Grand Prix Tiongkok adalah sebuah balapan mobil Formula Satu yang menjadi bagian dari musim balap Formula Satu, dan dikontrak untuk kembali lagi pada tahun 2023, tetapi sekarang tidak akan melakukannya sampai dengan paling cepat tahun 2024.[1] Balapan ini diadakan di Sirkuit Internasional Shanghai di Shanghai,[2][3] yang dirancang oleh Hermann Tilke. Ketika selesai pada tahun 2004, itu adalah fasilitas sirkuit Formula Satu termahal, menelan biaya sebesar US$240 juta.[4] Abu Dhabi menjadi yang termahal dengan biaya sebesar US$6 miliar pada saat dibuka pada tahun 2009.[5] Lintasan ini memiliki panjang 5,451 km, dan menampilkan salah satu kombinasi tikungan yang tersulit di dalam kalender Formula Satu, sebanding dengan tikungan ke-8 Istanbul Park, yang juga dirancang oleh Tilke. Tikungan pertama dan kedua adalah kombinasi sudut kanan 270 derajat yang sangat menuntut yang membutuhkan kecepatan tinggi, selain peningkatan radius yang signifikan pada saat belokan berlangsung.
Sejarah
Pada awal dasawarsa 1990-an, Pemerintah Tiongkok mulai berupaya menyelenggarakan balapan F1. Setelah Sirkuit Internasional Zhuhai dibuka pada tahun 1996 di kota Zhuhai di Provinsi Guangdong, selatan Tiongkok, balapan di sana untuk sementara ditambahkan ke dalam kalender Kejuaraan Dunia F1 1999.[6] Namun, trek tersebut gagal memenuhi standar FIA, dan balapan ini pun dibatalkan.[7]
Pada tahun 2002, diumumkan secara resmi bahwa manajemen Sirkuit Internasional Shanghai, dengan bantuan dari penyelenggara Grand Prix Makau, telah menandatangani kontrak dengan durasi selama tujuh tahun dengan Manajemen Formula Satu menjadi tuan rumah Grand Prix Tiongkok dari tahun 2004 hingga 2011.[4] Grand Prix Tiongkok yang pertama, yang diadakan pada tanggal 26 September 2004, berhasil dimenangkan oleh pembalap Ferrari, yaitu Rubens Barrichello. Pada tahun berikutnya, balapan ini menjadi tuan rumah babak final kejuaraan Formula Satu, di mana juara dunia yang baru dinobatkan, yaitu Fernando Alonso, berhasil menang, dan mengklaim gelar juara dunia konstruktor untuk tim Renault. Pada tahun 2006, Grand Prix Tiongkok berhasil dimenangkan oleh Michael Schumacher, yang merupakan kemenangan terakhirnya di dalam ajang Formula Satu.
Pada bulan November 2008, BBC melaporkan bahwa pejabat senior balapan ini, yaitu Qiu Weichang, telah menyarankan agar balapan yang merugi mungkin dibatalkan. Menyusul pengumuman serupa tentang Grand Prix Prancis, Qiu mengatakan bahwa masa depan balapan ini sedang dipertimbangkan, dan keputusan akan dibuat pada tahun 2009.[8]
Tahun 2010 datang dan pergi tanpa adanya pengumuman resmi tentang perpanjangan kesepakatan tujuh balapan awal, yang dibuat pada tahun 2004. Namun, segera setelah balapan Shanghai 2010, Bernie Ecclestone, yang mengelola kontrak dengan berbagai sirkuit, mengatakan tentang kalender balapan 2011, bahwa: "Kami tidak menjatuhkan apapun. [Ini] 20 balapan – bersiap untuk 25".[9]
Barulah pada bulan Februari 2011, sebuah kesepakatan disepakati antara F1 dan penyelenggara putaran kejuaraan dunia Tiongkok. Alasan penundaan tampaknya karena biaya yang dibayarkan ke F1 untuk menjadi tuan rumah balapan. Setelah mengalami kerugian dari tahun ke tahun, penyelenggara balapan menolak untuk membayar biaya yang diminta, dilaporkan sebagai salah satu bayaran tertinggi untuk menjadi tuan rumah balapan F1. Bos F1 tampaknya telah mengurangi biaya dan kesepakatan baru untuk menjadi tuan rumah balapan F1 berjalan hingga musim 2017.[10]
Pada bulan September 2017, sebuah kontrak yang baru, yang berdurasi selama tiga tahun untuk menjadi tuan rumah balapan, secara resmi diumumkan, mempertahankan balapan ini di dalam kalender hingga musim 2020.[2][3] Pada musim 2019, balapan ini menjadi tuan rumah putaran Kejuaraan Dunia Formula Satu yang ke-1000.
^Grandprix.com (9 February 1998). "China definite for 1999". www.grandprix.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-02. Diakses tanggal 2022-12-02.
^"Chinese Grand Prix cancelled". BBC News. 20 December 1998. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-13. Diakses tanggal 2022-12-02. The Chinese Grand Prix scheduled for 21 March next year has been cancelled. The sport's governing body - the International Automobile Federation (FIA) - blamed problems "experienced by the organisers".