kembali lagi gagal meraih poin selama musim berjalan, dan kembali finis di urutan terakhir dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor.[9] Untuk musim 2012, tim turun dengan memakai nama Marussia F1 setelah Virgin Group sebagai sponsor memilih mengurangi kucuran dana, dan memilih hanya menjadi sebatas 'mitra tim' saja.[10][11] Selama musim 2012 dan 2013, tim kembali lagi gagal meraih poin, meskipun mereka bisa mengalahkan tim Caterham F1 sebagai sesama tim papan bawah dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor.[12][13] Untuk musim 2014, tim Marussia berhasil meraih poin perdana mereka pada Grand Prix Monako melalui pembalap Jules Bianchi, yang sekaligus membawa tim ini finis di urutan kesembilan klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor.[14][15] Menjelang akhir musim, tim mengalami masalah keuangan dengan aset mereka yang berada di bawah pengawasan administrator Pengadilan Tinggi London.[16][17]
Kesepakatan untuk menyelamatkan tim dibuat menjelang musim 2015 dengan penjualan aset kepada pengusaha Stephen Fitzpatrick, yang mendirikan sebuah entitas perusahaan baru yang terpisah dari Manor Motorsport maupun Marussia.[18] Fitzpatrick kemudian mempertahankan nama Marussia sebagai nama tim untuk mendapatkan hadiah uang dari raihan poin klasemen yang dicatatkan pada musim 2014.[15] Selama musim 2015 berjalan, tim gagal meraih poin dan berada di peringkat terakhir dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor.[19]
Persiapan menjelang musim 2016
Pada tanggal 1 Oktober 2015, tim Manor Marussia meresmikan perjanjian kontrak pasokan mesin dengan dengan Mercedes untuk musim 2016.[20] Selain itu, sebagai bagian dari kerjasama, tim juga akan menjalankan drivetrain dan suspensi buatan tim Williams yang juga memakai mesin Mercedes, serta menggunakan bahan bakar dari Petronas.[21] Setelah perlombaan Grand Prix Abu Dhabi 2015, dua petinggi tim, yaitu John Booth dan Graeme Lowdon, memilih untuk mengundurkan diri dikarenakan perbedaan pandangan dengan Fitzpatrick. Hengkangnya Booth dan Lowdon sekaligus juga menegaskan status entitas perusahaan tim Manor dalam ajang F1 yang berbeda dengan tim Manor Motorsport.[22][23] Sebagai penggantinya, tim merekrut Dave Ryan yang pernah menjadi direktur balap di tim McLaren.[24] Untuk pengembangan aerodinamika mobil, tim merekrut dua insinyur mantan karyawan tim McLaren dan Ferrari, yaitu Nikolas Tombazis dan Pat Fry.[25][26]
Pada tanggal 10 Februari 2016, tim memperkenalkan pembalap asal Jerman, yaitu Pascal Wehrlein, sebagai pembalap baru mereka.[27] Berselang sepekan sesudahnya, tim mengumumkan pembalap asal Indonesia, yaitu Rio Haryanto, sebagai rekan setim Wehrlein.[28] Pembalap tim Manor Marussia sebelumnya, yaitu Alexander Rossi, masih tetap dipertahankan sebagai pembalap cadangan.[29]
Musim 2016
Pada tanggal 22 Februari 2016, tim Manor secara resmi meluncurkan mobil baru mereka, yaitu MRT05, pada sesi tes pramusim yang diselenggarakan di Sirkuit Barcelona-Catalunya.[30] Tim tersebut telah melakukan penjenamaan ulang di bawah kepemilikan Fitzpatrick, dan mengubah warna tim menjadi merah, putih, dan biru.[31]
Debut lomba tim Manor dalam ajang F1 dimulai pada Grand Prix Australia yang digelar di Sirkuit Albert Park, Melbourne pada tanggal 20 Maret. Dalam sesi kualifikasi yang digelar sehari sebelumnya, Rio Haryanto meraih posisi start ke-21 sementara rekan setimnya Pascal Wehrlein meraih posisi start ke-22.[32] Namun, Rio mendapatkan hukuman turun posisi grid yang membuatnya turun ke posisi start ke-22 dibelakang Wehrlein, karena sebelumnya dalam sesi latihan bebas ketiga ia menyerempet Romain Grosjean pada saat keduanya akan keluar dari garasi pit.[33] Saat lomba berjalan, Rio gagal finis setelah mobilnya mengalami masalah teknis, sementara Wehrlein mengakhiri lomba dengan finis di posisi ke-16.[34] Pada lomba berikutnya di Bahrain, Wehrlein nyaris saja lolos ke sesi Q2 dalam babak kualifikasi, meskipun akhirnya harus puas mendapatkan posisi start ke-16.[35] Saat balapan berlangsung, Rio finis di posisi ke-17, sementara Wehrlein finis di posisi ke-13.[36]
Pada lomba Austria, Wehrlein meraih posisi start ke-12 pada babak kualifikasi.[37] Keesokan harinya, ia berhasil finis di posisi ke-10 dan mendapatkan satu poin, yang sekaligus menjadi poin perdana untuk dirinya dan tim Manor.[38] Sampai dengan lomba di Jerman, Wehrlein berhasil mengungguli Rio dengan selalu mengalahkannya dalam setiap lomba yang diikuti.[39] Catatan finis terbaik yang Rio raih adalah posisi ke-15 pada Monako, satu posisi di bawah rekan setimnya yang finis di posisi ke-14.[40]
Sebelum lomba Grand Prix Belgia, Rio Haryanto diturunkan statusnya menjadi pembalap cadangan karena "kegagalan dalam memenuhi kewajiban kontrak", karena sponsornya tidak dapat memenuhi komitmen keuangan mereka.[41][42] Untuk sembilan perlombaan tersisa musim ini, posisi Rio digantikan oleh pembalap asal Prancis, yaitu Esteban Ocon, yang menjadi pembalap penguji untuk tim Renault dan Mercedes dan juga sering dianggap sebagai salah satu pembalap muda yang memiliki bakat menjanjikan.[41]
Pada lomba di Brasil, tim Manor harus rela tergeser dari posisi kesepuluh di klasemen Kejuaraan Dunia Konstruktor setelah Felipe Nasr berhasil finis di urutan kesembilan dalam lomba tersebut, dan mempersembahkan dua poin untuk tim Sauber.[43] Efek dari hasil yang diraih oleh tim Sauber ini membuat tim Manor harus merelakan peluang mendapatkan hadiah uang sebesar £30 juta dari pengelola F1 pada akhir musim, karena mereka finis di luar posisi sepuluh besar dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor.[44][45]
Masalah keuangan dan penutupan tim
Menjelang lomba penutup musim 2016 di Abu Dhabi, beredar kabar bahwa tim tengah berada dalam masalah keuangan yang serius. Stephen Fitzpatrick sebagai pemilik tim mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut dengan dirinya yang berupaya untuk mencari dan mengadakan pembicaraan dengan para kandidat investor baru untuk menghadapi musim 2017.[46][47]
Pada bulan Januari 2017, Just Racing Service Limited, perusahaan yang mengelola seluruh aset tim, dilaporkan berada dalam pengawasan administrator pengadilan. Dampaknya, masa depan tim Manor sebagai peserta balap F1 pun terancam.[48][49] Pada bulan Februari 2017, Fitzpatrick dilaporkan mengadakan negosiasi dengan beberapa kandidat investor. Diantara pihak-pihak yang berencana membeli aset tim Manor antara lain mantan pemilik tim McLaren, yaitu Ron Dennis, dan pengusaha asal Amerika Serikat, yaitu Tavo Hellmund. Keduanya kemudian mundur setelah memperhitungkan dampak finansial dari kegagalan tim mendapatkan hadiah uang dari pengelola F1.[50][51] Pengusaha asal Indonesia, yaitu Ricardo Gelael, juga sempat masuk menjadi kandidat yang akan mengambil alih tim Manor dengan bantuan kerjasama dari Capital GF (CGF).[52] Ricardo kemudian menarik penawarannya karena ia ragu dengan seberapa besar utang yang tim Manor miliki, meskipun di sisi lain ia juga menyatakan masih tertarik untuk membeli aset tim jika harganya diturunkan.[53]
Pada tanggal 1 Maret 2017, Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) menerbitkan daftar tim dan pembalap peserta untuk musim 2017. Dalam daftar terbaru ini, nama tim Manor tidak muncul, dan sekaligus juga mengkonfirmasikan bahwa tim gagal menemukan pembeli dan dinyatakan pailit oleh pengadilan.[54][55]
Pada bulan April 2017, firma lelang Gordon Brothers mengumumkan pelelangan aset tim Manor yang akan diselenggarakan pada bulan Mei 2017, sebagai upaya untuk melunasi utang.[56] Sebanyak 4.000 barang disiapkan untuk dilelang, termasuk empat sasis Marussia MR03B dan Manor MRT05, serta model skala terowongan angin untuk proyek sasis Manor MRT07.[b][60] Total nilai aset yang dilelang diperkirakan mencapai €2,9 juta, dan jauh lebih kecil dari total utang sebesar €3,5 juta dari 50 kreditur.[60] Sisa utang yang belum terbayar kemudian dibantu dibayarkan oleh FIA yang mengembalikan uang keikutsertaan tim Manor untuk musim 2017 sebesar kurang lebih $522.322.[61]
Peninggalan
Bangkrutnya tim Manor sebelum musim 2017 dimulai sekaligus pula mengakhiri perjalanan seluruh tim baru F1 yang masuk pada musim 2010. Sebelumnya, tim US F1 gagal berlaga pada musim 2010 dikarenakan masalah keuangan, lalu tim HRT F1 menyatakan diri bangkrut pada akhir musim 2012 karena terbelit utang. Masalah serupa juga terjadi pada Team Lotus yang sempat berubah nama menjadi Caterham yang bangkrut pada akhir musim 2015.[3][62] Tim Haas menjadi tim baru yang masuk ke dalam ajang F1 pada musim 2016, dan masih bertahan sampai dengan saat ini (2024).[63]
Saat musim 2017 dimulai, Rio Haryanto menjadi satu-satunya pembalap alumni tim Manor yang gagal mendapatkan kursi tim F1. Mantan rekan setimnya, yaitu Pascal Wehrlein, bergabung dengan tim Sauber, sementara Esteban Ocon bergabung dengan tim Force India.[64][65] Ocon meraih kesuksesan besar pertamanya pada saat bergabung bersama tim Alpine dengan memenangkan lomba Grand Prix Hungaria 2021.[66] Setelah keluar dari ajang F1, Rio memilih beralih profesi menjadi pengusaha dengan melanjutkan usaha perusahaan percetakan yang dirintis oleh ayahnya.[67] Ia baru kembali aktif di lintasan balap pada tahun 2018 pada saat mengikuti perlombaan balap mobil ketahanan SIC888 di Sirkuit Shanghai.[68] Sementara Wehrlein beralih ke ajang Formula E pada musim 2018–19.[69]
Pada bulan Mei 2017, kepala desain tim Manor, yaitu Luca Furbatto, menyatakan bahwa sebetulnya pemilik tim, yaitu Stephen Fitzpatrick, sudah meminta seluruh karyawannya untuk menghentikan kegiatan operasional pada akhir bulan November 2016. Namun, keputusan Fitzpatrick ini ditentang oleh para calon investor yang ingin melihat desain akhir dari sasis MRT07 yang sedianya akan digunakan untuk musim 2017.[59] Furbatto menambahkan bahwa rencana awal tim jika ada investor yang masuk adalah tetap menggunakan mobil lama MRT05 dalam tiga lomba awal musim 2017, sampai mobil MRT07 benar-benar siap untuk digunakan.[57]
Sponsor
Perusahaan minyak Indonesia, Pertamina, menjadi sponsor utama untuk tim Manor selama setengah musim awal 2016 sampai dengan Grand Prix Jerman. Logo mereka dimunculkan pada moncong dan sayap belakang kedua mobil, serta pada seragam balap yang dikenakan Rio Haryanto.[70] Selain itu, Rio juga membawa sponsor pribadi yaitu perusahaan milik keluarganya, Kiky.[71]Shazam menjadi sponsor lainnya yang mendukung tim dengan logo mereka yang dimunculkan pada pelat penopang sayap belakang.[72] Merek minuman keras Daffy's Gin dan merek jam tangan Rebellion juga menjadi sponsor tim ini.[73][74] Pada bulan Mei, Airbnb kembali masuk menjadi sponsor tim setelah pada musim sebelumnya mereka pernah mengadakan kesepakatan serupa dengan tim pendahulunya.[75] Menjelang perlombaan penutup musim di Abu Dhabi, Deliveroo bergabung sebagai sponsor.[76]
^Nama sasis untuk musim 2017 tidak pernah diumumkan secara resmi dikarenakan tim mengalami kebangkrutan. Media seperti Race Car Engineering menamainya sebagai sasis MRT06, sementara Motorsport Network (Autosport dan motorsport.com) menamainya sebagai sasis MRT07.[57][58][59]
Referensi
^"2016 F1 Entry List". FIA World Motorsport Council. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Februari 2016. Diakses tanggal 6 Maret 2023.
^Adinata, Martinus; Idaman, Putra Permata Tegar (10 Agustus 2016). "Rekap Rio Haryanto di Formula Satu 2016". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Maret 2023. Diakses tanggal 6 Maret 2023.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Setiawan, Sakina Rakhma Diah (17 Agustus 2016). "Tak Lagi Jadi Sponsor untuk Manor Racing, Ini Penjelasan Pertamina". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Maret 2023. Diakses tanggal 6 Maret 2023. Selain itu, Pertamina pun sudah melakukan pembicaraan dengan pihak Kiky Sport yang juga menjadi sponsor bagi Rio dan Manor Racing.
Pada tahun 1952 dan 1953, regulasi Kejuaraan Dunia memakai regulasi Formula Dua, konstruktor yang berlaga di era regulasi tersebut tetap dimasukkan sebagai peserta balap Formula Satu. Konstruktor yang hanya berlaga di Indianapolis 500 yang menjadi bagian Kejuaraan Dunia antara tahun 1950 sampai 1960 tidak dimasukkan dalam daftar di atas.