Ralf Schumacher
Ralf Schumacher (lahir 30 Juni 1975) adalah seorang mantan pembalap mobil profesional asal Jerman. Ia adalah adik dari Juara Dunia Formula Satu sebanyak tujuh kali, yaitu Michael Schumacher, dan kakak beradik ini adalah satu-satunya pasangan saudara kandung yang berhasil memenangkan perlombaan Formula Satu. Ralf memulai debut balapannya di ajang karting pada usia tiga tahun dan mencapai kesuksesan awal sebelum melakukan transisi ke balap mobil di Kejuaraan Formula Tiga Jerman dan Formula Nippon. Ia pertama kali membalap di dalam ajang Formula Satu dengan tim Jordan Grand Prix untuk musim 1997. Ralf selanjutnya pindah ke tim Williams pada musim 1999 dan finis keenam di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap pada tahun tersebut. Ia berhasil memenangkan Grand Prix pertamanya pada tahun 2001, dalam perjalanan ke tempat keempat di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dan kemudian memenangkan lima balapan lagi selama dua tahun sesudahnya. Ralf meninggalkan tim Williams pada akhir musim 2004 dan bergabung bersama dengan tim Toyota Racing pada musim 2005. Namun, performanya yang kurang bagus sepanjang musim 2006 dan 2007 membuat Ralf pada akhirnya lebih memilih untuk meninggalkan ajang F1 akibat tekanan dari internal. Setelah meninggalkan ajang F1, Ralf membalap di dalam ajang Deutsche Tourenwagen Masters pada musim 2008, dan berhasil meraih sedikit kesuksesan, dan pensiun sepenuhnya dari ajang balap pada akhir musim 2012 untuk memasuki peran manajerial di dalam ajang DTM untuk membimbing para pembalap muda. Saat ini, Ralf menjadi komentator untuk saluran televisi Sky Sport di Jerman. Kehidupan dan karier awalRalf Schumacher lahir di Hürth, Nordrhein-Westfalen, Jerman Barat pada tanggal 30 Juni 1975. Ia adalah anak kedua dari Rolf Schumacher, seorang tukang batu, dan istrinya Elisabeth. Ia memiliki satu kakak laki-laki, Michael.[1] Ralf mulai membalap di ajang karting pada usia tiga tahun dengan mengemudi di trek go-kart orangtuanya di Kerpen. Keberhasilan besar pertamanya datang ketika ia merebut Piala NRW dan Piala Emas pada tahun 1991. Pada tahun 1992 ia memenangkan Kejuaraan Kart Junior Jerman. Ralf kemudian naik ke seri senior dan berada di posisi runner-up kejuaraan.[2] Ralf berusia 17 tahun saat pindah ke balap mobil dengan menjadi runner-up di Kejuaraan Formula Junior ADAC. Kinerja ini memungkinkan Ralf untuk menguji mobil Formula Tiga selama tahun 1992, dan kemudian mengambil bagian dalam beberapa acara perlombaan Formula Tiga. Pengujian dan penampilan satu kali dalam seri tersebut menarik perhatian WTS Racing yang memungkinkan Ralf memasuki Kejuaraan Formula Tiga Jerman pada tahun 1994, di mana ia finis ketiga. Ia kemudian finis keempat dan ketiga puluh masing-masing di Grand Prix Makau dan Masters of Formula 3.[2] Penampilannya pada tahun 1995 telah meningkat dari tahun sebelumnya: Ralf mengamankan pole position dan kemenangan di Grand Prix Makau dan finis kedua di Masters of Formula 3. Dalam seri Formula Tiga Jerman, Ralf berhasil meraih tiga kemenangan dan finis kedua di kejuaraan di belakang Norberto Fontana.[2] Untuk tahun 1996, manajer Ralf Willi Weber membantunya mengamankan kursi di ajang Formula Nippon, dengan membalap untuk Team Le Mans bersama pembalap berpengalaman Naoki Hattori. Ralf memenangkan ajang ini pada upaya pertamanya dan sekaligus menjadi pembalap rookie pertama yang meraih kejuaraan.[1] Pada tahun yang sama, Schumacher dan Hattori memasuki All-Japan Grand Touring Car Championship, memenangkan empat balapan dan menempati posisi runner-up di Kejuaraan GT500 di belakang pasangan David Brabham dan John Nielsen.[2][3] Karier Formula SatuJordan Grand Prix1997: Musim debutPada bulan Agustus 1996, Ralf melakukan pengetesan mobil untuk tim McLaren di Silverstone.[4] Pada bulan September, diumumkan bahwa Ralf telah menandatangani kontrak tiga tahun untuk membalap bersama dengan tim Jordan. Kesepakatan itu juga membawa tambahan uang sebesar 8 juta pound sterling dari sponsor Ralf, yaitu perusahaan bir Bitburger, dengan persentase kecil untuk pembayaran gajinya.[5] Pada bulan Januari 1997, Giancarlo Fisichella diumumkan sebagai rekan setim Ralf menggantikan posisi Martin Brundle, yang menyatakan keinginannya untuk tetap bersama dengan tim.[6] Ralf sendiri sebagai debutan percaya bahwa pengalaman Brundle, jika dipertahankan, akan membantunya di musim mendatang.[1] Musim Schumacher dimulai dengan dua kali tersingkir secara berturut-turut di dua lomba pembuka di Australia dan Brasil. Ralf kemudian berhasil meraih podium pertama dalam kariernya di Argentina dengan finis di tempat ketiga, meskipun bertabrakan dengan rekan setimnya, yaitu Fisichella. Tersingkir secara berturut-turut lebih lanjut diikuti dalam empat balapan berikutnya, sebelum mengambil posisi finis keenam di Prancis. Ralf mengikuti hasil ini dengan meraih posisi kelima secara berturut-turut dalam tiga balapan berikutnya. Dua kejadian tersingkir selanjutnya diikuti dalam balapan di Belgia dan Italia, sebelum mengambil tempat kelima di Austria. Ralf selanjutnya tidak mencetak poin dalam tiga balapan terakhir musim ini, termasuk tersingkir di Grand Prix Luksemburg dan Grand Prix Eropa. Ralf, di musim debutnya, menempati urutan ke-11 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dengan mencetak 13 poin.[7] Seperti semua laki-laki warga negara Jerman, Ralf kemudian melaksanakan ketentuan wajib militer di Angkatan Bersenjata Jerman di tahun tersebut.[8] Di luar ajang Formula Satu, Ralf berpartisipasi dalam Kejuaraan GT FIA sebagai pembalap tamu untuk tim Mercedes-AMG di perlombaan Spa 4 Hours, dan bermitra bersama dengan Klaus Ludwig. Pasangan ini finis di posisi kelima dan mencetak dua poin.[3] 1998: Memutus kontrak karena team orderUntuk musim 1998, Ralf bertahan di tim Jordan, dan kali ini ia bermitra bersama dengan mantan juara dunia musim 1996, yaitu Damon Hill. Ralf mengalami awal musim yang buruk: Ia mengalami kejadian tersingkir di tiga balapan pertama dan baru berhasil finis di balapan di San Marino dan Spanyol, meskipun di luar posisi untuk mencetak poin. Ralf menderita dua kali tersingkir secara berturut-turut lebih lanjut dalam dua balapan berikutnya, dan berhasil finis ke-16 di Prancis. Ia berhasil mengamankan poin pertamanya dan tim Jordan di musim ini dengan finis di posisi keenam di Grand Prix Inggris, sebelum meraih poin berturut-turut lebih lanjut dalam dua balapan berikutnya.[7] Ralf tidak berhasil mencetak poin di Hungaria, tetapi berhasil mengamankan tempat kedua di Belgia di belakang rekan setimnya, yaitu Hill. Ralf diminta untuk mengalah melalui perintah tim untuk mencegah ia melakukan manuver agresif dalam upaya untuk menyalip Hill di tengah situasi lomba dalam keadaan hujan. Kejadian ini kemudian menyebabkan ketegangan dalam hubungan antara Ralf dan tim Jordan. Ralf selanjutnya berhasil meraih podium kedua secara berturut-turut dengan menempati posisi ketiga di Italia. Setelah balapan ini, diumumkan bahwa Ralf menandatangani kontrak dua tahun untuk membalap bersama dengan tim Williams mendampingi Alessandro Zanardi.[9] Kabarnya negosiasi kontrak ini bisa terjadi setelah kakaknya, yaitu Michael, secara lisan menyatakan kepada Eddie Jordan bahwa sang adik tidak akan pernah membalap untuk timnya lagi, dan menawarkan diri untuk membeli sisa kontrak Ralf dengan tim. Menurut Jordan sendiri dalam sebuah pernyataan yang ia kemukakan 22 tahun kemudian, Michael benar-benar membayar uang sebesar 2 juta pound sterling untuk mengakhiri kontrak Ralf.[10] Ia menyelesaikan musim ini dengan dua kali pensiun secara berturut-turut di dua balapan terakhir. Ralf meraih tempat ke-10 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dengan 14 poin.[7] Williams Grand Prix Engineering1999: Musim pertamaRalf memulai musim perdananya bersama dengan tim Williams dengan finis di posisi ketiga di dalam lomba pembuka di Australia, yang diikuti dengan hasil finis di posisi keempat di Brasil. Namun, ia mengalami dua kali gagal finis secara berturut-turut di dalam dua balapan berikutnya —melintir di San Marino dan mengalami kecelakaan di Monako. Ralf mampu merebut poin lebih jauh pada dua balapan berikutnya di Spanyol, Kanada, dan Prancis. Ralf kemudian berhasil merebut posisi podium dengan finis di tempat ketiga di Inggris, tetapi tersingkir dari balapan berikutnya di Austria karena terpelintir. Ia kemudian berhasil mengambil poin lebih lanjut di Grand Prix Jerman, sebelum meraih tempat kesembilan di Hungaria.[7] Di Belgia, Ralf berhasil menempati posisi kelima dengan dibantu oleh strategi satu kali pit, yang membuatnya mendapatkan penyelesaian yang lebih baik. Pada bulan Oktober, diumumkan secara resmi bahwa kontrak Ralf diperpanjang menjadi kontrak tiga tahun senilai 31 juta dollar Amerika Serikat.[11] Ia menutup musim ini dengan finis di urutan kelima di Jepang. Secara keseluruhan, Ralf menyelesaikan musim ini di posisi keenam di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dengan 35 poin.[7] 2000: Pembalap utama pilihan BMWRalf terus membalap untuk tim Williams, yang kali ini memakai mesin BMW, pada musim 2000, dan bermitra dengan pembalap rookie, yaitu Jenson Button. Musimnya dimulai dengan baik: Ia berhasil menempati posisi ketiga dalam balapan pembuka di Australia,[12] dan meraih posisi kelima di Brasil. Ia terpaksa tersingkir dari Grand Prix San Marino karena mengalami masalah sistem bahan bakar pada mobilnya, tetapi berhasil meraih dua kali posisi keempat secara berturut-turut dalam dua balapan berikutnya.[7] Namun, Ralf terpaksa tersingkir lagi karena ia terjebak dalam tabrakan yang melibatkan Eddie Irvine dan Jos Verstappen di Grand Prix Eropa,[13] dan kejadian tersingkir lainnya ia alami di Monako karena mengalami sebuah kecelakaan, di mana ia menderita luka sepanjang 3 inci pada betisnya.[14] Ia lulus pemeriksaan fitness untuk berpartisipasi dalam Grand Prix Kanada,[15] di mana ia diklasifikasikan di posisi ke-14 setelah kalah di akhir lomba oleh pembalap B.A.R., yaitu Jacques Villeneuve.[16] Ralf berhasil menempati posisi kelima di Prancis, sebelum mengalami kegagalan rem pada mobilnya, yang memaksanya untuk mundur dari perlombaan di Austria. Ia berhasil menyelesaikan empat balapan berikutnya, termasuk dua kali finis di posisi ketiga berturut-turut di Belgia dan Italia. Namun, terlepas dari hasil ini, ia tidak dapat menyelesaikan tiga balapan terakhir musim ini. Ralf finis di posisi kelima di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dengan 24 poin.[7] 2001: Kemenangan lomba perdanaPada ronde pembuka musim 2001 di Australia, Ralf tersingkir setelah bertabrakan dengan pembalap B.A.R., yaitu Jacques Villeneuve, yang mengakibatkan kematian marshal balapan Graham Beveridge.[17] Ralf berhasil mencetak poin pertamanya musim ini dengan finis di posisi kelima di Malaysia,[18] dan kemudian terpelintir di balapan berikutnya di Brasil, yang termasuk tabrakan dengan Rubens Barrichello di awal balapan.[19] Pada ronde berikutnya di Grand Prix San Marino, Ralf start dari posisi ketiga di grid dan memimpin setiap putaran balapan untuk meraih kemenangan pertamanya di dalam ajang Formula Satu.[20] Namun, di tiga balapan berikutnya, Ralf gagal finis. Ralf kemudian berhasil memenangkan kemenangan karir keduanya di Grand Prix Kanada, dengan saudara laki-lakinya, yaitu Michael, yang finis di posisi kedua, dan hasilnya menandai finis satu-dua yang pertama oleh pasangan saudara kandung.[21] Hasil ini diikuti oleh finis di posisi keempat di Grand Prix Eropa,[22] dan menempati posisi kedua di Prancis.[23] Ia tidak dapat menyelesaikan balapan di Inggris karena mengalami masalah dengan mesin mobilnya. Di Jerman, Ralf berhasil meraih kemenangan ketiga dan terakhirnya di musim ini setelah start dari posisi kedua di grid.[24] Hasil ini menandai performa yang baik saat Ralf mencetak poin dalam tiga dari lima balapan yang tersisa, termasuk finis di posisi ketiga di Italia.[25] Ralf menyelesaikan musim ini di keempat di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dengan 49 poin.[7] 2002: Persaingan ketat dengan sang kakakUntuk musim 2002, Ralf mengumumkan niatnya untuk memakai kacamata selama musim mendatang untuk meningkatkan penglihatannya.[26] Keputusannya dipengaruhi setelah ia terlibat dalam kecelakaan mobil di Autobahn 3 pada saat sedang mengemudi untuk mengunjungi keluarganya.[27] Pada tanggal 14 Januari, Fédération Internationale de l'Automobile (FIA), badan pengawas dan pengatur Formula Satu memberikan izin kepada Ralf untuk memakai kacamata dan pembuat helmnya Schuberth mengembangkan bantalan dengan saluran untuk bingkai kaca.[28] Musimnya dimulai di Australia dengan kecelakaan di putaran pertama, di mana mobilnya melayang ke udara setelah bertabrakan dengan pembalap Ferrari, yaitu Rubens Barrichello.[29] Dalam balapan berikutnya di Malaysia, Ralf berhasil meraih satu-satunya kemenangan di musim ini.[30] Ia menindaklanjuti hasilnya dengan meraih dua kali podium secara berturut-turut dalam dua balapan berikutnya—tempat kedua di Brasil,[31] dan finis di posisi ketiga di San Marino.[32] Di Grand Prix Spanyol, Ralf melebar di putaran ke-29 saat berada di bawah tekanan dari rekan setimnya, yaitu Juan Pablo Montoya, dan akhirnya tersingkir karena mengalami kegagalan mesin pada mobilnya, meskipun ia diklasifikasikan finis di urutan ke-11.[33] Ia berhasil mengamankan poin dua kali secara berturut-turut dalam dua balapan berikutnya dengan finis di atas podium di Monako.[34] Ia mengikuti hasil ini dengan finis di delapan balapan berikutnya, termasuk dua kali finis di posisi ketiga secara berturut-turut di Jerman dan Hungaria. Ralf menutup musim ini dengan finis tanpa poin di tiga putaran terakhir, termasuk tersingkir di Amerika Serikat. Untuk musim kedua berturut-turut, Ralf harus puas finis di posisi keempat di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dengan 42 poin.[7] 2003: Kemenangan lomba ganda di tengah musimPada musim 2003, Ralf kembali berkompetisi dengan tim Williams bersama dengan Montoya. Ia tidak dapat mengambil bagian dalam sesi pengujian musim dingin pada bulan Januari, sebelum musim dimulai karena mengalami bsakit punggung yang berulang,[35] meskipun ia kemudian kembali lagi pada bulan Februari. Ia mengalami paruh pertama musim yang baik: mencetak poin dalam tujuh balapan pembuka dan meraih podium pertamanya musim ini dengan finis di posisi kedua di Kanada.[36] Ralf mendukung hasil tersebut dengan meraih dua kemenangan secara berturut-turut di Grand Prix Eropa dan Grand Prix Prancis.[37] Ia berhasil finis di urutan kesembilan di Inggris. Di Grand Prix Jerman, Ralf tersingkir pada putaran pertama balapan setelah bertabrakan dengan Rubens Barrichello dan Kimi Räikkönen, di mana ia menerima hukuman turun 10 posisi start untuk balapan berikutnya.[38] Tim Williams berhasil mengajukan banding atas keputusan tersebut, dan Ralf kemudian start dari posisi kedua untuk Grand Prix Hungaria, di mana ia finis di urutan keempat.[7] Pada sebuah sesi tes yang diadakan di Autodromo Nazionale Monza, Ralf mengalami kecelakaan berkecepatan tinggi, di mana ia mengalami gegar otak. Ia dibawa untuk pemeriksaan pencegahan di pusat medis sirkuit, sebelum dia dipindahkan ke Rumah Sakit San Rafaele.[39] Meskipun ia telah berpartisipasi dalam sesi kualifikasi pertama lomba Grand Prix Italia, Ralf memutuskan untuk mundur dan tempatnya digantikan oleh pembalap tes Marc Gené.[40] Ia kembali lagi untuk membalap di Grand Prix Amerika Serikat, di mana ia tersingkir setelah mengalami kecelakaan akibat mobilnya meluncur di permukaan lintasan yang basah.[41] Pada balapan terakhir musim ini di Jepang, Ralf finis di urutan ke-12 meskipun mobilnya sempat melintir sebanyak tiga kali. Ia menyelesaikan musim ini di posisi kelima di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dengan 58 poin[7] dan membantu tim Williams meraih posisi kedua di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor.[42] 2004: Musim terakhir bersama dengan tim WilliamsRalf tetap bertahan bersama dengan tim Williams untuk musim 2004, dan terus bermitra bersama dengan Montoya. Ralf mencoba untuk ambisius di untuk musim ini, dengan mengatakan bahwa: "Saya dapat mengatakan bahwa kami akan datang dengan mobil yang akan kompetitif sejak balapan pertama di musim baru nanti".[43] Ia membuat awal yang baik untuk musimnya dengan finis di posisi keempat di lomba pembuka musim di Australia,[44] meskipun ia tersingkir dari balapan berikutnya di Malaysia karena mengalami kegagalan mesin pada mobilnya.[45] Ia berhasil mengamankan posisi ketujuh berturut-turut di dua ronde berikutnya, sebelum finis di luar zona poin di Monako. Selanjutnya, Ralf terpaksa tersingkir pada putaran pertama Grand Prix Eropa karena tabrakan.[46] Di Grand Prix Kanada, Ralf berhasil meraih pole, dan melanjutkan untuk finis di posisi kedua dalam balapan keesokan harinya, tetapi kemudian terkena hukuman didiskualifikasi karena pelanggaran teknis pada saluran rem mobilnya.[47] Di Grand Prix Amerika Serikat, Ralf mengalami cedera serius dalam sebuah kecelakaan yang terjadi pada putaran kesembilan balapan. Deselerasi diukur pada 78 g (765 m/s²),[48] dan mengakibatkan gegar otak serta dua patah tulang kecil pada tulang belakangnya. Ralf terpaksa melewatkan enam balapan berikutnya. Pembalap cadangan Marc Gené menggantikan posisinya untuk balapan di Prancis dan Inggris, dengan Antônio Pizzonia yang mengambil alih peran ini untuk empat balapan berikutnya.[49] Pada bulan Juli, Ralf menandatangani kontrak tiga tahun dengan tim Toyota.[50] Ia lulus tes kesehatan untuk bisa turun di Grand Prix Italia,[51] tetapi akhirnya baru bisa kembali untuk Grand Prix Tiongkok, di mana ia tersingkir karena terlibat insiden.[52] Ralf menindaklanjuti hasilnya dengan finis di tempat kedua di Jepang,[53] dan tempat kelima di lomba penutup musim di Brasil.[54] Ia menyelesaikan musim ini di posisi kesembilan di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 24 poin.[7] Toyota Racing2005: Harapan tinggi bersama dengan tim baruUntuk musim 2005, Ralf bermitra bersama dengan pembalap asal Italia, yaitu Jarno Trulli, di tim Toyota, dan berharap tentang prospeknya untuk musim mendatang.[55] Ralf finis di urutan ke-12 di lomba pembuka di Australia,[56] dan mengamankan poin pertamanya di musim ini di Malaysia.[57] Ia berhasil mengamankan poin secara berturut-turut dengan finis di Bahrain,[58] dan kemudian finis di luar zona poin di San Marino, karena menerima penalti 25 detik setelah finis kedelapan akibat insiden yang terjadi saat pit stop.[59] Ralf mengikuti ini dengan dua kali finis di zona poin secara berturut-turut di dua balapan berikutnya. Ia tersingkir karena terpelintir di Grand Prix Eropa.[60] Selama sesi latihan bebas kedua untuk Grand Prix Amerika Serikat, Ralf kehilangan kendali atas mobilnya pada saat memasuki tikungan terakhir sirkuit, yang diakibatkan oleh kerusakan ban.[61] Ia terpaksa melewatkan acara tersebut, dan posisi digantikan oleh pembalap tes Ricardo Zonta.[62] Ralf kembali lagi untuk Grand Prix Prancis dan finis di posisi ketujuh, yang diikutinya dengan tiga kali finis di zona poin secara berturut-turut, termasuk podium di Hungaria,[63] dan kemudian finis di luar zona poin di Turki. Ini menandai titik balik ketika Ralf mencetak poin di semua balapan yang tersisa, dan mengambil posisi podium di balapan terakhir musim ini di Tiongkok.[64] Ia menyelesaikan musim di tempat keenam di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dan membantu tim Toyota meraih posisi keempat di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor.[7] 2006: Meraih podium satu-satunya untuk timRalf melanjutkan kariernya di tim Toyota dan sekali lagi bermitra bersama dengan Trulli untuk musim 2006. Ia memiliki ambisi untuk musim baru ini dengan mengatakan bahwa, "Kami ingin memenangkan beberapa balapan. Itulah yang seharusnya menjadi target kami dan mari berharap itu realistis".[65] Ia memulai musim ini dengan finis tanpa poin di Bahrain karena kedua mobil Toyota kalah dalam hal kecepatan,[66] tetapi ia kemudian berhasil mencetak poin pertamanya dan tim Toyota di musim ini melalui raihan finis di posisi kedelapan di Malaysia.[67] Ia berhasil mengamankan satu-satunya podium miliknya dan tim Toyota di musim ini melalui raihan finis di posisi ketiga di Australia.[68] Ralf finis di tempat kesembilan di San Marino, tetapi kemudian tersingkir tiga kali secara berturut-turut dalam tiga balapan berikutnya. Namun, ia mampu menyelesaikan lima balapan secara berturut-turut berikutnya, termasuk finis dengan poin di Prancis, Hungaria, dan Turki. Ia tidak dapat menyelesaikan balapan di Tiongkok dan Brasil, masing-masing karena mengalami masalah tekanan oli dan suspensi pada mobilnya. Pada tanggal 29 September, Ralf terpilih sebagai ketua Grand Prix Drivers Association (GPDA), serikat pekerja pembalap F1.[69] Ia menyelesaikan musim ini di posisi kesepuluh di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dan mencetak 20 poin.[7] 2007: Musim terakhir yang inkonsistenRalf bertahan di tim Toyota dan terus bermitra bersama dengan Trulli untuk musim 2007. Meskipun kinerja tim Toyota inkonsisten selama musim 2006, namun Ralf tetap merasa optimis untuk musim yang akan datang.[70] Ralf menempati posisi kedelapan pada lomba pembuka musim ini di Australia, dan finis di luar posisi poin pada dua lomba berikutnya. Di Grand Prix Spanyol, ia terlibat dalam tabrakan dengan pembalap Williams, yaitu Alexander Wurz, dan akhirnya tersingkir karena mengalami masalah mekanis pada mobilnya. Setelah finis di posisi ke-16 di Grand Prix Monako, dilaporkan bahwa tim Toyota tidak senang dengan penampilannya, dan menghadapi tekanan kemungkinan akan diganti sebelum musim ini berakhir.[71] Meskipun sukses finis di posisi kedelapan di Kanada, wakil ketua Toyota Motorsport, yaitu Tadashi Yamashina, secara terbuka mendesak Ralf untuk meningkatkan penampilannya, apalagi pada saat sesi kualifikasi Ralf hanya mampu meraih posisi start ke-18.[72] Pada perlombaan berikutnya di Amerika Serikat, Ralf melintir di tikungan pertama dan bertabrakan dengan mobil David Coulthard dan Rubens Barrichello. Untuk memastikan peluang yang lebih besar dan demi mempertahankan kursinya di tim Toyota, ia menawarkan untuk menerima pemotongan gaji sebesar 17 juta dollar Amerika Serikat. Ralf tidak menyelesaikan balapan di Grand Prix Inggris[73] dan Grand Prix Eropa, masing-masing karena mengalami kegagalan mekanis pada mobilnya dan tabrakan dengan pembalap BMW Sauber, yaitu Nick Heidfeld.[73][74] Ralf kemudian mencetak poin selanjutnya untuk tim Toyota di Hungaria, sebelum tiga kali mengambil posisi finis di luar zona poin secara berturut-turut dalam tiga balapan berikutnya. Ia tidak dapat menyelesaikan balapan di Jepang karena mengalami insiden dengan ban mobilnya.[73] Pada tanggal 1 Oktober, diumumkan sendiri oleh Ralf bahwa ia akan meninggalkan tim Toyota pada akhir musim.[75] Ralf kembali melintir di balapan berikutnya di Tiongkok, dan mengamankan posisi finis ke-11 di lomba penutup musim di Brasil. Ralf mengakhiri musim terakhirnya di dalam ajang F1 di posisi ke-16 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap, dengan 5 poin.[7] Upaya untuk kembali ke F1Sebelum dan sesudah kepergian Ralf dari tim Toyota, ia dikaitkan dengan beberapa tim di dalam ajang Formula Satu. Ia sempat mengadakan pembicaraan dengan mantan mentornya yang menjadi kepala tim Scuderia Toro Rosso, yaitu Franz Tost, tentang kemungkinan membalap untuk tim,[76] yang pada akhirnya lebih memilih untuk mengontrak Sebastian Vettel dan Sébastien Bourdais. Ralf kemudian mendekati tim McLaren untuk menanyakan tentang kursi kosong yang ditinggalkan oleh Fernando Alonso,[77] tetapi kemudian ditolak. Terlepas dari kemunduran ini, Ralf tetap yakin bahwa kursi F1 akan tersedia untuknya untuk musim 2008.[78] Partisipasi terakhir Ralf di dalam ajang F1 datang pada tes yang diadakan untuk tim Force India, yang baru dibentuk pada bulan Desember 2007. Ini adalah upaya untuk mengamankan kursi balap bersama dengan sesama pembalap Jerman, yaitu Adrian Sutil. Selama sesi tes ini, Ralf adalah pembalap paling lambat dan kemudian mengumumkan bahwa ia tidak akan bergabung bersama dengan tim untuk 2008, dan kemungkinan untuk berpartisipasi di dalam ajang F1 juga sudah tidak mungkin.[79] Setelah menghabiskan dua musim di luar arena F1, pengalaman Ralf membuatnya menjadi target untuk empat tim baru, yaitu US F1, Hispania (HRT), Virgin, dan Lotus, yang masuk ke dalam ajang F1 pada musim 2010, namun semuanya ia tolak.[80] Karier Deutsche Tourenwagen MastersMusim 2008Pada tanggal 18 Februari 2008, diumumkan bahwa Ralf akan membalap di ajang Deutsche Tourenwagen Masters (DTM) untuk musim 2008,[81] dengan bergabung bersama tim Mücke Motorsport dan bermitra dengan Maro Engel. Ralf memulai debutnya di Hockenheimring dengan finis di posisi ke-14,[82] yang diikutinya dengan finis ke-10 di Oschersleben. Ia dipaksa tersingkir pada balapan berikutnya di Lausitz, dan berhasil finis di tiga balapan berikutnya yang ia ikuti, meskipun di luar posisi poin. Ia mengamankan poin pertamanya di seri DTM dengan meraih posisi finis kedelapan di Nürburgring.[83] Ia mengamankan posisi ke-15 dalam lomba yang diadakan di Brands Hatch, disusul finis ketujuh di Circuit de Catalunya.[84] Ralf mengakhiri musim dengan tersingkir di Sirkuit Bugatti dan finis di urutan ke-14 di Hockenheimring. Ia menyelesaikan musim ke-14 di Kejuaraan Pembalap, dengan 3 poin.[7] Musim 2009Untuk tahun 2009, diumumkan bahwa Ralf telah memperpanjang kontraknya untuk mengemudikan Mercedes-Benz, dan akan pindah ke HWA Team,[85] dan bermitra dengan Paul di Resta, Bruno Spengler dan Gary Paffett. Ralf berhasil menyelesaikan dua balapan pertama, meskipun ia tidak finis di posisi poin. Ia mengamankan poin pertamanya musim ini dengan finis keenam di Norisring, yang diikutinya dengan finis ke-10 dan ke-11 dalam balapan masing-masing di Sirkuit Zandvoort dan Oschersleben.[7] Ia berhasil mengamankan posisi poin keduanya dengan finis posisi ketujuh di Nürburgring, dan mengikuti hasilnya dengan meraih finis berturut-turut di dua ronde berikutnya di Brands Hatch dan Circuit de Catalunya. Ralf berhasil mengambil poin lebih lanjut dengan finis kelima di Dijon-Prenois dan menyelesaikan musim dengan insiden multi-mobil di Hockenheimring. Ralf menyelesaikan musim di urutan ke-11 dalam Kejuaraan Pembalap, dan mencetak 9 poin.[7] Musim 2010Pada tanggal 23 Maret 2010, diumumkan bahwa Ralf akan dipertahankan oleh HWA untuk tahun 2010,[86] dan akan bermitra dengan di Resta, Spengler dan Gary Paffett. Musim Ralf dimulai dengan finis kesembilan di Hockenheimring, sebelum ia dipaksa tersingkir dari arena karena kegagalan dalam kontrol elektronik mobilnya di Valencia yang macet.[87] Ralf kemudian mengamankan hasil finis di dua putaran berikutnya, yang didukungnya dengan poin pertamanya musim ini dengan menempati posisi keenam di Nürburgring.[88] Namun, ini menandai titik balik karena Ralf tidak mencetak poin dalam enam balapan tersisa. Ia tersingkir dalam balapan di Brands Hatch di mana ia terlibat dalam tabrakan dan kemudian mengalami kerusakan pada kemudinya, saat melebar dari trek balap.[89] Tersingkir terakhirnya tahun 2010 datang di Hockenheimring di mana ia terlibat dalam tabrakan lap pertama lainnya.[90] Ralf menyelesaikan musim di urutan ke-14 dalam Kejuaraan Pembalap dengan mencetak 3 poin.[7] Musim 2011Pada 6 April 2011, dipastikan bahwa Ralf akan tetap di tim HWA untuk 2011 dan bermitra dengan Paffett, Spengler dan Jamie Green.[91] Ralf memulai musim dengan meraih podium pertamanya di DTM dengan tempat ketiga di Hockenheimring.[92] Namun, Ralf tidak dapat memanfaatkan hasilnya karena ia finis di luar posisi poin pada balapan berikutnya yang diadakan di Zandvoort. Ia kemudian mengamankan podium keduanya musim ini dengan finis kedua di Red Bull Ring, yang tetap menjadi hasil terbaiknya di DTM.[93] Ralf tidak dapat mengambil poin lebih lanjut di Lausitz, tetapi berhasil meraih tempat keenam di Norisring.[94] Terlepas dari keberhasilan awal Ralf di paruh pertama musim, ia hanya mampu mengamankan satu poin lebih lanjut dengan mencetak poin di Brands Hatch dan tersingkir dari arena pada balapan yang diadakan di Nürburgring, di mana ia bertabrakan dengan pembalap Mücke David Coulthard dan menerima hukuman penangguhan,[95] dan di Oscherleben, dari tabrakan dengan pembalap Audi Filipe Albuquerque.[96] Ralf berhasil menyelesaikan balapan di Valencia dan di Hockenheimring, meskipun di luar posisi poin. Ralf menyelesaikan musim di urutan kedelapan dalam Kejuaraan Pembalap dengan mencetak 21 poin.[7] Musim 2012Pada tanggal 20 Oktober 2011, diumumkan bahwa Ralf akan tetap membalap di tim HWA untuk musim 2012, dan sekali lagi bermitra dengan Green dan Paffett yang bergabung dengan pembalap baru Christian Vietoris.[97] Musim Ralf berjalan dengan baik: ia meraih poin berturut-turut dengan mencetak finis di dua balapan pertama musim ini, dan berhasil mengamankan finis lebih lanjut dalam balapan yang diadakan di Brands Hatch dan Red Bull Ring, meskipun Ralf tidak finis di posisi poin. Ia dipaksa tersingkir pada balapan berikutnya yang diadakan di Norisring karena kegagalan elektrik di mobil saat memimpin.[98] Namun, ini menandai titik balik di musim Ralf saat ia berhasil menyelesaikan lima balapan tersisa musim ini. Ia berhasil mengamankan poin dalam balapan yang diadakan di Zandvoort dan lomba penutup musim di Hockenheimring. Ia juga berhasil menyelesaikan balapan yang diadakan di Oschersleben dan di Valencia, meskipun tidak mendapatkan poin. Ralf menyelesaikan musim dengan finis di posisi ke-17 dalam Kejuaraan Pembalap, dengan meraih 10 poin.[7] Karier manajemen pembalapRalf mengumumkan pengunduran dirinya dari kegiatan membalap aktif pada Maret 2013 dan akan memasuki peran manajemen di tim Mücke Motorsport, serta menjadi pemegang saham di tim.[99] Dalam perannya, ia membantu dalam pendampingan dan pembimbingan pembalap muda yang menandatangani kontrak dengan Mercedes-Benz.[100] Kehidupan pribadiPada April 2001, Ralf bertunangan dengan Cora-Caroline Brinkmann, mantan model;[101] mereka menikah pada 5 Oktober tahun itu, dalam sebuah upacara sipil pribadi di rumah pasangan tersebut di Hallwang, Austria.[102] Pada tanggal 23 Oktober 2001 putra mereka David lahir secara prematur tiga minggu lebih awal.[103] David juga seorang pembalap.[104] Di luar karier membalap, Ralf menikmati bersepeda, tenis, dan backgammon.[105] Pada tanggal 20 Februari 2015 pengacara Ralf mengkonfirmasi bahwa Ralf dan istrinya telah bercerai setelah periode perpisahan yang sengit.[106] Pasangan itu memperebutkan hak asuh atas putra mereka, dan kekayaan Ralf diperkirakan bernial 100 juta Euro, yang diselesaikan dengan Cora menerima uang damai sebesar 6 juta Euro dan rumah keluarga di Bergheim.[106] Pada 14 Juli 2024, Ralf mengumumkan di media sosialnya bahwa ia sudah berpacaran selama dua tahun dengan seorang laki-laki berumur 34 tahun asal Prancis yang bernama Étienne Bousquet-Cassagne.[107][108] Ralf diangkat sebagai Duta Laureus di Laureus World Sports Awards untuk Laureus Foundation pada tahun 2011.[109] Hak binatangRalf adalah pendukung terkemuka suaka hewan Gut Aiderbichl, yang terletak di dekat Salzburg. Namun, aktivis hak-hak binatang menuduh Ralf munafik karena ia dikenal sebagai pemburu yang bersemangat di waktu luangnya. Orang-orang anggota People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) mengkritik Ralf karena ia dituduh membayar 35.000 pound sterling untuk menembak tiga rusa di area tertentu pada tahun 2007.[110] Statistik karierMusim ke musim
Hasil Formula Satu(kunci) (Lomba yang ditebalkan mengindikasikan posisi pole sementara lomba yang dimiringkan mengindikasikan lap tercepat) † Tidak masuk finis, tetapi diklasifikasikan menyelesaikan perlombaan karena telah menyelesaikan lebih dari 90% jarak balapan. Hasil Formula Nippon(kunci) (Lomba yang ditebalkan mengindikasikan posisi pole sementara lomba yang dimiringkan mengindikasikan lap tercepat)
Hasil DTM(kunci) (Lomba yang ditebalkan mengindikasikan posisi pole sementara lomba yang dimiringkan mengindikasikan lap tercepat)
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Ralf Schumacher.
|