Sebelum Grand Prix ini, hanya Michael Schumacher dan Coulthard yang masih bersaing dalam perebutan gelar Kejuaraan Dunia Pembalap. Schumacher memiliki keunggulan atas Coulthard dalam klasemen dengan selisih 37 poin. Ferrari juga memiliki peluang merebut gelar Kejuaraan Dunia Konstruktor di Hungaria. Michael Schumacher berhasil meraih posisi pole dengan mencatatkan waktu lap tercepat dalam sesi kualifikasi. Ia memulai lomba dalam posisi satu baris dengan Coulthard. Barrichello memulai lomba dengan sangat baik yang membawanya melewati Coulthard, dan dengan taktis turut memperlambat pembalap McLaren itu mulai dari putaran ke-12 untuk memberikan rekan setimnya, Michael Schumacher, keunggulan signifikan dari para pembalap lainnya. Schumacher hanya kehilangan posisi pimpinan selama menjalani pit stop. Ia mempertahankan keunggulan posisinya hampir sepanjang lomba berjalan untuk meraih kemenangan ketujuhnya di musim 2001 dan kemenangan ke-51 dalam kariernya. Dengan kemenangan ini, Schumacher memastikan dirinya sebagai Juara Dunia Pembalap musim 2001, karena Coulthard tidak dapat melampaui total poinnya dengan empat lomba tersisa dalam musim. Selain itu, kemenangan Schumacher juga membawanya menyamai rekor 51 kemenangan lomba F1 milik Alain Prost.
Schumacher mendapatkan pujian dari banyak kalangan komunitas F1 atas keberhasilannya merebut gelar keempat, dan ini menjadi berita utama di Jerman dan Italia. Posisi kedua Barrichello membantu Ferrari memenangkan Juara Dunia Konstruktor untuk musim ketiga berturut-turut dan kesepuluh kalinya secara keseluruhan. McLaren unggul 13 poin dari Williams yang berada di posisi ketiga klasemen Kejuaraan Dunia Konstruktor, sementara Sauber unggul satu poin dari British American Racing (BAR) untuk perebutan posisi keempat.
Latar belakang
Grand Prix Hungaria 2001 merupakan perlombaan ke-13 dari total 17 lomba dalam kalender Kejuaraan Dunia Formula Satu (F1) musim 2001 dan merupakan kali ke-16 acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari ajang balap F1. Lomba berlangsung di Hungaroring, Mogyoród, Pest, Hungaria, pada tanggal 19 Agustus.[1][3] Sirkuit Hungaroring memiliki panjang 3.975 km (2.470 mi) dan sering disamakan dengan Sirkuit Monako karena lintasannya yang sempit, yang membuat aksi salip-menyalip sulit dilakukan. Lintasannya yang bergelombang dan berdebu tidak memberikan keuntungan besar bagi mobil yang memiliki mesin bertenaga besar.[4]
Sebelum lomba, pembalap Ferrari, Michael Schumacher, memimpin klasemen Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 84 poin, diikuti oleh David Coulthard dari McLaren dengan 47 poin dan Ralf Schumacher dari Williams dengan 41 poin. Rubens Barrichello dari Ferrari berada di posisi keempat dengan 40 poin, dan Mika Häkkinen dari McLaren berada di posisi kelima dengan 19 poin.[5] Dalam klasemen Kejuaraan Dunia Konstruktor, Ferrari memimpin dengan 124 poin, unggul 58 poin dari McLaren. Williams berada di posisi ketiga dengan 56 poin. Sementara itu, Sauber dengan perolehan 19 poin dan British American Racing (BAR) dengan perolehan 16 poin bersaing untuk posisi keempat.[5] Maksimal 40 poin tersedia untuk empat lomba terakhir, yang berarti Coulthard dan Ralf Schumacher masih memiliki peluang memenangkan gelar. Michael Schumacher perlu memenangkan lomba ini, tanpa memperhatikan posisi Coulthard dan Ralf Schumacher. Jika kedua mobil Ferrari finis pertama dan kedua, tim akan mengamankan gelar Kejuaraan Dunia Konstruktor untuk musim ketiga berturut-turut.[6]
Dengan memenangkan lomba ini, Michael Schumacher akan meraih kemenangan kariernya yang ke-51, menyamai catatan Juara Dunia empat kali, Alain Prost, dan bergabung dengan Prost dan Juan Manuel Fangio sebagai pembalap ketiga yang meraih empat gelar Kejuaraan Dunia Pembalap atau lebih.[7] Ia mengatakan bahwa gelar juara tidak ada dalam pikirannya saat tiba di Hungaria dan ia lebih menantikan untuk berlomba, "Saya sangat bersemangat tentang kemungkinan meraih gelar juara untuk kali keempat, tetapi jika saya tidak menunjukkan rasa itu, itu karena saya belum mencapainya. Bagaimana saya bisa bersemangat jika saya belum mencapai hal itu? Hanya memiliki kemungkinan saja tidak cukup. Saya akan merasa bersemangat jika saat itu sudah berada dalam genggaman saya."[8] Sebaliknya, Coulthard yang sebelumnya hanya terpaut empat poin dari Michael Schumacher menjelang Grand Prix Monako, harus puas finis kelima setelah nyaris gagal mengikuti lomba karena gangguan perangkat lunak pada mobil. Selain itu, masalah mekanis dan satu kecelakaan memberikan Coulthard enam poin dalam lima lomba berikutnya yang membuatnya tertinggal 37 poin dari Schumacher.[9]
Sebanyak 11 tim (mewakili konstruktor yang berbeda) menurunkan masing-masing dua pembalap untuk Grand Prix ini.[1][10] Ada dua pergantian pembalap untuk lomba ini. Setelah berada di salah satu mobil tim Prost sejak perlombaan pertama musim ini di Australia, Jean Alesi menyelesaikan negosiasi pembebasan kontraknya dengan tim Prancis tersebut dan bergabung dengan tim Jordan untuk sisa musim. Mobil Prost AP04 milik Alesi kemudian dikemudikan oleh Heinz-Harald Frentzen, yang sebelumnya dipecat oleh Jordan sebelum Grand Prix Jerman, dengan kontrak pendek sampai akhir musim.[11] Kedua pembalap diperbolehkan untuk lebih mengenal mobil baru mereka seminggu sebelum lomba. Frentzen dan Alesi melakukan pengujian terpisah sejauh 50 km (31 mi) masing-masing di Sirkuit Magny-Cours dan Sirkuit Silverstone (jumlah kilometer maksimum yang diperbolehkan menurut regulasi olahraga selama periode tiga minggu liburan musim panas yang disepakati oleh para tim).[12]
Beberapa tim melakukan modifikasi pada mobil mereka untuk memaksimalkan cengkeraman dan traksi kecepatan rendah serta menyiapkan mobil untuk sirkuit Hungaroring yang memiliki chicane berkecepatan tinggi.[4] Tim Minardi memperkenalkan sasis yang direvisi untuk kedua mobil PS01 yang digunakan untuk balap maupun pengujian, yang terdiri dari girboks titanium baru dan geometri suspensi belakang. Sasis ini diuji oleh Andrea Piccini di Sirkuit Fiorano.[13] McLaren memasang sayap tambahan di bagian belakang penutup mesin mobil MP4/16 tepatnya di atas girboks, dan Williams juga melakukan hal yang sama dengan memasang bodi pendingin di bagian mesin untuk pertama kalinya sejak Grand Prix Malaysia. Tim Benetton dan Sauber memasang sayap depan dan undertray baru pada mobil mereka, dan juga memperkenalkan bargeboard yang direvisi dan difuser belakang. Baik Ferrari maupun Jaguar membawa konfigurasi gaya turun tinggi yang direvisi yang merupakan evolusi dari paket yang mereka gunakan sejak Grand Prix Monako.[14] Tim BAR, Jordan, dan Arrows membawa pembaharuan aerodinamika yang disesuaikan dengan karakter lintasan Hungaroring yang memiliki gaya turun yang tinggi.[14] Jordan juga memodifikasi susunan pedal untuk mobil Alesi, karena ia tidak suka teknik pengereman kaki kiri yang digunakan oleh Frentzen dan Zonta.[15] Arrows membawa sayap depan baru untuk mobil A22.[14] Sementara Prost yang menyesuaikan permintaan pembalap baru mereka, yaitu Frentzen, untuk menggunakan cakram rem Brembo alih-alih cakram rem Carbon Industrie yang lebih disukai oleh Alesi.[16]
Latihan bebas
Sebanyak empat sesi latihan diselenggarakan untuk menghadapi lomba yang akan digelar pada hari Minggu. Dua sesi latihan selama satu jam diadakan pada hari Jumat dan dua sesi berikutnya yang berdurasi masing-masing 45 menit diadakan pada hari Sabtu.[17] Dua sesi latihan pada hari Jumat dilaksanakan dalam cuaca panas dan cerah.[14] Pada sesi pagi, Michael Schumacher mencatat waktu tercepat dengan 1 menit dan 16,995 detik. Ia lebih cepat 0,288 detik dari rekan setimnya, Barrichello, yang berada di posisi kedua. Dua mobil McLaren masing-masing milik Häkkinen dan Coulthard berada di posisi ketiga dan keempat. Selanjutnya, berturut-turut diisi oleh Ralf Schumacher, Nick Heidfeld dari tim Sauber, Jarno Trulli dari tim Jordan, dua mobil BAR milik Olivier Panis dan Jacques Villeneuve, serta Kimi Räikkönen dari tim Sauber yang mengisi sepuluh pembalap teratas pada sesi ini.[18] Alesi hanya bisa menjalani empat putaran saja selama sesi berlangsung karena ia tergelincir masuk ke perangkap kerikil yang berada di Tikungan 13.[18] Ralf Schumacher sempat melintir di Tikungan Satu, tapi ia berhasil melakukan manuver untuk keluar dari perangkap kerikil dengan cara memundurkan mobilnya.[19] Coulthard tergelincir dari lintasan dan masuk ke perangkap kerikil di Tikungan 12 yang membuat bagian kolong mobilnya tergores setelah mengenai kerb.[14] Sesi dihentikan selama empat menit untuk membersihkan puing serat karbon yang terlepas dari mobilnya.[19][20]
Michael Schumacher mengulangi performa paginya dalam sesi sore dengan mencatat putaran tercepat hari itu, yaitu 1 menit dan 16,651 detik. Barrichello di posisi kedua dengan selisih 0,083 detik dari rekan setimnya, dan Häkkinen di posisi ketiga. Ralf Schumacher berada di posisi keempat tercepat, di depan Eddie Irvine dari tim Jaguar, Alesi, Giancarlo Fisichella dari Benetton, Heidfeld, Panis, dan Coulthard yang berurutan berada di posisi kelima hingga kesepuluh. Beberapa pembalap, termasuk Frentzen, Fisichella, dan Ralf Schumacher, tergelincir atau keluar lintasan selama sesi ini berlangsung, tetapi tidak sampai merusak mobil mereka.[21] Setelah sesi Jumat, Ferrari dan Coulthard mengajukan keluhan kepada direktur balap Fédération Internationale de l'Automobile (FIA), Charlie Whiting, mengenai ketinggian perangkap kerikil di Tikungan 12. Pengawas perlombaan menyetujui saran untuk menurunkan ketinggian kerikil sebesar 25 cm (9,8 in) pada hari Sabtu pagi agar mobil dapat melintas lebih lancar saat memasuki Tikungan 12.[22][23]
Cuaca tetap panas dan lembap untuk dua sesi latihan pagi pada Sabtu.[24] Michael Schumacher memimpin sesi latihan ketiga dengan waktu 1 menit dan 15,466 detik. Rekan setimnya, Barrichello, tetap berada di posisi kedua. Dua mobil McLaren milik Häkkinen dan Coulthard berada di posisi ketiga dan keempat. Heidfeld, Ralf Schumacher, Panis, Trulli, Juan Pablo Montoya dari tim Williams, dan Räikkönen melengkapi urutan posisi keenam hingga kesepuluh. Meskipun sesi berjalan dengan relatif lancar, Räikkönen mengalami gangguan pada sistem pembuangan mobilnya yang tiba-tiba terbakar karena kepanasan, tetapi api tersebut berhasil dipadamkan oleh petugas yang berada di pinggir lintasan.[25]
Coulthard menjadi yang tercepat dalam sesi latihan terakhir dan berhasil memutus dominasi Ferrari yang memimpin dari sesi pertama sampai sesi ketiga. Ia mencatatkan putaran tercepat 1 menit dan 15,266 detik. Dalam sesi terakhir ini, Michael Schumacher gagal mencetak waktu yang baik setelah sempat melebar keluar lintasan di Tikungan 6 dan melintir di Tikungan 12. Meski demikian, ia tetap berada di posisi kedua di depan rekan setimnya, Barrichello, yang berada di posisi ketiga, serta Heidfeld yang naik ke posisi keempat. Häkkinen, Trulli, Ralf Schumacher, Montoya, Irvine, dan Fisichella berada di posisi kelima hingga kesepuluh. Tujuh menit setelah sesi dimulai, Ralf Schumacher terjebak di perangkap kerikil yang berada di Tikungan 9 dan tidak lama setelahnya giliran mobil Tarso Marques dari tim Minardi yang melintir di tikungan tersebut.[26]
Kualifikasi
Sesi kualifikasi berdurasi satu jam diadakan pada Sabtu sore waktu setempat. Setiap pembalap memiliki dua belas putaran untuk mencetak waktu. Urutan start ditentukan berdasarkan waktu tercepat yang dicatatkan oleh mereka. Selama sesi ini, aturan 107% berlaku, yang mengharuskan setiap pembalap untuk mencatat waktu tercepatnya dalam batas 107 persen dari waktu putaran yang dicatatkan oleh pembalap yang paling cepat, untuk bisa lolos mengikuti perlombaan.[17] Cuaca tetap panas dan cerah, dengan suhu udara antara 29 hingga 31 °C (84 hingga 88 °F) dan suhu lintasan antara 33 dan 41 °C (91 dan 106 °F).[27] Beberapa pembalap memilih menunggu selama 20 menit sebelum memulai putaran pertama yang terukur.[28] Michael Schumacher mengungguli Hakkinen sebagai pembalap tercepat dalam percobaan pertamanya,[29] dengan hanya menjalani dua putaran terukur.[30] Ia mencatat waktu putaran tercepatnya saat sesi tersisa 20 menit, dengan catatan 1 menit dan 14,059 detik. Catatan waktu tersebut menjadi rekor putaran baru untuk sesi kualifikasi. Selain itu, catatan waktu tersebut juga menjadi posisi pole yang kesembilan selama musim 2001 berjalan dan yang ke-41 dalam karier Michael Schumacher.[31] Ia akan ditemani oleh Coulthard di barisan grid terdepan. Coulthard lebih lambat 0,801 detik dari Michael Schumacher setelah mobilnya terkendala kemudi berlebih dan juga sempat terhalangi oleh Frentzen.[29] Barrichello meraih posisi start ketiga setelah sempat tertahan oleh Montoya di awal sesi, dan kemudian keseimbangan mobilnya terganggu oleh kurang belok akibat suhu lintasan yang meningkat.[27] Ralf Schumacher menjadi pembalap pemakai ban Michelin yang meraih posisi start tertinggi yaitu di posisi keempat.[28] Trulli start di posisi kelima setelah ia terpaksa membatalkan satu putaran terukurnya karena berbuat kesalahan.[27] Häkkinen kesulitan menemukan pengaturan yang ideal untuk mobilnya dan harus puas start dari posisi keenam. Heidfeld akan start di posisi ketujuh, setelah ia membatalkan dua putaran terukurnya karena kesalahan terpisah. Montoya start dari posisi kedelapan setelah masalah kurang belok membuatnya melintir. Masalah kurang belok juga terjadi pada mobil Sauber Räikkönen yang membuatnya harus puas meraih posisi start kesembilan. Sementara itu, perubahan pengaturan mobil berhasil membuat Villeneuve meraih posisi start kesepuluh.[27][28]
Panis meraih posisi ke-11 setelah kehilangan banyak waktu akibat gangguan kelistrikan dan sempat melintir juga karena sistem kontrol traksi yang tidak berfungsi.[32] Alesi menempati posisi start ke-12 dan mengakui bahwa dirinya masih belum 'akrab' dengan mobil Jordan semenjak pindah dari tim Prost.[27] Duet tim Jaguar, yaitu Pedro de la Rosa dan Irvine, akan start berurutan di posisi ke-13 dan ke-14. Fisichella harus puas meraih posisi start ke-15 karena mobilnya kehilangan daya cengkeram ban.[32] Frentzen dengan mobil berbahan bakar ringan tidak dapat menyamai performa dari sesi latihan pagi dan berada di posisi ke-16. Dua kegagalan mesin selama sesi latihan membuat Jenson Button harus menggunakan mobil cadangan Benetton, yang memiliki cengkeraman dan keseimbangan yang buruk, dan membuatnya berada di posisi ke-17.[27] Button merasa mobil cadangan yang memiliki sistem kemudi yang berbeda yang terasa lebih berat bagi dirinya karena tidak sesuai dengan gaya mengemudinya.[33]Fernando Alonso berhasil membawa Minardi-nya ke posisi ke-18. Luciano Burti dari tim Prost mengalami masalah keseimbangan yang membuat mobilnya mengalami kurang belok dan kemudi berlebih sekaligus yang berujung pada posisi start ke-19.[27] Kedua mobil Arrows milik Enrique Bernoldi dan Jos Verstappen berada di posisi ke-20 dan ke-21. Verstappen menggunakan mobil cadangan Arrows setelah mobil utamanya rusak dalam kecelakaan yang terjadi di sesi latihan, sementara mesin Bernoldi mendadak mati pada putaran terukur terakhirnya.[27][32] Tarso Marques dari Minardi berhasil lolos sebagai pembalap terakhir di posisi ke-22 setelah mengganti alat sensor pada mobilnya yang membuatnya tidak memiliki waktu dalam mengganti pengaturan untuk meningkatkan performa mobil.[32]
Pemanasan
Sesi pemanasan selama setengah jam dilaksanakan pada hari Minggu pagi dalam cuaca kering dan panas.[17][34] Semua pembalap menyempurnakan pengaturan mobil mereka sesuai dengan kondisi cuaca saat itu, dan mencetak putaran dengan memakai mobil cadangan.[34] Meskipun sempat tertunda oleh gangguan pada baterai yang mempengaruhi mekanisme pergantian gigi mobilnya,[34] Coulthard memimpin dengan catatan waktu 1 menit dan 16,915 detik, diikuti oleh duet Ferrari, yaitu Michael Schumacher dan Barrichello, yang berada di posisi kedua dan ketiga. Ralf Schumacher, Häkkinen, Trulli, Heidfeld, Panis, Räikkönen, dan Irvine menduduki posisi keempat hingga kesepuluh.[35] Bernoldi adalah satu-satunya pembalap yang sempat melebar keluar lintasan dalam sesi ini. Ia melebar di tikungan pertama tapi mobilnya tidak mengalami kerusakan apapun dan tetap bisa melanjutkan sampai akhir sesi.[35]
Perlombaan
Sesi perlombaan berlangsung pada sore hari, dimulai pukul 14.00 waktu setempat.[3] Lomba ini terdiri dari 77 putaran dengan jarak mencapai 306.075 km (190.186 mi).[1] Cuaca panas dan lembap dengan sebagian langit tertutup awan. Suhu udara berkisar antara 27 dan 33 °C (81 dan 91 °F), sedangkan suhu lintasan berada di kisaran 40 hingga 41 °C (104 hingga 106 °F).[36][37][38] Kondisinya diharapkan tetap konsisten dengan angin lembut dari tenggara dan peluang hujan diperkirakan sekitar 20 persen.[39][40] Konsistensi ban sepanjang musim memprediksi strategi satu kali pit stop, dan ada kemungkinan mobil yang lebih lambat akan menghalangi para pembalap terdepan yang memiliki kecepatan lebih tinggi selama beberapa putaran. Strategi dua kali pit stop diusulkan untuk memberikan peluang lebih baik kepada para pembalap dalam mempertahankan posisi di lintasan.[41] Saat menjalankan putaran rekognisi, Michael Schumacher mengunci rem belakang mobilnya dan masuk ke perangkap kerikil di Tikungan 12 dalam perjalanannya menuju kotak grid. Mekanik Ferrari membersihkan sebagian besar kerikil dari mobilnya, mengganti vane di bagian sisi kiri sebagai tindakan pencegahan untuk memastikan tidak ada bagian mobil yang longgar, dan mengganti ban mobilnya.[42][43][44] Sementara itu, mobil balap Coulthard mengalami masalah pada girboks yang membuatnya beralih ke mobil McLaren cadangan untuk memulai lomba.[36]
Michael Schumacher melakukan start cepat untuk mempertahankan posisi pole-nya.[45] Coulthard di posisi kedua melakukan start lambat di sisi lintasan yang kotor, mengakibatkan cengkraman yang kurang, dan Barrichello berhasil mengalahkannya dari sisi kirinya menuju Tikungan 1.[36][46] Barrichello kemudian berbelok untuk melindungi rekan setimnya dari Coulthard.[30] Di barisan tengah, Irvine berusaha melewati Fisichella di sebelah kiri.[43][44] Namun, ia kehilangan kendali belakang mobilnya di atas lintasan yang kotor dan terdampar di perangkap kerikil.[47] Trulli melambat untuk menghindari tabrakan dengan Heidfeld.[2] Lebih jauh di putaran yang sama, Marques keluar lintasan setelah bersentuhan dengan Frentzen di Tikungan 2, tetapi keduanya masih bisa melanjutkan lomba.[44][47] Verstappen melakukan start terbaik di lapangan, naik dari posisi 21 ke posisi 16 pada akhir putaran pertama, sementara Frentzen turun empat posisi dalam jarak yang sama. Pada akhir putaran pertama, Michael Schumacher memimpin diikuti oleh rekan setimnya Barrichello dengan selisih 1,3 detik, dan Coulthard setengah detik di belakangnya. Ralf Schumacher berada di posisi keempat, Trulli kelima, dan Häkkinen keenam.[48] Ketika tiga pembalap terdepan mulai menjauh dari pesaing-pesaingnya di lapangan, selisih mereka dari Ralf Schumacher membesar menjadi 6,8 detik pada putaran kelima.[48] Panitia pengawas kemudian memberitahu tim Benetton bahwa Button mencuri start lebih awal (jump start) dan dikenakan hukuman penalti stop-and-go selama sepuluh detik.[49] Hukuman tersebut dilaksanakan oleh Button pada putaran berikutnya.[45]
Sementara itu, Michael Schumacher berupaya menghemat penggunaan ban karena ia merasa bahwa kecepatan yang lebih tinggi akan menjadi lebih penting seiring berjalannya lomba.[30] Trulli di posisi kelima melambatkan Häkkinen, Heidfeld, Montoya, dan Heidfeld mulai dari putaran kedelapan. Häkkinen berusaha untuk menyalip Trulli tapi upayanya tidak berhasil.[48][49] Pada putaran kesembilan, Burti menjadi pembalap kedua yang tersingkir dari Grand Prix setelah mobilnya melintir dan masuk ke perangkap kerikil di Tikungan 14 akibat ban yang terlalu aus sehingga cengkramannya berkurang.[43][46] Alesi berhasil mengalahkan de la Rosa di Tikungan 2 untuk meraih posisi ke-12 pada putaran ke-10.[38][49] Di barisan depan, Barrichello memulai taktik untuk memperlambat Coulthard sekitar satu detik per putaran pada lap ke-12, memungkinkan rekannya Michael Schumacher memimpin dengan nyaman sambil melewati lalu lintas rombongan mobil yang lebih lambat.[36] Pada putaran tersebut, Bernoldi mengunci rem belakangnya yang menyebabkannya menabrak Alonso. Bernoldi tersingkir setelah melintir dan masuk ke perangkap kerikil di Tikungan 4.[43][47] Pada putaran 13, Button berhasil melampaui Marques untuk merebut posisi ke-18. Pada saat pit stop pertamanya dalam lomba setelah putaran ke-28, Michael Schumacher memperpanjang keunggulannya menjadi 12,8 detik dan memecahkan rekor putaran resmi yang sebelumnya dipegang oleh Nigel Mansell pada lomba edisi 1992.[36][48] Waktu pit stopnya adalah 8,4 detik dan melepaskan posisi pimpinan kepada rekan setimnya, Barrichello. Michael Schumacher kembali ke lintasan di posisi ketiga, di depan adiknya, Ralf Schumacher.[43]
Pada putaran ke-29, Trulli masuk ke pit untuk menjalani pit stop pertamanya. Ia keluar dari pit di posisi ke-12 setelah alat pengisi bahan bakar tersangkut di mobilnya selama lima detik.[2] Ralf Schumacher masuk ke pit pada putaran berikutnya dan tetap berada di posisi keempat.[44] Barrichello tetap bertahan di lintasan hingga akhir putaran ke-31 untuk memperlambat Coulthard di posisi kedua sebelum masuk ke pit untuk pit stop yang memakan waktu 9,1 detik untuk mengisi 91 l (20 imp gal; 24 US gal) bahan bakar. Taktik ini tidak berhasil karena pit stop Coulthard pada putaran berikutnya lebih cepat daripada Barrichello sehingga ia berhasil mengalahkannya. Dengan demikian, Coulthard dapat memacu mobilnya di jalur udara bersih dan mendapatkan kesempatan untuk mendekati Michael Schumacher.[43] Lebih jauh di belakang, Button berhasil mengalahkan Alonso untuk posisi ke-17 pada putaran ke-33.[48] Dua peserta lainnya tersingkir selama tahap ini dari Grand Prix: pada putaran ke-35, Button kehilangan kendali belakang mobil Benettonnya di tikungan terakhir, dan berhenti di tengah lintasan di garis start/finis.[36] Ia tetap di sana karena mobilnya mati setelah sistem kontrol traksi mengalami kegagalan,[33] dan menghadap ke arah yang berlawanan sebelum petugas mengevakuasinya di bawah kondisi bendera kuning.[36][49] Alonso melintir dan masuk ke perangkap kerikil di Tikungan 1 saat rem belakangnya mengalami kegagalan teknis pada putaran ke-38.[43] Saat Coulthard semakin mendekati Michael Schumacher menjadi dalam jarak 11 detik, ia tidak dapat mendekat lebih dekat ke pembalap Ferrari tersebut yang melakukan pit stop kedua pada putaran ke-52.[44]
Barrichello melakukan pit stop keduanya pada putaran berikutnya, dan ia kembali ke lintasan di posisi ketiga, di belakang rekan setimnya Michael Schumacher.[44] Coulthard memimpin pada putaran 53 dan 54 dan tampaknya ia akan tetap berada di posisi kedua karena selisih antara dirinya dan Barrichello adalah 22,6 detik.[46][48] Saat menjalani pit stop keduanya, alat pengisian bahan bakar mobil Coulthard macet selama dua detik. Coulthard kembali ke lintasan di posisi ketiga, di belakang Barrichello. Pada putaran tersebut, Trulli terpaksa berhenti di sisi lintasan karena mengalami kegagalan hidrolik dan tersingkir.[2][38] Pada putaran ke-58, Panis memasuki garasi untuk memungkinkan timnya memperbaiki masalah listrik pada mobilnya.[43][48] Di belakang tiga pembalap terdepan, Häkkinen yang berada di posisi kelima mencetak putaran tercepat secara keseluruhan dengan waktu 1 menit dan 16,723 detik pada putaran ke-51.[48] Ia lebih cepat dua detik per putarannya dari Ralf Schumacher yang berada di posisi keempat. Häkkinen mencoba melewati Ralf Schumacher melalui bagian dalam saat memasuki tikungan, tetapi ia tidak bisa melewati karena kecepatan mobil Williams lebih tinggi di lintasan lurus.[38][49] Frentzen bergabung dengan daftar peserta yang tersingkir setelah melintir dan masuk ke perangkap kerikil pada putaran ke-64. Marques diinstruksikan oleh timnya melalui radio untuk berhenti di sisi lintasan di Tikungan 12 dan mematikan mesin mobilnya karena masalah tekanan bahan bakar. Pada putaran ke-70, mesin Fisichella mengalami kerusakan, menyebabkannya melintir dan masuk ke perangkap kerikil di samping lintasan, dan memaksanya tersingkir dari lomba.[43][47]
Häkkinen melakukan pit stop terakhir untuk pengisian bahan bakar pada putaran ke-71. Ia tetap berada di posisi kelima dan menjauh dari Ralf Schumacher. Dua putaran sesudahnya, Panis memarkir mobilnya di garasi dan tersingkir setelah melakukan satu putaran eksplorasi.[44][45] Di bagian depan, Michael Schumacher melambat dan Barrichello berhasil menahan Coulthard untuk memungkinkan rekannya meraih kemenangan ketujuhnya dalam musim ini,[46] serta kemenangan ke-51 dalam kariernya dengan waktu 1 jam, 41 menit, 49,675 detik, dengan kecepatan rata-rata 180.344 km/h (112.061 mph). Dengan kemenangan ini, Michael Schumacher berhasil menyamai rekor kemenangan sepanjang masa milik Prost.[50] Ia juga meraih gelar Kejuaraan Dunia Pembalap musim 2001 karena Coulthard tidak dapat mengejar total poinnya dengan empat lomba tersisa dalam musim. Michael Schumacher juga menjadi pembalap pertama yang memenangkan Kejuaraan Dunia Pembalap secara beruntun dengan Ferrari sejak Alberto Ascari pada musim 1953.[42] Barrichello finis kedua dengan selisih 3,363 detik di belakang Michael Schumacher, yang mengantarkan Ferrari meraih gelar Kejuaraan Dunia Konstruktor ketiga berturut-turut dan yang ke-11 secara keseluruhan.[2][42] Coulthard finis di posisi ketiga, diikuti oleh Ralf Schumacher di posisi keempat, Häkkinen kelima, dan Heidfeld keenam. Para pembalap yang finis terakhir adalah Räikkönen, Montoya, Villeneuve, Alesi, de la Rosa, dan Verstappen.[43] Tingkat kegagalan dalam lomba cukup tinggi dengan 12 dari 22 mobil yang gagal menyelesaikan perlombaan.[50]
Setelah perlombaan
Tiga pembalap teratas muncul di podium untuk menerima trofi mereka dan berbicara kepada media dalam konferensi pers yang diadakan setelahnya.[17] Michael Schumacher menyebut kemenangan Kejuaraan Pembalap keempatnya dan kemenangan kariernya yang ke-51 sebagai "prestasi besar" dan mengatakan perbandingan antara tiga gelar lainnya dan pencapaian lima gelar Juan Manuel Fangio tidak penting, "Saya pikir kita ingin menikmati ini tapi setiap gelar dan tentunya setiap kemenangan terasa berbeda. Selalu ada yang istimewa, memenangkan Grand Prix, bahkan lebih istimewa memenangkan kejuaraan, jadi itulah yang penting."[51] Barrichello berbicara tentang rasa bangganya atas kontribusinya membantu Ferrari meraih Gelar Konstruktor dan mengakui adanya perasaan campur aduk ketika tertinggal di belakang Coulthard setelah putaran pertama pit stop, "Pertama kali saya sangat kecewa dan kali kedua saya sangat bahagia, saya tidak bisa mempercayainya. Saya pikir mungkin itu juga terjadi pada Coulthard tapi dalam sisi sebaliknya. Untungnya bagi saya, semuanya berjalan baik. Saya mampu melakukan start yang luar biasa."[51] Coulthard tidak terlalu emosional atas kekalahannya dalam perebutan gelar karena tujuannya adalah untuk menang, "Bagi saya sebenarnya tidak ada perbedaan apakah saya berada di posisi kedua, ketiga, atau keempat, apapun itu. Yang penting adalah bagaimana saya tampil dalam setiap perlombaan individual dan jika saya tahu bahwa saya sudah memberikan usaha 100 persen dari diri saya, yang saya tahu tidak selalu terjadi, tetapi yang paling jelas adalah tujuannya dan bagaimana mencoba mencapainya, maka saya tidak bisa melakukan lebih dari itu."[51]
Michael Schumacher mendapat pujian atas gelar Kejuaraan Dunia Pembalap keempatnya dan menjadi berita utama di Jerman dan Italia.[52][53] Ia secara resmi dikonfirmasi oleh Gerhard Schröder, Kanselir Jerman, yang menulis surat kepada Schumacher dengan mengatakan bahwa kemampuan mengemudinya membawa kegembiraan bagi olahraga ini dan mengharapkan yang terbaik untuk musim 2002 mendatang.[54]Gianni Agnelli, kepala Grup FIAT, mengatakan bahwa ia sangat senang dengan hasil yang diraih oleh Schumacher dan tim Ferrari.[55] Presiden Ferrari Luca Montezemolo memuji tim atas kerja keras mereka sepanjang musim.[53] Button memprediksi bahwa Ferrari akan terus menjadi tim dominan di arena F1 dan Schumacher akan menjadi pembalap terbaik dalam jangka panjang.[56] Mantan pembalap Ferrari Nigel Mansell mengulang keyakinan Button, dengan menambahkan, "Jika Ferrari mempertahankan dorongan yang mereka miliki saat ini dan dengan personel yang ada... maka saya tidak melihat ada yang dapat menghentikan mereka dalam beberapa musim ke depan, kecuali ada yang datang dengan paket sempurna."[57] Sekitar 2.000 orang menyaksikan acara ini di layar televisi besar di kampung halaman Michael Schumacher di Kerpen, di wilayah Niederrhein, dengan kota tersebut yang dihias dengan warna merah yang menjadi warna perusahaan Ferrari.[58] Lonceng gereja di Maranello, kota Emilia-Romagna tempat kantor pusat Ferrari berada, berbunyi dengan beberapa mobil jalan raya bermerek Ferrari yang melintas perlahan dan para penggemar tim merayakan pencapaian Schumacher.[59]
Ralf Schumacher, yang finis keempat, menyebut Grand Prix Hungaria sebagai "perlombaan paling sulit dalam setahun" karena kendaraannya mengalami kurang belok dan kemudi berlebih, "Saya harus bekerja sangat keras untuk mempertahankan posisi saat melawan Mika Hakkinen, yang pada akhirnya berhasil saya lakukan."[60] Häkkinen menyalahkan Trulli atas hasil finis kelimanya dan mengatakan bahwa ia mencetak rekor putaran lintasan yang baru hanya sebagai penghiburan, "Selama 29 putaran pertama lomba, saya terjebak di belakang Trulli, yang sekitar 1,5 detik lebih lambat per putaran dari saya. Hanya setelah pit stop pertamanya bahwa saya bisa mulai mendekati Ralf Schumacher, yang saat itu sudah sekitar 30 detik di depan."[61] Irvine mengaku bertanggung jawab atas kecelakaan di putaran pertama yang mengakhiri lombanya, "Saya melakukan serangan besar di awal tetapi mungkin saya terlalu agresif saat memasuki tikungan dan saya harus membayarnya dengan mahal. Dengan sisa perlombaan yang sedikit dan hanya empat poin yang diperoleh dari musim ini, kita harus menyelesaikan masalah sebelum lomba berikutnya di Spa."[62]
Hasil lomba ini membuat Michael Schumacher meraih gelar Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 94 poin. Coulthard tetap berada di posisi kedua klasemen dengan 51 poin. Barrichello di posisi ketiga, tertinggal lima poin dari Coulthard. Ralf Schumacher di posisi keempat, tertinggal dua poin lebih jauh dari Barrichello. Dengan 21 poin, Häkkinen berada di posisi kelima.[5] Ferrari memenangkan Kejuaraan Dunia Konstruktor dengan 140 poin. McLaren di posisi kedua klasemen dengan 72 poin, unggul 13 poin dari Williams yang berada di posisi ketiga. Sauber berada di posisi keempat dengan 20 poin dan tim ini memperbesar keunggulan mereka atas BAR menjadi empat poin dengan empat lomba tersisa dalam musim.[5] Setelah meraih gelar, Michael Schumacher mengatakan ia masih berfokus pada upaya memenangkan sisa perlombaan yang ada, tapi juga mempertimbangkan untuk membantu rekan setimnya Barrichello untuk finis di posisi kedua, sesuatu yang juga diutarakan oleh kepala tim Ferrari, Jean Todt.[52]
^ ab"Hungary: A picture postcard". F1Racing.net. 13 Agustus 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2004. Diakses tanggal 17 April 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"Hungarian Grand Prix Preview". Formula1.com. 13 Agustus 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Desember 2001. Diakses tanggal 17 April 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Hinton, Ed (18 Agustus 2001). "Schumacher is flying". Chicago Tribune. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2019. Diakses tanggal 17 April 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"Free practice 1: Schuey on target". Autosport. 17 Agustus 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 April 2019. Diakses tanggal 18 April 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Early lead for Ferrari". F1Racing.net. 17 Agustus 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 November 2004. Diakses tanggal 18 April 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcdefgh"Free Practice and Qualifying". Fédération Internationale de l'Automobile. 18 Agustus 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 November 2001. Diakses tanggal 18 April 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abc"Warm-up". Fédération Internationale de l'Automobile. 19 Agustus 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Desember 2001. Diakses tanggal 18 April 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"Sunday Warm-Up – Hungarian GP". Atlas F1. 19 Agustus 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Februari 2002. Diakses tanggal 18 April 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcdefg"Schumacher wins fourth title". F1Racing.net. 19 Agustus 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 November 2004. Diakses tanggal 18 April 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Grand Prix of Hungary". Gale Force F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Oktober 2003. Diakses tanggal 18 April 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcd"Hungarian GP lap-by-lap report". ITV-F1. 19 Agustus 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 September 2001. Diakses tanggal 17 April 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Baking temperatures for showdown". Autosport. 19 Agustus 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 April 2019. Diakses tanggal 18 April 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Hungary – weather bulletin". F1Racing.net. 19 Agustus 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 November 2004. Diakses tanggal 18 April 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcdefgElizalde, Pablo (22 Agustus 2001). "The 2001 Hungarian GP Review". AtlasF1. 7 (34). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 December 2021. Diakses tanggal 18 Desember 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abc"Lapwatch: Hungarian GP". BBC Sport. 19 Agustus 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 April 2019. Diakses tanggal 18 April 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Eine Stadt feiert ihren Weltmeister – Jubel in Kerpen" (dalam bahasa Jerman). motorsport-total.com. Deutsche Presse-Agentur. 19 Agustus 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 April 2019. Diakses tanggal 19 April 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)