Tim tersebut terpengaruh oleh kepergian Kepala Desainer Adrian Newey ke tim McLaren, dan penarikan Renault dari ajang F1 sebagai pemasok mesin. Newey dan Renault telah menjadikan tim Williams sebagai sebuah tim dominan di awal dan pertengahan dasawarsa 1990-an. Newey telah hengkang pada akhir tahun 1996, tetapi masukannya telah masuk ke dalam mobil FW19 untuk tahun 1997, jadi FW20 adalah mobil Williams yang pertama sejak musim 1990 yang tidak secara langsung menyandang desainnya, meskipun secara kosmetik mirip dengan FW19.[2] Mobil itu dilengkapi dengan versi mesin yang bernama ulang Mecachrome dari apa yang pada dasarnya adalah mesin tahun sebelumnya. Juga hilangnya corak warna biru dan putih Rothmans yang sangat khas, karena perusahaan tersebut telah memutuskan untuk mempromosikan merek Winfield-nya.[3]
Pada peluncuran mobil tersebut, Patrick Head dan Geoff Willis mengakui bahwa FW20 adalah desain yang cukup konservatif, tetapi menekankan bahwa mereka masih berharap dapat bersaing.[4]
Musim 1998 adalah sebuah musim yang sangat mengecewakan jika dibandingkan dengan kampanye pemenang kejuaraan sebelumnya. Tim menyelesaikan posisi ketiga jauh di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor, dengan tiga podium dan tidak ada kemenangan, jauh di belakang tim McLaren dan Ferrari.[5]
Villeneuve tidak senang dengan musim ini dan tidak memiliki kesempatan untuk mempertahankan gelar juara dunianya. Dia menandatangani kontrak dengan tim British American Racing yang baru untuk tahun 1999, dan Frentzen pindah ke tim Jordan GP setelah dua musim dihabiskan sebagian besar di bawah bayang-bayang rekan setimnya.[6]