Gemblong
Asal mulaMasyarakat Sunda, Jawa, dan Betawi sejak lama sudah akrab dengan jenis penganan ini.[5][6][7][8] Namun tidak diketahui secara jelas dari daerah mana kue gemblong ini berasal.[7][9] Penamaan kue gemblong sendiri masih belum diketahui dari mana asal mulanya.[7][9] Beberapa pihak berpendapat bahwa nama gemblong diambil karena bentuknya yang bulat dan lonjong.[7] Kue gemblong biasa ditemukan di pasar-pasar tradisional dan dijajakan oleh penjual kue tradisional.[5][9][10] Kitab 'ensiklopedia' kebudayaan Jawa yang diterbitkan pada awal abad XIX, Serat Centhini, telah menyebut-nyebut adanya penganan ini. Salah satunya ketika Ni Turida, isteri Jayengwesthi, menyiapkan hidangan pagi bagi Seh Amongraga. Antara lain disebutkan minuman teh dan kopi, yang disertai aneka rupa makanan seperti lempeng merah, juwadah, jĕnang, puthu mayang, serabi, ledre isèn, Carabikang merah dan putih, lemper, sêmar tinandhu, pisang bakar, gêmblong, ikan bakar, dan dendeng gepuk yang dijepit (pupuh 352:68–70).[11] Hidangan yang mirip, yang disertai pula dengan kue gemblong dan puthu, juga diceritakan pada bagian lain kitab Centhini (yakni pada pupuh 355:96–97) tatkala Nyai Sumbaling dan Centhini menyuguhkan kudapan kepada tamu-tamunya setelah selesai salat Subuh.[12] Cara pembuatanPembuatan kue gemblong terdiri dari bahan-bahan yang banyak ditemui di pasar-pasar Indonesia, baik pasar tradisional maupun pasar modern.[10][7] Untuk adonan dasar bahan yang digunakan adalah tepung ketan, tepung kanji, kelapa muda, santan, margarin, dan garam.[13] Hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah memanaskan santan dan mencampurnya dengan tepung ketan.[9][10][7][7] Setelah santan dan tepung ketan tercampur rata, barulah ditambahkan tepung kanji, kelapa parut, margarin, dan garam.[10][7][7][9] Adonan dasar tersebut dicampur hingga kalis dan dibentuk bulat lonjong kemudian digoreng hingga matang.[10][7][7][9] Sedangkan untuk adonan pelapis terdiri dari gula aren atau gula merah dan gula pasir.[10][7][7][9] Pertama-tama gula aren dan gula pasir dipanaskan hingga terlihat berserabut.[10][7][7][9] Kemudian masukan gemblong yang telah ditiriskan kedalam adonan gula tersebut, aduk sampai merata dan kering.[10][9][7] Kandungan giziGemblong mengandung energi sebesar 115 kilokalori, protein 1,7 gram, karbohidrat 21,1 gram, lemak 2,6 gram, kalsium 0,06 miligram, fosfor 0 miligram, dan zat besi 0,2 miligram.[14] Selain itu di dalam gemblong juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram.[14] Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 40 gram gemblong, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100%.[14] Referensi
Lihat pula
|