Toto Wolff
Torger Christian "Toto" Wolff[2] (pelafalan dalam bahasa Jerman: [volf], lahir pada tanggal 12 Januari 1972) adalah seorang eksekutif miliarder olahraga bermotor,[3] investor, dan mantan pembalap mobil asal Austria. Ia memegang 33%[4] saham Mercedes AMG Petronas F1 Team, serta menjadi pemimpin dan CEO dari tim tersebut. Ia juga pernah memegang sejumlah saham tim Williams F1.[5][6] Wolff memulai karier balapnya di Austrian Formula Ford Championship dan German Formula Ford Series. Ia berhasil menang di kategorinya pada ajang 24 Hours Nürburgring tahun 1994. Wolff lalu mengikuti FIA GT Championship dan Italian GT Championship. Sebagai seorang investor, Wolff mendirikan Marchfifteen pada tahun 1998 dan Marchsixteen Investments pada tahun 2004, yang pada awalnya fokus pada perusahaan teknologi dan Internet. Ia lalu fokus berinvestasi pada perusahaan berukuran sedang, seperti Williams F1 dan HWA AG. Awal hidupWolff lahir di Wina[7] pada tanggal 12 Januari 1972 dari seorang ibu berdarah Polandia dan seorang ayah berdarah Rumania.[8] Ibunya adalah seorang dokter. Dari warisan Yahudi, dia dibaptis Katolik.[9] Wolff dibesarkan di kota[10] dan mengenyam pendidikan di sekolah berbahasa Prancis, walaupun bukan berasal dari keluarga yang kaya. Ayahnya divonis menderita kanker otak saat ia baru berusia delapan tahun. Kedua orang tuanya pun bercerai pasca vonis tersebut.[11] Ayahnya akhirnya meninggal dunia pada saat Wolff masih remaja.[12][13] Ajang balapWolff memulai karier balapnya pada tahun 1992 di Austrian Formula Ford Championship, lalu membalap pada Austrian Formula Ford dan German Formula Ford pada tahun 1993 dan 1994. Pada tahun 1994, ia berhasil memenangkan 24 Hours Nürburgring di kategorinya. Pada tahun 2002, Wolff finis di peringkat keenam pada kategori N-GT di FIA GT Championship dan memenangkan satu balapan. Ia lalu pindah ke Italian GT Championship pada tahun 2003, dan berhasil memenangkan satu balapan pada tahun 2004 bersama dengan Lorenzo Case, serta setim dengan Karl Wendlinger di FIA GT Championship.[14] Wolff menempati peringkat kedua pada Austrian Rally Championship tahun 2006, dan menjadi pemenang balapan 24 jam di Dubai.[15] Wolff juga pernah menjadi instruktur di Sekolah Balap Walter Lechner dan pada tahun 2009 menjadi pemegang rekor putaran tercepat di Nürburgring Nordschleife dengan menggunakan Porsche RSR.[16] InvestorWolff mendirikan perusahaan investasi Marchfifteen (1998) dan Marchsixteen (2004), yang awalnya fokus berinvestasi pada perusahaan teknologi dan internet. Sejak tahun 2003, Wolff mengalihkan fokusnya ke perusahaan berskala sedang,[17] antara lain dengan membeli 49% saham HWA AG pada tahun 2006,[18] dan mulai memperdagangkan saham perusahaan tersebut di bursa pada tahun 2007.[19] Perusahaan tersebut menjalankan program balap Deutsche Tourenwagen Masters untuk Mercedes-Benz, mengembangkan mesin F3, dan mobil balap Gullwing Mercedes-Benz SLS AMG GT3. Investasi lain meliputi BRR Rallye Racing, salah satu diler suku cadang reli yang terbesar di benua Eropa. Wolff juga memiliki sebuah perusahaan manajemen olahraga bersama dengan Mika Häkkinen, dan terlibat dalam manajemen sejumlah pembalap, seperti Bruno Spengler, Alexandre Prémat, dan Valtteri Bottas.[20] Pada bulan April 2020, Wolff membeli 0,95% saham Aston Martin Lagonda Global Holdings plc.[21] Namun, kemitraan dan jabatan Wolff di tim Mercedes tidak terpengaruh oleh transaksi tersebut. Pada bulan Juni 2020, Wolff membeli kembali 5% saham tim Williams F1.[22] Pada bulan Agustus 2021, tabloid Le Journal de Montréal berspekulasi bahwa Wolff dan bos tim F1 Aston Martin, yaitu Lawrence Stroll, terlibat dalam perdagangan orang dalam sehubungan dengan saham Aston Martin, sesuatu yang dibantah oleh Wolff dengan komentar yang diberikan kepada surat kabar yang sama.[23][24] Tuduhan tersebut terbukti tidak berdasar setelah mendapat konfirmasi dari BaFin di Jerman[25] dan FCA di Inggris[26] bahwa mereka tidak menemukan bukti adanya kesalahan. Wolff juga menjabat sebagai Direktur dan CEO Tim Formula E Mercedes-EQ dan sesekali menghadiri balapan Formula E. Karena tim Wolff mendukung Mercedes EQ Formula E Team, maka ia terkadang menyaksikan balapan Formula E. Pada bulan Agustus 2021, Wolff hadir di Berlin pada saat tim Mercedes berhasil memenangkan gelar kejuaraan pembalap dan tim di dalam ajang Formula E,[27] pada balapan yang berhasil dimenangkan oleh pembalap Venturi, yaitu Norman Nato,[27] di mana istrinya, yaitu Susie Wolff, menjadi kepala tim wanita yang pertama yang berhasil naik ke atas podium pada kejuaraan balapan mobil dunia. Dengan pembalap Venturi, yaitu Edo Mortara, yang finis di posisi kedua di dalam klasemen akhir kejuaraan pembalap, maka Wolff memimpin timnya masing-masing ke posisi pertama dan kedua di dalam klasemen akhir kejuaraan pembalap Formula E.[28] Wolff adalah wakil ketua Mary Bendet Foundation, yang didirikan untuk mengenang seorang teman sekolah yang menjadi panutan bagi generasi teman-temannya. Yayasan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang kurang mampu.[29] Formula SatuPada tahun 2009, Wolff membeli sejumlah saham tim Williams, dan menjadi anggota dewan direksi dari tim tersebut.[17] Pada tahun 2012, ia ditunjuk menjadi direktur eksekutif Williams F1,[18] dan tim berhasil meraih kemenangan balapan terakhirnya hingga saat ini di Grand Prix Spanyol pada tahun itu bersama dengan Pastor Maldonado. Pada bulan Januari 2013, Wolff keluar dari tim Williams F1 dan menjadi direktur eksekutif tim Mercedes AMG Petronas,[19] sementara mitra bisnisnya, yaitu Rene Berger, menjadi direktur non-eksekutif. Selain menjadi direktur,[30] ia juga membeli 30% saham Mercedes-Benz Grand Prix Ltd. Wolff lalu menjadi koordinator dari semua aktivitas balap Mercedes-Benz, menggantikan posisi Norbert Haug. Pada tahun 2014, Wolff menjual dua pertiga dari semua saham tim Williams yang ia pegang ke Brad Hollinger.[5] Pada tanggal 9 Maret 2016, Wolff menjual semua sisa saham tim Williams yang masih ia pegang. Sebagai salah satu pemilik tim Williams F1 (di mana istrinya, yaitu Susie, bekerja sebagai pembalap tes hingga bulan November 2015) dan Mercedes Grand Prix, Wolff merayakan banyak podium dan kesuksesan untuk kedua tim ini, seperti finis di posisi 1–2–3–4 di Grand Prix Austria 2014 di Spielberg, Austria, dalam 'balapan rumahnya', serta di Monza, Italia, baik dalam klasifikasi Kualifikasi maupun Balapan. Pada tahun 2018, tim Mercedes berhasil memenangkan gelar juara dunia kelimanya secara beruntun, menyamai rekor tim Ferrari antara tahun 2000 hingga 2004. Wolff pun mendapatkan John Bolster Award pada Autosport Awards tahun 2018.[31] Wolff lalu menerima President's Award, bersama dengan chairman non-eksekutif Mercedes, yaitu Niki Lauda, pada FIA Prize Giving Gala tahun 2018 di St. Petersburg, Rusia.[32] Tahun 2018 menjadi tahun tersukses dalam sejarah Mercedes-Benz, karena mereka dapat memenangkan gelar juara pada ajang F1, F2 bersama dengan George Russell,[33] F3 Eropa bersama dengan Mick Schumacher,[34] semua gelar juara pada musim terakhir kompetisi DTM dengan Gary Paffett yang berhasil mengamankan gelar juara pembalap,[35] dua gelar juara F1 eSports,[36] dan sejumlah gelar juara yang lain. Pada tahun 2019, tim Mercedes melanjutkan kesuksesannya dengan keberhasilannya memenangkan gelar juara dunia untuk yang keenam kalinya secara secara beruntun. Prestasi tersebut merupakan yang pertama kalinya di dalam sejarah ajang Formula Satu. Hingga tahun 2019, Wolff merupakan satu-satunya pemimpin tim yang berhasil memenangkan lebih dari lima gelar juara dunia Formula Satu secara beruntun. Pada tahun 2020, tim Mercedes berhasil mengamankan gelar juara dunia ganda untuk yang ketujuh kalinya secara berturut-turut. Kejuaraan Dunia tersebut mencetak rekor sepanjang masa dari Kejuaraan Dunia Konstruktor berturut-turut, di atas enam yang diraih oleh tim Ferrari dari musim 1999 hingga 2004. Di musim yang sama, Hamilton menjadi pembalap tersukses dalam hal kemenangan balapan di GP Portugal 2020, dan mengamankan gelar kejuaraan dunia pembalap untuk yang ketujuh kalinya di GP Turki untuk menyamai rekor yang dipegang oleh Michael Schumacher. Tim menindaklanjuti pencapaian tersebut dengan gelar juara dunia konstruktor untuk yang kedelapan kalinya secara berturut-turut pada tahun 2021, sementara Hamilton finis di posisi kedua di dalam klasemen akhir kejuaraan dunia pembalap.[37] Sejak penerapan peraturan hibrid turbo pada musim 2014, tim Mercedes telah berhasil memenangkan 112 dari 190 balapan di bawah kepemimpinan Wolff. Tim ini pun telah berhasil mengambil 119 dari 190 posisi terdepan, 74 kali mengunci baris depan, dan 253 kali meraih podium dari kemungkinan 380 kali naik ke atas podium. Sejak Wolff bergabung bersama dengan tim Mercedes pada tahun 2013, tim tersebut telah berhasil mencatatkan rasio kemenangan sebesar 55%.[38] Setelah F1 musim 2020, Wolff menandatangani kontrak yang baru dengan tim Mercedes untuk melanjutkan perannya sebagai kepala tim dan CEO setidaknya selama tiga tahun lagi.[39] Setelah F1 musim 2023, Wolff menandatangani kontrak yang baru yang berdurasi selama tiga tahun untuk tetap menjabat sebagai kepala tim dan kepala eksekutif tim Mercedes.[40] Pada tahun 2023, kekayaan bersih Wolff diperkirakan mencapai US$1,1 miliar.[41] FilantropiWolff merupakan wakil chairman dari Mary Bendet Foundation, yang ia namai sesuai dengan nama teman sekolahnya yang sangat menginspirasi. Yayasan ini bertekad mengangkat kehidupan anak-anak yang belum banyak mendapat bantuan. Proyeknya meliputi peningkatan kondisi hidup di pusat penitipan anak, asrama, dan taman bermain; menciptakan lingkungan yang ceria seperti studio gladi; mendukung bakat dengan memberi beasiswa; serta mendirikan pusat pelatihan untuk tunanetra dan penderita cacat agar lebih siap bersosialisasi di tengah masyarakat.[42] Pekerjaan akademisWolff dianugerahi gelar Doktor Kehormatan dari Cranfield University atas jasanya di Motorsport pada bulan Mei 2021.[43] Pada bulan November 2021, Wolff diangkat ke Associate Fellowship dari Oxford Saïd Business School selama dua tahun untuk mentransfer pemahamannya tentang budaya kinerja tinggi, kepemimpinan tim, dan keefektifan pribadi dari arena pacuan kuda ke dalam kelas.[44] Pada bulan Februari 2022, kepemimpinan Wolff di Tim F1 Mercedes-AMG Petronas menjadi subjek studi kasus Harvard Business School,[45] ditulis oleh Anita Elberse. Wolff mengunjungi Harvard pada tanggal 3 Maret 2022 untuk mengajarkan studi kasus kepada mahasiswa MBA, dan memimpin diskusi tentang kepemimpinan kinerja tinggi dan budaya organisasi.[46] Pada bulan Mei 2022, Wolff diangkat sebagai rekan eksekutif di Harvard Business School, peran di mana dia akan menjadi dosen tamu bersama dengan Profesor Anita Elberse [47] "Sangat sulit untuk menemukan tim yang telah memenangkan apa yang secara efektif menjadi kejuaraan dunia delapan kali berturut-turut. Biasanya rasa puas diri muncul, atau beberapa faktor lain membuat tim tidak mungkin tampil di level tertinggi. Kami cenderung melihat siklus hidup tim yang sangat singkat, tetapi Wolff telah mempertahankan timnya di puncak selama delapan tahun sekarang. Saya menemukan itu sangat menarik," kata Elberse.[48] Kehidupan pribadiWolff tinggal bersama dengan istri keduanya, yakni seorang pembalap asal Skotlandia, Susie Wolff (née Stoddart) di Oxfordshire, Inggris, atau di Ermatingen, Danau Constance, Swiss.[49] Pada tanggal 11 April 2017, Susie mengumumkan di Twitter bahwa ia telah melahirkan anak pertamanya sehari sebelumnya.[50] Ia memiliki dua anak dari pernikahannya yang terdahulu. Wolff dapat berbicara dalam bahasa Jerman, Inggris, Prancis, Italia, dan Polandia.[51] Referensi
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Toto Wolff. |
Portal di Ensiklopedia Dunia