Pedro Martínez de la Rosa (pengucapan bahasa Spanyol: [ˈpeðɾoðelaˈrosa]; lahir 24 Februari 1971) merupakan seorang mantan pembalap F1 asal Spanyol, yang sempat memperkuat tim Sauber di musim 2010, setelah sebelumnya selama tujuh musim terakhir (2003-2009) bergabung bersama dengan tim McLaren sebagai pembalap tes. Debut resmi pertama de la Rosa di dalam ajang F1 dimulai di Grand Prix Australia 1999, pada saat ia bergabung bersama dengan tim Arrows, dan ia pun langsung bisa meraih poin di balapan perdananya tersebut. Podium perdananya di dalam ajang F1 diraih di Grand Prix Hungaria 2006, pada saat ia berhasil finish di posisi runner-up tepat di belakang pembalap asal Inggris, yaitu Jenson Button, dari tim pabrikan asal Jepang, yaitu tim Honda. Pedro de la Rosa harus rela tergusur dari tim Sauber, hanya 48 jam (2 hari 2 malam) setelah berakhirnya balapan Grand Prix Italia 2010, yang berlangsung di sirkuit Monza, yang digelar pada tanggal 12 September2010. Posisinya kemudian digantikan oleh pembalap "lama" Sauber yang berasal dari Jerman, yaitu Nick Heidfeld.
Profil
Sebagai warga asli Catalan, keluarga de la Rosa aslinya merupakan fans MotoGP. Namun beda dengan saudara-saudara dalam keluarganya, de la Rosa malah menggandrungi ajang balap mobil yang sebenarnya termasuk kurang begitu populer di Spanyol. Sejak umur enam tahun, de la Rosa sudah memimpikan diri menjadi seorang pembalap F1 pada masa yang akan datang.
Pedro de la Rosa menikah dengan Maria Ventos pada musim 2001. Pasangan ini kemudian dikaruniai dua orang putra. Di lintasan F1, pria Barcelona ini merupakan sahabat dekat dari Michael Schumacher, Fernando Alonso, dan Marc Gene.
Dalam hal hobi, Pedro nyaris sama seperti orang Catalan kebanyakan di mana ia merupakan fans fanatik FC Barcelona. Pada tahun 2003 ia sempat memberikan tiket paddock gratis pada dua pemain Barca saat itu, Patrick Kluivert dan Joseph Guardiola. Hobi lain Pedro adalah mendengarkan musik, di mana hal ini ia lakukan ketika waktu senggang saat menantikan sesi tes. Band favoritnya adalah Maroon 5.
Karier awal
Berbeda dengan pembalap-pembalap lainnya, de la Rosa memulai karier balapnya dari ajang balap radio control, di mana ia merupakan spesialis untuk mobil ukuran 1:8 jenis off-road. Dia berhasil memenangkan tiga gelar kejuaraan domestik berturut-turut antara tahun 1983 dan 1985,[1][2] serta memenangi gelar juara radio control Eropa dua kali pada 1983 dan 1984,[3][4] dan ia bahkan juga menjadi runner-up kejuaraan dunia di 1986.[5] Ajang karting bagi Pedro dimulai pada tahun 1988, di mana sebelumnya ia sempat bingung apakah akan berkarier di roda dua atau roda empat. Ia kemudian pindah ke Formula Fiat Uno pada tahun 1989 dan mencatat gelar pada tahun pertama keikutsertaannya.
Pada 1990, de la Rosa bergabung ke ajang Formula Ford dan langsung menjadi juara di akhir musim. Ia juga mencoba ajang Formula Renault Inggris pada tahun yang sama dan berhasil mencatat dua podium dari enam kali balapan. Tahun 1991 de la Rosa mencatat posisi 4 di Formula Renault Spanyol dengan tiga podium finish. Pada 1992 ia memenangi ajang Formula Renault Inggris dan Eropa secara bersamaan. Musim 1995 ia pindah ke ajang F3 Jepang dan mencatat hasil sebagai juara umum, plus tempat ketiga di GP Macau. Pada 1996 ia finish kedelapan di Formula Nippon dan All Japan GT Championship. Tahun 1997 ia kemudian berhasil memenangi dua ajang tersebut secara bersamaan.
Formula Satu (1998–2014)
1998: Jordan
Akhir tahun 1997 de la Rosa dihadapkan pada dua pilihan, masuk ke Minardi sebagai pembalap reguler atau bergabung dengan Jordan sebagai test driver. Ia yang didukung penuh oleh perusahaan minyak besar Spanyol Repsol akhirnya memutuskan masuk ke Jordan sebagai pembalap tes, dan atas andilnya pula di GP Belgia 1998Damon Hill berhasil mengantar Jordan meraih kemenangan perdananya.
1999–2000: Arrows
Tahun 1999 Pedro bergabung dengan tim Arrows milik Tom Walkinshaw. Di balapan perdana musim 1999 di Australia, de la Rosa berhasil mencetak satu poin. Sayangnya ketika musim berjalan, ia gagal menunjukan kualitasnya karena mobil Arrows yang buruk.
Musim 2000 ia masih bertahan di Arrows, kali ini ia bermitra bersama Jos Verstappen.[6] Verstappen kemudian mengalahkan de la Rosa secara telak, dan sebagai akibatnya Pedro terdepak dari tim di akhir musim.
2001–2002: Jaguar
Musim 2001 de la Rosa bergabung ke arena F1 di balapan kelima di kampung halamannya, karena saat itu ia ditarik masuk oleh Jaguar Racing untuk menggantikan Luciano Burti yang diberikan kepada Alain Prost sebagai ganti rugi. Sebelumnya di bulan Februari konon dikabarkan de la Rosa sudah menandatangani kontrak dengan Prost GP. Tetapi memasuki Maret, de la Rosa malah bergabung dengan Jaguar. Untuk menghindari konflik berkepanjangan, akhirnya Jaguar merelakan Luciano Burti untuk diberikan sebagai ganti rugi kepada tim Prost.
Di musim 2001 sendiri de la Rosa hanya mampu mencatat 3 poin saja, dan di musim 2002 ia gagal menyumbang satu poin pun sekalipun rekan setimnya Eddie Irvine berhasil naik podium di Monaco (2001) dan Monza (2002). Di akhir 2002 baik de la Rosa dan Irvine terdepak dari Jaguar dan digantikan oleh duet Mark Webber dan Antonio Pizzonia.[7]
2003–2009: McLaren
Pedro tidak perlu berlama-lama menganggur, di musim 2003 ia masuk ke McLaren sebagai pembalap test. Selama dua musim (2003-04) ia lebih banyak terlibat di pabrik McLaren di Woking sebagai ahli test mobil versi jalan raya, karena peran test driver F1 lebih banyak dipegang oleh Alexander Wurz. Musim 2005 menjadi sangat special karena ia akhirnya diberikan kesempatan oleh McLaren untuk membalap di Bahrain untuk menggantikan Juan Pablo Montoya. Ia berhasil finish kelima dan mencatat lap tercepat.
Tanggal 11 Juli 2006, diumumkan bahwa Pedro de la Rosa akan menjadi pembalap tetap McLaren sampai akhir musim 2006 dikarenakan Juan Pablo Montoya hijrah ke ajang NASCAR. Dari delapan balapan bersama McLaren di 2006, de la Rosa berhasil naik podium untuk pertama kalinya di GP Hungaria, saat ia finish runner-up di belakang Jenson Button. Ia juga berhasil dua kali finish P5 di Turki dan China. Merebak spekulasi bahwa de la Rosa juga akan diangkat sebagai pembalap McLaren untuk musim 2007 mendampingi Fernando Alonso, namun karena disadari dua orang Spanyol kurang menjual bagi citra McLaren akhirnya de la Rosa harus rela mengalah pada Lewis Hamilton. Pedro pun akhirnya kembali ke kursi test driver.
Musim 2007 ditandai dengan ulah besar yang melibatkan de la Rosa, Alonso, dan Mike Coughlan karena mereka diindikasikan terlibat dalam kasus spy-gate yang juga melibatkan Nigel Stepney dari Ferrari. Alonso sendiri menggunakan kasus ini sebagai jalan agar ia bias keluar dari McLaren dan terbang ke Ferrari. Berbekal data dari Alonso dan de la Rosa, FIA kemudian mendiskualifikasi tim McLaren dari klasemen konstruktor 2007 dan mendenda tim sebesar 100 juta dollar. McLaren sendiri kemudian memecat Coughlan dan memutus kontrak Fernando Alonso tanpa uang ganti rugi.[8]
Pertengahan 2007, de la Rosa sempat dihubung-hubungkan dengan tim baru Prodrive besutan David Richards, yang berencana akan turun balapan mulai 2008. Pedro sendiri digosipkan akan membalap bersama Gary Paffett seiring dengan kontrak kerjasama McLaren-Prodrive. Tetapi Williams, Spyker, dan Scuderia Toro Rosso berhasil menggagalkan usaha koalisi tersebut dan kembali membuat de la Rosa harus rela menjadi test driver. Posisi ini kemudian de la Rosa tempati sampai akhir tahun 2009.
Sebelum Grand Prix Australia 2008, De la Rosa terpilih sebagai ketua yang baru dari Asosiasi Pembalap Grand Prix setelah pemungutan suara dengan suara bulat. De la Rosa adalah kandidat pilihan untuk direktur GPDA, yaitu Mark Webber dan Fernando Alonso. Dia menggantikan posisi Ralf Schumacher yang sudah pensiun dalam peran tersebut.[9] Dia tetap di tim McLaren pada tahun 2009, dan pada bulan Januari 2010, dia menjadi pembalap tes yang paling berpengalaman kelima di dalam sejarah, dalam hal hari tes.[10] Dia menyatakan bahwa dia ingin mundur dari jabatannya sebagai ketua GPDA, setelah selesainya kesepakatannya untuk membalap untuk tim Sauber pada musim 2010, dan posisinya digantikan oleh Nick Heidfeld di Grand Prix Australia.[11]
2010: Sauber dan Pirelli
Musim 2010 menjadi kembalinya de la Rosa ke ajang F1, di mana ia bergabung dengan tim Sauber.[12] Rekan setimnya di Sauber adalah pembalap Jepang Kamui Kobayashi. Sepanjang musim 2010 berjalan, de la Rosa hanya mampu meraih poin di GP Hungaria ketika ia berhasil finish ke-7.[13] Poin ini akan menjadi poin yang terakhir di dalam karirenya di dalam ajang Formula Satu. De la Rosa start dari posisi sepuluh besar dalam dua kesempatan, yaitu di Silverstone dan di Hungaria, di mana dia dan rekan setimnya, yaitu Kobayashi, berjuang dengan masalah keandalan selama hampir sepanjang musim ini. Peter Sauber kemudian mengumumkan bahwa mulai GP Singapura, Nick Heidfeld akan menggantikan posisi de la Rosa di tim Sauber sampai musim 2010 berakhir.[14]
Tak lama usai ia digantikan Heidfeld, de la Rosa kemudian diangkat menjadi pembalap tes untuk Pirelli sampai akhir musim 2011.[15]
2011: McLaren dan Sauber
Pedro de la Rosa pulang ke McLaren pada awal Maret 2011. Kali ini ia kembali menempati posisi sebagai pembalap tes tim asal Inggris tersebut.[16]
Pada GP Kanada 2011, de la Rosa kembali turun balapan di F1 setelah tim Sauber memanggilnya menyusul kecelakaan yang dialami Sergio Perez di balapan sebelumnya di Monako.[17] Dalam balapan GP Kanada sendiri, de la Rosa hanya mampu finis di posisi 12 setelah bermasalah dengan sayap depannya.
2012–2013: HRT F1
Pada tanggal 21 November 2011, Pedro de la Rosa membuat kejutan dengan mengikat kontrak membalap selama dua musim dengan tim asal negaranya sendiri, yaitu HRT F1.[18] Rekan setimnya adalah pembalap asal India, yaitu Narain Karthikeyan.[19] Kedua pembalap tersebut gagal lolos ke balapan pertama musim ini di Australia, karena De la Rosa hanya mampu menyelesaikan tujuh putaran waktu selama balapan akhir pekan.[20] Pada balapan akhir pekan berikutnya di Malaysia, ia mampu start dan finis di urutan ke-22 setelah menerima penalti drivethrough setelah balapan dimulai kembali, dan ia kemudian dipromosikan ke posisi ke-21 karena Karthikeyan diberikan penalti waktu 20 detik karena terlibat insiden dengan Sebastian Vettel.
De la Rosa sekali lagi start di depan Karthikeyan di Tiongkok, dan finis di urutan ke-21, tertinggal satu putaran dari pemenang balapan. Di Bahrain, ia finis di urutan ke-20 setelah menyelesaikan sesi kualifikasi di urutan ke-22, meskipun setelah balapan ia mengakui bahwa tim masih perlu "meningkatkan kecepatan per putaran" untuk melawan rival mereka secara konsisten.[21] Setelah itu, De la Rosa berhasil menyelesaikan balapan kandangnya sendiri untuk yang pertama kalinya sejak musim 1999 di posisi ke-19, di mana dia menjadi pembalap yang terakhir dari semua pembalap yang diklasifikasikan. Namun, ia tidak dapat menyelesaikan Grand Prix Monako karena bertabrakan dengan Pastor Maldonado di awal balapan.[22]
De la Rosa memiliki kontrak untuk berkompetisi pada musim 2013 dengan tim HRT, dan dijadwalkan menjadi kepala tim untuk tahun 2014.[23] Tim tersebut gulung tikar pada akhir musim 2012, yang membuat de la Rosa tidak dapat mengambil posisi mana pun.
Ferrari (2013–2014)
Pada tanggal 16 Januari, tim Ferrari mengumumkan bahwa De la Rosa telah direkrut untuk berperan di dalam pengembangan tim, dengan membantu sumber daya simulatornya.[24]
Pada tanggal 24 Januari, tim Ferrari mengumumkan bahwa De la Rosa akan berbagi tugas pengujian dengan penantang mereka untuk musim 2013, yaitu F138, dengan Felipe Massa pada tes pertama musim ini, dimulai pada tanggal 5 Februari di Jerez.[25]
Setelah Formula 1 (2015–)
De la Rosa sekarang menjadi penasihat teknis dan olahraga untuk tim Formula ETecheetah. De la Rosa juga menjalankan sekolah mengemudi dan tim balap yang bernama Drivex.[26]
Dia juga pernah bekerja sebagai analis warna untuk siaran Formula Satu di La Sexta, Telecinco, Movistar, dan pada saat ini DAZN.
^"30+ Years of EFRA Race History"(PDF). EFRA. European Federation of Radio-Operated Model Automobiles. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 13 February 2012. Diakses tanggal 17 August 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Dauriac, Ch. (September 1986). "Grenoble 86 championnat du monde TT 1/8e" [Grenoble 86 Off-Road World Championship]. Auto8 (dalam bahasa Prancis). No. 15. Diakses tanggal 17 August 2012.
^"Sauber confirm De la Rosa for 2010". Sporting Life. 365 Media Group Ltd. 19 January 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 June 2011. Diakses tanggal 19 April 2010.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Hungarian GP – Sunday – Team Quotes". GrandPrix.com. Inside F1, Inc. 1 August 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 February 2014. Diakses tanggal 16 November 2010.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Bahrain Grand Prix". HRTF1Team.com. HRT F1. 22 April 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 January 2013. Diakses tanggal 30 May 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Alonso to miss first pre-season test". Formula1.com. Formula One Administration. 24 January 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 January 2013. Diakses tanggal 24 January 2013. Massa will be behind the wheel for the first three days of the opening four-day session, with newly-signed test driver Pedro de la Rosa making his first appearance in red on the final day.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Brown, Allen. "Pedro de la Rosa". oldracingcars.com. Diakses tanggal 28 August 2018.