Sirkuit Zandvoort (pelafalan dalam bahasa Belanda:[sɪrˈkʋiˈzɑntˌfoːrt], karena alasan sponsor bernama CM.com Circuit Zandvoort, dan dulu bernama Circuit Park Zandvoort sampai dengan tahun 2017) adalah sebuah sirkuit balapan yang terletak di Zandvoort, Belanda, dekat garis pantai Laut Utara. Sirkuit ini pernah menggelar acara lomba Grand Prix Belanda dari ajang Formula Satu, dan pada saat ini menggelar beberapa lomba lainnya, seperti ajang DTM, Masters of F3. Sirkuit ini akan kembali lagi ke dalam kalender Formula Satu di tahun 2021 mendatang.
Sejarah
1930-an sampai pertengahan 1980-an
Sudah ada ajang balapan yang direncanakan dan dilaksanakan di Zandvoort sebelum Perang Dunia II: balapan jalanan (bukan di sirkuit, karena sirkuit Zandvoort belum dibangun) pertama digelar pada tanggal 3 Juni 1939, di mana jalanan yang digunakan adalah jalan komunikasi yang dibangun tentara Jerman selama masa okupasi. Sirkuit permanen baru dibangun setelah Perang Dunia II usai. Tidak seperti yang banyak orang percayai, bukan John Hugenholtz yang merancang dan mendesain sirkuit Zandvoort ini, meskipun terlibat dengan menjadi ketua Nederlandse Automobiel Ren Club (Klub Balapan Auto Belanda) sebelum menjadi direktur trek tersebut di tahun 1949,[2] melainkan pemenang Le Mans 1927, yaitu S.C.H. "Sammy" Davis, yang ditunjuk sebagai penasihat desain trek pada tahun 1946,[3] meskipun sebagian tata letak sirkuit ini sudah tercetak dengan jalanan yang sudah ada.
Balapan pertama di sirkuit ini, yang diberi nama Prijs Van Zandvoort, digelar pada tanggal 7 Agustus 1948.[4] Balapan tersebut kemudian diganti namanya menjadi Grote Prijs van Zandvoort (Zandvoort Grand Prix dalam bahasa inggris) di musim 1949, lalu berubah lagi menjadi Prijs van Nederland (Dutch Grand Prix dalam bahasa inggris) pada tahun 1950. Untuk yang pertama kalinya untuk sirkuit ini, tahun 1952 adalah tahun pertama dimana sirkuit ini digunakan sebagai ronde Kejuaraan Dunia Pembalap (Formula Satu), tetapi memakai regulasi Formula Dua, dan bukan regulasi Formula Satu, seperti Grand Prix Eropa lainnya pada saat itu; dan situasi yang mirip terjadi lagi di tahun 1953. Tidak ada Grand Prix Belanda di tahun 1954, 1956, dan 1957. Tahun 1955 adalah Tahun dimana Grand Prix Belanda diselenggarakan sebagai ajang balapan Formula Satu sepenuhnya. Grand Prix Belanda kembali lagi pada tahun 1958, dan tetap berada di kalender Formula Satu (Kecuali tahun 1972) sampai dengan musim 1985, tahun terakhir Grand Prix Belanda diselenggarakan.
Sejak 1985
Untuk menyelesaikan beberapa masalah yang membuat sirkuit ini tidak mungkin dikembangkan dan dibangun ulang, terutama masalah polusi suara yang dirasakan oleh warga di sekitar sirkuit; manajemen sirkuit berencana untuk memindahkan bagian sirkuit paling selatan lebih jauh dari daerah perumahan dan membuat sirkuit lebih pendek. Di bulan Januari 1987, rencana ini mendapatkan "lampu hijau" yang diperlukan dari Dewan Provinsi Belanda Utara (Noord Holland Provincial Council). Namun, selang beberapa bulan kemudian, Perusahaan yang mengoperasikan sirkuit ini (CENAV) jatuh bangkrut dan gulung tikar, mengancam berakhirnya "Circuit van Zandvoort". Akan tetapi, sebuah perusahaan baru yang bernama Stitching Exploitatie Circuit Park dibentuk dan mulai merealisasi proyek rekonstruksi sirkuit tersebut. Lahirlah Circuit Park Zandvoort, dan di musim panas 1989, trek ini direnovasi menjadi Club Circuit sementara yang panjangnya 26 kilometer (16 mi).
Pada tahun 1995, Circuit Park Zandvoort mendapatkan izin dari Pemerintah Belanda, dan pembangunan dimulai. Proyek ini selesai pada tahun 2001, ketika, sesudah sirkuit ini dirancang ulang sehingga panjangnya menjadi 43 kilometer (27 mi), dan bangunan pit baru yang direalisasi oleh HPG (perusahaan pengembang milik John Hugenholtz Jr, anak dari direktur sirkuit sebelumnya), juga tempat penonton baru. salah satu acara balapan internasional besar yang diselenggarakan di trek ini, bersama dengan DTM dan A1GP, adalah RTLMasters of Formula 3, di mana mobil-mobil Formula Tiga dari beberapa seri balapan nasional bersaing satu sama lain (dulu bernama Marlboro Masters, sebelum adanya pelarangan sponsor tembakau). Batasan kebisingan mengakibatkan perlombaan ini pindah ke Sirkuit Zolder untuk musim 2007 dan 2008. Namun, lomba tersebut kembali lagi ke Zandvoort pada tahun 2009.[5]
Circuit Park Zandvoort menjadi tempat balapan pertama A1 Grand Prix di musim 2006/07 dari tanggal 29 September–1 Oktober 2006. Pada tanggal 21 Agustus 2008, situs resmi A1GP melaporkan bahwa balapan pertama musim 2008/09 dipindah dari Sirkuit Mugello di Italia ke Zandvoort pada tanggal 4–5 Oktober 2008 karena penundaan pembuatan sasis baru. Ronde Belanda berpindah ke TT Circuit Assen di musim 2010.[6] A1GP bangkrut sebelum musim kelima dan Ronde Belanda digantikan dengan Superleague Formula.
Pada bulan November 2018, ada berita yang mengatakan bahwa organisasi Formula Satu telah mengundang pemilik sirkuit Zandvoort untuk membuat proposal konkrit untuk mengadakan balapan Formula Satu di musim 2020.[7] Di bulan Maret 2019, sudah dikonfirmasi bahwa surat kesepakatan sudah ditandatangani Manajemen Formula Satu dan Zandvoort untuk mengadakan Grand Prix Belanda, tetapi balapan itu tergantung pada penjaminan pendanaan swasta untuk menanggung biaya penyelenggaraan balapan. Sebuah tenggat waktu, yaitu tanggal 31 Maret 2019, telah diatur untuk membuat keputusan terakhir.[8] Pada tanggal 14 Mei 2019, telah dikonfirmasi bahwa Zandvoort akan menggelar Grand Prix Belanda untuk musim 2020 dan seterusnya selama paling tidak tiga tahun, dengan opsi untuk menggelar balapan dua musim lagi.[9] Kotamadya Zandvoort akan membayar empat juta Euro yang akan dipakai untuk merubah trek ini, misalnya perubahan-perubahan kecil agar trek ini memenuhi standar F1, termasuk memiringkan tikungan terakhir dan Hugenholtzbocht.[10] Infrastruktur di sekitar Zandvoort akan diperbarui juga, karena sebagian besar uang akan digunakan untuk menambah aksesibilitas.[11][12]
Beberapa perubahan dilakukan pada lintasan oleh Jarno Zaffelli [it] agar sesuai dengan standar F1, termasuk menambahkan perbankan pada tikungan ke-14 (Arie Luyendijkbocht) dan tikungan ke-3 (Hugenholtzbocht), namun tata letak secara keseluruhan tetap sama.[13][14] Pemerintah kota Zandvoort menginvestasikan dana sebesar empat juta euro untuk infrastruktur di sekitar sirkuit guna meningkatkan aksesibilitas ke trek tersebut.[15][16] Pada tanggal 29 Agustus 2019, Grand Prix Belanda 2020 di Zandvoort ditempatkan di posisi kelima di dalam kalender, di antara China dan Spanyol.[17] Pada tanggal 17 September 2019, diumumkan bahwa Zandvoort akan menggelar Kejuaraan FIA Formula 2 dan Kejuaraan FIA Formula 3, menggantikan posisi Sirkuit Paul Ricard.[18][19][20]
Sirkuit
Sirkuit ini terkenal karena tikungan-tikungan cepatnya, misalnya Scheivlak dan "Tarzanbocht" (tikungan Tarzan) yang terletak di ujung lurusan start/finis. Tarzanbocht adalah tikungan yang paling terkenal di sirkuit ini. Tikungan ini memberi kesempatan untuk menyalip yang bagus. Menyalip lewat bagian luar juga mungkin, juga lewat bagian dalam yang lebih mudah.[21] Dilaporkan bahwa tikungan ini dinamai menurut seorang tokoh lokal yang bernama Tarzan, yang hanya mau memberikan kebun sayurnya jika salah satu tikungan dinamai menurut namanya.
Desain sirkuit ini sudah diubah dan dimodifikasi beberapa kali:
1948–1971: panjang 4.193 kilometer (2.605 mi)
1972–1979: panjang 4.226 kilometer (2.626 mi)
1980–1989: panjang 4.252 kilometer (2.642 mi)
1990–1998: panjang 2.526 kilometer (1.570 mi)
1999–2019: panjang 4.307 kilometer (2.676 mi)
2020–sekarang: panjang 4.259 kilometer (2.646 mi)
Konfigurasi Sirkuit
Sirkuit Grand Prix (1948-1971).
Sirkuit Grand Prix (1972-1979).
Sirkuit Grand Prix (1980-1989).
Sirkuit Grand Prix (1990-1998).
Sirkuit Grand Prix (1999-2019).
Nama tikungan-tikungannya adalah sebagai berikut (nomor-nomornya sesuai dengan peta di samping, dimulai dari garis start/finis):
^"Geschiedenis circuit". Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 April 2021. Diakses tanggal 18 August 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)