Newey lahir dari seorang keluarga dokter hewan. Dia mulai tertarik mengutak-atik mobil sejak masih usia kecil, pada saat ayahnya memberinya satu set tamiya kita skala 1:12. Mainan itulah yang membantunya memahami komponen suspensi dan layout sasis.
Pada tahun 1974, dia berhenti sekolah di usia 16 tahun. Belakangan dia mengakui bahwa tindakannya tersebut adalah langkah yang salah, dan sempat menghambat karier akademiknya. Dia lantas mendaftar di Politeknik, dan lulus D3 pada tahun 1977 di bidang engineering. Setelah lulus, dia langsung kuliah di Universitas Southampton, dan lulus dengan predikat yang memuaskan pada tahun 1980.
Pada musim 1984, Newey merancang mobil ChampCarsTruesports Racing March milik Bobby Rahal. "Saya tiba di Amerika sebagai engineer balapan paling minim pengalaman," ujarnya. Dia dengan cepat membangun hubungan baik dengan Rahal dan seluruh kru tim Truesports, yang menghasilkan inovasi dan imajinasi dalam membangun mobil. Pada musim 1985, masih di tim Truesports, dia lebih akrab dengan Rahal yang dinilai olehnya ‘serba bisa’, pembalap cerdik yang selalu memikirkan strategi dalam balapan. "Dia jarang sekali bikin kesalahan yang tidak perlu," ujar Newey.
Pada tahun 1986, Newey pindah ke tim ChampCar Kraco bersama dengan Michael Andretti. Dia diminta untuk kembali lagi ke dalam ajang F1 di pertengahan musim oleh tim pendatang baru di ajang F1, yaitu tim Beatrice Lola. Bertahan di sana sampai dengan akhir tahun sebagai insinyur balapan Patrick Tambay dari tim Lola-Ford.
Pada musim 1987, dia kembali lagi ke ajang CART sebagai engineer teknik untuk Mario Andretti, tetapi dia pulang ke negara Inggris di pertengahan musim. Di sana, dia bergabung bersama dengan skuat F1, yaitu Leyton House Racing, yang bermarkas di Bicester, dan disokong dana oleh seorang miliuner asal Jepang, yaitu Akira Akagi.
Formula 1
March Engineering/Leyton House Racing F1 (1988–1990)
Pada musim 1988, dia diangkat menjadi kepala desainer tim Leyton House Racing. "ChampCar telah memberi banyak pelajaran scat set-up sasis, baik aerodinamika maupun setelan suspensi," ujarnya, "Dan desain Leyton House Racing pertama saya sangat terkait dengan terowongan angin!" Di musim berikutnya, dia tetap mengerjakan mobil Leyton House Racing yang bermesin Ilmor, sambil menciptakan hubungan akrab dengan salah satu pendiri Ilmor, yaitu Mario Illien. Dialah yang akan banyak membantunya beberapa tahun kemudian.
Williams F1 (1991–1996)
Pada bulan Juli 1990, dia bergabung ke tim Williams F1 sebagai seorang kepala desainer, dan bekerjasama dengan Direktur Teknik Patrick Head. Berperan vital dalam merancang bentuk aerodinamika mesin RenaultFW14 yang akan mendongkrak komposisi yang ada di dalam tim pada tahun selanjutnya. Kemudian, pada musim 1992, dia menjadi kepala desainer mobil Williams-Renault FW14B yang mengantarkan Nigel Mansell ke tangga juara dunia.
McLaren-Mercedes (1997–2005)
Pada bulan Oktober 1996, dia keluar dari tim Williams Grand Prix Engineering, untuk memulai masa jeda sembilan bulan usai menerima tugas sebagai Direktur Teknik McLaren-Mercedes. Gajinya melonjak dari 700 ribu menjadi di atas 2 juta poundsterling. Alasan kepindahannya adalah, "Karena, meski Patrick dan saya berhubungan baik, tetap saja dia bos saya. Saya sudah mempunyai deal otoritas engineering, tetapi taidk punya pengaruh pada bidang yang lain." Dia lantas mendukung usaha tim McLaren mendekati Damon Hill pada musim 1997, yang pernah menjalin kerjasama dengan baik di tim Williams ketika Hill berhasil merebut gelar juara dunia pembalap Formula Satu musim 1996. Tetapi usaha itu tidak pernah terwujud.
Pada musim 1998, Mika Häkkinen berhasil memenangkan gelar juara dunia pertama bersama McLaren-Mercedes. Dan di musim 1999, Mika berhasil mempertahankan gelar juara dunia yang telah berhasil diraih olehnya, dengan membawa mobil tim McLaren yang didesain di bawah pengaruh Newey.
Jaguar Racing/Red Bull Racing (2001, 2006–2024)
Pada bulan Juni 2001, tersiar kabar ia telah menerima tawaran dari teman lamanya, yaitu Bobby Rahal, untuk bergabung ke tim Jaguar Racing sebagai direktur teknik. Niatnya berubah setelah team principal McLaren, yaitu Ron Dennis, menjanjikan kemungkinan untuk mendesain yacht untuk America's Cup apabila ia sudah merasa jenuh dengan desain F1.
Tim Jaguar Racing sempat menuntut Newey dan tim McLaren, tetapi masalah sudah selesai sebelum sampai ke pengadilan (setelah tim McLaren mengeluarkan uang untuk membayar rasa malu yang dialami oleh tim Jaguar). Namun, dia pada akhirnya keluar juga dari tim McLaren di awal tahun 2006, setelah Dietrich Mateschitz menawarinya gaji besar dan pekerjaan non-full seminggu penuh di tim re-inkarnasi Jaguar, yaitu Red Bull Racing. Newey saat ini bekerja sebagai Chief Technical Officer bersama dengan mantan rekannya di tim Williams, yaitu Geoffrey Willis.
Pada tanggal 8 Juni2014, tim Red Bull Racing secara resmi mengumumkan bahwa Newey telah memperpanjang kontraknya untuk beberapa musim berikutnya, memberi Newey tanggung jawab yang lebih luas termasuk "proyek Teknologi Red Bull yang baru". Diduga, tim Red Bull melawan tawaran kontrak senilai £20 juta dari tim Scuderia Ferrari.
Di Grand Prix Kanada 2023, Verstappen berhasil meraih kemenangan yang ke-100 bagi tim Red Bull, yang juga menandai kemenangan yang ke-200 bagi Newey di dalam ajang Formula Satu.[6] Kemudian, pada tahun yang sama, tim Red Bull memecahkan rekor legendaris yang pernah dibuat oleh tim McLaren dengan 11 kemenangan berturut-turut dengan memenangkan Grand Prix Hungaria, sementara di Italia, Verstappen berhasil memecahkan rekor 9 kemenangan berturut-turut yang pernah dibuat oleh Vettel. Kemenangan ini juga merupakan yang ke-15 secara berturut-turut untuk tim Red Bull Racing, yang mencetak dua rekor yang baru.
Pada tanggal 25 April 2024, media olahraga bermotor mulai melaporkan bahwa Newey tertarik untuk meninggalkan tim Red Bull Racing.[7][8][9] Tim Red Bull Racing menanggapi laporan tersebut melalui seorang juru bicara kepada PlanetF1.com yang menyatakan bahwa “Adrian dikontrak setidaknya hingga akhir tahun 2025 ... Kami tidak mengetahui apakah dia bergabung dengan tim lain.”[10] Lima hari kemudian, dilaporkan bahwa proses kepergian Newey telah selesai, dan pengumuman resmi akan dikeluarkan sebelum Grand Prix Miami 2024.[11]
Newey akan meninggalkan tim Red Bull Racing pada kuartal pertama tahun 2025, dan meninggalkan tugasnya di dalam ajang Formula Satu sambil tetap mengerjakan hypercar pertama mereka di pinggir lintasan jalan raya, yaitu RB17.[12]
Aston Martin (2025–)
Newey menandatangani kontrak dengan tim Aston Martin Racing, sebagai pemegang saham dan Mitra Teknis Pengelola untuk tim tersebut, di mana dia akan bergabung bersama dengan tim ini pada tanggal 1 Maret 2025, tepat pada waktunya untuk peraturan musim 2026.[13]
Setelah kematian Ayrton Senna di Grand Prix San Marino 1994, di dalam sebuah mobil yang Newey bantu rancang, Newey termasuk di antara beberapa anggota tim Williams yang didakwa telah melakukan pembunuhan. Dalam putusan awal, pada bulan Desember 1997, Newey dibebaskan. Pembebasan itu ditegakkan di dalam sebuah banding pada bulan November 1999.[14] Pada bulan Januari 2003, Mahkamah Agung Italia membuka kembali kasus tersebut, dengan alasan "kesalahan material"; pengadilan memberikan pembebasan penuh kepada Newey pada bulan Mei 2005.[14]
Usaha lain
Newey adalah seorang kolektor dan pengemudi mobil sport yang rajin, di mana dia telah berpartisipasi di dalam ajang balapan Le Mans Legend selama beberapa tahun. Dia menghancurkan sebuah Ford GT40 pada saat berkompetisi pada tahun 2006, tetapi dia berhasil selamat dengan hanya jarinya saja yang terluka. Dia kemudian menghancurkan sebuah mobil Jaguar E-Type di Pertemuan Goodwood Revival.
Pada tahun 2007, dia pindah ke balapan modern, di mana dia menjadi bagian dari jajaran pengemudi di AF Corse Ferrari F430 untuk 24 Hours of Le Mans. Newey dan rekan pengemudi Ben Aucott dan Joe Macari berhasil finis di urutan ke-22, dan keempat di kelasnya.
Pada tanggal 15 Juni 2010, selama konferensi pers Sony E3 Electronic Entertainment Expo, terungkap bahwa Newey berkolaborasi sebagai kepala petugas teknis untuk permainan video Gran Turismo 5 untuk PlayStation 3. Sebuah trailer permainan menunjukkan Newey bersama dengan pembalap mobil Sebastian Vettel di gedung Red Bull Technology di negara Inggris Raya dalam diskusi dengan Kazunori Yamauchi, seorang desainer permainan asal Jepang yang merupakan CEO Polyphony Digital dan pencipta dan produser seri Gran Turismo.[15] Kolaborasi ketiganya kemudian menghasilkan mobil konsep Red Bull X2010 dan Red Bull X2011, yang muncul di dalam permainan tersebut.
Pada tanggal 2 Juli 2010, Newey dihadiahi mobilnya Red Bull RB5 miliknya sendiri, sebagai penghargaan atas prestasinya bersama dengan tim Red Bull Racing sejak dia bergabung bersama dengan tim tersebut pada tahun 2007.[16] Newey pertama kali mengendarai mobil itu menanjak bukit pada acara Goodwood Festival of Speed edisi tahun 2010.[17]
Pada tanggal 8 Agustus 2010, Newey terlibat dalam sebuah kecelakaan pada saat mengikuti ajang Ginetta G50 Cup di sirkuit Snetterton sebagai seorang pembalap tamu. Dia terpelintir dan menabrak Tony Hughes, dan mobilnya mengalami benturan keras dari samping. Dia dibawa ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan pencegahan, tetapi tidak mengalami cedera serius.[18]
Pada tanggal 10 Oktober 2018, Newey diumumkan sebagai anggota dewan penasihat Seri W yang akan datang, sebuah kejuaraan balapan mobil khusus untuk wanita yang berbasis pada sasis Tatuus T-318 yang dihomologasikan dengan Formula 3.[19]
Kehidupan pribadi
Istri pertama Newey adalah Amanda, seorang perawat, dan mereka memiliki dua orang putri.[20] Mereka menikah pada tahun 1983 dan berpisah pada tahun 1989.[21] Dia menikahi istri keduanya Marigold pada tahun 1992 dan mereka berpisah pada tahun 2010.[22] Mereka memiliki seorang putri, dan seorang putra Harrison, yang menjadi seorang pembalap,[23] memenangkan Kejuaraan Formula 2000 MRF Challenge 2016–2017 dan Seri Le Mans Asia 2017–2018.
Newey telah menikah dengan Amanda "Mandy" Smerczak sejak bulan Agustus 2017.[24] Dia adalah putri dari aktor Afrika Selatan Ron Smerczak.[25]
Sasis rancangan Newey telah memenangi 12 gelar Kejuaraan Dunia Konstruktor dan 13 gelar Kejuaraan Dunia Pembalap, termasuk empat gelar juara dunia Konstruktor berturut-turut dari musim 2010 hingga 2013 bersama dengan tim Red Bull. Newey telah membuat 39 keikutsertaan sebagai perancang utama di dalam ajang Formula Satu,[a] di mana dia berhasil memenangkan Kejuaraan Dunia dengan 14 dan Grand Prix dengan 30, hingga musim 2023.
^"Horner sings Newey's praises". PlanetF1.com. 19 January 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 January 2011. Diakses tanggal 21 January 2011.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)