Pastor Rafael Maldonado Motta (lahir 9 Maret 1985) merupakan seorang pembalap mobil profesional asal Venezuela. Ia terakhir kali membalap di dalam ajang Formula Satu dengan bergabung bersama dengan tim Lotus-Mercedes. Ia merupakan juara GP2 musim 2010. Ia juga merupakan mantan juara Formula RenaultItalia musim 2004. Di musim 2013, Pastor Maldonado bergabung bersama dengan Valtteri Bottas di tim Williams. Diyakini ia membawa uang sponsorship dari pemerintah Venezuela[1]) melalui salah satu BUMN Venezuela yaitu Petróleos de Venezuela sebesar US$ 15 juta untuk memuluskan langkahnya masuk ke F1. Pada tahun 2015, Lotus diambil alih Renault dan menyatakan bahwa mereka tidak akan memakai jasa Maldonado.[2] Maldonado menjadi pembalap Venezuela ketiga setelah Ettore Chimeri (1960) dan Johnny Cecotto (1983-84) yang membalap di ajang Formula 1.
Profil
Kehidupan pribadi
Terlahir dari keluarga yang mencintai olahraga balapan (ayahnya yaitu Pastor Maldonado Senior, juga dua pamannya yaitu Johnny dan Manuel Maldonado turun sebagai pembalap amatir), Pastor Maldonado mencoba ajang balapan pertamanya pada usia empat tahun. Ia kemudian bersekolah di Sekolah Juan XXIII yang mengantarnya untuk mempelajari bahasa Italia, dan saat itu ia tertarik turun di ajang sepeda gunung, dan berhasil menjuarai balapan sepeda pertamanya pada usia lima tahun.[3]
Pada usia tujuh tahun, dengan manajer pamannya sendiri yaitu Johnny Maldonado dan mekanik David Belandria, Pastor Maldonado lantas memberanikan diri turun di ajang gokart, dan ia kemudian berhasil menjuarai empat kejuaraan regional Amerika Latin dan tiga kejuaraan nasional Venezuela di antara tahun 1993 sampai 1999.[3] Di luar gokart, Maldonado juga sempat menimba ilmu kemiliteran di Sekolah Tinggi Militer Libertador. Setelah ia lulus, Maldonado kemudian memutuskan pergi ke Eropa untuk memulai karier balapan internasionalnya, ketimbang menjadi seorang tentara di Venezuela.[3]
Yayasan Maldonado
Pastor Maldonado telah memiliki cita-cita besar untuk mendirikan sebuah yayasan yang menaungi dan membina anak-anak yang hidup dalam garis kekurangan sejak ia masih kecil. Harapannya tersebut kemudian terwujudkan dengan berdirinya Yayasan Pastor Maldonado pada tahun 2005.[4] Pastor Maldonado kemudian rela menyisihkan sebagian uang dari hasil pendapatan gajinya sebagai pembalap di ajang Formula Renault saat itu untuk menyumbang dan meyantuni sekitar 300 anak-anak di Venezuela pada tahun 2005. Turut juga berperan dalam kegiatan ini adalah Menteri Pendidikan dan Olahraga Venezuela Aristobulo Isturiz. Kegiatan lain yang dilakukan Pastor Maldonado dan yayasannya adalah menyumbangkan beragam kebutuhan sekolah ke berbagai sekolah di Venezuela, juga mainan anak-anak dan sumbangan untuk rumah sakit.[4]
Selain kegiatan amal, Pastor Maldonado juga berkenan untuk memberikan kesempatan anak-anak Venezuela untuk mencoba mobil gokart, terutama untuk anak-anak berusia 7 sampai 14 tahun. Setahun sekali Maldonado juga memilih salah satu anak didiknya yang ia nilai baik untuk berkesempatan mencoba mobil formula junior dan sekaligus tiket menonton balapan ke Eropa.[4]
Karier awal
Pengalaman pertama Maldonado dalam mengemudikan mobil formula dimulai di Italia pada tahun 2003. Ia berkompetisi di Formula Renault Italia dengan bergabung bersama Cram Competition, dan ia berhasil finish P7 dalam klasemen akhir dengan hasil terbaik tiga kali finish podium dan satu kali pole position.[5] Cram Competition juga sempat ikut serta satu kali balapan di ajang Formula Renault Jerman.[6] Pada tahun 2004 masih dengan Cram Competition, Maldonado ikut serta dalam dua ajang balapan yaitu Formula Renault Italia dan Eropa. Ia kemudian menjadi juara Formula Renault Italia dengan delapan kali kemenangan.[7] Sementara di ajang Eropa ia berada di P8 klasemen.[8] Maldonado juga sempat mengikuti ajang Formula Renault V6 di sirkuit Spa-Francorchamps.[9]
Tahun 2005, Maldonado sempat mengikuti ajang F3000 Italia bersama Sighinolfi Auto Racing, di mana ia hanya mengikuti empat balapan saja dan kemudian berhasil satu kali memenangkan lomba untuk mengantarkannya finish di P9 klasemen akhir.[10] Kemudian dalam ajang World Serie by Renault, Maldonado juga ikut serta dalam sembilan lomba (hanya tujuh kali start), dengan hasil terbaik finish di P7.[11] Namun ia juga sempat terkena larangan balapan akibat gaya mengemudinya yang dinilai berbahaya, sehingga menyebabkan panitia lomba menghukum Maldonado dengan larangan empat kali balapan.[12][13][14]
Maldonado kemudian berhasil mengantungi kontrak setahun penuh untuk membalap di ajang Formula Renault 3.5 Series bersama Draco Racing di musim 2006. Ia berhasil finish di P3 klasemen akhir dengan tiga kali menang, enam kali podium, dan lima pole position.[15][16]
Musim 2007 Maldonado bergabung ke ajang GP2 Series dengan bergabung bersama tim Trident Racing.[17] Ia berhasil mencatat kemenangan spektakuler di seri Monako. Tetap ia juga mengalami kecelakaan hebat di Hungaria yang menyebabkannya absen sampai akhir musim.[18] Tahun 2008 Maldonado kemudian pindah ke tim Piquet Sports dan berhasil mencetak kemenangan dalam sesi sprint race di Spa-Francorchamps. Musim 2009 ia pindah lagi ke tim ART Grand Prix dan berhasil dua kali menang di sprint race seri Monako dan Inggris.[19][20] Untuk musim 2010, Maldonado bergabung dengan Rapax Team. Ia kemudian berhasil menguasai musim dengan enam kali menang dan dua kali finish di posisi tiga besar (podium) untuk mengantarkannya menjadi juara GP2 musim 2010.[21][22]
Formula Satu
Rumor
Pastor Maldonado pertama kali mengetes mobil F1 pada bulan November2004 bersama tim Minardi di Misano World Circuit, Italia.[23] Manajer tim Minardi saat itu, Giancarlo Minardi turut hadir dalam sesi tes untuk Maldonado, dan memberikan sambutan positif bagi Maldonado untuk bisa berlaga di F1 pada masa yang akan datang.[24]
Awal tahun 2010, Adrian Campos melalui tim F1 barunya, Campos Grand Prix sempat menindikasikan bahwa ia kemungkinan akan merekrut Maldonado sebagai pembalap untuk musim 2010 menemani Bruno Senna.[25] Namun niatnya itu ternyata tidak kesampaian dikarenakan tim beralih kepemilikan dan juga berganti nama menjadi Hispania Racing Team.[26] Tak lama berselang, Maldonado juga sempat dihubung-hubungkan untuk menjadi pembalap tes bagi tim Stefan Grand Prix, yang kemudian gagal mengikuti F1 musim 2010.[27][28]
Williams F1 (2011–2013)
Tanggal 26 Oktober 2010, Williams F1 memberikan kesempatan tes bagi Pastor Maldonado dan Dean Stoneman (pembalap F2) di akhir musim 2010. Rumor yang berkembang saat itu, Nico Hulkenberg akan tersingkir dari kursi Williams sehubungan dengan dukungan dana besar untuk Maldonado dari PDVSA dan juga Presiden VenezuelaHugo Chavez. Williams sempat menyatakan bahwa posisi Hulkenberg aman untuk musim 2011, tetapi seiring perginya empat sponsor Williams untuk musim 2010 akhirnya membuat Frank Williams mau tidak mau harus merekrut pembalap yang membawa sponsor untuk menemani Rubens Barrichello. Tanggal 13 November 2010, Willy Weber, manajer Hulkenberg akhirnya membuat pernyataan bahwa Hulkenberg akan menjalani balapan terakhirnya bagi Williams di Abu Dhabi dan menyisakan kursi kosong di tim Williams.[29] Kemudian tanggal 1 Desember 2010, akhirnya tim Williams resmi mengumumkan Pastor Maldonado sebagai pembalap resmi untuk musim 2011.[30]
2011
Debut Maldonado di F1 di Australia harus berakhir dengan kekecewaan saat ia tersingkir dari lomba akibat masalah transmisi. Ia juga gagal finish di Malaysia, dan hanya mampu finish P18 di Cina. Di Spanyol untuk pertama kalinya Maldonado mampu mencapai Q3 saat kualifikasi. Ia nyaris saja meraih angka di Monako, namun gagal gara-gara bersenggolan dengan Lewis Hamilton. Balapan selanjutnya di Kanada, Maldonado tersingkir secara instan saat ia melintir di tengah trek basah. Maldonado menunjukan potensinya dengan tampil impresif saat kualifikasi di Inggris, Jerman, Hungaria tetapi saat balapan ia tampil sangat buruk. Di Grand Prix Belgia Maldonado terlibat insiden lagi dengan Lewis Hamilton di babak kualifikasi dan kedua pembalap ini saling menyalahkan usai insiden tersebut. Maldonado kemudian menerima penalti turun lima posisi saat balapan sementara Hamilton mendapat teguran. Saat balapan berlangsung, Maldonado sukses meraih poin perdananya di ajang F1 dengan finish P10 dan menjadi satu-satunya poin yang berhasil ia raih sampai musim 2011 berakhir.
2012
Pada musim 2012, Maldonado masih bertahan bersama tim Williams dan kali ini ia ditemani rekan setim baru, Bruno Senna. Usai mencetak poin perdananya untuk tim di musim 2012 di Cina, Maldonado membuat kejutan besar saat ia menjuarai GP Spanyol.[31] Sehari sebelumnya ia sukses meraih pole position setelah Lewis Hamilton terkena hukuman turun posisi grid akibat mobilnya melanggar aturan di kualifikasi.[32] Maldonado menjadi pembalap Venezuela pertama dalam sejarah F1 yang berhasil menjuarai balapan. Dia tetap menjadi pembalap Williams terbaru yang berhasil memenangkan sebuah perlombaan hingga Mei 2023[update].[33] Selama perayaan pasca-balapan, api melanda pit tim Williams, dan Maldonado terlihat membawa sepupunya ke tempat yang lebih aman.[34]
Di Monako, dia menerima penalti grid turun sepuluh tempat karena menyebabkan tabrakan yang dapat dihindari dengan Sergio Pérez selama sesi latihan bebas (yang selanjutnya mungkin menyebabkan kecelakaan Pérez di sesi kualifikasi, yang menyebabkan sesi tersebut akan berbendera merah) dan penalti tambahan lima tempat untuk pergantian girboks, yang berarti dia memulai balapan ini dari urutan ke-24 dan terakhir di grid.[35] Dia tersingkir karena kecelakaan di awal balapan, saat dia menabrak punggung mobil Pedro de la Rosa dari tim HRT, yang juga mundur karena mengalami kerusakan sayap belakang pada mobilnya. Pada akhir sesi kualifikasi bagian kedua di Kanada, Maldonado menabrak "Wall of Champions" yang terkenal di akhir putaran, di mana ia menetapkan sektor tercepat 1 kali, dan naik saja untuk menyingkirkan Jenson Button dari sesi Q3.[36] Maldonado menyelesaikan sesi kualifikasi di posisi ke-17, dan memulai balapan dari posisi ke-22 setelah menerima penalti grid turun lima tempat, setelah ia terpaksa mengganti persneling mobilnya karena kerusakan yang diderita olehnya di dalam kecelakaan itu.[37] Maldonado membuat kemajuan yang baik pada stint yang pertama, naik ke posisi kesepuluh di pertengahan balapan, namun setelah pit-stop-nya, dia turun kembali ke posisi ketujuh belas, dan menyelesaikan balapan ini di posisi ketiga belas.
Di Eropa, Maldonado start dari posisi ketiga, tetapi turun ke urutan kelima setelah start, dan kemudian turun lagi ke posisi kesepuluh setelah masuk ke dalam pit di bawah periode mobil keselamatan di pertengahan balapan. Maldonado kemudian berhasil melewati beberapa pembalap, termasuk di antaranya adalah pembalap Red Bull, yaitu Mark Webber, dan berada di urutan keempat pada tahap penutupan balapan. Pada putaran ke-56 (putaran kedua dari terakhir dari balapan), Maldonado berjuang dengan pembalap McLaren, yaitu Lewis Hamilton, untuk memperebutkan tempat ketiga, namun Hamilton memaksa Maldonado untuk keluar jalur pada tikungan ke-12, dan Maldonado kembali lagi ke trek, dan bertabrakan dengan Hamilton di tikungan ke-13, dengan Maldonado yang kehilangan kendali atas mobilnya di trotoar tinggi. Maldonado mampu melanjutkan balapan ini, dan finis di posisi kesepuluh dengan sayap depan mobilnya yang patah; Hamilton tersingkir setelah dia menabrak dinding pembatas ban. Maldonado menyalahkan Hamilton atas insiden itu,[38] namun steward memberi Maldonado penalti waktu 20 detik, yang menjatuhkan Maldonado dari poin ke posisi kedua belas.[39] Maldonado start dari posisi ketujuh di Grand Prix Inggris, dan naik ke posisi keenam, sebelum pit-stop di putaran ke-11, yang menjatuhkannya ke lini tengah. Maldonado kemudian terlibat dalam tabrakan dengan Sergio Pérez, yang membuatnya bertahan, sementara Pérez tersingkir di tempat. Maldonado pada akhirnya finis di urutan keenam belas, tertinggal satu putaran di belakang pemenang balapan ini, yaitu Mark Webber. Dalam sesi wawancara di stasiun televisi, Pérez mengutuk cara membalap Maldonado, dengan menyebutnya terlalu berbahaya, dan mengklaim bahwa dia telah merusak balapan orang lain. Pérez juga meminta para pengawas balapan untuk mengambil tindakan yang tegas terhadap Maldonado.[40] Maldonado mengatakan bahwa tabrakan itu adalah insiden balapan.[41] Pengawas balapan menghukum Maldonado dengan teguran dan denda sebesar €10.000, dengan dua penalti yang diberikan karena "sifat serius" insiden tersebut.[42]
Di Jerman, Maldonado lolos ke urutan keenam yang kuat di sesi kualifikasi yang berlangsung dalam keadaan basah, namun dia kehilangan kecepatan dari putaran ke-12 balapan ketika dia menabrak puing-puing yang kemudian merusak mobilnya, dan menyelesaikan balapan di urutan kelima belas. Di Hongaria, Maldonado lolos sesi kualifikasi ke urutan kedelapan, tetapi start yang buruk menjatuhkannya ke posisi kedua belas setelah putaran pertama, dan turun lagi ke posisi ketiga belas setelah pit-stop. Maldonado menerima penalti drive-through karena "menyebabkan tabrakan yang dapat dihindari" dalam gerakan menyalip terhadap pembalap Force India, yaitu Paul di Resta, untuk memperebutkan posisi kedua belas; dia tertinggal di belakang di Resta setelah menerima penalti tersebut, dan finis di urutan ketiga belas. Maldonado berada di urutan kesebelas di klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 29 poin pada saat ajang Formula Satu memasuki liburan musim panas selama lima minggu, dengan satu-satunya poin yang didapatkan olehnya berasal dari kemenangannya di Spanyol dan finis di posisi kedelapan di China.
Di Grand Prix Belgia, Maldonado menerima tiga penalti lagi. Dia diturunkan dari posisi ketiga di grid ke urutan keenam karena menghalangi laju Nico Hülkenberg di sesi Q1.[43] Dia kemudian melompati awal balapan, dan dianggap menyebabkan tabrakan dengan pembalap Marussia, yaitu Timo Glock, dan mengakibatkan dua penalti grid turun 5 tempat yang terpisah, sehingga diturunkan 10 tempat di Monza.[44] Maldonado memulai balapan ini di urutan ke-22 dan finis di urutan ke-11, hanya 0,5 detik saja di belakang Senna, yang finis di posisi terakhir di dalam zona poin. Di Singapura dia berhasil lolos babak kualifikasi di posisi kedua, bersama dengan pole-sitter Lewis Hamilton. Dalam balapan tersebut, dia bersaing untuk naik ke atas podium, namun berhenti pada putaran ke-37 karena mengalami kerusakan hidrolik pada mobilnya. Di Jepang Maldonado lolos babak kualifikasi di posisi ke-14, start dari posisi ke-12, dan menyelesaikan balapan ini di posisi ke-8, yang merupakan poin pertamanya sejak dia berhasil menang di Spanyol hampir lima bulan sebelumnya.
Performa tim Williams semakin memburuk di Korea, dan Maldonado finis di posisi ke-14 setelah menyelesaikan babak kualifikasi di posisi ke-15. Dia sekali lagi berhasil masuk ke dalam sesi Q3 di India, tetapi kesalahan pada upaya terakhirnya membuatnya berada di urutan ke-9 di grid.[45] Balapannya mengecewakan karena ban mobilnya ditusuk oleh Kobayashi setelah sebelumnya berhasil melewati pembalap Sauber tersebut. Dia pada akhirnya finis di urutan ke-16.[46] Maldonado berhasil kembali lagi ke ujung grid yang tajam di Abu Dhabi, di mana dia lolos babak kualifikasi di posisi keempat, yang kemudian naik menjadi start dari posisi ketiga karena Vettel dikeluarkan dari sesi kualifikasi karena bahan bakar di mobilnya tidak mencukupi.[47] Dia mempertahankan posisi ketiga di awal balapan ini, dan melaju dengan kecepatan yang sama dengan mobil di sekitarnya, sampai pada akhirnya, unit KERS miliknya mengalami kegagalan setelah periode mobil keselamatan yang pertama di balapan ini. Tanpa KERS, mobilnya kehilangan kecepatan, dan dia jatuh kembali untuk finis di urutan kelima.[48] Maldonado menyelesaikan musim ini dengan finis di posisi kesembilan setelah start dari posisi kesembilan di grid USA, dan DNF setelah mengalami kecelakaan di putaran kedua dari posisi keenam belas dari grid setelah menerima penalti grid turun sepuluh tempat untuk teguran yang ketiga setelah absen dari cek jembatan timbang di Brasil, dan ia finis di posisi kelima belas di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 45 poin, posisi yang terendah di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap untuk seorang pembalap yang sebelumnya telah berhasil memenangkan sebuah balapan selama satu musim penuh di dalam ajang F1. Maldonado juga menerima 14 penalti sepanjang musim ini, lima di depan Sergio Pérez dan Michael Schumacher, penalti grid Maldonado untuk pelanggaran membalap dan perubahan girboks berjumlah 38 tempat grid, 1,8 per balapan.[49]
2013
Pada tanggal 28 November 2012, Maldonado dipertahankan oleh tim Williams untuk musim 2013, di mana dia bermitra bersama dengan rookie asal Finlandia, yaitu Valtteri Bottas.[50] Di awal musim, Maldonado berkomentar bahwa sasis FW35 yang baru merupakan langkah mundur menuju posisi tim di musim 2011.[51] Ia gagal lolos dari sesi kualifikasi bagian pertama pada balapan pertama musim ini, yaitu Grand Prix Australia, dan lolos di posisi ke-17,[52] satu tempat di belakang Bottas. Maldonado keluar dalam balapan setelah 24 putaran, dan akibatnya berhenti.[53] Pada putaran berikutnya di Malaysia, Maldonado melakukan sesi kualifikasi bagian kedua, tetapi terjebak oleh hujan, yang berarti dia gagal mengatur waktu, dan memulai balapan ini dari urutan ke-16. Dia berada di posisi ke-15 pada tahap penutupan balapan ketika dia tersingkir lagi – untuk yang ketiga kalinya secara berturut-turut di Malaysia – karena mengalami kegagalan KERS pada mobilnya.[54] Di Grand Prix Monako 2013, Maldonado dan Chilton bertabrakan – pada saat Maldonado menyalip Chilton, yang menyatakan bahwa dia tidak melihat ada mobil Williams di sebelahnya ketika memasuki tikungan – dan hal ini mengeluarkan bendera merah karena tembok penghalang copot di lokasi terjadinya kecelakaan tersebut. Maldonado tidak terluka di dalam kecelakaan itu. Seminggu setelah pengumuman bahwa Maldonado tidak akan bertahan bersama dengan tim Williams di musim 2014, Maldonado menuduh bahwa timnya telah melakukan sabotase di Grand Prix Amerika Serikat.[55]
Lotus (2014–2015)
Pada tanggal 29 November 2013, Maldonado ditandatangani oleh tim Lotus F1, untuk bermitra bersama dengan Romain Grosjean di musim 2014.[56] Dia membalap dengan menggunakan nomor 13,[57] yang hampir tidak pernah digunakan di dalam ajang Formula Satu sebelumnya.[58] Insinyur Maldonado adalah Mark Slade, yang sebelumnya menjadi insinyur untuk Kimi Räikkönen.
2014
Di Grand Prix Bahrain, Maldonado bertabrakan dengan Esteban Gutiérrez setelah melakukan pit stop, dan menyebabkan mobil Gutiérrez terguling. Karena menyebabkan insiden tersebut, Maldonado diberikan penalti stop-and-go selama sepuluh detik selama balapan, dan setelah balapan, tiga poin di Lisensi Super FIA miliknya, dan penalti grid turun lima tempat untuk Grand Prix Tiongkok.[59] Di Grand Prix Tiongkok, Maldonado menabrak tembok di jalur pit selama berlangsungnya sesi latihan bebas.[60] Di Grand Prix Spanyol, Maldonado menabrak tembok di bagian pertama sesi kualifikasi.[61] Selama balapan keesokan harinya, Maldonado dianggap telah menyebabkan tabrakan pada saat sedang mencoba untuk menyalip Marcus Ericsson, dan diberi penalti stop-and-go selama lima detik.[62] Dia juga diberi poin pada Lisensi Super FIA setelah balapan ini, yang keempat di musim ini. Di Silverstone, Maldonado kembali lagi bertabrakan dengan Esteban Gutiérrez, meluncurkan mobilnya ke udara secara spektakuler, meskipun ia mampu menyelesaikan balapan.
Di Hongaria, Maldonado kehilangan kendali atas mobil Lotusnya pada saat menuju ke arah grid, dan dalam balapan, ia menabrak Jules Bianchi pada saat sedang mencoba untuk menyalip. Di Spa-Francorchamps, Maldonado mengalami kecelakaan pada saat sesi latihan bebas kedua; kekuatan benturan mengharuskan Maldonado untuk melakukan pemeriksaan pencegahan di pusat medis sirkuit.[63] Di Grand Prix Singapura, Maldonado mengalami kecelakaan pada saat sesi latihan bebas kedua, dan menyebabkan bendera merah dikibarkan.[64] Di Grand Prix Amerika Serikat, Maldonado menerima penalti karena ngebut di belakang mobil keselamatan, dan penalti yang lain karena ngebut di salam jalur pit, tetapi tetap berhasil finis di urutan kesembilan,[65] dengan mencetak poin yang pertama – dan pada akhirnya, satu-satunya – di musim 2014. Dia menyelesaikan musim ini di posisi ke-16 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap.
2015
Maldonado terus membalap untuk tim Lotus di musim 2015. Pada bulan Maret 2015, sebelum musim ini dimulai, mobil Lotus mengalami kerusakan rem, yang menyebabkannya mengalami kecelakaan pada saat sesi pengujian di Catalunya.[66] Pada Grand Prix Australia, Maldonado ditabrak oleh Felipe Nasr, dan tersingkir dari balapan di tikungan kedua di putaran pertama, setelah sebelumnya ia berhasil menyalip 3 mobil pada saat start, dan berada di posisi ke-6.[67] Pada Grand Prix Malaysia, mobil Maldonado mengalami kebocoran ban setelah dia ditabrak oleh Valtteri Bottas, dan dia kemudian diberikan penalti waktu 10 detik karena ngebut di belakang mobil keselamatan.[68] Dia memperoleh tiga poin penalti pada lisensinya untuk pelanggaran tersebut, menambah jumlah poin penaltinya menjadi delapan poin penalti pada tahun sebelumnya.[69] Di Grand Prix Tiongkok, Maldonado mengalami masalah rem yang menyebabkan dia keluar jalur pada saat akan memasuki pit, dan harus diselamatkan oleh marshal. Beberapa putaran kemudian, dia memutar mobilnya.[70] Pada putaran ke-49, Maldonado ditabrak oleh Jenson Button di zona pengereman, dan berputar; Maldonado kemudian terpaksa tersingkir.[71] Pada awal Grand Prix Bahrain, Maldonado memarkir mobilnya di slot grid yang salah, dan oleh karenanya, dia diberikan penalti waktu sebanyak 5 detik.[72] Di putaran pertama balapan ini, Maldonado terkena Max Verstappen, merusak sayap depan mobil Verstappen; Maldonado juga tertabrak mobil Massa, hingga merusak lantai mobilnya.[72] Usai balapan, Maldonado mengakui bahwa reputasinya sebagai biang kecelakaan datang karena dia mengambil lebih banyak risiko pada saat mendekati batas.[73]
Pada Grand Prix Spanyol, Maldonado kembali terlibat dalam insiden – dia ditabrak oleh rekan setimnya, yaitu Romain Grosjean, yang baru saja kembali lagi ke lintasan setelah kehilangan titik pengereman, dan menyebabkan kerusakan sayap dan ban belakang pada mobil Maldonado.[74] Meskipun mobilnya mengalami kerusakan, namun Maldonado tidak kehilangan kecepatan dan pada awalnya mampu melanjutkan balapan ini di tempat ketujuh; namun, selama pit-stop-nya, tim menganggap bahwa kerusakannya cukup besar untuk mempensiunkan mobil. Pada Grand Prix Monako, Maldonado tidak dapat memperoleh keuntungan dari hasil kualifikasi terbaiknya di musim ini di ke-8 karena mengalami masalah rem pada mobilnya sejak awal balapan; Maldonado dan Verstappen bertabrakan di putaran keenam, dengan Maldonado yang kemudian terpaksa mundur dari balapan.[75] Setelah dua kali berhasil finis di urutan ke-7 di Kanada dan Austria, Romain Grosjean kehilangan kendali atas mobilnya, yang menyebabkan dia menabrak rekan setimnya, yaitu Maldonado, di putaran pertama di Silverstone, dan menyebabkan kedua mobil Lotus dipensiunkan.[76] Pada Grand Prix Hongaria, Sérgio Pérez mencoba untuk menyalip Maldonado di tikungan pertama dari sisi luar, namun Maldonado gagal memberikan ruang yang cukup, sehingga keduanya bertabrakan, dan menyebabkan mobil Pérez berputar. Maldonado kemudian dihukum karena perannya di dalam insiden tersebut.[77] Maldonado adalah salah satu di antara banyak pembalap lain yang dihukum karena ngebut di jalur pit,[77] dan menyalip mobil Manor dalam kondisi mobil keselamatan yang dinetralkan. Meskipun Manor (sedang di-over-lap) membiarkan Maldonado dengan sengaja menyalipnya dengan penalti tidak ditarik.[77] Di pertengahan musim ini, jurnalis BBC, yaitu Andrew Benson, menilai Maldonado sebagai pembalap terburuk hingga saat itu, dan menyatakan bahwa dia "tampaknya berusaha sekuat tenaga untuk menemukan cara baru untuk membuat marah majikannya, dan mengumpulkan poin penalti sebanyak mungkin dari para pengawas balapan."[78]
Setelah jeda pertengahan musim selama sesi latihan bebas pertama di Spa, Maldonado menabrakkan mobilnya ke pembatas. Dilaporkan bahwa insiden tersebut membenarkan keputusan tim Lotus untuk menyimpan satu-satunya contoh desain sayap depan mobil yang baru, yang mereka bawa ke balapan ini untuk rekan setimnya, yaitu Romain Grosjean.[79] Pada putaran kedua di balapan ini, Maldonado berada di urutan ke-7, tetapi keluar jalur dan menabrak trotoar, mengirimkan kejutan 17G melalui mobil, yang merusak katup kontrol kopling, dan memaksanya untuk mundur.[80][81] Terlepas dari insiden tersebut, Maldonado bersikap ambivalen dengan mengatakan bahwa "Saya tidak peduli" tentang kerusakan yang telah dia timbulkan pada mobilnya.[82] Pada balapan berikutnya, yaitu Monza, Maldonado mencoba untuk menghindari kekacauan di tikungan pertama, tetapi menabrak Hülkenberg yang merusak suspensi mobilnya, dan memaksa Maldonado untuk mundur.[83] Menyusul insiden ini, Mark Webber mengatakan bahwa menurutnya Maldonado tidak cukup berbakat untuk membenarkan usahanya di dalam ajang F1.[84]
Di Grand Prix Singapura, Maldonado keluar dari jalur, dan pada saat dia bergabung kembali lagi ke lintasan, dia dan Button bertabrakan. Diffuser mobil Maldonado mengalami kerusakan di dalam insiden tersebut.[85] Segera setelah kejadian itu, juara dunia Button berbicara di radio untuk mengatakan tentang Maldonado "Seharusnya saya tahu, dia gila".[86] Segera setelah kejadian tersebut, tim Lotus mengonfirmasi bahwa Maldonado akan menjadi pembalap untuk tim tersebut pada tahun 2016.[87] Di Jepang, Maldonado start dari luar posisi 10 besar, tetapi berhasil naik ke urutan ketujuh segera setelah start. Namun, dia disusul oleh Hülkenberg selama perhentian pertama, yang menjatuhkannya ke urutan kedelapan, di mana dia bertahan hingga akhir balapan. Di Rusia, dia start di posisi ke-14. Dia berhasil membuat dirinya naik enam posisi selama balapan untuk finis di posisi kedelapan, yang kemudian naik menjadi finis di posisi ketujuh karena Räikkönen dihukum karena menyebabkan kecelakaan di putaran terakhir. Dalam Grand Prix AS, Maldonado memulai balapan ini dari posisi ke-13, tetapi harus melakukan tindakan menghindar di tikungan pertama, yang membuatnya turun ke posisi ke-18. Meskipun demikian, dia berhasil mendapatkan kembali pertarungan untuk mendapatkan poin, karena gesekan yang tinggi di dalam balapan ini dan dua periode mobil keselamatan, ketika dia mengejar mobil di depannya. Pada akhirnya, dia finis di posisi ke-8. Pada Grand Prix Brasil, Maldonado melaju ke sisi mobil Ericsson. Tim Lotus yang dibela oleh Maldonado menggambarkan insiden itu sebagai "oops", tetapi pengawas balapan menganggap insiden itu serius, sehingga menjatuhkan penalti 5 detik pada Maldonado. Meskipun mendapat penalti, namun ia berhasil finis di zona poin.[88] Di Grand Prix Abu Dhabi, Maldonado dan Alonso bertabrakan, merusak mobil Maldonado, dan memaksanya untuk tersingkir.[89] Maldonado mengakhiri musim ini dengan meraih 27 poin, dan menempati posisi ke-14 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap.[90] Komentator melihat kembali karirnya dengan penuh kasih, sambil mengomentari ketidakkonsistenan, yang membuatnya mendapat julukan sebagai "Crashtor".[91][92]
Maldonado pada awalnya akan melanjutkan kariernya bersama dengan tim Lotus untuk tahun 2016,[93] namun, tim tersebut dibeli oleh Renault, dan kontrak Maldonado diakhiri setelah beberapa masalah dengan sponsor Maldonado, yaitu PDVSA.[94][95] Ia digantikan oleh mantan pembalap McLaren, yaitu Kevin Magnussen.[96]
Pembalap tes Pirelli (2017)
Maldonado menjadi pembalap tes untuk Pirelli, dan menguji mobil GP2 untuk tahun 2017, untuk dapat mengembangkan ban musim ini. Maldonado menjalani tes pertamanya di sirkuit Mugello dan Barcelona.[97][98]
Teguran
Pada saat sedang membalap di dalam ajang Formula Satu, Maldonado memperoleh 4 poin penalti di musim 2014 hingga Grand Prix Inggris, hanya disamai oleh Jules Bianchi. Dia juga menjadi pembalap Formula Satu yang paling banyak ditegur di musim 2012, unggul 5 poin dari rival terdekatnya, yaitu Michael Schumacher. Di musim 2013 Maldonado juga mendapat 5 teguran terkait pembalap, mulai dari ngebut di dalam jalur pit, hingga menyebabkan tabrakan.
Mencoba kembali ke Formula Satu atau masuk ke Indycar
Dengan pengumuman pengunduran diri Nico Rosberg setelah berakhirnya Kejuaraan Dunia musim 2016, Maldonado bernegosiasi dengan tim Sauber Motorsport untuk kembali lagi ke dalam ajang Formula Satu, tanpa adanya kesepakatan yang sedang dicapai.[99]
Maldonado juga bernegosiasi dengan tim IndyCar, yaitu KV Racing Technology, tanpa tercapai kesepakatan, dan tim tersebut dijual karena mengalami kesulitan keuangan.[100]
Pastor juga berkompetisi di Daytona 24 Jam 2019 di kategori LMP2, juga bersama dengan tim DragonSpeed dan bersama dengan Roberto González, Sebastián Saavedra, dan Ryan Cullen. Mereka finis di posisi pertama di kategori mereka.[102]
Statistik
Musim ke musim
2003: Formula Renault Italia - posisi 7 klasemen
2004: Formula Renault Italia - juara umum (362 poin)
2006: World Series by Renault - posisi 3 klasemen (102 poin)
2007: GP2 Series (Trident Racing) - posisi 11 klasemen (25 poin)
2008: GP2 Series (Piquet Sports) - posisi 5 klasemen (60 poin)
2009: GP2 Series (ART Grand Prix) - posisi 6 klasemen (36 poin)
2010: GP2 Series (Rapax Team) - juara umum (87 poin)
2011: Formula 1 (Williams-Cosworth) - posisi 19 klasemen (1 poin)
Penghargaan
2003: Rookie of the Year dalam ajang Formula Renault Italia
2004: Pembalap Venezuela Terbaik versi para wartawan olahraga Venezuela
^"Indian GP Qualifying". WilliamsF1. 27 October 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 October 2012. Diakses tanggal 29 November 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Indian GP Race". WilliamsF1. 28 October 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 October 2012. Diakses tanggal 29 November 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Vettel excluded from qualifying". FIA. 3 November 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 November 2012. Diakses tanggal 29 November 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Abu Dhabi Race". WilliamsF1. 4 November 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 November 2012. Diakses tanggal 29 November 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Hamilton beats Rosberg after thrilling finale in Spain". Formula1.com. Formula One Administration. 11 May 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-12. Diakses tanggal 11 May 2014. Pastor Maldonado was given a five-second stop-and-go penalty for clobbering Marcus Ericsson's Caterham early on and wound up 15th ahead of the Saubers of Esteban Gutierrez and Adrian Sutil, who switched places on the final lap.