Nasi sek (nasi seratus kenyang) adalah makanan yang berasal dari Pariaman, Sumatera Barat. Makanan ini merupakan nasi putih dalam porsi kecil seukuran kepalan tangan dan dibungkus dengan daun pisang. Makanan ini hampir serupa dengan nasi jamblang dan nasi kucing.[1]
Sejarah
Nasi sek telah ada sejak tahun 1980-an. Nasi ini dijual dalam porsi kecil, tapi lengkap dengan lauk pauk dan sayur. Saat itu, nasi ini dijual seharga seratus rupiah dan sudah dapat mengenyangkan perut pembelinya. Sejak saat itulah, nasi ini dinamakan nasi seratus kenyang (Minang: nasi saratuih kanyang) yang disingkat menjadi nasi sek.[2] Seiring perkembangan zaman, harga nasi sek juga berubah dan oleh sebagian orang kepanjangan nasi ini berganti menjadi Sepuluh ribu Enak Kenyang.[3]
Nasi sek memiliki porsi kecil yang dibungkus dengan daun pisang. Bungkusan nasi biasanya dibentuk kerucut. Ketika akan dimakan, bungkusan nasi dibuka dan baru ditambahkan beragam lauk pauk dan pelengkap. Jenis lauk yang disediakan biasanya makanan laut seperti ikan bakar dan gulai ikan. Lauk lain yang disediakan yaitu gulai jariang, gulai pucuk ubi, sambal teri, sambalado, dan menu masakan minang lainnya. Nasi sek juga disantap dengan pelengkap seperti sala lauak, cemilan khas Pariaman yang terbuat dari ikan. Sala lauak yang disajikan biasanya dalam keadaan hangat.[1][2]
Penjualan
Nasi sek dijual dengan harga Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per bungkus, di luar lauk pauk dan pelengkap lainnya. Dengan harga Rp 10.000, pembeli sudah dapat menikmati nasi sek lengkap dengan lauk pauk dan sala lauak. Nasi sek dijual di warung-warung nasi ataupun tenda-tenda kaki lima di tepi Pantai Gandoriah, Pariaman.[4] Hal ini menjadi daya tarik wisatawan untuk menikmati makanan sembari menikmati panorama pantai.[1][2]