Pada tahun 1889, Édouard Michelin dan André Michelin menjalankan sebuah pabrik karet di Clermont-Ferrand, Prancis. Suatu hari, seorang pesepeda yang ban pneumatiknya butuh diperbaiki, datang ke pabrik milik Michelin. Ban tersebut dilem ke pelek, sehingga butuh tiga jam untuk melepas dan memperbaiki ban tersebut, lalu ban tersebut harus didiamkan semalaman agar lemnya kering. Keesokan harinya, Édouard Michelin membawa sepeda tersebut ke halaman pabriknya untuk diuji. Setelah dinaiki sejauh beberapa ratus meter, ban tersebut langsung rusak. Walaupun begitu, Édouard menjadi antusias dengan ban pneumatik, dan ia pun bekerja bersama saudaranya untuk membuat ban versi mereka sendiri, yang tidak perlu dilem ke pelek. Michelin kemudian didaftarkan sebagai sebuah badan hukum pada tanggal 28 Mei 1889. Pada tahun 1891, Michelin berhasil mendapat paten pertamanya untuk ban pneumatik yang dapat dilepas, yang kemudian digunakan oleh Charles Terront untuk memenangkan balap sepeda jarak jauh pertama di dunia, yakni Paris–Brest–Paris tahun 1891.
Pada dekade 1920-an dan 1930-an, Michelin mengoperasikan kebun karet di Vietnam. Kondisi kebun tersebut kemudian memicu gerakan buruh Phu Rieng Do.[5]
Pada tahun 1934, Michelin memperkenalkan sebuah ban, yang jika bocor, masih dapat berjalan, karena dilengkapi dengan lapisan busa khusus. Ban tersebut kini dikenal sebagai ban tubeless (tipe swadukung).
Pada tahun 1946, Michelin mengembangkan dan mematenkan inovasi besar dalam sejarah ban, yakni ban radial. Perusahaan ini kemudian mengeksploitasi inovasinya tersebut untuk menjadi salah satu produsen ban terkemuka di dunia.[7] Ban radial awalnya dipasarkan sebagai ban "X".[8] Ban tersebut dikembangkan dengan mempertimbangkan Citroën Traction Avant dan Citroën 2CV yang berpenggerak roda depan. Michelin telah membeli Citroën pada dekade 1930-an. Karena keunggulannya dalam hal kendali dan bahan bakar, penggunaan ban tersebut pun dengan cepat menyebar ke seantero Eropa dan Asia.[7] Di Amerika Serikat, ban bias-ply masih dapat bertahan, dengan pangsa pasar sebesar 87% pada tahun 1967.[7]
Pada tahun 1966, Michelin bermitra dengan Sears untuk memproduksi ban radial bermerek Allstate dan berhasil menjual 1 juta unit per tahun pada tahun 1970.[9]
Pada tahun 1968, Michelin membuka kantor penjualan pertamanya di Amerika Utara, dan berhasil mengembangkan eksistensinya di sana dengan cepat. Pada tahun 1989, perusahaan ini telah menguasai 10% pangsa pasar ban OEM yang dibeli oleh produsen mobil asal Amerika.[10]
Pada tahun yang sama, Consumer Reports, sebuah majalah berpengaruh di Amerika, mengakui keunggulan konstruksi ban radial, sehingga menurunkan daya saing para kompetitor Michelin.[9] Di Amerika Serikat, ban radial kini mengusai seluruh pangsa pasar.[7]
Selain pasar label privat dan ban pengganti, Michelin cukup berhasil menguasai pasar ban OEM di Amerika Utara, saat menerima kontrak untuk Continental Mark III tahun 1970, yang merupakan mobil buatan Amerika pertama yang keluar dari pabrik dengan ban radial.[11]
Pada bulan Desember 2018, Michelin mengakuisisi Camso, sebuah produsen ban off-road, ban balap, and aksesori untuk keperluan olahraga kekuatan, pertanian, penanganan bahan, dan konstruksi.[15]
Michelin juga memegang 90% saham Taurus Tyre asal Hungaria, serta Kormoran,[16] sebuah merek asal Polandia.
Hingga tanggal 1 September 2008, Michelin kembali menjadi produsen ban terbesar di dunia, setelah disalip oleh Bridgestone selama dua tahun.[17] Michelin memproduksi ban di Prancis, Serbia, Polandia, Spanyol, Jerman, Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada, Brazil, Thailand, Jepang, India, Italia, dan di sejumlah negara lain. Pada tanggal 15 Januari 2010, Michelin[18] mengumumkan penutupan pabriknya di Ota, Jepang, yang memperkerjakan 380 orang dan memproduksi ban Michelin X-Ice. Produksi X-Ice pun dipindah ke pabriknya yang lain di Eropa, Amerika Utara, dan Asia.[19] Pada tahun 2019, Michelin mengumumkan bahwa pabriknya di Jerman dan Prancis akan segera ditutup.[20]
Ajang balap
MotoGP
Michelin berpartisipasi di MotoGP mulai tahun 1972 hingga 2008. Perusahaan ini memperkenalkan konstruksi radial ke MotoGP pada tahun 1984, dan memperkenalkan ban multi-compound pada tahun 1994. Perusahaan ini pun berhasil meraih 360 kemenangan dalam waktu 36 tahun, yakni dari tahun 1993 hingga 2006.
Pada tahun 2007, Casey Stoner yang memakai ban buatan Bridgestone berhasil memenangkan gelar juara dunia dengan sangat meyakinkan, sehingga Valentino Rossi dan pebalap terkemuka lain mengeluh bahwa Michelin tidak sebaik Bridgestone. Rossi ingin memakai ban buatan Bridgestone pada musim balap 2008, namun Bridgestone menolaknya. Dorna kemudian mengancam akan memberlakukan ban kontrol pada MotoGP, sehingga akhirnya Bridgestone mengalah.
Pada tahun 2008, Michelin salah mengalokasikan ban pada sejumlah seri balap. Tim Dani Pedrosa pun beralih ke Bridgestone pada pertengahan musim balap, yang kemudian menimbulkan gesekan antara Honda Racing Corporation dan sponsornya, Repsol YPF. Pebalap lain juga menyatakan kekhawatirannya dan tampaknya Michelin tidak akan memiliki pebalap pabrikan pada musim 2009, sehingga muncul rumor bahwa Michelin akan keluar dari MotoGP. Dorna dan FIM lalu mengumumkan bahwa ban kontrol akan diterapkan pada MotoGP musim 2009 dan Michelin tidak mengajukan tawaran, sehingga otomatis mengakhiri partisipasi perusahaan ini di MotoGP pada akhir tahun 2008.[21][22][23][24]
Michelin kembali ke MotoGP pada tahun 2016 sebagai pemasok ban resmi, setelah Bridgestone mengundurkan diri dari MotoGP pada akhir tahun 2015.
Perusahaan ini kembali ke Formula Satu pada tahun 2001, dengan memasok ban untuk tim Williams, Jaguar, Benetton (diubah namanya menjadi Renault pada tahun 2002), Prost, dan Minardi. Toyota bergabung ke F1 pada tahun 2002 dengan ban buatan Michelin, dan McLaren juga mulai bekerja sama dengan perusahaan ini. Ban buatan Michelin awalnya tidak terlalu kompetitif, namun pada musim 2005, ban buatan Michelin sangat mendominasi. Salah satunya karena peraturan baru menyatakan bahwa ban harus dapat bertahan sepanjang balapan (dan kualfikasi), serta karena hanya satu tim terkemuka (Ferrari) yang memakai ban buatan Bridgestone, sehingga data balapan dan data pengujiannya lebih sedikit daripada Michelin.
^Staff (6 May 2013). "Global 2000". Forbes (Paper). hlm. 17.
^Solheim, B: The Vietnam War Era: A Personal Journey, page 11, Praeger Publishers, 2006. (See Google Books.)
^Julian Jackson, BBC Radio Three, The Other Empire, episode 4/5 first broadcast 15 September 2011
^ abcd"History". www.jags.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 March 2015. Diakses tanggal 12 May 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Kormoran". kormoran-tyres.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2017. Diakses tanggal 6 July 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Michelin". Vanzarianvelope.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 November 2014. Diakses tanggal 18 November 2014.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Vous êtes perdu(e) ? - Michelin". www.michelin.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 November 2018. Diakses tanggal 30 January 2010.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"A Fond Farewell". Michelin.com. 26 October 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2008. Diakses tanggal 3 September 2009.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Noyes, Dennis (26 August 2008). "Michelin's Last Stand (Part I)". Speed (TV channel). Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 September 2008. Diakses tanggal 3 September 2009.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Noyes, Dennis (27 August 2008). "Michelin's Last Stand (Part II)". Speed. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 September 2008. Diakses tanggal 3 September 2009.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Michelin.