Grand Prix Pasifik merupakan sebuah lomba balapan mobil yang pernah jadi bagian dalam kalender Formula Satu. Sebelum menjadi bagian dari ajang F1, lomba ini pernah digelar sebagai salah satu lomba non-poin di periode 1960 sampai dengan 1963 dengan lokasi sirkuit di Laguna Seca Raceway. Pada musim 1994 dan 1995, ketika lomba ini jadi bagian dari ajang F1, lomba ini diselenggarakan di TI Aida, Jepang. Lomba ini lantas tidak dilanjutkan keikutsertaanya di kalender F1 dikarenakan lokasi sirkuit yang terpencil.
Pada tahun 2008, sempat ada wacana penghidupan kembali lomba ini, menyusul dua sirkuit Jepang, yaitu Suzuka dan Fuji Speedway, yang sama-sama memilih berbagi lomba F1, dengan lomba di Suzuka yang saat itu akan berganti nama menjadi GP Pasifik, tetapi kemungkinan wacana ini gugur seiring dengan mundurnya Fuji sebagai tuan rumah GP Jepang, dan mengembalikan status GP Jepang menjadi eksklusif milik Suzuka.[1][2]
Perlombaan Kejuaraan Dunia yang perdana di musim 1994 menampilkan Michael Schumacher meraih kemenangan dengan mudah setelah Ayrton Senna terlibat dalam kecelakaan di tikungan pertama dengan Mika Häkkinen dan Nicola Larini. Schumacher menyalip Senna di tikungan pertama, dan tidak pernah terancam untuk memimpin jalannya lomba sejak saat itu. Schumacher bisa saja menduduki posisi kedua Gerhard Berger di sepertiga terakhir balapan, namun memilih untuk tidak melakukannya. Putaran tercepat ditetapkan pada putaran ke-3. Perlombaan ini penting karena ini adalah balapan di mana tim Jordan dan Rubens Barrichello berhasil meraih podium yang pertama di dalam ajang F1 dengan finis di tempat ketiga. Grand Prix Pasifik yang lebih baru di musim 1995 lebih penting, dengan beberapa balapan ketat di seluruh lapangan. Setelah Gempa Kobe pada tahun 1995, Grand Prix Pasifik dipindahkan dari awal kalender ke akhir kalender. Perlombaan ini mencapai puncaknya dengan kemenangan taktis bagi Michael Schumacher, dan mengamankan gelar Kejuaraan Dunia keduanya, dan menjadikannya sebagai Juara Dunia ganda termuda pada saat itu (kemudian dilampaui oleh Fernando Alonso dan Sebastian Vettel).
Perlombaan ini menjadikan Jepang salah satu dari sembilan negara (yang lainnya adalah Inggris Raya, Spanyol, Jerman, Italia, Prancis, Amerika Serikat, dan, sebagai akibat dari penyesuaian jadwal darurat untuk musim 2020 karena pandemi COVID-19, Austria dan Bahrain) yang pernah atau sedang menjadi tuan rumah beberapa Grand Prix pada tahun yang sama. Balapan itu dihentikan terutama karena lokasi Sirkuit TI di daerah terpencil di Jepang; kritik serupa menghalangi rencana Autopolis (dengan nama "Grand Prix Asia") untuk menjadi tuan rumah balapan di Jepang yang kedua pada musim 1993.[3] Usulan upaya untuk melanjutkan nama acara tersebut dengan balapan di Sirkuit Internasional Sentul di Indonesia dipertimbangkan untuk diadakan pada tahun 1996 (dengan tanggal yang dijadwalkan pada tanggal 13 Oktober), namun dibatalkan karena tikungan dianggap terlalu sempit dan tidak cocok untuk Formula 1.[4]
Dengan adanya pengumuman bahwa Grand Prix Jepang akan beralih dari Sirkuit Suzuka ke Fuji Speedway mulai dari tahun 2007, terdapat spekulasi media yang menyebutkan bahwa Suzuka mungkin akan mempertahankan balapan di bawah kebangkitan gelar Grand Prix Pasifik.[5] Namun, kemudian diumumkan bahwa Grand Prix Jepang akan digelar secara bergantian antara Fuji dan Suzuka mulai dari tahun 2009 dan seterusnya,[6] meskipun kemudian pergantiannya dibatalkan karena Toyota, pemilik Fuji Speedway pada saat ini, menghentikan balapan F1 lebih lanjut di Fuji, setelah menarik diri dari ajang F1 pada akhir tahun 2009.[7]
Pemenang Grand Prix Pasifik
Pemenang berulang (pembalap)
Latar belakang merah muda menunjukkan balapan yang bukan merupakan bagian dari Kejuaraan Dunia Formula Satu.