Balapan ini adalah balapan yang pertama sejak Grand Prix Hungaria 2012 di mana tidak ada satu pun pembalap Red Bull, Mercedes, atau Ferrari yang berhasil naik ke atas podium, balapan yang pertama yang menampilkan tiga tim yang berbeda di atas podium sejak Grand Prix Kanada 2012, dan balapan yang pertama yang mengibarkan bendera merah sejak Grand Prix Azerbaijan 2017. Balapan itu juga merupakan balapan yang pertama yang tidak berhasil dimenangkan oleh pembalap Red Bull, Mercedes, atau Ferrari sejak Grand Prix Australia 2013. Lance Stroll juga berhasil mencetak podium pertamanya sejak Grand Prix Azerbaijan 2017.
Balapan ini adalah yang pertama kalinya dilakukan dua kali start berdiri sejak Grand Prix Belgia 2001, menyusul adanya perubahan peraturan pada tahun 2018, yang mengizinkan start berdiri kembali setelah bendera merah dikibarkan.[4] Balapan ini adalah balapan yang terakhir bagi Claire Williams dan Frank Williams, sebelum mereka mengundurkan diri dari posisi mereka di tim Williams Racing.
Kalender yang semula dijadwalkan untuk Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu musim 2020, sangat dipengaruhi oleh wabah pandemi COVID-19. Beberapa Grand Prix dibatalkan atau ditunda setelah putaran pembukaan di Australia dibatalkan, mendorong pihak Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) untuk menyusun kalender yang baru. Namun, Grand Prix Italia sama sekali tidak terpengaruh oleh perubahan ini, dan tetap mempertahankan tanggal aslinya.[5]
Pembalap dan tim sama dengan daftar entri musim ini tanpa tambahan pembalap pengganti untuk balapan.[6]Roy Nissany melaju untuk tim Williams di sesi latihan bebas pertama, menggantikan posisi George Russell.[7]
Pirelli menghadirkan ban C2, C3, dan C4 untuk balapan akhir pekan ini, dengan kompon ban terkeras kedua, ketiga, dan keempat yang tersedia.[8]
Perubahan regulasi
Sebelum balapan ini dimulai, badan pengatur Kejuaraan Dunia ini, yaitu Fédération Internationale de l'Automobile, mengeluarkan arahan teknis yang melarang mode mesin khusus untuk sesi kualifikasi mulai dari Grand Prix Italia dan seterusnya. Larangan tersebut pada awalnya direncanakan untuk Grand Prix Belgia 2020, tetapi kemudian ditunda satu balapan.[9]
Sesi latihan bebas
Sesi latihan bebas pertama sempat dihentikan sebentar setelah Max Verstappen melintir di chicane Ascari. Sesi ini diakhiri dengan Valtteri Bottas yang berhasil menjadi yang tercepat di depan rekan setimnya di tim Mercedes, yaitu Lewis Hamilton, dan pembalap Red Bull, yaitu Alexander Albon, yang berhasil menjadi yang tercepat ketiga.[10] Sesi latihan bebas kedua berjalan tanpa insiden besar, dan diakhiri dengan Hamilton yang berhasil menjadi yang tercepat, diikuti oleh Bottas dan Lando Norris dari tim McLaren.[11]
Bottas kembali menjadi yang tercepat pada sesi latihan bebas ketiga, diikuti oleh Carlos Sainz Jr. dari tim McLaren dan rekan setimnya, yaitu Norris. Sesi ini sempat diberi bendera merah setelah Daniel Ricciardo menghentikan mobil Renault R.S.20 miliknya karena mengalami kerusakan mekanis.[12]
Kualifikasi
Laporan jalannya sesi kualifikasi
Lewis Hamilton berhasil meraih posisi terdepan, unggul 0,069 detik dari rekan setimnya di tim Mercedes, yaitu Valtteri Bottas. Waktu putaran Hamilton adalah 1:18.887, yang merupakan putaran yang tercepat sepanjang sejarah ajang Formula Satu, dengan kecepatan rata-rata 264.362 km/h (164.267 mph). Ini mengalahkan rekor putaran yang dibuat oleh Kimi Räikkönen pada tahun 2018, dengan selisih dua persepuluh detik.[13][14] Bagian akhir dari sesi Q1 ditandai dengan banyaknya mobil yang memulai putaran terbang terakhirnya dari jarak dekat, sehingga menghambat performa satu sama lain.[15]
Lewis Hamilton sukses mempertahankan posisi terdepan di start, sementara rekan setimnya, yaitu Valtteri Bottas, berangsur-angsur turun ke posisi keenam di dua putaran pertama karena melaporkan adanya masalah pada mobilnya. Carlos Sainz mundur dengan cepat untuk mengambil alih Valtteri Bottas dan merebut posisi kedua. Pembalap McLaren tersebut melanjutkan untuk memberi jarak ke mobil di belakang. Selama putaran keenam, rem kiri-belakang pada mobil SF1000 milik Sebastian Vettel menjadi terlalu panas, sehingga rakitan rem terbakar sebelum hancur dan terbang dari mobil pada awal putaran ketujuh. Hal ini menyebabkan Vettel melewatkan beberapa tikungan (dalam prosesnya, dia menabrak kotak indikator arah tikungan polistiren pada tikungan pertama) sebelum tertatih-tatih ke dalam pit untuk mundur.
Pada putaran ke-19, pembalap Haas, yaitu Kevin Magnussen, mengalami kegagalan unit tenaga dan mobilnya terdampar di sisi pintu masuk jalur pit. Di penghujung putaran berikutnya, Pierre Gasly lebih memilih untuk melakukan pit-stop. Mobil keselamatan dikerahkan segera setelah itu, dan jalur pit ditutup untuk memungkinkan petugas mengeluarkan mobil Haas yang terdampar dari lintasan dengan aman. Baik Hamilton maupun Antonio Giovinazzi melakukan pit stop tidak lama setelah mobil keselamatan dikerahkan, meskipun jalur pit telah ditutup. Mereka berdua diberi penalti stop-and-go selama 10 detik untuk pelanggaran ini (Hamilton diberi dua poin penalti pada FIA Super Licence miliknya) Ketika jalur pit dibuka kembali dua putaran kemudian, sebagian besar pembalap masuk untuk melakukan pit stop. Hal ini memungkinkan Gasly naik ke posisi ketiga di belakang Hamilton dan Lance Stroll, satu-satunya pembalap yang tidak berhenti.
Mobil keselamatan ditarik pada akhir putaran berikutnya, sehingga kondisi balapan normal kembali pada putaran ke-23.[18] Hamilton mempertahankan keunggulan di depan Stroll dan Gasly. Charles Leclerc mengalami kecelakaan parah setelah start ulang di tikungan Parabolica setelah mobil kehilangan bagian belakangnya, memasuki perangkap kerikil dan bertabrakan dengan pembatas, dan secara signifikan merusak pembatas ban dan mobilnya dalam prosesnya. Leclerc sempat mengalami sedikit rasa sakit di punggungnya setelah kejadian tersebut, namun pemeriksaan medis menunjukkan bahwa dia sama sekali tidak mengalami cedera apa pun.[19] Mobil keselamatan pada awalnya dikerahkan, namun bendera merah dikeluarkan segera setelah itu untuk menghentikan jalannya balapan ini agar dapat dilakukan perbaikan pada penghalang ban.
Balapan ini dilanjutkan kemudian dengan start ulang berdiri pada putaran ke-28. Jalannya melebar di tikungan keempat dan turun ke posisi kelima, dengan Gasly yang mewarisi posisi kedua. Hamilton menjalani penalti stop-and-go di akhir putaran, sementara Giovinazzi menjalaninya satu putaran, dan kemudian menjatuhkan mereka ke belakang grid. Hal ini memungkinkan Gasly untuk mmemimpin jalannyabalapan di depan Kimi Räikkönen dan Carlos Sainz Jr. Selama 25 putaran berikutnya, Gasly menahan laju Räikkönen, yang secara bertahap turun kembali ke posisi ke-13, dan Sainz mengamankan kemenangan. Sementara itu, Stroll berjuang untuk kembali lagi ke posisi ketiga untuk melengkapi posisi podium.
Hasil akhir tersebut menandai pertama kalinya tim Ferrari, Mercedes, dan Red Bull, semuanya gagal meraih podium sejak Grand Prix Hungaria 2012.[21] Ini juga pertama kalinya sejak Räikkönen berhasil memenangkan Grand Prix Australia 2013 dengan mengendarai mobil tim Lotus F1, di mana pemenang balapan tidak membalap untuk tim Ferrari, Mercedes, atau Red Bull.[22] Perlombaan tersebut berkontribusi pada diskusi mengenai potensi perubahan format balapan akhir pekan Formula Satu di masa depan.[23]
^Mewabahnya pandemi COVID-19 menyebabkan beberapa Grand Prix dibatalkan atau dijadwalkan ulang. Kalender yang direvisi terdiri dari tujuh belas balapan.