Mick Schumacher adalah anak laki-laki dari pasangan juara dunia F1 tujuh kali Michael Schumacher dan juara berkuda Eropa Barat Corinna Schumacher. Pamannya Ralf Schumacher adalah pensiunan pembalap mobil juga. Sepupunya David Schumacher juga seorang pembalap. Mick lahir dan besar di Swiss. Ia tinggal di Vufflens-le-Château hingga tahun 2008 dan kemudian pindah ke Gland.[6][7]
Mick adalah keponakan tiri dari Sebastian Stahl, dan cucu dari Elizabeth dan Rolf Schumacher.
Mick turut menemani ayahnya berski saat sang ayah mengakami kecelakaan ski yang berujung cedera kepala serius pada 29 Desember 2013. Pada Maret 2017, Mick pertama kali berbicara di depan umum tentang ayahnya, menggambarkannya sebagai "idola saya" dan "panutan saya".[8]
Sebelum dimulainya perlombaan Grand Prix Belgia 2017, ia mengendarai mobil Benetton B194 yang pernah dipakai ayahnya saat memenangi gelar pada musim 1994. Ia juga mengendarai mobil pemenang kejuaraan lainnya milik sang ayah, Ferrari F2004, dalam acara demonstrasi sebelum Grand Prix Toskana 2020 di Mugello, untuk menandai balapan Formula Satu ke-1000 tim Scuderia Ferrari. Ia juga mengenakan helm ayahnya dalam acara tersebut.[9]
Schumacher menyebut catur sebagai bagian yang penting dalam persiapan mentalnya sebelum balapan.[10] Ia mengatakan: "Saya merasa permainan seperti ini seperti mengembalikan fokus, karena anda harus terus menyalakan pikiran anda. Dalam akhir pekan [balapan], saya mau untuk terus siap secara mental untuk setiap tantangan yang menghampiri."[11]
Karier awal
Schumacher memulai karier balapnya pada tahun 2008. Untuk menghindari perhatian karena ayahnya yang terkenal, ia memulai karirnya dengan nama samaran 'Mick Betsch', menggunakan nama gadis ibunya.[12]
Karting
Pada tahun 2011 dan 2012, Schumacher melaju di kelas KF3 dari ADAC Kart Masters, masing-masing berakhir di peringkat kesembilan dan ketujuh. Dalam Euro Wintercup kelas KF3 ia berada di urutan ketiga pada tahun 2011 dan 2012 dan pada tahun 2012 berada di urutan ke-3 dalam KF3 Rating DMV Kart Championship. Pada tahun 2013 ia finis ketiga di Kejuaraan Kart Junior Jerman, dan kategori junior CIK-FIA Super Cup KF. Pada tahun 2014, Schumacher menggunakan nama 'Mick Junior'[12] dan memulai debutnya di Kejuaraan Junior Nasional dan Internasional. Ia mengakhir musim sebagai runner-up di Kejuaraan Kart Junior Jerman[13] serta di Kejuaraan Eropa dan Dunia.[14][15] Meskipun ia tidak berlomba di karting dengan nama belakang aslinya, kesuksesannya di karting mulai diperhatikan oleh pers internasional.[16][17]
Formula 4
Pada akhir 2014 ia menyelesaikan program pengetesan untuk tim Jenzer Motorsport dengan mobil balap Formula 4.[18] Pada tahun 2015, Mick memulai balapan di kelas formula untuk pertama kalinya dengan bergabung bersama tim Van Amersfoort Racing di ajang ADAC Formula 4 dengan menggunakan nama belakang 'Schumacher'.[19][20][21] Pada tahun 2016, Mick tetap bertahan di ADAC Formula 4 tetapi beralih ke tim Prema Powerteam, yang merupakan sebuah tim yang dikenal karena hubungan dekatnya dengan Ferrari Driver Academy.[22] Mick juga memasuki Kejuaraan F4 Italia dan menjadi runner-up di kedua kejuaraan masing-masing dengan kalah dari Joey Mawson dan Marcos Siebert.
Formula Tiga
Pada November 2016, Mick tampil untuk pertama kalinya di atas mobil Formula 3 dengan mengikuti MRF Challenge, sebuah kejuaraan yang berbasis di India. Ia berkompetisi di kelas Formula 2000 atas dan menyelesaikan seri di tempat ketiga dengan mengumpulkan empat kemenangan, sembilan podium dan dua posisi pole. Mick finis di belakang Harrison Newey dan Joey Mawson, tetapi di depan sesama pesaing Formula 3 dan Formula 2 masa depannya yaitu Jüri Vips dan Felipe Drugovich.
2017
Pada bulan April 2017, Mick melakukan debutnya di Kejuaraan Formula 3 Eropa bersama Prema Powerteam.[23] Ia menyelesaikan musim di posisi ke-12, hasil terbaiknya adalah saat finis ketiga di Monza.[24] Mick menjadi pembalap Prema yang finis paling rendah (dari total empat pembalap yang tim turunkan) dalam klasemen di musim tersebut, namun ia adalah rookie ketiga terbaik dalam kejuaraan tersebut.
2018
Mick terus membalap untuk Prema di musim 2018. Ia mengalami awal musim yang lambat sebelum akhirnya meraih kemenangan pertamanya pada lomba kelima belas musim ini di Spa-Francorchamps, hampir di tengah musim. Sebelum lomba ini, ia duduk di urutan sepuluh dalam kejuaraan, 67 poin di belakang pemimpin kejuaraan Dan Ticktum. Namun, Mick berhasil membalikan keadaan dan mendominasi paruh kedua musim dengan mengambil tujuh kemenangan lagi, termasuk lima secara berurutan. Ia mengakhiri musim sebagai juara dengan keunggulan 57 poin dari posisi ke-2 Ticktum setelah berhasil mengambil delapan kemenangan, empat belas total podium, tujuh posisi pole dan empat kali lap tercepat.
Mick naik ke ajang Formula 2 pada musim 2019 dengan Prema Racing dan ia berpasangan dengan pembalap Indonesia Sean Gelael.[25] Pada lomba pertama musim ini di Bahrain, Mick memulai start di posisi 10 dan finis kedelapan setelah menyalip pembalap Jepang Nobuharu Matsushita di lap terakhir. Hasil ini memberinya posisi terdepan dalam skema grid terbalik untuk lomba sprint, di mana ia finis keenam. Mick memulai lomba dari urutan ketujuh dalam perlombaan fitur di Baku tetapi terpaksa tersingkir setelah mobilnya tiba-tiba melintir. Ia pulih dari posisi 19 menjadi finis kelima dalam balapan sprint. Mick gagal mencetak poin di Barcelona usai mengalami insiden di lomba pertama dan terkena penalti waktu karena menyalip Jack Aitken secara ilegal di lomba kedua. Di Monaco, Mick bertabrakan dengan beberapa mobil dalam perlombaan fitur yang kemudian mengakibatkan bendera merah keluar dan lomba dihentikan sementara. Nasib buruk Mick berlanjut saat lomba sprint dengan ia yang hanya berhasil finis di posisi 11. Mick mengalami kegagalan beruntun di dua lomba di Sirkuit Paul Ricard, setelah ia terlibat tabrakan dengan rekan setimnya Gelael di lomba pertama dan mengalami masalah ban di balapan kedua.
Mick sempat terhenti di grid saat lomba fitur di Red Bull Ring dan finis di posisi ke-18, sebelum aksi serangan di trek dalam perlombaan sprint membuatnya finis keempat. Titik finis balapan sprint lainnya terjadi di Silverstone dengan posisi keenam. Ia finis di urutan kedelapan pada balapan fitur di Hungaria, mengambil pole grid terbalik untuk balapan sprint dan berhasil mempertahankan posisinya tersebut sampai finis sekaligus menjadi kemenangan lomba pertamanya di Formula 2. Mick start dari posisi keenam di Spa-Francorchamps, tetapi kedua perlombaan itu dibatalkan karena kecelakaan fatal yang menyebabkan kematian Anthoine Hubert. Di Monza, ia tersingkir dari perlombaan fitur karena masalah mesin tapi berhasil pulih untuk finis keenam dalam lomba sprint selain berhasil juga mencatat lap tercepat. Ia tersingkir dari kedua balapan di Rusia, setelah masalah mesin di balapan pertama dan tabrakan dengan Giuliano Alesi di balapan kedua. Mick menyelesaikan musim dengan finis kesembilan dan kesebelas di Abu Dhabi. Ia mengakhiri musim di posisi 12 dalam klasemen dengan 53 poin, unggul telak di atas rekan setimnya Gelael, dan meraih satu kemenangan dan satu lap tercepat.
2020
Mick melanjutkan dengan Prema di Formula 2 musim 2020 dan kali ini ia ditemani oleh juara Formula 3 dan sesama anggota Ferrari Driver Academy Robert Shwartzman. Dalam balapan fitur di Austria, ia tersungkur saat melawan Callum Ilott untuk memimpin balapan dan harus puas finis kesebelas. Di ronde kedua di sirkuit yang sama, alat pemadam kebakaran miliknya meledak saat menjalani lomba sprint. Di Hungaria, Mick bangkit kembali dengan podium ganda. Ia kemudian naik podium 5 kali berturut-turut dari Spanyol sampai ke Monza, termasuk kemenangan dalam perlombaan feature di Monza dan memimpin klasemen di Mugello. Ia memenangkan perlombaan fitur pada putaran berikutnya di Rusia dan berada di urutan ketiga dalam perlombaan sprint yang dipersingkat karena kecelakaan antara Luca Ghiotto dan Jack Aitken.
Dalam lomba di Bahrain, ia mengawali lomba di urutan ke-10 dan naik ke urutan keempat dalam perlombaan fitur. Selanjutnya ia finis ketujuh dalam perlombaan sprint. Alhasil, Callum Ilott mampu menurunkan defisit menjadi 14 poin saat melaju ke babak final di Outer Track di sirkuit yang sama.
Di Sakhir, Mick menempati posisi start ke-18 dengan karier terburuknya setelah terlibat insiden dengan pembalap Israel Roy Nissany. Saat lomba fitur berlangsung, Mick bangkit dan finis keenam ditambah raihan lap tercepat. Ini berarti bahwa selisih poin tetap sama menuju perlombaan terakhir. Dalam lomba sprint, Mick menggerus bannya saat berjuang untuk memimpin, yang membuatnya bertahan dari Ilott untuk paruh pertama lomba. Setelah beberapa penguncian lagi, ia memilih melakukan pitstop dan menjatuhkannya dari posisi poin. Akibat serangan dan pertahanan yang keras, ban Ilott pun akhirnya tidak bekerja lebih baik dan perlahan tapi pasti menurun posisinya. Hasil ini lantas membantu mengukuhkan Mick sebagai juara Formula 2 musim 2020.
Karier Formula Satu
Mick Schumacher diumumkan bergabung dengan Ferrari Driver Academy pada Januari 2019.[26][27] Pada 2 April 2019, Schumacher membuat debutnya dalam mobil Formula Satu dengan mengendarai Ferrari SF90 saat hari pertama pengujian di Sirkuit Internasional Bahrain. Schumacher mencatatkan waktu terbaik personal, yaitu 1:32:252 dari 30 putaran, menempatkannya sebagai pembalap keenam tercepat.[28] Schumacher kemudian memutari sirkuit tersebut 26 kali lagi dan juga sempat mencatat waktu tercepat, yaitu 1:29:976, sebelum didahului Max Verstappen dengan waktu 1:29:379 lima menit kemudian.[28][29]
Schumacher awalnya dijadwalkan akan berpartisipasi dalam sesi latihan bebas Formula Satu pertamanya pada Grand Prix Eifel 2020, membalap untuk Alfa Romeo Racing menggantikan Antonio Giovinazzi.[30] Schumacher batal latihan, karena sesi tersebut dibatalkan akibat cuaca buruk.[31] Kemudian ia membuat debut latihannya pada sesi latihan bebas pertama Grand Prix Abu Dhabi 2020, mencatatkan 23 putaran dan menjadi pembalap ke-18 tercepat.[32]
Sebelum dimulainya musim 2021, Schumacher meminta untuk menggunaikan 'MSC' sebagai singkatan namanya di siaran balapan. MSC adalah singkatan yang digunakan ayahnya, Michael, untuk membedakannya dari saudaranya Ralf. Mick Schumacher sebelumnya menggunakan singkatan 'SCH' pada Formula 2.[33]
Haas (2021–2022)
2021
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya.
Schumacher mengemudi untuk tim Haas pada tahun 2021 setelah menandatangani kontrak multi-tahun, bersama Nikita Mazepin, yang pernah membalap bersamanya di go-kart.[34][35] Dia memilih nomor 47 karena dua nomor favoritnya, 4 dan 7, sudah digunakan.[36] Setelah balapan penutup musim 2020 di Abu Dhabi, kepala tim FerrariMattia Binotto memperkirakan Schumacher akan memiliki musim pertama yang "sangat sulit", tetapi menambahkan bahwa dia yakin dia bisa membalap untuk Ferrari pada awal musim 2023.[37]
Schumacher mendapat posisi kesembilan belas untuk balapan debutnya, Grand Prix Bahrain, di depan rekan setimnya Mazepin. Schumacher berputar di lap pertama tetapi mampu melanjutkan balapan, dan akhirnya finis di posisi ke-16. Pada balapan berikutnya, Grand Prix Emilia Romagna, ia menabrak di depan pintu keluar pit lane selama periode safety car, sehingga sayap depannya patah. Jalur pit kemudian ditutup untuk pembersihan puing-puing, dan mencegahnya memasuki pit untuk perbaikan selama dua lap. Dia finis balapan di urutan ke-16. Schumacher mengalami kecelakaan parah dalam latihan untuk Grand Prix Monako, namun timnya tidak dapat memperbaiki mobilnya tepat waktu untuk kualifikasi.[38] Dia melakukan satu-satunya overtake balapan tersebut, melewati Mazepin di Grand Hotel di lap pertama.[39] Di Grand Prix Azerbaijan, ia mendahului Mazepin sesaat sebelum garis finis, menyelesaikan balapan dengan jarak 0.074 detik dan mengklaim posisi ke-13.[40][41]
Schumacher mengakhiri musim debutnya di posisi ke-19 di Kejuaraan Pembalap.[42] Meskipun tidak mencetak poin, Schumacher diklasifikasikan di depan rekan setimnya, Mazepin.[43]
Menjelang akhir musim, Haas mengumumkan bahwa Schumacher akan keluar dan tidak berpartisipasi dengan Haas untuk musim 2023.[46] Posisinya sebagai pembalap di tim Haas akan digantikan oleh Nico Hülkenberg.[47]
Pembalap cadangan Mercedes (2023–)
Pada bulan Desember 2022, Ferrari mengumumkan bahwa tim tersebut telah mengakhiri kontrak antara tim tersebut dengan Schumacher. Ferrari juga mengumumkan bahwa Schumacher telah keluar dari akademi pembalap milik tim Italia tersebut.[48] Pada hari yang sama, Mercedes mengumumkan bahwa mereka telah mengontrak Schumacher untuk menjadi pembalap cadangan tim tersebut untuk musim 2023.[49]