Agence France-Presse
Agence France-Presse (AFP) adalah sebuah kantor berita internasional yang berkantor pusat di Paris, Prancis. Didirikan pada tahun 1835 dengan nama Havas, perusahaan ini merupakan kantor berita tertua di dunia. AFP memiliki kantor pusat regional di Nicosia, Montevideo, Hong Kong, dan Washington, D.C., serta memiliki biro berita yang tersebar di 201 lokasi di 151 negara. AFP menyediakan cerita, video, foto, dan grafis dalam bahasa Prancis, Inggris, Arab, Portugis, Spanyol, dan Jerman. SejarahAgence France-Presse memulai sejarahnya di Agence Havas, yang didirikan pada tahun 1835 di Paris oleh Charles-Louis Havas, sehingga menjadikan AFP sebagai kantor berita tertua di dunia.[1][2] AFP mempelopori pengumpulan dan penyebaran berita sebagai sebuah komoditas,[1] dan telah memantapkan dirinya sebagai sebuah perusahaan global pada akhir abad ke-19.[3] Dua pegawai Havas, Paul Julius Reuter dan Bernhard Wolff, kemudian mendirikan kantor beritanya sendiri, masing-masing di London dan Berlin.[1] Pada tahun 1940, saat pasukan Jerman menduduki Prancis selama Perang Dunia II, kantor berita ini diambil alih oleh otoritas terkait dan diubah namanya menjadi "Office français d'information" (Kantor Informasi Prancis). Hanya unit bisnis periklanan yang masih menggunakan nama Havas.[4] Pada tanggal 20 Agustus 1944, saat pasukan Sekutu bergerak ke Paris, sekelompok jurnalis di Pemberontak Prancis menyita kantor berita ini, dan menerbitkan berita pertama dari Paris dengan nama Agence France-Presse. Didirikan sebagai sebuah badan usaha milik negara, selama periode pasca perang, AFP pun fokus mengembangkan jaringan koresponden internasionalnya. Salah satu korespondennya adalah jurnalis Barat pertama yang memberitakan kematian pemimpin Soviet, Joseph Stalin pada tanggal 6 Maret 1953. AFP lalu bertekad untuk menghapus status semi-resminya, dan pada tanggal 10 Januari 1957, Parlemen Prancis akhirnya menerbitkan undang-undang yang menjadikan AFP independen. Sejak saat itu, proporsi pendapatan AFP yang berasal dari langganan departemen pemerintah pun terus menurun, hingga hanya 115 juta Euro pada tahun 2011.[5] Pada tahun 1982, AFP mulai mendesentralisasi pembuatan keputusan editorialnya dengan mendirikan pusat regional pertamanya di Hong Kong. Tiap regional memiliki anggaran, direktur administratif, dan kepala editornya sendiri. Pada bulan September 2007, AFP Foundation diluncurkan untuk mempromosikan standar jurnalisme yang lebih tinggi ke seluruh dunia. Arsip Mitrokhin mengindentifikasi enam orang agen dan dua orang kontak KGB di dalam Agence France-Presse, yang digunakan dalam operasi Soviet di Prancis.[6] Pada tahun 1991, AFP mendirikan sebuah joint venture dengan Extel untuk menyediakan layanan berita keuangan dengan nama AFX News.[7] Pada tahun 2006, AFX News dijual ke Thomson Financial.[8] Pada bulan Oktober 2008, Pemerintah Prancis mengumumkan rencana untuk mengubah status AFP, termasuk melibatkan investor asing. Pada tanggal 27 November 2008, serikat buruh utama yang ada di Prancis, yakni CGT, Force Ouvrière, Syndicat national des journalistes,[9] Union syndicale des journalistes CFDT[10] dan SUD, pun meluncurkan sebuah petisi daring untuk menolak apa yang mereka lihat sebagai upaya untuk memprivatisasi AFP. Pada tanggal 10 Desember 2009, Menteri Kebudayaan Prancis, Frédéric Mitterrand mengumumkan bahwa ia membentuk sebuah Komite Ahli yang dipimpin oleh mantan CEO AFP, Henri Pigeat untuk mempelajari rencana yang cocok untuk status AFP di masa mendatang.[11] Pada tanggal 24 Februari 2010, Pierre Louette tiba-tiba mengumumkan rencananya untuk mengundurkan diri dari jabatan CEO AFP pada akhir bulan Maret 2010, agar dapat pindah ke France Télécom. Pada bulan November 2013, AFP dan Getty Images diminta membayar kompensasi sebesar $1,2 juta kepada jurnalis foto lepas, Daniel Morel, karena telah menggunakan foto Daniel di Twitter yang terkait dengan gempa bumi Haiti 2010 tanpa izinnya, sehingga melanggar hak cipta dan ketentuan penggunaan Twitter.[12][13] CEO dan chairman AFP saat ini adalah Fabrice Fries, sementara Direktur Berita Global AFP adalah Phil Chetwynd.[14] StatutaAFP beroperasi di bawah sebuah peraturan yang diterbitkan pada tahun 1957 sebagai sebuah bisnis komersial yang terpisah dari Pemerintah Prancis. AFP dipimpin oleh seorang CEO dan dewan direksi yang beranggotakan 15 orang, yakni:
Misi AFP yang disebutkan dalam statutanya adalah:[15]
Dewan direksi memilih CEO untuk menjabat selama tiga tahun dan dapat dipilih kembali. AFP juga memiliki sebuah dewan yang bertugas untuk memastikan AFP beroperasi sesuai statutanya, yang mengharuskan independensi dan netralitas mutlak. Secara editorial, AFP dipimpin oleh sebuah jaringan yang beranggotakan jurnalis-jurnalis senior. Klien utama AFP adalah Pemerintah Prancis, yang berlangganan berbagai macam layanannya. Pada prakteknya, langganan tersebut adalah bentuk subsidi tidak langsung untuk AFP, karena statuta AFP melarang subsidi pemerintah secara langsung. Jumlah pegawaiBerkantor pusat di Paris, AFP eksis di 151 negara, dengan 201 kantor, 50 koresponden lokal, dan lima pusat regional, yakni di Washington DC (Amerika Utara), Hong Kong (Asia-Pasifik), Montevideo (Amerika Latin), Nicosia (Timur Tengah), dan Paris (Eropa dan Afrika) AFP menyatakan bahwa mereka mempekerjakan 2.400 orang dari 100 negara berbeda, yang mana 1.700 orang di antaranya adalah jurnalis. AFP menyediakan informasi dalam enam bahasa (Prancis, Inggris, Spanyol, Jerman, Portugis, dan Arab), selama 24 jam dalam sehari.[16] InvestasiInvestasi besar meliputi:
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Agence France-Presse. |