Aston Martin adalah sebuah pabrikan mobil asal Inggris yang pernah berpartisipasi dalam Formula Satu beberapa kali. Perusahaan tersebut pertama kali berpatisipasi di dalam ajang Formula Satu pada musim 1959 dimana mereka menggunakan sasis DBR4 menggunakan mesin mereka sendiri, namun mereka gagal mencetak poin. Hasil mereka tidak memuaskan pada musim 1960, lagi-lagi gagal mencetak poin. Aston Martin meninggalkan F1 setelah musim 1960.
Aston Martin pertama kali memasuki Formula Satu dengan DBR4, mobil balap roda terbuka pertama mereka. DBR4 pertama kali dibuat dan diuji pada tahun 1957, tetapi tidak melakukan debut Formula Satu hingga tahun 1959. Penundaan ini disebabkan oleh kebijakan dari perusahaan ini, yang lebih memprioritaskan pengembangan mobil sport DBR1, yang kemudian berhasil memenangkan ajang Le Mans 24 Jam pada tahun 1959. Dengan debut kejuaraan dunia DBR4 di Grand Prix Belanda, maka ia telah ketinggalan zaman dan berjuang untuk mengejar ketertinggalan melawan para pesaingnya, dengan Carroll Shelby dan Roy Salvadori masing-masing menempati urutan ke-10 dan ke-13 dari 15. Salvadori mengundurkan diri dari balapan di lap awal dengan kerusakan mesin, dengan mobil Shelby mengalami nasib yang sama di kemudian hari di dalam balapan.
Entri berikutnya datang di Grand Prix Inggris, di mana Salvadori terkejut dengan kualifikasi di tempat ke-2. Di awal balapan, salah satu magneto pengapian Shelby rusak, merusak kecepatan mobilnya. Magnet kedua gagal di akhir balapan, menyebabkan dia gagal finis. Salvadori hanya bisa bertahan di posisi ke-6, dan nyaris saja kehilangan satu poin. Di Grand Prix Portugal, kedua mobil menghindari masalah untuk finis di urutan ke-6 dan ke-8, tetapi masih gagal mencetak poin. Entri terakhir Aston Martin musim ini adalah Grand Prix Italia, di mana kedua mobil terus berjuang, hanya kualifikasi di urutan ke-17 dan ke-19. Selama balapan, Salvadori telah berlari setinggi 7, sebelum pada akhirnya mengalami kerusakan mesin pada mobilnya, sementara Shelby pulang dengan finis di urutan ke-10.
Aston Martin membangun DBR5 untuk bersaing di musim 1960. DBR5 didasarkan pada pendahulunya, tetapi lebih ringan dan menampilkan suspensi independen. Namun, mobil itu memiliki mesin yang berat di depan, dan secara teratur dikalahkan oleh mobil bermesin belakang yang lebih umum. Masuk pertama tim musim ini datang di Grand Prix Belanda, tetapi DBR5 masih belum siap untuk bersaing. Akibatnya, hanya Salvadori saja yang ikut balapan, dengan mengendarai DBR4 cadangan. Dia hanya bisa lolos di posisi ke-18. Meski diizinkan untuk memulai balapan, tetapi Aston Martin telah diberitahu oleh pihak panitia penyelenggara balapan bahwa mereka tidak akan dibayar. Oleh karena itu, tim ini menolak untuk memulai balapan. DBR5 siap untuk balapan tim berikutnya di Inggris, dengan Salvadori dan Maurice Trintignant yang ikut ambil bagian. Salvadori mundur dari balapan karena masalah kemudi, dan Trintignant hanya bisa finis di urutan ke-11, tertinggal sebanyak lima lap di belakang sang pemimpin.
Menyusul serangkaian hasil buruk ini, dengan tim yang gagal mencetak satu poin pun di kejuaraan dunia, maka Aston Martin meninggalkan ajang Formula Satu sepenuhnya setelah Grand Prix Inggris, untuk fokus sepenuhnya pada ajang balap mobil sport.
Pada 2006, David Richards, yang memimpin konsortium yang memiliki Aston Martin, dan firma teknologinya Prodrive diberikan sebuah tempat sebagai calon peserta untuk Formula Satu musim 2008.[2] Tentang spekulasi tentang kembalinya Aston Martin ke F1, Richards menyatakan bahwa waktunya masih lama untuk Aston Martin menjadi sebuah tim F1. Ia percaya bahwa jalan menjadi kompetitif adalah untuk bekerjasama dengan tim yang sudah ada daripada membuat sebuah tim baru dengan Aston Martin dan Prodrive.[3]
Pada tahun Richards kembali mengumumkan niatnya untuk kembali ke Formula Satu pada musim 2010, dengan kemungkinan menggunakan nama Aston Martin.[4][5] Namun, ini tidak membuahkan hasil.[6][7] Antara 2016 dan 2020, Aston Martin menjadi sponsor untuk tim Red Bull Racing, dan sebagai sponsor utama tim antara 2018 dan 2020.[8]
Pada Januari 2020, Lawrence Stroll, pemilik Racing Point melakukan investasi pendanaan ke Aston Martin, dan mengambil 16,7% saham dalam perusahaan tersebut. Ini berujung pada rebranding komersial dari Racing Point menjadi Aston Martin F1 Team untuk musim 2021.[9][10] Tim ini berkompetisi dengan mesin Mercedes. Sergio Pérez masih terikat kontrak untuk membalap dengan tim ini, tetapi ia digantikan oleh empat kali Juara Dunia Sebastian Vettel, yang sebelumnya membalap untuk Ferrari.[11] Aston Martin juga merekrut Nico Hülkenberg sebagai pembalap cadangan dan pengembangan.[12]
Sebagai bagian dari rebranding, tim ini mengganti warna mobil mereka dari pink BWT menjadi hijau balap Inggris Aston Martin. Cognizant juga diumumkan sebagai sponsor utamanya.[13][14] Aston Martin AMR21 juga diumumkan pada Maret 2021 dan menjadi mobil F1 Aston Martin pertama sejak DBR5 yang membalap pada musim 1960.[15][16]
Pada tahun 1952 dan 1953, regulasi Kejuaraan Dunia memakai regulasi Formula Dua, konstruktor yang berlaga di era regulasi tersebut tetap dimasukkan sebagai peserta balap Formula Satu. Konstruktor yang hanya berlaga di Indianapolis 500 yang menjadi bagian Kejuaraan Dunia antara tahun 1950 sampai 1960 tidak dimasukkan dalam daftar di atas.