Alpine F1 Team, pada saat ini berkompetisi sebagai BWT Alpine F1 Team,[9] adalah sebuah konstruktor balapan mobil Formula Satu yang memulai debutnya di dalam ajang Formula Satu musim 2021.[10] Tim ini berbasis di Enstone, Inggris Raya. Sebelumnya, tim ini bernama Renault F1 Team, dan dimiliki oleh sebuah perusahaan otomotif asal Prancis, yakni Groupe Renault. Tim tersebut diganti namanya untuk mempromosikan merek mobil sport Renault, yaitu Alpine, dan menjadi tim pabrikan resmi Renault di dalam ajang Formula Satu,[11] sebuah posisi yang akan tetap dipertahankan oleh tim hingga Renault menarik diri dari ajang Formula Satu setelah tahun 2025.[12] Tim ini turun dengan menggunakan lisensi negara Prancis.[13]
Pada tahun 2000, Renault telah membeli tim (untuk yang pertama kalinya), dan pada musim 2002, sehingga namanya diubah menjadi Renault F1 Team, dan membalap sebagai Renault.[17] Tim Renault berhasil menjadi juara dunia konstruktor sebanyak dua kali pada musim 2005 dan 2006, dan pembalapnya, yaitu Fernando Alonso, juga berhasil menjadi juara dunia pembalap dalam dua tahun yang sama.[18] Pada musim 2011, Lotus Cars menjadi sponsor, dan nama tim diubah menjadi Lotus Renault GP, meskipun masih membalap hanya sebagai "Renault" untuk musim itu.[19] Pada tahun 2012, Genii Capital memiliki saham mayoritas di tim, dan mulai dari musim 2012 hingga 2015, nama tim tersebut adalah Lotus F1 Team, yang diambil dari nama partner brandingnya, dan berlomba sebagai Lotus. Pada akhir tahun 2015, Renault kembali mengambil alih tim untuk yang kedua kalinya, sekaligus mengganti namanya menjadi Renault Sport Formula One Team.[20][21] Tim ini berlomba kembali sebagai Renault, mulai dari musim 2016, dan terus berlanjut hingga akhir musim 2020.[22] Pada saat membahas sejarah organisasi secara keseluruhan daripada konstruktor spesifik yang telah dioperasikan olehnya, bahasa sehari-hari "Team Enstone" pada umumnya digunakan.[23][24][25] Tim beroperasi di fasilitas 17.000 m2 (180.000 sq ft) di lahan seluas 17 hektar di Enstone.[26] Pada bulan Mei 2023, tim Alpine memiliki sekitar 1.000 orang personel di Enstone dan 350 di Viry-Châtillon.[27][28]
Keterlibatan awal Alpine dalam Formula Satu
Keterlibatan Alpine di dalam ajang Formula Satu dapat ditelusuri kembali ke musim 1968, ketika mobil Alpine A350 Grand Prix dibuat, didukung oleh mesin Gordini V8. Namun, setelah pengujian awal dengan Mauro Bianchi di sirkuit Zandvoort, proyek ini pun berakhir ketika ditemukan bahwa mesin menghasilkan sekitar 300 hp (220 kW) dibandingkan dengan mesin Cosworth V8 yang menghasilkan 400 hp (300 kW).[29] Pada tahun 1975, perusahaan ini memproduksi prototipe Alpine A500 untuk menguji mesin turbo 1,5 L V6 untuk tim pabrikan Renault, yang pada akhirnya akan memulai debutnya di dalam ajang F1 pada tahun 1977.[30][31][32][33]
Pada bulan September 2020, Groupe Renault secara resmi mengumumkan niat mereka untuk menggunakan "Alpine" sebagai nama baru tim untuk mempromosikan merek mobil sport Renault, yaitu Alpine, dan dengan demikian, maka tim tersebut akan dikenal sebagai "Alpine F1 Team", dan sekaligus pula menghentikan penggunaan nama "Renault F1 Team" setelah lima tahun.[22]
Dalam balapan pertama tim Alpine, mobil Alonso mengalami panas yang berlebihan akibat puing-puing.[44] Ocon ditabrak oleh Sebastian Vettel,[45] namun berhasil finis di posisi ke-13. Dalam Grand Prix Hungaria, Ocon mengklaim kemenangan yang pertama untuknya sekaligus untuk tim Alpine.[46] Kemenangannya juga menjadi kemenangan yang pertama untuk seorang pembalap asal Prancis yang mengendarai sebuah mobil asal Prancis dengan menggunakan mesin asal Prancis sejak kemenangan Alain Prost pada Grand Prix Austria 1983.[47] Pada Grand Prix Qatar 2021, Alonso menaiki podium di posisi ketiga,[48] setelah sebelumnya ia lolos babak kualifikasi di posisi kelima tetapi memulai balapan ini dari posisi ketiga karena Max Verstappen dan Valtteri Bottas mendapat penalti grid.
Pada bulan Januari 2022, Marcin Budkowski, Direktur Eksekutif dari tim Alpine,[49][50] dan Alain Prost, meninggalkan tim.[51] Pada bulan Februari 2022, BWT secara resmi diumumkan akan menjadi sponsor utama.[52] Di bulan yang sama, Otmar Szafnauer, yang sebelumnya menjadi kepala tim Aston Martin F1 Team, bergabung bersama dengan tim Alpine menjadi kepala tim.[53]Bruno Famin juga direkrut sebagai direktur eksekutif Alpine di Viry-Châtillon, Prancis, yang bertanggung jawab untuk pengembangan mesin.[54] Famin sebelumnya juga memimpin Peugeot meraih tiga kemenangan Reli Dakar secara berturut-turut sebagai kepala divisi olahraganya dari tahun 2016 hingga 2018, dan kemenangan Le Mans 24 Jam pada tahun 2009 sebagai kepala teknis program ketahanannya.[55]Oscar Piastri menggantikan posisi Daniil Kvyat sebagai pembalap penguji.[56][57][58]
Alonso berhasil lolos babak kualifikasi di posisi kedua untuk Grand Prix Kanada, hanya di belakang Verstappen.[59] Ini adalah posisi finis terbaik sejak Grand Prix Jerman 2012,[60] meskipun ia mengalami masalah dalam balapan dan finis di urutan kesembilan.[61]
Untuk musim 2023, Alonso akan meninggalkan tim untuk bergabung bersama dengan tim Aston Martin.[62] Pada awalnya, Oscar Piastri diumumkan sebagai pengganti Alonso,[63] namun Piastri kemudian membantah hal tersebut.[64] Kepala tim Szafnauer mengkritik Piastri, dengan mengatakan bahwa Piastri harus lebih menunjukkan kesetiaan kepada tim Alpine,[65] dan mengklaim bahwa Piastri telah berterima kasih ketika diberitahu tentang promosi ke dalam ajang F1 sebelum pengumuman yang dibuat oleh tim Alpine.[66] Permasalahan mengenai kontrak Piastri lalu dibawa ke ''FIA Contract Recognition Board" (dalam bahasa Indonesia: "Dewan Pengakuan Kontrak FIA").[67] CRB menyatakan bahwa tim Alpine sama sekali tidak memiliki kontrak yang valid dengan Piastri,[68] dan Piastri dapat membalap pada musim 2023 bersama dengan tim McLaren.[69] Tim Alpine kemudian mengumumkan secara resmi bahwa Pierre Gasly akan menjadi pembalap untuk tim tersebut mulai dari musim 2023.[70]
Pada bulan Juli 2023, posisi Laurent Rossi digantikan oleh Philippe Krief sebagai CEO.[71][72] Selama akhir pekan Grand Prix Belgia, tim Alpine mengumumkan bahwa Szafnauer dan direktur olahraga Alan Permane akan meninggalkan tim setelah balapan. Chief Technical Officer Pat Fry akan meninggalkan tim pada akhir tahun untuk bergabung bersama dengan tim Williams.[73][74]
Tim Alpine menyelesaikan musim di urutan keenam di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Konstruktor, sementara Gasly dan Ocon masing-masing berada di urutan ke-11 dan ke-12 di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap. Tim tersebut dilaporkan kehilangan rata-rata sekitar setengah detik per putaran karena unit tenaga Renault tertinggal dari para pesaingnya.[75] Tanpa adanya defisit ini, tim bisa saja memiliki performa yang serupa dengan tim Mercedes.[75]
Tim Alpine masih tetap mempertahankan duet pasangan pembalap Gasly dan Ocon untuk Kejuaraan Dunia musim 2024. Pada Grand Prix Bahrain, tim mengunci dua posisi terbawah di grid di sesi kualifikasi, dan menyelesaikan balapan ini di urutan ke-17 dan ke-18.[76][77] Setelah balapan ini berakhir, diumumkan secara resmi bahwa direktur teknis Alpine Matt Harman dan kepala aerodinamika Dirk de Beer telah meninggalkan tim,[78] dengan tim berpindah ke struktur yang terdiri dari tiga direktur teknis, dengan Joe Burnell yang mengawasi bagian teknik, David Wheater untuk bagian aerodinamika, dan Ciaron Pilbeam untuk bagian kinerja.[4] Beberapa hari kemudian, dilaporkan bahwa Bob Bell akan meninggalkan perannya sebagai penasihat di tim Alpine untuk bersatu kembali dengan Fernando Alonso di tim Aston Martin dalam peran operasional.[79] Pada tanggal 2 Mei, David Sanchez, yang telah meninggalkan tim McLaren sebulan sebelumnya, ditandatangani sebagai direktur teknis eksekutif.[80] Pada bulan Mei 2024, tim Alpine secara resmi mengumumkan kembalinya Flavio Briatore ke tim sebagai pengawas khusus. Sebelumnya, dia bekerja di Tim Enstone sebagai seorang kepala tim dari tahun 2000 hingga 2009, setelah sebelumnya mengundurkan diri karena skandal pengaturan balapan.[81]
Setelah finis di luar posisi sepuluh besar empat balapan berikutnya, tim Alpine berhasil mencetak poin pertama mereka di Grand Prix Miami, di mana Ocon berhasil finis di posisi kesepuluh.[82] Pada Grand Prix Monako, Ocon bertabrakan dengan Gasly pada saat dirinya sedang mencoba untuk menyalip di putaran pertama, yang mengakibatkan Gasly harus berhenti karena mobilnya mengalami kerusakan. Ocon dijatuhi penalti turun lima posisi di grid pada balapan berikutnya di Grand Prix Kanada,[83] dan kemudian meminta maaf atas perannya dalam insiden tersebut. Kepala tim Bruno Famin berkomentar bahwa akan ada "konsekuensi yang sesuai [dengan perbuatannya]".[84] Seminggu kemudian, tim Alpine secara resmi mengumumkan bahwa Ocon akan meninggalkan tim pada akhir musim ini setelah kontraknya habis.[85] Selama akhir pekan Grand Prix Belgia, tim Alpine secara resmi mengumumkan bahwa kepala tim Bruno Famin akan meninggalkan perannya sebagai seorang kepala tim. Famin akan pindah ke divisi balapan mobil utama Renault.[86] Posisi Famin akan diambil alih oleh Oliver Oakes, mulai dari Grand Prix Belanda, dan seterusnya.[87]
Untuk musim 2025, Gasly akan dipertahankan oleh tim untuk musim terakhir Alpine dengan unit tenaga Renault. Jack Doohan, yang telah bertugas sebagai pembalap cadangan tim di musim sebelumnya, akan dipromosikan menjadi pembalap penuh waktu menggantikan posisi Esteban Ocon yang akan bergabung bersama dengan tim Haas.[88]
Pada tanggal 30 September 2024, dikarenakan kurangnya hasil akhir yang kuat dengan unit tenaganya selama era mesin V6 turbo-hibrida sejak dimulai pada musim 2014, Renault secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri program mesinnya setelah berakhirnya Kejuaraan Dunia musim 2025, dan tidak akan membuat mesin untuk peraturan musim 2026 yang baru. Ini berarti Tim F1 Alpine akan kehilangan status sebelumnya sebagai sebuah tim pabrikan resmi, dan menjadi tim pelanggan.[89]
^R. Smith "Alpine & Renault: The Development of the Revolutionary Turbo F1 Car 1968-1979."Chapter 3: The Alpine A350 Experimental Grand Prix Car, pp. 24-33
^"Alpine A500 (1975)". l'automobile ancienne (dalam bahasa Prancis). 13 September 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 June 2020. Diakses tanggal 14 January 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Alpine A500". StatsF1 (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 August 2011. Diakses tanggal 14 January 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Abiteboul en charge d'Alpine, nouvelle identité de Renault Sport ?" [Abiteboul in charge of Alpine. New identity for Renault Sport?]. f1i.auto-moto.com (dalam bahasa French). 4 September 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 January 2021. Diakses tanggal 11 September 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Benson, Andrew (13 Februari 2022). "Director Budkowski leaves Alpine". BBC Sport (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-17. Diakses tanggal 2022-02-21.
^"Alpine – Grands Prix started". StatsF1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 February 2022. Diakses tanggal 17 February 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Pada tahun 1952 dan 1953, regulasi Kejuaraan Dunia memakai regulasi Formula Dua, konstruktor yang berlaga di era regulasi tersebut tetap dimasukkan sebagai peserta balap Formula Satu. Konstruktor yang hanya berlaga di Indianapolis 500 yang menjadi bagian Kejuaraan Dunia antara tahun 1950 sampai 1960 tidak dimasukkan dalam daftar di atas.