Grand Prix Bahrain 2015 (secara resmi dikenal sebagai 2015 Formula 1 Gulf Air Bahrain Grand Prix) adalah sebuah balapan mobilFormula Satu yang diadakan pada tanggal 19 April 2015 di Sirkuit Internasional Bahrain di Sakhir, Bahrain. Balapan tersebut merupakan putaran yang keempat dari musim 2015, dan menandai kesebelas kalinya Grand Prix Bahrain dijalankan sebagai sebuah putaran Kejuaraan Dunia Formula Satu.
Lewis Hamilton, yang merupakan pemenang balapan bertahan, memasuki balapan ini dengan keunggulan 13 poin atas Sebastian Vettel setelah kemenangannya seminggu sebelumnya di China. Dia meraih posisi terdepan yang ke-42 di dalam kariernya selama sesi kualifikasi hari Sabtu, dan yang keempat secara berturut-turut. Dalam balapan tersebut, Hamilton berhasil menang dari Kimi Räikkönen dan Nico Rosberg, dan meraih kemenangan balapannya yang ke-36.
Laporan
Latar belakang sebelum lomba
Ada ketegangan di tim Mercedes sebelum Grand Prix. Setelah Grand Prix Tiongkok minggu sebelumnya, Nico Rosberg menuduh bahwa rekan setimnya, yaitu Lewis Hamilton, sengaja mendukungnya untuk disalip oleh mobil Ferrari selama balapan berlangsung, dan mengklaim bahwa dia telah "mengkompromikan" balapannya.[3] Hamilton sebaliknya mengklaim bahwa Rosberg tidak pernah cukup dekat untuk menyerangnya, sebuah pernyataan yang ditolak oleh Rosberg, dengan mengatakan bahwa dia "memang mencoba [untuk] menyerang".[4] Tim bereaksi dengan memberikan peringatan kepada pembalapnya, bahwa mereka akan mulai "mengelola" mereka lebih banyak jika mereka tidak mampu membalap untuk mendapatkan yang terbaik dari tim di trek.[5] Setelah komentar Hamilton yang mengatakan bahwa negosiasi perpanjangan durasi kontraknya berjalan dengan lambat,[6] muncul rumor bahwa Hamilton telah meminta status nomor satu yang jelas di tim, di mana klaim tersebut kemudian dibantah oleh kedua pembalap tersebut[7] dan juga oleh pihak tim.[8]
Protes politik
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ada protes terhadap perlombaan di masa mendatang. Protes tersebut menyoroti situasi mayoritas Syiah di negara Arab yang dikuasai oleh Sunni, yang menuntut pembebasan tahanan politik.[9] Para pengunjuk rasa mencoba untuk memanfaatkan kedatangan Formula Satu untuk menyampaikan tuntutan mereka ke publik. Perlombaan ini terjadi hanya satu minggu setelah sebuah laporan diterbitkan oleh Amnesty International tentang pelanggaran hak asasi manusia yang "berkelanjutan" di negara Bahrain.[10] Pada tahun-tahun sebelumnya, eksekutif hak komersial Formula Satu, yaitu Bernie Ecclestone, mempertahankan pandangan bahwa situasi politik harus dipisahkan dari olahraga, dengan mengatakan di tahun 2013 bahwa: "Kami tidak di sini, atau kita tidak pergi ke mana pun, untuk menilai bagaimana suatu negara dijalankan".[11] Namun, dalam apa yang dipandang sebagai "pembalikan kebijakan 180 derajat", Formula Satu mengeluarkan pernyataan menjelang Grand Prix 2015, yang menyatakan bahwa mereka "telah berkomitmen untuk menghormati hak asasi manusia di Bahrain dan negara-negara lain di mana itu menjalankan bisnis".[12]
Cuaca
Cuaca untuk Grand Prix Bahrain "biasanya panas [dan] kering",[13] dengan suhu pada hari Jumat sekitar 36 °C (97 °F) pada saat sesi latihan bebas pertama dimulai.[14] Namun, suhu yang lebih rendah diperkirakan terjadi pada hari perlombaan, pada saat balapan ini diadakan pada malam hari.[13]
Ban
Seperti pada tahun 2014, Pirelli mengumumkan bahwa mereka akan membekali tim dengan ban kompon medium pita putih sebagai pilihan utama dan ban kompon lunak pita kuning sebagai pilihan opsi untuk balapan tersebut.[15]
Sesi latihan bebas
Sesuai dengan peraturan musim 2015, diadakan tiga sesi latihan bebas, dua sesi 1,5 jam pada hari Jumat dan sesi satu jam lagi, sebelum sesi kualifikasi pada hari Sabtu.[16]Kimi Räikkönen dan Sebastian Vettel dari tim Ferrari menjadi yang tercepat dalam sesi latihan bebas pertama pada hari Jumat sore, dengan Räikkönen yang menjadi satu-satunya pembalap yang menyelesaikan lintasan dalam waktu kurang dari 1:38. Tim Mercedes fokus pada laku jarak jauh, dan menjalankan mobil mereka dengan bahan bakar yang tinggi untuk memeriksa tingkat keausan ban mobil, dan oleh karenanya turun masing-masing di posisi ke-15 dan ke-16. Pembalap Ferrari, yaitu Vettel, menunjukkan masalah di awal sesi, namun Vettel mampu melaju tanpa masalah menjelang akhir. Jenson Button berputar di tikungan pertama pada awal putaran terbang pertamanya, dan tidak dapat melaju lagi pada saat timnya mencoba untuk mengganti aki mobilnya. Namun, ini merupakan sesi yang menggembirakan bagi tim McLaren, karena rekan setim Button, yaitu Fernando Alonso, finis di posisi ketujuh, dengan hanya terpaut tujuh persepuluh saja dari waktu tercepat Räikkönen.[14] Setelah Tiongkok pada minggu sebelumnya, Jolyon Palmer sekali lagi mengambil bagian di dalam sesi latihan bebas pertama untuk tim Lotus.[17]
Tim Mercedes membalas pada sesi kedua pada Jumat malam, dengan Nico Rosberg yang memimpin atas rekan setimnya, yaitu Lewis Hamilton, sekitar sepersepuluh detik. Tim Ferrari tertinggal sekitar setengah detik, dan Räikkönen kembali menjadi yang tercepat di antara keduanya. Ini adalah sesi yang menyedihkan bagi Jenson Button, yang harus memarkir mobilnya di tengah sesi, meskipun dia mampu kembali beberapa putaran menjelang akhir sesi. Bendera merah sempat dikibarkan ketika Vettel, yang melakukan pengereman perlahan di tikungan pertama, dipotong oleh pembalap Force India, yaitu Sergio Pérez, dan melepaskan sebagian pelat ujung sayap depan mobilnya.[18]
Lewis Hamilton menduduki posisi puncak catatan waktu pada sesi latihan bebas pada hari Sabtu, dengan Sebastian Vettel yang tertinggal sepersepuluh detik, sementara Rosberg dan Räikkönen menyelesaikan posisi empat besar. Hanya sedikit mobil yang masuk ke dalam trek pada awal sesi karena suhu tinggi dan angin kencang. Periode bendera merah singkat sempat terjadi di tengah sesi latihan bebas ketika Daniil Kvyat berputar di tikungan keempat.[19]
Kualifikasi
Sesi kualifikasi terdiri dari tiga bagian, masing-masing berdurasi selama 18, 15, dan 12 menit, dengan lima pembalap yang tersingkir dari kompetisi ini setelah masing-masing dua sesi bagian pertama.[16] Semua tim, termasuk Tim Mercedes, menggunakan kompon ban yang lebih lembut pada sesi bagian pertama (Q1). Jenson Button, yang mengalami masalah dengan mobilnya selama sesi latihan bebas, tidak dapat menentukan waktu kapan mobilnya mogok di putaran keluarnya. Lewis Hamilton berhasil mencatatkan waktu tercepat, dengan Valtteri Bottas yang finis di urutan kedua. Bersama dengan Button, kedua mobil Manor Marussia tersingkir di sesi Q1, serta Daniil Kvyat– yang melakukan kesalahan pada putaran terakhirnya– dan Pastor Maldonado. Fernando Alonso adalah pembalap yang pertama yang mencapai sesi kualifikasi bagian kedua untuk tim McLaren sepanjang musim ini.
Baik saya maupun tim tidak mengharapkan performa seperti itu. Kami berharap bisa keluar dari [sesi] Q1, tetapi kemudian lolos ke P8 adalah kejutan besar. [...] Pastinya memperebutkan poin, menurut saya itu targetnya [untuk balapan].
Nico Hülkenberg, setelah menyelesaikan babak kualifikasi di posisi kedelapan.[20]
Hamilton sekali lagi mencatatkan waktu di sesi Q2, hampir satu detik di depan Kimi Räikkönen yang berada di posisi kedua, sementara Felipe Massa melaju lebih cepat dari Sebastian Vettel di posisi ketiga. Alonso tersingkir di posisi ke-14, di depan Max Verstappen dari tim Toro Rosso, yang setengah detik lebih lambat dari Carlos Sainz Jr., rekan setimnya. Sergio Pérez bergabung bersama dengan dua pembalap Sauber sebagai tiga mobil yang terakhir yang tidak masuk ke dalam posisi 10 besar.
Semuanya, kecuali Daniel Ricciardo, melakukan putaran pertama mereka di sesi Q3 dengan menggunakan ban bekas untuk menyelamatkan satu set untuk balapan, dan Hamilton kembali menjadi yang tercepat. Ketika mobil-mobil tersebut memasuki putaran kedua dan terakhir, Ricciardo melewati garis finis terlebih dahulu di depan pembalap Ferrari, dengan Vettel yang melaju lebih cepat dari rekan setimnya, yaitu Räikkönen. Ketika kedua Mercedes berada di garis terakhir, Hamilton meraih posisi terdepan untuk yang keempat kalinya secara berturut-turut, sementara Nico Rosberg harus puas berada di posisi ketiga di grid, di mana dirinya tidak mampu mengalahkan catatan waktu Vettel.[21] Dua mobil Williams mengisi barisan ketiga, sementara Nico Hülkenberg merasa senang dengan posisi kedelapan di grid.[20]
Pasca-kualifikasi
Jenson Button diharuskan untuk mengajukan permohonan kepada pengawas balapan untuk diizinkan untuk turun balapan, karena dia tidak mencatatkan waktu putaran pada bagian pertama sesi kualifikasi. Mereka memberinya izin untuk memulai balapan ini berdasarkan waktu sesi latihan bebas yang memuaskan.[22]
Balapan
Sebelum start, tim McLaren mengonfirmasi bahwa mereka tidak dapat membawa mobil Jenson Button ke arah gird, karena data menunjukkan bahwa masalah kelistrikan sebelumnya terus berlanjut.[23] Pembalap Williams, yaitu Felipe Massa, tidak keluar jalur pada awal putaran formasi, sehingga harus start dari dalam jalur pit. Lampu start menyala setelah sempat tertunda cukup lama, akibat Pastor Maldonado berada di posisi grid yang salah.[24]
Pada awal balapan, Lewis Hamilton mampu mempertahankan keunggulannya, sementara rekan setimnya, yaitu Nico Rosberg, mencoba menyerang Sebastian Vettel yang berada di posisi kedua. Hal ini membuka peluang bagi mobil Ferrari kedua yang dikendarai oleh Kimi Räikkönen untuk melewati bagian luar mobil Mercedes, dan menempati posisi ketiga. Hamilton mencoba untuk membuka celah untuk menutupi posisinya, jika pembalap Ferrari mencoba untuk melakukan apa yang disebut sebagai undercut, sebuah strategi di mana mobil memasuki jalur pit lebih awal untuk menggunakan ban yang lebih segar agar bisa mengungguli mobil lain tanpa menyalip mereka di jalur. Sementara itu, Rosberg merebut posisi ketiga dari Räikkönen di putaran empat sebelum melakukan hal yang sama dengan Vettel di akhir putaran kesembilan.
Pada saat pit stop dimulai pada putaran kesebelas, Massa, Nico Hülkenberg, dan Felipe Nasr adalah pembalap pertama yang datang untuk mengganti ban baru. Hamilton telah memperbesar keunggulannya atas Vettel hingga hampir 8 detik ketika Vettel melakukan pit stop – pembalap terdepan yang pertama yang melakukannya – pada putaran ke-14. Strategi undercut ini berhasil, pada saat Rosberg muncul dari dalam jalur pit di belakang Vettel. Tim Ferrari pada saat itu melakukan pit stop satu putaran kemudian. Hamilton mengganti ban pada putaran berikutnya, muncul dekat di depan Rosberg dan Vettel yang sedang bertarung, dengan pembalap Mercedes itu yang mengambil posisi kedua dalam gerakan yang dibantu oleh DRS di bagian dalam tikungan pertama. Dia sekarang berada dekat di belakang rekan setimnya, yaitu Hamilton, tetapi pada akhirnya tidak mampu untuk menyerangnya untuk memimpin jalannya balapan ini. Räikkönen adalah pembalap yang terakhir dari pembalap di posisi empat besar yang masuk pit, pada putaran ke-18 dan menerapkan strategi yang berbeda, karena dia menggunakan ban medium yang lebih keras, sementara tim Mercedes dan Vettel menjalankan stint tengahnya dengan menggunakan kompon ban yang lebih lembut. Bahkan dengan ban yang lebih keras sekalipun, dia mampu mendekati posisi tiga besar.
Felipe Massa mencoba untuk mendapatkan tempat setelah start dari dalam jalur pit, namun terjebak dalam pertarungan di lini tengah. Dia masuk ke dalam jalur pit bersamaan dengan Felipe Nasr di depan dan Pastor Maldonado di belakangnya. Penghentian cepat oleh kru pit tim Lotus membuat Maldonado mampu unggul dan mendapatkan dua posisi. Pembalap Sauber, yaitu Marcus Ericsson, berada di urutan kedelapan ketika dia masuk ke dalam jalur pit pada putaran ke-26. Pit stop selama 27 detik karena masalah pada ban kiri depan mobilnya membuat dia tidak dapat meraih poin. Carlos Sainz Jr. terpaksa harus rela mundur dari balapan ini tepat setelah keluar dari dalam jalur pit pada putaran ke-30, karena ada masalah pada roda kiri depan mobilnya. Rekan setimnya di tim Toro Rosso, yaitu Max Verstappen, bergabung bersama dengannya di pinggir lapangan pada putaran ke-34 karena mobilnya mengalami gangguan kelistrikan.
Pada putaran ke-34, Hamilton dan Vettel masuk untuk rencana pemberhentian kedua dan terakhir mereka, di mana keduanya menggunakan set ban medium. Startegi Undercut ini kembali berhasil bagi tim Ferrari, ketika Rosberg muncul di belakang Vettel satu putaran kemudian. Namun, Vettel melebar pada saat keluar dari tikungan terakhir pada putaran ke-36, membiarkan Rosberg melewatinya, dan merusak sayap depan mobilnya, yang membuat dia harus masuk ke dalam jalur pit untuk berhenti di luar jadwal pada putaran berikutnya, dan meninggalkannya di posisi kelima. Rekan setimnya, yaitu Räikkönen, melakukan pit stop kedua pada putaran ke-40, dengan menggunakan ban yang lebih lembut dan cepat, mencoba untuk mengejar kedua pembalap Mercedes menjelang akhir balapan. Empat belas putaran sebelum garis finis, Räikkönen tertinggal lima belas detik dari Rosberg yang berada di posisi kedua, tetapi mendekat lebih dari satu detik per putaran. Ketika Mercedes di depan harus melewati backmarker, Räikkönen mampu memperkecil jarak lebih cepat lagi, dan berhasil mencapai Rosberg dengan tiga putaran tersisa. Rosberg, yang mengalami rem terlalu panas sepanjang balapan, melakukan pengereman pada tikungan pertama pada putaran ke-56, yang memungkinkan Räikkönen untuk mengambil posisi kedua darinya. Pembalap Mercedes yang lainnya, yaitu Hamilton, juga mengalami masalah rem menjelang akhir, namun mampu mengendalikan jarak dengan Ferrari untuk meraih kemenangan ketiganya di musim ini.
Namun, juara dunia pembalap sebanyak empat kali, yaitu Vettel, tidak mampu menyalip pembalap Williams, yaitu Valtteri Bottas, untuk mengambil alih posisi keempat. Pembalap Williams yang lainnya, yaitu Felipe Massa, telah menerapkan strategi undercut dengan baik di awal balapan untuk pulih dari start jalur-pit ke posisi kedelapan, tetapi ketika ban mobilnya mulai rusak, dia dilewati oleh Sergio Pérez dan Daniil Kvyat dan finis di urutan kesepuluh, dan mengambil satu poin. Balapan ini berakhir secara spektakuler ketika mobil Red Bull yang dikendarai oleh Daniel Ricciardo mengalami ledakan mesin di lintasan lurus terakhir, sehingga mobilnya mampu meluncur melewati garis finis.[24]
Pasca-balapan
Selama sesi wawancara di atas podium yang dilakukan oleh Jackie Stewart, Lewis Hamilton mengakui bahwa ini adalah balapan yang sulit, dengan mengatakan bahwa: "Ferrari memberi kami performa yang sangat bagus untuk uang kami dan di luar sana sangat sulit untuk merawat ban di trek. kondisi ini, di belakang backmarker dan segala macamnya, tetapi untungnya saya bisa menjaga mobil agar tetap utuh, menjaga ban sesehat mungkin dan melewatinya."[25] Kimi Räikkönen mengungkapkan kekecewaannya karena tidak bisa menang, namun mengatakan bahwa dia "sangat senang dengan cara kerja tim" dan menyoroti langkah maju besar yang telah dilakukan oleh tim Ferrari selama musim dingin.[25][26] Nico Rosberg merasa kecewa dengan kegagalan rem pada mobilnya, yang menyebabkan dia menempati posisi kedua, namun menambahkan bahwa dia merasa sangat senang dengan mobil tersebut.[25]
Sebastian Vettel mengatakan bahwa dia merasa bahwa dia telah mengecewakan tim karena kesalahannya yang membuat dia kehilangan kesempatan untuk menantang Rosberg untuk memperebutkan posisi kedua, namun dia merasa senang dengan "pemulihan yang baik dan masih [bisa] mendapatkan beberapa poin yang layak".[27]
Setelah balapan, pujian khusus dari pers ditujukan kepada Räikkönen, yang kembali naik podium untuk yang pertama kalinya sejak Grand Prix Korea Selatan 2013, 18 bulan sebelumnya. Sebuah surat kabar asal Jerman, yaitu Süddeutsche Zeitung, menyebut upayanya sebagai sebuah "permohonan [yang] keren" untuk perpanjangan kontrak setelah tahun 2015.[28]
Setelah mesin mobil Daniel Ricciardo mati di garis finish pada putaran terakhir, dia sudah menggunakan mesin terakhirnya musim ini setelah hanya empat balapan. Jika dia perlu menggunakan yang lain, maka dia akan menghadapi penalti turun grid. Hal ini menambah masalah Renault, setelah kedua pembalap Toro Rosso juga gagal finis dan semakin membebani hubungan antara keluarga Red Bull dan penyedia mesin mereka.[29] Max Verstappen dikutip menyebut bahwa mesin tersebut "sedikit mimpi buruk", dengan mengatakan hal itu dapat membahayakan target finis di tempat kelima bagi tim Toro Rosso di dalam klasemen akhir kejuaraan dunia konstruktor.[30] Selanjutnya, bos tim Red Bull, yaitu Christian Horner, mengonfirmasi bahwa tim akan menyetujui rencana yang diputuskan pada awal tahun itu,[31] untuk meningkatkan batas mesin dari empat unit menjadi lima unit, dan menghilangkan sebagian tekanan dari tim Red Bull dan Ricciardo.[32]
^1 – Jenson Button mendapatkan izin dari pengawas balapan untuk memulai jalannya balapan ini meskipun tidak menetapkan catatan waktu selama sesi kualifikasi.[22]
^1 – Pastor Maldonado secara keliru berada di posisi ke-18 di grid start. Hal ini mendorong Will Stevens yang berada di belakangnya untuk berada satu baris ke bawah juga, sementara slot ke-16 dibiarkan kosong. Maldonado menerima penalti waktu sebanyak 5 detik sebagai hasilnya.[36]
^2 – Tim McLaren tidak dapat menstarter mobil Jenson Button karena ada masalah dengan Sistem Pemulihan Energi, sehingga mobil tersebut tetap berada di dalam jalur pit sama sekali.[37]
Klasemen sementara Kejuaraan Dunia setelah perlombaan
^"Merc issue warning to feuding duo". PlanetF1. 15 April 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2015. Diakses tanggal 21 January 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Hofmann, Rene (20 April 2015). "Coole Bewerbung" [Cool application]. Süddeutsche Zeitung. Diakses tanggal 7 May 2015.
^"Ricciardo onto his final engine". PlanetF1. 20 April 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 July 2015. Diakses tanggal 21 January 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)