Kue terang bulan
Terang bulan (juga dikenal dengan berbagai nama lainnya seperti kue bandung dan martabak manis) adalah kudapan sejenis panekuk yang biasa dijajakan di pinggir jalan di seluruh Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina dan Singapura.[5]. Nama di berbagai daerah
VariasiBerbeda dengan Martabak (atau Moortaba) yang berasal dari (dipengaruhi oleh budaya) India, awal muasal penamaan Martabak Manis ini berawal ketika di tahun 1950 seseorang bernama Hioe Kui Sem yang berasal dari daerah Jebus, Pulau Bangka merantau untuk mengadu nasib ke kota Bandung. Apabila pagi sampai sore mencoba berdagang apa saja, di sore harinya menjajakan kue-kue di depan rumah kontrakannya di Jalan Naripan, Bandung buatan istrinya (Tjo Sin Moy). Salah satunya adalah Hok Lo Pan,[8] dalam bahasa mandarin disebut Fu Lau Pan (福佬粄) yang bermakna kue orang Hoklo).[9] Ternyata kue ini cukup laris dan diterima baik oleh masyarakat kota Bandung pada waktu itu hingga selanjutnya ia fokus berjualan kue ini saja dengan memasaknya apabila ada yang datang membeli (Freshly cook). Ini berlanjut hingga ia menyewa lapak di Pasar Malam Jalan Cikapundung Barat di depan kantor PLN, dekat Alun-alun Bandung di sebelah lapak yang terlebih dahulu hadir dan laris, yaitu Martabak yang berasal dari India. Guna memudahkan pemasaran maka kedua pedagang ini bersepakat untuk menamai Martabak Asin dan yang lainnya Martabak Manis. Strategi ini semakin membuat kue ini semakin laris dan hingga kini penjual Martabak banyak yang menjual kedua versi tersebut jadinya. Kesuksesannya Tn. Hioe Kui Sem ini membuatnya mengajak saudara-saudara, kerabat dan teman-temannya di Pulau Bangka untuk merantau ke Jawa Barat untuk berjualan Martabak Manis ini ke kota-kota lain sekitarnya seperti Jakarta, Tasikmalaya, Cianjur, Sukabumi dan lain-lain. Kota pertama diluar Jawa Barat yang dibuka salah seorang temannya adalah Kota Semarang. Itulah sebabnya di Jawa Tengah, kue ini disebut Kue Bandung dimana asal-muasal kesuksesannya tersebut. Di Jawa Timur dan Indonesia bagian Timur, orang menamakannya Kue Bulan atau Terang Bulan, karena bentuknya yang bulat seperti bulan dan juga karena biasanya dijual kala malam dimana bulan muncul. Oleh karena itu, penggemar kue terang bulan dari daerah tersebut merasa bingung mengapa kue ini dinamakan "martabak" karena sama sekali berbeda dengan penganan lain yang juga bernama Martabak. Namun bagi daerah yang terbiasa menamakannya Martabak Manis, maka penganan martabak terbagi dua menjadi Martabak Manis dan Martabak Asin. Nama panganan ini bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Di Kota Semarang, kue ini dikenal dengan sebutan Kue Bandung.[10] Hal ini disebabkan kue tersebut dibuat oleh orang Bangka yang menetap di Semarang, yaitu keluarga Cen, generasi ke-4 dari leluhur yang bernama Cen Khian Sam yang merupakan teman dari Hioe Kui Sem yang memulai dahulu berjualan dan meraup kesuksesan di Bandung. Keluarga Cen ini berjualan Martabak Manis di Jalan Gajah Mada. Di Malaysia penganan ini dinamakan Apam Balik, Kek atau Martabak Terang Bulan, Martabak Bangka, Kek Pinang, Kek Bandung, atau Martabak Jepun. Di Pontianak makanan ini dinamakan Apam Pinang. Di Indonesia, kue Terang Bulan mulai mengalami revolusi di pertengahan tahun 2011 dengan munculnya variasi jenis Martabak Pizza. Martabak Pizza adalah modifikasi dari Martabak konvensional yang umumnya disajikan dengan cara dilipat. Martabak Pizza disajikan dengan tidak dilipat, sehingga topingnya terlihat lebih menonjol dan menarik.[11] AdonanAdonan kulitnya terbuat dari campuran tepung terigu, soda kue, telur ayam, santan, air, dan ragi yang dipanggang di atas penggorengan besi tebal khusus hingga adonan kue menjadi matang dan bersarang. Sebagai pengisi biasanya diberikan taburan gula butir, coklat butir (meses, muisjes), dengan biji wijen dan kacang tanah yang dicacah, atau parutan keju, yang disiram susu kental manis, dan diolesi mentega dan margarin. Galeri
ReferensiWikibooks memiliki buku di:
|