Nasi goreng

Arroz chaufa, nasi goreng Tionghoa-Peru
Kimchi-bokkeum-bap dari Korea

Nasi goreng merupakan sajian nasi yang digoreng dalam sebuah wajan atau penggorengan yang menghasilkan cita rasa berbeda karena dicampur dengan bumbu-bumbu seperti garam, bawang putih, bawang merah, merica, rempah-rempah tertentu dan kecap manis. Selain itu, ditambahkan bahan-bahan pelengkap seperti telur, sayur-sayuran, makanan laut, atau daging. Makanan tersebut sering kali disantap sendiri atau disertai dengan hidangan lainnya. Nasi goreng adalah komponen populer dari masakan Asia Timur, Tenggara dan Selatan pada wilayah tertentu. Sebagai hidangan buatan rumah, nasi goreng biasanya dibuat dengan bahan-bahan yang tersisa dari hidangan lainnya, yang berujung pada ragam yang tak terbatas. Menjadi penopang ekonomi, hal yang sama juga terjadi pada mi goreng atau pyttipanna.[1]

Beberapa ragam populer dari nasi goreng memiliki daftar bahan spesifik mereka sendiri. Di Tiongkok Raya, ragam paling terkenal meliputi nasi goreng Yangzhou dan nasi goreng Hokkien. Chāhan Jepang sering dianggap berasal dari Jepang, yang ternyata berasal dari hidangan nasi goreng Tionghoa. Bokkeum-bap dari Korea umumnya tak dianggap demikian, meskipun terdapat ragam Tionghoa Korea dari bokkeum-bap. Di Asia Tenggara, nasi goreng Indonesia, Malaysia, dan Singapura yang berkonstruksi serupa dan khao phat Thai adalah hidangan populer. Di Barat, kebanyakan restoran untuk pelanggan vegetarian atau Muslim membuat ragam mereka sendiri dari nasi goreng, termasuk nasi goreng telur. Nasi goreng juga muncul pada menu-menu restoran Amerika yang menawarkan masakan dengan tanpa tradisi asli dari hidangan tersebut. Selain itu, terdapat ragam nasi goreng di negara-negara selatan Amerika Serikat. Beberapa ragam tersebut meliputi chaulafan asal Ekuador, arroz chaufa asal Peru, arroz frito asal Kuba, dan arroz mamposteao asal Puerto Rico.

Nasi goreng adalah makanan jalanan populer di Asia. Di beberapa negara Asia, restoran-restoran kecil, gerai-gerai pinggir jalan dan pedagang keliling mengkhususkan diri dalam menyajikan nasi goreng. Di kota-kota Indonesia, pedagang umum nasi goreng biasa ditemukan berpindah-pindah dengan gerobak makanan mereka dan berhenti di jalanan sibuk atau kawasan tempat tinggal. Beberapa gerai makanan Asia Tenggara menawarkan nasi goreng dengan pilihan rasa dan hidangan sampingan.

Ragam

Asia Tenggara

Kamboja

Indonesia, Malaysia, Singapura

Nasi goreng dari Indonesia dengan ayam, telur goreng, udang kering, dan sayur-sayuran
  • Nasi goreng adalah sebuah versi Indonesia dan Melayu dari nasi goreng, perbedaan utama dibanding dengan nasi goreng di wilayah lainnya adalah makanan tersebut dimasak memakai kecap manis. Makanan tersebut sering kali disertai dengan bahan-bahan tambahan seperti telur goreng, ayam goreng, sate dan bumbu-bumbu seperti sambal, acar, dan kerupuk. Makanan tersebut disajikan di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan sebagian besar negara tetangga, dan terkenal di Belanda.
    • Nasi goreng pattaya adalah nasi goreng Malaysia yang dihidangkan dengan berbalut sebuah telur omelet. Nasi goreng tersebut umumnya dicampur dengan berbagai sayur dan daging. Saus tomat ditambahkan. Di Indonesia, hidangan tersebut disebut nasi goreng amplop.
    • Nasi goreng sambal ditemukan di Singapura adalah sebuah ragam nasi goreng yang dibuat dengan sambal, sebuah bumbu yang berbahan dasar cabai dan belachan, yang datang dari pengaruh Indonesia dan Melayu.
    • Nasi goreng Jawa berasal dari pulau Jawa.Nasi goreng Jawa ini bentuknya sama seperti Nasi goreng Mawut hanya saja tanpa menggunakan orak-arik mie. Nasi goreng Jawa dibuat dengan telur, kubis, irisan daging ayam kampung, sedikit kaldu rebusan ayam kampung, dan ditaburi bawang merah goreng serta daun sop juga seledri. Nasi goreng Jawa ini identik dengan nasi goreng yang dijumpai di wilayah tengah Jawa. Citarasa dari jenis nasi goreng ini adalah sedap dari bawang merah dan putih yang ditambahkan rasa manis dari kecap[2]. Selalu jadi makanan pilihan selain Bakmi Jawa (umunya yang dijadikan nama tempat makannya adalah bakmi Jawanya bukan nasi gorengnya).

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Fried rice and noodle dishes with vegetables are likewise ancient. They were typically composed of leftover ingredients and cooked in woks." Olver, Lynne (2006-08-06). "Food Timeline--history notes: Asian-American cuisine". Diakses tanggal 2007-06-05. 
  2. ^ author, Mosita (2023-05-27). "Kenali Jenis Nasi Goreng di Indonesia". rri.co.id. Diakses tanggal 2024-08-21. 

Pranala luar