Grand Prix Eropa (dengan nama asli: European Grand Prix, juga dikenal sebagai Grand Prix of Europe) merupakan salah satu balapan di dalam Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu. Balapan ini mulai digelar untuk yang pertama kalinya pada pertengahan tahun 1980-an, dan kemudian sempat menjadi balapan rutin F1 sejak tahun 1993, sampai dengan tahun 2012, dengan satu pengecualian pada tahun 1998. Pada awalnya, balapan ini adalah sebagai sebuah balapan antisipasi, bila seandainya ada satu negara di benua Eropa yang menggelar dua balapan dalam satu musim yang sama persis sekaligus.[1] Pada musim 2008 hingga musim 2012, balapan ini pindah ke Sirkuit Jalan Raya Valencia, Valencia, Spanyol.[2] Setelah tiga tahun vakum, pada tahun 2016, Grand Prix Eropa kembali hadir lagi, dengan menggelar balapan di Sirkuit Kota Baku, Baku, Azerbaijan; acara balapan ini kemudian berganti nama menjadi Grand Prix Azerbaijan mulai dari musim 2017 dan seterusnya.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Grand Prix Eropa bukanlah satu perlombaan tersendiri, tetapi sebagai suatu gelar kehormatan yang diberikan kepada salah satu Grand Prix nasional di benua Eropa. Balapan yang pertama yang dinamai demikian adalah Grand Prix Italia1923, yang diadakan di Monza, dan balapan yang terakhir yang dinamai demikian adalah Grand Prix Inggris 1977, yang diadakan di sirkuit Silverstone.
Sebagai sebuah gelar kehormatan
Grand Prix Eropa diciptakan sebagai suatu gelar kehormatan oleh AIACR, yang merupakan pendahulu FIA dalam penyelenggaraan acara balapan bermotor. Balapan yang pertama yang menerima gelar kehormatan ini adalah Grand Prix Italia, pada tahun 1923; diikuti oleh Grand Prix Perancis pada tahun 1924, dan Grand Prix Belgia pada tahun 1925. Setelah sempat berhenti pada tahun 1929, balapan Belgia kembali lagi menerima gelar tersebut pada tahun 1930, dan menjadi balapan terakhir yang melakukannya sebelum Perang Dunia II.
Gelar kehormatan tersebut dihidupkan kembali oleh FIA setelah Perang Dunia II berakhir, ketika gelar kehormatan tersebut diberikan kepada Grand Prix Belgia1947. Selama tiga puluh tahun berikutnya (kecuali pada tahun 1953 dan 1969–1971), gelar tersebut telah didistribusikan ke beberapa negara di benua Eropa, termasuk di Grand Prix Monako yang bergengsi pada tahun 1955 dan 1963. Perlombaan terakhir untuk menerima gelar kehormatan tersebut adalah Grand Prix Inggris 1977. Semua gelar kehormatan Grand Prix Eropa pasca-perang adalah balapan Formula Satu, kecuali untuk acara musim 1952, yakni Grand Prix Belgia, yang dijalankan dengan peraturan Formula Dua.
Grand Prix Italia dan Belgia sama-sama telah menerima gelar kehormatan itu sebanyak tujuh kali, lebih banyak daripada balapan-balapan di benua Eropa yang lainnya.
Sebagai sebuah putaran Kejuaraan Dunia
Brands Hatch
Acara ini pada awalnya dibuat sebagai stop-gap. Pada tahun 1983, jadwal Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu pada awalnya menampilkan balapan di dekat Flushing Meadows di New York City. Ketika balapan ini secara resmi dibatalkan tiga bulan sebelum acara digelar, penyelenggara trek di sirkuit Brands Hatch dapat membuat Grand Prix Eropa di trek ini sebagai Penggantinya. Keberhasilan dari acara tersebut, didukung oleh perjuangan yang penuh semangat untuk Kejuaraan Dunia, menyebabkan acara tersebut kembali sesuai jadwal pada tahun berikutnya.
Pada tahun 1990, seorang pengusaha yang kaya raya asal Jepang, yaitu Tomonori Tsurumaki, membangun Nippon Autopolis, dengan ide menjadi tuan rumah balapan Formula Satu. Pada tahun 1992, sebuah rencana telah dibuat untuk memiliki Grand Prix Asia pada tahun 1993, untuk menggantikan posisi Grand Prix Meksiko sesuai dengan jadwal. Namun, rencana tersebut pada akhirnya gagal terwujud. Sebagai penggantinya, Bernie Ecclestone menambahkan balapan di sirkuit Donington Park ke dalam jadwal, yang membawa kembali moniker Grand Prix Eropa. Balapan tersebut merupakan gagasan dari Tom Wheatcroft, yang telah mencoba membawa ajang F1 ke lintasan ini sejak upaya gagal untuk menjadi tuan rumah Grand Prix Inggris pada tahun 1988. Grand Prix Formula Satu yang pertama – dan satu-satunya hingga sejauh ini – di Sirkuit Donington Park, telah menghasilkan kemenangan untuk pembalap asal Brasil, yaitu Ayrton Senna, dalam kondisi cuaca campuran basah dan kering. Senna memberikan sebuah trofi maskot dari Sega, yaitu Sonic the Hedgehog.
Balapan ini pun kembali lagi ke Nürburgring pada tahun 1995, yang sekarang sudah kembali lagi populer di kalangan para pembalap. Akan tetapi, setelah adanya keluhan bahwa tidak ada satu pun negara lain yang dapat mengikuti balapan F1, maka balapan F1 di sirkuit Nürburgring pun diubah namanya menjadi Grand Prix Luksemburg. Sementara itu, Jerez mendapatkan kembali balapan ini sekali lagi pada tahun 1997, sebagai pengganti untuk Grand Prix Portugal.