Spyker F1
Spyker F1 Team, dikenal sebagai Etihad Aldar Spyker F1 Team untuk alasan sponsorship, merupakan sebuah tim F1 yang juga merupakan anak perusahaan dari Spyker Cars. Tim ini hanya berpartisipasi di musim 2007 saja setelah pihak Spyker Cars membeli tim dari Midland Group.[1] Tim itu dibuat oleh Spyker Cars setelah mereka membeli tim Midland F1 (sebelumnya Jordan Grand Prix) yang berumur pendek. Perubahan nama menjadi Spyker disertai dengan peralihan corak balap dari merah, abu-abu dan putih yang sebelumnya digunakan oleh Midland, menjadi skema oranye dan perak—sudah terlihat pada Spyker Spyder GT2-R—oranye menjadi warna nasional dan warna balap mobil dari Belanda. Pada tahun 2008, tim ini dijual kembali kepada seorang pengusaha asal India, yaitu Vijay Mallya, dan namanya berubah menjadi Force India.[2] Tim Spyker F1 adalah konstruktor Formula Satu kedua yang mewakili kewarganegaraan Belanda sejak Boro Racing yang berkompetisi pada musim 1976 dan 1977. Latar BelakangMeskipun dibentuk pada tahun 2006, namun akar dari tim ini dapat ditelusuri kembali ke tahun 1991, ketika tim ini didirikan sebagai Jordan Grand Prix. Skuad dan fasilitas yang berbasis di Silverstone ini dibeli oleh grup Midland pada tahun 2005, dan berganti nama menjadi Midland F1 pada tahun 2006, sebelum dijual ke Spyker Cars menjelang akhir musim 2006. Rumor telah beredar di paddock sepanjang pertengahan musim tentang kemungkinan penjualan tim, kurang dari dua tahun setelah Alex Shnaider pada awalnya membelinya dari Eddie Jordan. Laporan menyebutkan banderol harga $128 juta dan Shnaider secara serius mempertimbangkan kemungkinan penjualan. Tim Formula Satu menjadi lebih berharga karena tidak ada tim tambahan yang bisa masuk setelah tahun 2008, dengan maksimal 12 tempat yang sudah terisi.[3] Pada tanggal 9 September 2006, terungkap bahwa tim tersebut dijual ke Spyker Cars, sebuah produsen mobil buatan tangan asal Belanda.[4] Spyker membayar biaya sebesar $106,6 juta untuk tim.[5] Pada tanggal 10 September, komentator ITV mengatakan bahwa Shnaider dan mantan konsultan Johnny Herbert tidak lagi terlibat di dalam tim ini sejak pengumuman penjualan.[6] Mantan pembalap Midland Christijan Albers dan Tiago Monteiro dipertahankan selama sisa musim 2006, sementara itu juga dikonfirmasi pada balapan debut Spyker di Tiongkok bahwa Albers akan tetap bersama tim penerus untuk musim 2007. Sebagai bagian dari pembelian Midland oleh Spyker, mobil tersebut memiliki corak yang direvisi untuk tiga balapan terakhir tahun 2006.[7] Nama tim juga diubah menjadi Spyker MF1 Racing, karena peraturan FIA melarang perubahan nama tim selama satu musim, tetapi juga tetap mengizinkan adanya penambahan nama sponsor di bagian depan.[8] Musim 2007Bos tim Midland sebelumnya, yaitu Colin Kolles, tetap menjadi kepala tim ini hingga tahun 2007. Michiel Mol menjadi Direktur Balap F1 yang baru dan anggota dewan Spyker, dan Mike Gascoyne menjadi Ketua Petugas Teknologi dari akhir musim 2006.[9] Tim ini menggunakan mesin Ferrari spesifikasi tahun 2006 milik pelanggan pada tahun 2007, menggantikan unit Toyota, yang diberikan kepada tim Williams. Meskipun tim tersebut tetap berbasis di negara Inggris, tetapi tim tersebut lebih memilih untuk mendaftar di bawah otoritas balap bermotor Belanda, dan oleh karena itu dijalankan di bawah bendera Belanda pada tahun 2007, yang mencerminkan kepemilikan barunya. Untuk pembalap kedua, tim Spyker mengontrak salah satu pembalap ketiga mereka pada tahun 2006, yakni Adrian Sutil, untuk menjadi pembalap bagi tim tersebut pada tahun 2007.[10] Daftar entri resmi FIA untuk tahun 2007 telah diposting di berbagai situs web pada tanggal 4 Desember 2006, dan dalam daftar tersebut, Tim Spyker F1 diberi nomor mobil 20 dan 21, tetapi hanya nama Christijan Albers sajalah yang dibuat secara resmi di daftar entri, dengan kursi kedua, dan mobil bernomor 21 ditinggalkan TBA, karena Sutil pada saat itu belum bisa dikonfirmasi. Namun, nomor mobil ditukar di dalam tim karena Albers ingin mengendarai mobil dengan nomor yang ganjil, maka Albers (dan kemudian Winkelhock dan Yamamoto) membalap dengan nomor 21 dan Sutil 20. Tim Spyker menandatangani empat pembalap tes dan cadangan untuk musim 2007: Adrián Vallés, Fairuz Fauzy, Giedo van der Garde, dan Markus Winkelhock.[11] Pada bulan Maret, tim Spyker mengumumkan kesepakatan sponsor dengan Etihad Airways dan Aldar Properties, dua perusahaan dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Nama resmi peserta pada musim ini adalah Tim F1 Etihad Aldar Spyker. Pada tanggal 10 Juli, Albers dibebaskan dari kontrak tim Spyker karena kurangnya uang sponsor, yang akan mendanai program pengembangan tim. Mol menggambarkannya sebagai "salah satu keputusan [yang] tersulit dalam karier saya".[12] Meskipun mantan pembalap Red Bull Racing, yaitu Christian Klien, melakukan tes untuk tim pada tanggal 12 Juli 2007,[13] namun pengganti Albers untuk Grand Prix Eropa 2007 adalah Winkelhock.[14] Selama Grand Prix Eropa 2007, Winkelhock menjadi satu-satunya pembalap yang memimpin jalannya sebuah Grand Prix dengan tim Spyker, karena pemilihan ban tim. Namun, Winkelhock tidak melanjutkan balapannya saat ini menuju ke Sakon Yamamoto. Pada bulan Agustus, model B-Spec Spyker yang baru, yang diharapkan dapat digunakan oleh tim di Grand Prix Turki 2007, gagal dalam uji tabrak belakang yang ditetapkan oleh FIA. Semua mobil harus lulus tes ini untuk diizinkan untuk bisa turun balapan.[15] Namun, beberapa hari kemudian, telah dipastikan bahwa mobil tersebut telah lulus uji tabrak tepat pada waktunya untuk berkompetisi di Grand Prix Italia.[16] Pada tanggal 30 September di Grand Prix Jepang 2007, tim tersebut berhasil mencetak poin Kejuaraan Dunia yang pertama dan satu-satunya. Sutil finis di urutan ke-9 di lintasan, tetapi dipromosikan ke posisi ke-8 dan masuk ke dalam posisi pencetak poin setelah pengawas balapan memutuskan pasca-balapan bahwa Vitantonio Liuzzi yang membela tim Toro Rosso telah menyalip Sutil di bawah bendera kuning pada putaran ke-55; Liuzzi kemudian diberi penalti 25 detik, yang membuat waktunya berada di bawah Sutil. Pada tanggal 14 Agustus, Spyker Cars mengumumkan bahwa mereka mungkin perlu menjual seluruh atau sebagian tim karena potensi perpecahan tim dari perusahaan induknya.[17] Tim tersebut dijual ke sebuah konsorsium yang bernama "Orange India", yang dipimpin oleh seorang pengusaha asal India, yaitu Vijay Mallya, dan pengusaha asal Belanda (dan anggota dewan saat ini), yaitu Michiel Mol, setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham Spyker. Mallya menghadiri Grand Prix Tiongkok sebagai pemilik tim.[18] Tim ini berganti nama menjadi Force India untuk musim 2008.[2] Hasil lengkap Formula Satu(kunci) (hasil dalam huruf tebal mengindikasikan posisi terdepan)
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Spyker F1.
|
Portal di Ensiklopedia Dunia