Rilis terbaru WordPress adalah versi 5.4.2. WordPress didistribusikan dengan Lisensi Publik Umum GNU.[2]
Sejarah
Sejarah WordPress dimulai saat Matt Mullenweg yang merupakan pengguna aktif dari b2 mengetahui bahwa proses pengembangan b2 dihentikan oleh pemrogramnya (programmer) yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2.[7]
WordPress muncul pertama kali pada tahun 2003 hasil kerja keras Matt Mullenweg dengan Mike Little.[7] Yang membuat WordPress makin terkenal, selain karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, adalah juga karena dukungan komunitas terhadap perangkat lunak sumber terbuka untuk blog.[7]
WordPress.com dan WordPress.org
WordPress menyediakan dua alamat yang berbeda, yaitu WordPress.com dan WordPress.org.[8]
WordPress.com merupakan situs layanan blog yang menggunakan mesin WordPress, didirikan oleh perusahaan Automattic.[5] Dengan mendaftar pada situs WordPress.com, pengguna tidak perlu melakukan instalasi atau konfigurasi yang cukup sulit.[5] Sayangnya, pengguna WordPress.com tidak dapat mengubah template standar yang sudah disediakan.[9] Artinya, pengguna tidak dapat menambahkan asesori apa pun selain yang sudah disediakan.[9] Meski demikian, fitur yang disediakan oleh WordPress.com sudah cukup bagus.[9]
WordPress.org merupakan wilayah pengembang (developer). Di alamat ini, seseorang dapat mengunduh (download) aplikasi beserta seluruh berkas CMS WordPress. Selanjutnya, CMS ini dapat diubah ulang selama seseorang menguasai PHP, CSS dan skrip lain yang menyertainya.[8] WordPress dengan Bahasa Indonesia ada berkat kerja para kontributor di Indonesia yang dipimpin oleh Huda Toriq, seorang MahasiswaKedokteran dari Universitas Diponegoro (UNDIP)Semarang.[10]
Berikut ringkasan perbedaan dalam penggunaan WordPress.com dan WordPress.org:[8]
WordPress.com: untuk pengguna yang ingin membuat blog sendiri secara cepat dan punya alamat website.
WordPress.org: untuk pengguna yang ingin memodifikasi WordPress menurut kebutuhan sendiri atau ingin membuat blog menggunakan alamat dan server sendiri.
Keunggulan dan Fitur WordPress
WordPress memiliki banyak keunggulan dan fitur untuk dunia blog, antara lain:[7][9]
Gratis. Untuk mendapatkan perangkat lunak WordPress hanya perlu mengunduh dari situsnya tanpa dipungut biaya, bahkan untuk blog komersial sekalipun.
Berbasis kode sumber terbuka (open source). Pengguna dapat melihat dan memperoleh barisan kode-kode penyusun perangkat lunak WordPress tersebut secara bebas, sehingga pengguna tingkat lanjut yang memiliki kemampuan pemrograman dapat bebas melakukan modifikasi, bahkan dapat mengembangkan sendiri program WordPress tersebut lebih lanjut sesuai keinginan.
Templat atau desain tampilannya mudah dimodifikasi sesuai keinginan pengguna. Sehingga apabila pengguna memiliki pengetahuan HTML yang memadai, maka pengguna tersebut dapat berkreasi membuat template sendiri. Pengguna yang tidak mengerti HTML, tentu saja masih dapat memilih ribuan template yang tersedia di internet secara bebas, yang tentu saja gratis.
Pengoperasiannya mudah.
Satu blog WordPress, dapat digunakan untuk banyak pengguna (multi user). Sehingga WordPress juga sering digunakan untuk blog komunitas. Anggota komunitas tersebut dapat berperan sebagai kontributor.
Jika pengguna sebelumnya telah mempunyai blog tidak berbayar, misalnya di alamat Blogger, LiveJournal, atau TypePad, pengguna dapat mengimpor isi blog-blog tersebut ke alamat hosting blog pribadi yang menggunakan perangkat lunak WordPress. Dengan demikian pengguna tidak perlu khawatir isi blog yang lama akan menjadi sia-sia setelah menggunakan perangkat lunak WordPress.
Selain pengguna yang banyak, banyak pula dukungan komunitas (community support) untuk WordPress.
Tersedia banyak plugin yang selalu berkembang. Plugin WordPress sendiri yaitu sebuah program tambahan yang bisa diintegrasikan dengan WordPress untuk memberikan fungsi-fungsi lain yang belum tersedia pada instalasi standar. Misalnya plugin anti-spam, plugin web counter, album foto.
Kemampuan untuk dapat memunculkan XML, XHTML, dan CSS standar.
Tersedianya struktur permalink yang memungkinkan mesin pencari mengenali struktur blog dengan baik.
Kemungkinan untuk meningkatkan performa blog dengan ekstensi.
Mampu mendukung banyak kategori untuk satu artikel. Satu artikel dalam WordPress dapat dikatogorisasikan ke dalam beberapa kategori. Dengan multikategori, pencarian dan pengaksesan informasi menjadi lebih mudah.
Fasilitas Trackback dan Pingback. Juga memiliki kemampuan untuk melakukan otomatis Ping (RPC Ping) ke berbagai search engine dan web directory, sehingga website yang dibuat dengan Wordpress akan lebih cepat ter index pada search engine.
Fasilitas format teks dan gaya teks. WordPress menyediakan fitur pengelolaan teks yang cukup lengkap. Fitur – fitur format dan gaya teks pada kebanyakan perangkat lunak pengolah kata seperti cetak tebal, cetak miring, rata kanan, rata kiri, tautan tersedia di WordPress.
Halaman statis (Halaman khusus yang terpisah dari kumpulan tulisan pada blog).
Mempunyai kemampuan optimalisasi yang baik pada Mesin Pencari (Search Engine Optimizer)
Versi rilis
Para pengembang inti WordPres saling berbagi layaknya membuat komposisi musik jazz, dan setiap rilis diberikan sebutan (nama) dalam rangka penghormatan kepada para musisijazz tersebut dengan segala penghormatan dan pujian. Namun ada tiga rilisan sebelum versi 1.0 yang tidak mereka beri sebutan dan hanya menyertakan versinya saja.[11] Berikut daftar versi, tanggal rilis dan nama sandi yang berasal dari nama musisi jazz:[11]
Versi
Nama sandi
Tanggal rilis
Catatan
Old version, no longer supported:0.7
tidak ada
27 Mei 2003
Menggunakan struktur file yang sama seperti pendahulunya, b2/cafelog, dan melanjutkan penomoran dari rilis terakhirnya, 0.6.[12]
Penambahan berbagai fitur penting, seperti kemampuan mengelola halaman statis dan sistem templat/tema. Pada perilisan ini juga disertai dengan tema baru (dengan nama sandi Kubrick)[13] yang didesain oleh Michael Heilemann.
Perbaikan alat administrasi, penambahan alat pengunggahan gambar, mengeposkan tulisan lebih cepat, sistem impor ditingkatkan, dan berbagai perombakan untuk pengembang plugin.[14]
Penambahan sistem taksonomi baru untuk kategori, dan notifikasi pembaruan yang mudah, serta dukungan penuh Atom 1.0, dengan protokol penerbitan, dan perbaikan keamanan.[17]
Penambahan fitur-fitur baru yang membuat CMS WordPress lebih kuat: mulai versi ini perubahan setiap postingan dan halaman dapat dilacak dan mempermudah penulisan dari mana saja di web.[19]
Perbaikan kecepatan, penambahan penginstalan tema otomatis dari dalam antarmuka administrasi, memperkenalkan penyunting CodePress, dan pendesainan ulang antarmuka widget.[21]
Penambahan tema baru Antarmuka pemrograman aplikasi (API); Penggabungan WordPress dan WordPress MU, dan tema bawaan baru yang diberi nama "Twenty Ten".[23]
Penambahan Admin Bar, yang ditampilkan pada setiap halaman blog ketika admin telah masuk, dan juga penambahan Post Format. Hal ini mempermudah akses ke berbagai fungsi penting, seperti komentar dan pembaruan, dan banyak pembaruan lainnya.[24]
Berfokus kepada pembuatan WordPress yang lebih cepat dan lebih ringan. Dirilis hanya berjarak empat bulan sejak perilisan versi 3.1, hal ini mencerminkan kecepatan pengembangan di komunitas WordPress.
Penambahan fitur pembaruan otomatis yang dapat bekerja di latar belakang. Pembaruan meteran kata sandi (password meter) yang dapat mengenali kesalahan umum dalam penggunaan kata sandi. Terjemahan versi lokal yang lebih lengkap dengan dukungan penambahan dan pembaruan bahasa yang tepat secara otomatis.[27]
Peningkatan antarmuka administrasi; Desain responsif untuk perangkat seluler; Tipografi baru menggunakan Open Sans; Skema warna Admin, Desain ulang antarmuka manajemen; Dasbor utama yang sederhana; Tema baru "Twenty Fourteen".[28]
Fitur "Press This" yang baru, mengembangkan dukungan karakter, dukungan emoji, pengembangan customizer, fitur embed yang baru, dan sistem pembaruan plugin.
Hadir dengan tema default baru "Twenty Seventeen", dukungan header video, pratinjau PDF, CSS khusus dalam pratinjau langsung, pengembangan editor, dan pembaruan lainnya.
Editor generasi berikutnya. Sasaran spesifik tambahan mencakup batas elemen / tautan TinyMCE inline, widget media baru, WYSIWYG dalam widget teks. Mengakhiri dukungan untuk Internet Explorer Versi 8, 9, dan 10.
Menambahkan tombol blok dan ikon sosial media, peningkatan user interface. penambahan fitur export data pribadi, penambahan fitur custom menu di item menu,[45]
Theme bawaan baru "Twenty Twenty-One," peningkatan Gutenberg, updates otomatis untuk core rilis, peningkatan support untuk PHP 8, penambahan passwords untuk autentifikasi REST API, peningkatan aksesbilitas.[49]
editor baru yang lebih mudah di gunakan, palet warna default yang lebih sederhana, dari HTTP ke HTTPS dalam sekali klik, Robots API baru, optimasi kode setelah pembaharuan JQuery 3.5.1.[51]
Pengalaman menulis yang ditingkatkan, pergantian gaya, lebih banyak pilihan template, pola terintegrasi, alat desain tambahan, tampilan daftar yang lebih baik.[57]
Penyempurnaan penulisan Gutenberg, alat desain untuk konsistensi dan kontrol yang lebih baik, tata letak yang lebih bersih dan visualisasi pengaturan dokumen, manajemen menu, tipografi yang lancar, placeholder blok yang lebih baik, dan prasetel jarak.[59]
Antarmuka Editor Situs yang ditata ulang, blok Navigasi yang disempurnakan, Penyisip Blok, dan bilah sisi pengaturan blok terorganisir dengan tab untuk Pengaturan dan Gaya. Kumpulan pola header dan footer untuk tema blok juga tersedia, serta integrasi media Openverse dan mode Bebas Gangguan untuk menulis. Style Book baru memberikan ikhtisar lengkap tentang tampilan setiap blok di pustaka situs, dan pengguna kini dapat menyalin dan menempelkan gaya serta menambahkan CSS khusus untuk kontrol lebih besar atas tampilan situs mereka. Fitur lain termasuk pemosisian lengket untuk blok grup tingkat atas, opsi untuk mengimpor widget favorit dari tema Klasik, dan font lokal di tema WordPress default untuk privasi yang lebih baik dengan menyertakan Google Font.[61]
Masa depan
Setelah merilis WordPress 3.0, Matt Mullenweg memperbarui blog WordPress untuk memberitahu komunitas bahwa timnya akan menghentikan siklus rilis dari perangkat lunak WordPress untuk fokus pada perluasan dan peningkatan komunitas WordPress.[62][63] WordPress 3.1 selanjutnya dirilis pada Februari 2011. Dengan versi 3.2 yang dirilis 4 Juli 2011, persyaratan versi PHP dan versi MySQL minimum dinaikkan.[64]
WordPress dan WordCamp di Indonesia
WordCamp merupakan konferensi yang fokus pada hal-hal yang berhubungan dengan WordPress.[65] WordCamp menjadi acara resmi yang diselenggarakan oleh masyarakat pengguna WordPress.[65] Setiap pengguna baik pengguna akhir (end user) maupun pengembang dapat berpartisipasi dalam WordCamp. Semua saling berbagi ide, dan mengenal satu sama lain.[65] WordCamp terbuka bagi pengguna WordPress.com dan juga WordPress.org.[65]
Valent Mustamin selaku salah satu penyelenggara WordCamp2010 di Indonesia menjelaskan bahwa berdasarkan data WordPress, Jakarta memiliki jumlah pengunjung halaman yang unik (unique visitor) sebanyak 5.971.919.[66] Jakarta menjadi kota nomor satu di dunia untuk jumlah pengunjung dan meningkat dibandingkan tahun 2009.[66] Di bawah Jakarta terdapat Sao Paulo dengan 3.627.353 pengunjung unik ; London dengan 3.106.790; dan Meksiko dengan 2.388.013.[66]
Sedangkan penggunaan Bahasa Indonesia menempati peringkat ke-empat sebagai bahasa terbanyak yang digunakan di platform penerbitan konten internet WordPress. Hingga Mei2013, sebanyak 3,5 persen konten yang ada di WordPress ditulis dalam bahasa Indonesia. Peringkat pertama; bahasa Inggris mendominasi dengan 66 persen, lalu diiikuti bahasa Spanyol sebesar 8,7 persen, dan bahasa Portugis 6,5 persen.[6]
Pada Januari 2010, WordPress merekam tingkat kunjungan ke situs WordPress di beberapa negara.[66] Posisi nomor satu masih ditempati oleh Amerika dengan jumlah pengunjung halaman yang unik dengan 91.984.365, disusul dengan Brasil 22.379.967, Inggris dengan 13.593.967 dan Kanada dengan 10.896.310.[66]
^"WordPress Version 6.0". 24 Mei 2022 (UTC+7). Diakses tanggal 27 Juli 2022 (UTC+7).Periksa nilai tanggal di: |accessdate=, |date= (bantuan)
^ abFany Ariasari. Panduan Praktis Bikin Blog dengan WordPress (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Media Kita. hlm. 2. ISBN 978-979-794-048-5.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^ abcdRacmad Hakim S. Cara Cerdas Mengelola Blog + CD (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Elex Media Komputindo. hlm. 60. ISBN 978-979-27-4004-2.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)