Halaman ini berisi artikel tentang tim Formula Satu yang berkompetisi dengan nama Lotus pada musim 2012–2015. Untuk tim asli yang berkompetisi pada musim 1954–1994, lihat Team Lotus. Untuk tim yang berkompetisi pada musim 1995 sebagai Pacific Team Lotus, lihat Pacific Racing. Untuk tim yang berkompetisi pada musim 2010 sebagai Lotus Racing dan musim 2011 sebagai Team Lotus, lihat Team Lotus (2010–2011).
Lotus F1 Team Limited, turun dengan nama dagangLotus, adalah sebuah tim dan konstruktor mobil balap Formula Satu (F1) yang pernah berpartisipasi di dalam ajang tersebut dari musim 2012 sampai dengan musim 2015. Cikal bakal tim diawali saat perusahaan investasi Genii Capital membeli saham mayoritas tim Renault F1 di akhir musim 2009. Masuknya Grup Lotus sebagai sponsor pada musim 2011 membuat tim Renault berganti nama menjadi Lotus Renault GP. Renault sendiri pada saat itu hanya berperan sebagai mitra pemasok mesin melalui anak perusahaannya, yaitu Renault Sport F1.
Selama turun di ajang F1, tim Lotus berhasil meraih dua kemenangan lomba, yaitu melalui Kimi Räikkönen di Grand Prix Abu Dhabi 2012 dan Grand Prix Australia 2013. Tim juga berhasil meraih posisi keempat dalam klasemen Kejuaraan Dunia Konstruktor pada musim 2012 dan 2013. Setelah mengalami keterpurukan di musim 2014, tim melakukan pergantian pemasok mesin menjadi Mercedes pada musim 2015. Permasalahan keuangan yang dialami tim di pertengahan musim 2015 membuat Genii Capital menjual kembali tim ini kepada Renault di akhir tahun tersebut. Selanjutnya, tim berkompetisi dengan nama Renault Sport Formula One Team pada musim 2016 sampai dengan musim 2020.
Sejarah awal tim ini bisa dilihat kembali ke musim 1981 saat tim kecil bernama Toleman masuk dan berlaga di ajang F1. Pada tahun 1986 tim kemudian berganti nama menjadi Benetton Formula menyusul pembelian tim oleh keluarga Benetton. Dibawah panji Benetton, tim berhasil menjadi juara dunia pada tahun 1994 dan 1995 melalui Michael Schumacher.
Pada 16 Maret 2000, Renault memutuskan akan kembali ke ajang F1 sebagai konstruktor penuh mulai 2002. Mereka masuk kembali ke F1 dengan membeli tim Benetton Formula seharga 120 juta dollar AS. Renault mempertahankan nama Benetton untuk musim 2000 dan 2001 sebelum mengubah namanya menjadi Renault F1 di musim 2002.[1] Dibawah panji bendera Renault, tim sekali lagi mampu menjadi juara dunia pada tahun 2005 dan 2006 melalui Fernando Alonso.
Keterlibatan Group Lotus
Pada tanggal 5 November 2010, Renault kemudian mengadakan kolaborasi dengan Group Lotus seputar kerjasama masa depan di dalam ajang F1, dan memunculkan gosip bahwa Renault akan menutup timnya dan mengubah namanya menjadi Team Lotus. Kerjasama kemitraan ini kemudian difinalisasikan pada awal bulan Desember 2010, dengan Group Lotus yang membeli 25% saham yang dimiliki oleh Renault Cars,[2] yang sekaligus membuat Renault hanya berperan sebagai pemasok mesin saja, dan memberikan kesempatan bagi Lotus Cars untuk menambahkan embel-embel nama Lotus pada tim Renault, yang kemudian diwujudkan dengan nama Lotus Renault GP. Untuk penamaan sasis sendiri, mereka masih menggunakan warisan nama Renault, yaitu inisial "R".
Di sisi lain, tampilnya Lotus Renault GP di musim 2011 juga memberikan masalah bagi penggemar F1, karena ada dua tim Lotus yang berlaga di F1, dengan tim Lotus satunya lagi yang dimiliki oleh Tony Fernandes yang bernama Lotus Racing/Team Lotus.[3] Tim Lotus Renault GP memilih untuk menggunakan warna emas-hitam (sehingga mendapat julukan Lotus Hitam) sebagai corak warna mobilnya, sementara tim Lotus Racing akan menggunakan warna hijau (sehingga dijuluki Lotus Hijau). Kedua "Lotus" kemudian saling mengklaim bahwa mereka memiliki syarat yang sah untuk menggunakan nama Lotus di dalam ajang F1, dan kemudian mereka membawa masalah ini ke Pengadilan Tinggi di London untuk membuktikan siapakah yang berhak memakai nama "Lotus".[4][5] Pengadilan Tinggi London kemudian memutuskan pada tanggal 27 Mei 2011 bahwa Lotus Racing (Tony Fernandes) merupakan pemilik sah hak nama "Team Lotus", sementara Group Lotus (yang memiliki saham di tim Renault) hanya memiliki hak nama "Lotus" berikut skema warna hitam-emas.[6][7]
Pada akhir musim 2011, Renault resmi berganti nama menjadi Lotus F1 Team untuk musim 2012 setelah Tony Fernandes setuju untuk menjual hak nama "Team Lotus" kepada Group Lotus. Tim F1 milik Tony Fernandes sendiri kemudian berganti nama menjadi Team Caterham.[8] Mantan juara dunia Kimi Räikkönen di tarik masuk sebagai pembalap untuk musim 2012 dan 2013.[9]
Pada awal bulan Februari 2011, Robert Kubica mengalami kecelakaan parah pada saat dirinya mengikuti sebuah balapan reli di Italia.[10] Ia divonis tidak bisa mengikuti musim 2011 karena cedera tangannya yang cukup parah, dan memerlukan waktu yang lama untuk pemulihan.[11][12] Sebagai pengganti, tim kemudian menunjuk pembalap asal Jerman, yaitu Nick Heidfeld. Kubica sendiri, sekalipun tidak bisa berlaga di musim 2011, tetap dinyatakan dalam kondisi terkontrak oleh tim.[13]
Musim 2011 diawali oleh tim Lotus Renault GP – yang pada saat itu masih memakai nama Renault F1 – dengan baik, di mana Vitaly Petrov mampu finish di P3 di Australia, dan disusul kemudian oleh Nick Heidfeld yang finish di P3 di Malaysia. Selanjutnya, kedua pembalap hanya mampu meraih poin seadanya saja di balapan-balapan selanjutnya, tanpa mampu meraih lagi podium. Hasil dua kali tersingkir dari lomba secara berturut-turut yang dialami oleh Heidfeld di Jerman dan Hungaria, membuat posisinya di dalam tim harus rela tergusur oleh Bruno Senna.[14] Heidfeld sempat berencana untuk membawa masalah pemecatan dirinya ke pengadilan, namun kemudian tim Renault memutuskan untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan pada tanggal 2 September 2011.[15] Pada akhir musim 2011, tim Renault resmi berganti nama menjadi Lotus F1 Team untuk musim 2012.[8] Mantan juara dunia Kimi Räikkönen di tarik masuk sebagai pembalap untuk musim 2012 dan 2013.[9]
Pada tanggal 29 November 2011, tim secara resmi mengumumkan bahwa Kimi Räikkönen akan membalap untuk mereka pada tahun 2012 saat dia kembali dari cuti selama dua tahun dari ajang Formula Satu, yang dia habiskan untuk berkompetisi di Kejuaraan Reli Dunia; Räikkönen ditandatangani selama dua tahun dengan opsi tahun ketiga. Pada tanggal 9 Desember 2011, tim mengumumkan bahwa juara Seri GP2 dan pembalap F1 Renault musim 2009, yaitu Romain Grosjean, akan balapan bersama dengan Räikkönen.
Pada awal musim, tim terlibat dalam protes atas penggunaan konsep sayap belakang yang "radikal" pada mobil Mercedes F1 W03 milik tim Mercedes AMG, kemudian dijuluki 'F-duct sayap belakang' atau 'Double DRS'.[17] Perselisihan tersebut tidak terselesaikan sampai dengan balapan ketiga di China, ketika steward dengan suara bulat menolak protes resmi mereka,[18] dan tim Lotus kemudian mengonfirmasi bahwa mereka sama sekali tidak akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.[19]
Tim Lotus memulai musim ini dengan kuat dengan Grosjean yang berhasil menyelesaikan sesi kualifikasi di posisi ketiga di Australia, tetapi insiden di putaran pertama di Australia dan Malaysia merusak peluangnya untuk mendapatkan poin Formula Satu pertamanya. Di China, Räikkönen berada di urutan kedua sampai ban mobilnya 'jatuh dari tebing', dan mendorongnya untuk keluar dari posisi finis di zona poin untuk satu-satunya waktu di musim ini. Di Bahrain, tim Lotus meraih podium pertama mereka di musim ini, dengan Räikkönen yang berada sangat dekat dengan pemenang balapan ini, yaitu Vettel, dan Grosjean di belakang di urutan ketiga. Di Monako, Grosjean terlibat dalam insiden di putaran pertama lainnya, tetapi di Kanada, dia menjalankan strategi satu kali pit-stop dengan sempurna untuk mengambil posisi kedua, yang merupakan hasil finis terbaiknya di dalam ajang Formula Satu. Balapan selanjutnya di Valencia, Grosjean berada di urutan kedua, sampai masalah mekanis pada mobilnya membuatnya keluar dari balapan setelah periode mobil keselamatan, dan meninggalkan Räikkönen untuk naik podium lagi untuk finis di posisi kedua.
Di Jerman, Hongaria, dan Belgia, Räikkönen meraih 3 podium secara berturut-turut. Di Hongaria, dia dan Grosjean melakukan pertarungan antar tim setelah putaran pit stop. Pada akhirnya, Räikkönen finis di urutan kedua, dengan Grosjean yang mencetak podium ketiganya dengan finis di posisi ketiga.
Pada Grand Prix Belgia 2012, Grosjean terlibat dalam tabrakan beruntun beberapa mobil di awal balapan, yang mengakibatkan Grosjean, Lewis Hamilton, Fernando Alonso, dan Sergio Pérez, semuanya tersingkir dari balapan, dan Kamui Kobayashi kehilangan peluang untuk meraih podium setelah memulai balapan ini dari barisan depan untuk yang pertama kalinya di dalam karirnya. Insiden itu bermula pada saat Grosjean bertabrakan dengan Hamilton pada saat mendekati tikungan La Source. Setelah balapan, Grosjean dikeluarkan dengan larangan satu balapan meliputi Ronde berikutnya di Monza. Dia digantikan untuk balapan akhir pekan oleh pembalap cadangan Lotus, yaitu Jérôme d'Ambrosio.
Setelah sebelumnya nyaris saja menang di Bahrain, Räikkönen meraih kemenangan pertama tim di Grand Prix Abu Dhabi. Kemenangan itu juga merupakan kemenangan balapan yang pertama untuknya setelah kembali lagi ke dalam ajang Formula Satu. Setelah berhasil menyelesaikan semua balapan dengan meraih poin dalam 19 dari 20 balapan, dan meraih 7 podium (termasuk kemenangan di Abu Dhabi), Räikkönen finis di urutan ke-3 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dengan tim Lotus yang finis di urutan ke-4 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor.
Pada tanggal 29 Oktober 2012, tim Lotus F1 mengonfirmasi bahwa Räikkönen akan ikut balapan bersama dengan tim tersebut pada tahun 2013. Berita tersebut muncul setelah beberapa minggu spekulasi bahwa Räikkönen memiliki beberapa opsi lain untuk tahun 2013, termasuk bentuk olahraga bermotor yang lainnya. Romain Grosjean bermitra bersama dengannya di musim 2013. Mobil tim Lotus untuk musim 2013, yaitu E21, diluncurkan pada tanggal 28 Januari di markas tim di Enstone, Oxfordshire, Inggris. Coraknya sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya; tahun ini, tim Lotus memiliki livery hitam, emas, dan merah, dengan warna merah yang lebih terlihat seperti sidepods, air intake, sayap belakang, dan sayap depan berwarna merah.
Di Grand Prix Australia 2013, tim Lotus berhasil mencapai posisi finis pertama untuk Räikkönen, meskipun berhasil lolos babak kualifikasi hanya di posisi ke-7 saja, sehingga memberi pembalap Lotus F1 tersebut posisi terdepan di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap dan tempat kedua di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor. Romain Grosjean, yang memulai balapan di urutan ke-8, menyelesaikan balapan di urutan ke-10 dan meraih satu poin, meskipun mengalami masalah dengan mobilnya.
Setelah Räikkönen dihukum karena menghalangi laju Nico Hülkenberg di sesi kualifikasi, dan Grosjean gagal mencapai sesi Q3, Grand Prix Malaysia melihat tim Lotus hanya duduk di urutan ke-10 dan ke-11 di grid start. Mereka akhirnya finis di urutan ke-7 dan ke-6.
Pada Grand Prix China, Räikkönen berhasil lolos babak kualifikasi dan finis di urutan ke-2, meskipun harus mendapatkan kembali tempatnya setelah kalah dua kali di awal balapan, dan merusak bagian depan mobilnya saat melawan Sergio Pérez untuk memperebutkan posisi; Grosjean finis di urutan ke-8.
Grand Prix Bahrain melihat hasil kualifikasi yang buruk untuk kedua pembalap Lotus, tetapi seperti yang diharapkan oleh kepala tim, yaitu Eric Boullier, mobil memiliki kecepatan balapan yang lebih baik, dan kedua pembalap kemudian berhasil finis di atas podium. Perlombaan ini menampilkan 3 teratas yang sama dengan tahun sebelumnya.
Setelah terlibat kontak di tikungan pertama di awal putaran ke-17 Kejuaraan Dunia musim ini di Abu Dhabi, Kimi Räikkönen mengumumkan bahwa dia akan menjalani operasi punggung dan akan melewatkan dua balapan terakhir musim ini. Tempatnya digantikan oleh Heikki Kovalainen, meskipun spekulasi awal menyatakan bahwa Michael Schumacher akan menggantikan posisinya untuk Grand Prix Amerika Serikat, sesuatu yang kemudian dikesampingkan oleh manajer Schumacher.[20]
Tim melakukan perubahan manajemen dan kepemilikan menjelang musim 2014. Andrew Ruhan, seorang pengembang properti asal Inggris yang menjadi co-chairman pada tahun sebelumnya,[21] telah meminjamkan uang kepada tim, dan pada awal tahun mengubah pinjamannya menjadi ekuitas untuk mengambil kendali perusahaan secara efektif dari Genii Capital.[22] Selain itu, Genii menjual 10% saham ke Yotaphone, yang mana logonya akan muncul di mobil pada tahun 2014.[21] CEO tim meninggalkan tim, begitu pula dengan kepala tim, yaitu Eric Boullier, yang bergabung bersama dengan tim McLaren.[23] Ruhan melantik Matthew Carter sebagai chief executive yang baru,[24] yang akan menjalankan tim, meskipun tidak memiliki pengalaman di dalam ajang F1 sebelumnya.[22]Gérard Lopez menjadi kepala tim tituler, dan karyawan jangka panjang, yaitu Federico Gastaldi, menjadi wakil kepala tim.[25]
Tim Lotus mempertahankan Romain Grosjean untuk musim 2014, dan Pastor Maldonado masuk ke dalam tim untuk menggantikan posisi Kimi Räikkönen yang hengkang ke tim Ferrari, dan akan bergabung dengan membawa uang sponsor dari PDVSA.[26]Musim 2014 merupakan musim yang sulit bagi tim, di mana mereka hanya berhasil finis di posisi ke-8 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dengan hanya mencetak 10 poin saja.
Pada tanggal 5 Juli 2014, tim Lotus secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan beralih ke mesin Mercedes mulai dari musim 2015, dan sekaligus juga mengakhiri kerja sama tim selama 20 tahun dengan Renault.[27] Grosjean dan Maldonado masih tetap bertahan di tim, dengan Jolyon Palmer dan Carmen Jordá yang masing-masing ditandatangani sebagai pembalap uji dan pengembangan.
Bagian awal musim ini melihat kesalahan pembalap dan keandalan yang buruk merugikan hasil balapan yang penting bagi tim:
Grand Prix Australia merupakan awal yang mengecewakan bagi tim Lotus; pada putaran ke-2, kedua mobil telah berhenti. Maldonado berhenti di putaran ke-1 setelah pergumulan lebar antar tiga mobil mengakibatkan dia tersingkir di tikungan kedua, dan Grosjean kehilangan tenaga di putaran ke-2.
Di Malaysia, Grosjean finis di urutan ke-11, tetapi Maldonado mundur karena mengalami masalah rem pada mobilnya.
Grosjean finis ke-7 di China, yang merupakan hasil terbaiknya dan tim Lotus sejak Grand Prix Amerika Serikat 2013. Pada putaran ke-33, Pastor Maldonado, yang berada tepat di depan rekan setimnya, gagal masuk ke dalam pit pada putaran ke-33 dan kehilangan waktu, serta kehilangan beberapa posisi. Dia kemudian melanjutkan untuk memutar mobilnya di putaran ke-39 pada saat dia berusaha untuk menebus waktu yang hilang, dan di putaran ke-48, dia bertabrakan dengan Jenson Button setelah pertarungan panjang untuk memperebutkan posisi, merusak mobilnya dan berhenti dengan kegagalan rem belakang beberapa putaran kemudian.
Meskipun hanya menyelesaikan sesi kualifikasi di urutan ke-16 dan ke-10, namun pada putaran ke-41 Grand Prix Bahrain, Maldonado dan Grosjean telah berada masing-masing di posisi ke-7 dan ke-8, sampai terjadi masalah selama masuk ke dalam pit untuk perhentian terakhir Maldonado, yang berarti bahwa mobilnya harus disetel ulang dan dihidupkan ulang, menjatuhkannya ke posisi ke-15, dan mempromosikan Grosjean ke posisi ke-7.
Di Spanyol, kedua pembalap melakukan start yang bagus dari posisi ke-11 dan ke-12 di grid untuk melaju dengan nyaman di dalam posisi sepuluh besar. Kemudian, pada putaran ke-4, kontak antara kedua pembalap meninggalkan Maldonado dengan sayap belakang yang rusak parah, dan, meski melakukan pit-stop yang lama untuk memposisikan ulang sayap, pada akhirnya dihentikan; Grosjean pulih untuk finis di posisi ke-8 dengan kerusakan minimal.
Maldonado menyelesaikan babak kualifikasi di ke-9 untuk Grand Prix Monako 2015, tetapi mengalami masalah rem di putaran awal, dan berhenti di putaran ketujuh. Grosjean tampaknya siap untuk finis di posisi ke-10, meskipun mendapat penalti grid, sampai upaya menyalip yang agresif oleh Max Verstappen di awal putaran ke-64 membuat Verstappen terbang ke pembatas, dan Grojsean berputar. Grojsean pada akhirnya finis di urutan ke-12 dan keluar dari zona poin.
Di Kanada, Grosjean dan Maldonado masing-masing lolos di posisi ke-5 dan ke-6, di trek di mana semua mobil bertenaga Mercedes memiliki keunggulan yang jelas dibandingkan dengan sisa lapangan. Maldonado finis di urutan ke-7 setelah kehilangan satu tempat dari Hülkenberg di awal. Grosjean terpaksa harus masuk ke dalam pit lagi setelah memotong ban kiri belakang ketika mencoba untuk meng-over-lap pembalap Marussia, yaitu Will Stevens, dan turun dari posisi ke-6 ke posisi ke-11 dalam prosesnya, tetapi bangkit untuk mengambil tempat ke-10 dan tetap mengamankan poin ganda yang pertama untuk tim Lotus di musim ini.
Di Austria, Grosjean mundur karena mengalami masalah girboks pada mobilnya, sementara Maldonado finis di urutan ke-7 setelah sebelumnya start dari posisi ke-10 di grid.
Kedua mobil tersingkir dari Grand Prix Inggris, setelah Daniel Ricciardo melakukan pengereman terlambat, yang memaksa Grosjean untuk masuk ke Maldonado selama beberapa tikungan pertama di putaran pembukaan.
Selama akhir pekan Grand Prix Hungaria, wakil kepala tim, yaitu Federico Gastaldi, mengonfirmasi bahwa pemilik tim, yaitu Gérard Lopez, berdiskusi mendalam dengan anggota dewan Renault dalam upaya untuk menjual tim kembali ke pemilik sebelumnya.[28][29] Tim Lotus telah menerima alokasi ban mereka kurang dari satu jam sebelum sesi pembukaan di Hungaroring, setelah Pirelli menolak melepaskan ban karena tagihan yang belum dibayar, di tengah kesulitan keuangan tim yang terus meningkat.[30] Dalam balapan tersebut, Grosjean finis di posisi ke-7, sedangkan Maldonado finis di peringkat ke-14 setelah mengumpulkan tiga penalti selama balapan ini berlangsung.[31]
Grosjean berhasil finis di posisi ketiga di Grand Prix Belgia, dan meraih podium yang pertama untuk tim sejak Grand Prix Amerika Serikat 2013. Namun, mobil tim Lotus untuk sementara disita pasca balapan, karena adanya perselisihan hukum dengan mantan pembalap tes, yaitu Charles Pic.[32]
Selama Grand Prix Jepang 2015, tim Lotus telah dikunci dari unit perhotelan mereka, yang berasal dari tagihan yang belum dibayar dari penyelenggara balapan di Jepang dari tahun sebelumnya.[33] Pada tanggal 30 September, diumumkan bahwa Renault telah menandatangani letter of intent untuk membeli saham pengendali tim Lotus F1 dari Genii Capital.[34] Hal ini terjadi setelah Lotus ditebus oleh Renault setelah tertinggal dalam pembayaran pajak penghasilan dan asuransi kepada Pemerintah Inggris.[35] Tempat ketujuh dan kedelapan dalam balapan itu sendiri memberi tim posisi finis delapan besar yang pertama untuk mereka sejak Grand Prix India 2013.
Kabar menyebutkan bahwa pemasok mesin lama mereka, Renault akan mengambil alih tim Lotus pada 2015 karena Renault telah menghentikan kerjasama mereka antara Red Bull sebagai pemasok mesin di mana Red Bull tidak puas dengan mesin Renault yang kalah dari Mercedes dan Ferrari
Pada akhir musim, tim dibeli oleh Renault dan berubah nama menjadi Renault Sport F1 Team
Sponsor dan livery
Tim Lotus F1 berkompetisi dalam warna hitam-emas yang terinspirasi oleh Team Lotus – perusahaan saudara motorsport dari mitra penamaan dan brandingnya Group Lotus – ketika disponsori oleh merek tembakau John Player Special selama tahun 1970-an dan 1980-an. Namun, pada bulan April 2012, diumumkan bahwa perjanjian sponsorship ini telah dihentikan sebelum waktunya, meskipun tim akan terus menggunakan nama Lotus hingga setidaknya tahun 2017.[36]
Pada bulan Maret 2013, beberapa hari sebelum peluncuran mobil Lotus yang baru, yaitu E21, konglomerat asal Amerika Serikat, yaitu Honeywell, menarik diri dari perjanjian sponsor senilai €50 juta yang dilaporkan dengan tim.[37]
Pada tahun 2014, sekali lagi tanpa sponsor utama, ruang sponsor utama masing-masing mobil malah dibagi balapan demi balapan oleh sponsor yang ada, bersama dengan sponsor sementara Interwetten (Jerman dan Hongaria)[38] dan Hisense (Italia, Amerika Serikat, dan Abu Dhabi),[39] serta memberi penghormatan kepada pameran El Greco di Grand Prix Spanyol.[40]
Sponsornya termasuk merek mobil asal Prancis, yaitu Renault (meskipun selama musim 2015, tim tersebut memiliki kekuatan Mercedes), perusahaan minyak dan sponsor Romain Grosjean, yaitu Total (walaupun tidak ditampilkan pada mobil pada musim 2015 karena mesin Mercedes menggunakan bahan bakar Petronas), perusahaan energi surya asal Tiongkok, yaitu Trina Solar, Advanced Global Trading, Microsoft Dynamics, Merek fashion asal Prancis, yaitu Japan Rags, merek jam tangan mewah, yaitu Richard Mille, Symantec, Avanade, dan Unilever melalui merek perawatan pribadi Rexona dan Clear. Dua perusahaan selanjutnya beralih ke tim Williams F1 untuk tahun 2015. Untuk musim 2013, tim Lotus menandatangani kesepakatan dengan merek minuman energi grup Coca-ColaBurn dan sponsor Pastor Maldonado, yaitu PDVSA. Untuk tahun 2014, tim Lotus menandatangani kesepakatan dengan Saxo Bank.
Tim tersebut sebelumnya dimiliki oleh Genii Capital, dengan investor properti, yaitu Andrew Ruhan, yang memiliki dua persen saham, dan perusahaan telepon asal Rusia, yaitu Yota Devices, memiliki spekulasi sepuluh persen saham di perusahaan.[41]
Perusahaan kemudian dimiliki secara mayoritas oleh Groupe Renault, dengan Jérôme Stoll sebagai ketua, dan Cyril Abiteboul ditunjuk sebagai direktur pelaksana.[42]
† – Pembalap tidak menyelesaikan Grand Prix, tetapi diklasifikasikan karena ia menyelesaikan lebih dari 90% jarak balapan.
Referensi
^Spurgeon, Brad (2000-03-24). "Teams Rev Up for Battle in the Brand-Name Game". International Herald Tribune. hlm. 24.Parameter |access-date= membutuhkan |url= (bantuan)
Pada tahun 1952 dan 1953, regulasi Kejuaraan Dunia memakai regulasi Formula Dua, konstruktor yang berlaga di era regulasi tersebut tetap dimasukkan sebagai peserta balap Formula Satu. Konstruktor yang hanya berlaga di Indianapolis 500 yang menjadi bagian Kejuaraan Dunia antara tahun 1950 sampai 1960 tidak dimasukkan dalam daftar di atas.