Kuba
Kuba,[a] dengan nama resmi Republik Kuba,[b] adalah negara berbentuk pulau, terdiri dari pulau Kuba, Isla de la Juventud, kepulauan-kepulauan, 4.195 pulau dan cay yang mengelilingi pulau utama. Kuba berada di pertemuan antara Laut Karibia utara, Teluk Meksiko, dan Samudra Atlantik. Kuba terletak di sebelah timur Semenanjung Yucatán (Meksiko), di selatan negara bagian Florida, Amerika Serikat dan Bahama, di barat Hispaniola (Haiti/Republik Dominika), dan di utara Jamaika dan Kepulauan Cayman. Havana adalah kota terbesar sekaligus ibukota. Kuba adalah negara berpenduduk terbanyak ketiga di kawasan Karibia setelah Haiti dan Republik Dominika, dengan sekitar 11 juta penduduk. Wilayah yang sekarang merupakan Kuba sudah dihuni setidaknya sejak milenium ke-4 SM, Kuba dihuni oleh suku Guanahatabey dan Taíno pada zaman kolonisasi oleh Spanyol pada abad ke-15.[10] Kuba dahulunya adalah koloni Spanyol, dan perbudakan dihapuskan pada tahun 1886, masih menjadi koloni hingga Perang Spanyol–Amerika Serikat tahun 1898, ketika Kuba diduduki oleh Amerika Serikat dan memperoleh kemerdekaan pada tahun 1902. Pada tahun 1940, Kuba menerapkan konstitusi baru, namun karena kisruh politik mengakibatkan kudeta Kuba 1952 dan berlanjut dengan pemerintahan diktator Fulgencio Batista.[11] Pemerintahan Batista digulingkan pada Januari 1959 oleh Gerakan 26 Juli pada era Revolusi Kuba. Revolusi tersebut menciptakan pemerintahan komunis di bawah kepemimpinan Fidel Castro.[12][13] Negara ini menjadi salah satu poin konflik pada era Perang Dingin di antara Uni Soviet dan Amerika Serikat, dan perang nuklir hampir terjadi pada era Krisis Rudal Kuba tahun 1962. Setelah pembubaran Uni Soviet, Kuba menghadapi beberapa kejatuhan ekonomi pada tahun 1990-an, dikenal sebagai Periode Istimewa. Pada tahun 2008, Fidel Castro pensiun setelah 49 tahun; Raúl Castro terpilih untuk menggantikannya. Raúl Castro pensiun sebagai presiden pada tahun 2018 dan Miguel Díaz-Canel adalah presiden yang dipilih oleh Majelis Nasional setelah pemilihan parlemen. Raúl Castro pensiun sebagai Sekretaris Pertama Partai Komunis pada tahun 2021 dan Díaz-Canel terpilih sebagai penggantinya. Kuba adalah salah satu dari beberapa negara sosialis yang masih bertahan, di Kuba Partai Komunis tertulis dalam Konstitusi. Kuba memiliki pemerintahan otoritarian sehingga tidak ada oposisi politik.[14][15] Penyensoran di mana-mana dan jurnalisme independen kurang memiliki kebebasan;[16][17][18] Reporters Without Borders menyebut Kuba sebagai salah satu negara terburuk dalam hal kebebasan pers.[19][18] Dalam lingkup budaya, Kuba tergolong sebagai negara Amerika Latin.[20] Kuba adalah negara multi-etnis; masyarakat, budaya dan tradisi Kuba diturunkan dari berbagai latar, termasuk di antaranya dari suku Taíno Ciboney, periode panjang kolonalisme oleh Spanyol, pengenalan perbudakan orang-orang Afrika dan hubungan dekat dengan Uni Soviet pada era Perang Dingin. Kuba adalah anggota pendiri PBB, G77, Gerakan Non-Aliansi, Organisasi Negara Afrika, Karibia dan Pasifik, ALBA, dan Organisasi Negara Amerika. Kuba adalah salah satu dari beberapa negara ekonomi terencana di dunia, dan ekonominya didominasi oleh pariwisata dan ekspor pekerja terampil, gula, tembakau, dan kopi. Kuba dalam sejarahnya—sebelum dan pada waktu pemerintahan komunis—tampil lebih baik daripada negara lainnya di kawasan tersebut dalam beberapa indikator sosial-ekonomi, seperti literasi,[21][22] kematian bayi dan harapan hidup. Kuba mempunyai sistem layanan kesehatan universal yang menyediakan layanan medis gratis untuk semua warga negara Kuba,[23][24] meskipun kekurangannya seperti gaji yang kecil untuk dokter, fasilitas yang kurang layak, persediaan peralatan yang buruk, dan seringkali tidak ada obat-obatan penting.[25][26] Studi tahun 2023 oleh Pengamat HAM Kuba (OCDH), mengestimasikan 88% populasi hidup dalam kemiskinan ekstrem.[27] Pola makan yang umum menjadi perhatian internasional karena kekurangan mikronutrien dan menu makanan yang tidak beragam. Sebagaimana dijabarkan oleh Program Pangan Dunia (WFP) dari PBB, penjatahan makanan hanya memenuhi sebagian kecil kebutuhan nutrisi harian di banyak warga Kuba, sehingga menyebabkan masalah kesehatan.[28] SejarahKuba pertama kali dikunjungi oleh bangsa Eropa ketika Christopher Columbus pertama kali mendarat pada 28 Oktober 1492, di ujung timur Kuba, di Cazigazgo, daerah Baracoa. Diego Velázquez de Cuéllar memimpin invasi Spanyol, menaklukkan penduduk pribumi, menjadi gubernur Kuba untuk Spanyol pada 1511 dan membangun sebuah vila di Baracoa, yang menjadi ibu kota pertama pulau itu. Pada tahun 1518 tempat ini pun menjadi pusat Keuskupan dari uskup pertama Kuba.[29] Koloni SpanyolSaat itu Kuba dihuni oleh sekurang-kurangnya dua suku bangsa pribumi yang berbeda: suku Taíno dan Siboney. Kedua suku bangsa ini memiliki kebudayaan neolitikum pra-sejarah, dan barangkali juga budaya zaman perunggu. Sejumlah pakar merasa perlu membedakan suku bangsa Taíno dengan suku bangsa Taíno baru dari Kuba, Lucaya dari Bahama, Jamaika, dan sampai batas tertentu dari Haiti dan Quisqueya (kira-kira Republik Dominika sekarang), karena suku bangsa Taíno baru mempunyai masukan budaya yang jauh lebih beragam dan heterogenitas masyarakat dan etnis yang jauh lebih besar daripada Taíno tinggi yang sejati dari Boriquen (Puerto Riko). Kebanyakan penduduk Kuba dari masa pra-Columbus, termasuk suku bangsa Siboney, pertama-tama dapat digolongkan dalam kelompok umum Taíno baru. Suku bangsa Taíno adalah petani-petani yang cakap dan suku bangsa Siboney adalah masyarakat pemburu-pengumpul dengan sedikit pertanian yang mendukungnya. Suku bangsa Taínos dan Siboney mempunyai adat-istiadat dan kepercayaan yang serupa, yaitu ritual suci yang dipraktikkan dengan menggunakan tembakau yang disebut cohoba, atau "merokok". Suku bangsa Taínos (Arawak Pulau) adalah bagian kelompok budaya yang umumnya disebut suku Arawak, yang menyebar jauh hingga ke Amerika Selatan. Sisa-sisa puisi, nyanyian, ukiran, dan seni Taíno hingga kini masih ditemukan di seluruh Kepulauan Antilen besar. Suku bangsa Arawak dan kelompok-kelompok budaya serupa lainnya berjasa atas perkembangan sekitar 60% dari tanaman yang umum digunakan sekarang dan bahan-bahan industri utama seperti karet. Bangsa-bangsa Eropa belajar dari penduduk asli Kuba bagaimana membudi-dayakan tembakau dan mengisapnya dalam berbagai cara. Sekitar 16.000 hingga 60.000, atau barangkali lebih, penduduk asli dari suku bangsa Taíno dan Siboney menghuni Kuba sebelum kolonisasi. Penduduk asli Kuba, termasuk suku bangsa Siboney dan Taíno, dipaksa masuk ke dalam encomiendas (semacam daerah perlindungan) pada masa pendudukan pulau Kuba oleh Spanyol. Salah satu daerah perlindungan yang terkenal adalah Guanabacoa, yang kini merupakan daerah suburban Havana. Banyak penduduk pribumi Kuba yang menjadi korban kebrutalan para conquistador Spanyol (seperti yang dipersaksikan dan diratapi oleh banyak orang seperti Bartolomé de Las Casas) dan penyakit-penyakit yang mereka bawa, yang sebelumnya tak pernah mereka kenal. Kebanyakan conquistador mengambil kaum perempuan Taína sebagai istri mereka, atau sebagai istri tidak resmi mereka, atau seperti yang lebih sering terjadi, sekadar sebagai pemuas kebutuhan seksual mereka karena sedikit sekali perempuan Spanyol yang menyeberangi Samudra Atlantik pada masa itu.[30] Anak-anak mereka disebut mestizo, tetapi penduduk menyebut mereka Guajiro, yang artinya "orang kita". Kini keturunan suku bangsa Taíno mempertahankan warisan leluhur mereka di dekat Baracoa. Pertama, Kuba dijadikan basis penaklukan Spanyol ke benua Amerika, tetapi hampir musnah penduduknya dalam upaya ini. Setelah penaklukan benua Amerika harta kekayaan yang dihasilkan, emas dan perak yang ditambang, batu-batu berharga, cokelat dan produk-produk tumbuhan yang penting saat itu seperti zat pewarna dan obat-obatan, dikirim dengan armada harta karun Spanyol dari benua Amerika dan belakangan juga dari Filipina ke Spanyol, dengan menggunakan pelabuhan-pelabuhan Kuba sebagai pelabuhan yang aman dalam perjalanannya. Pada masa ini terjadi berbagai pemberontakan penduduk pribumi, khususnya pemberontakan yang dipimpin oleh Guamá, salah satu pemimpin Taíno terakhir yang mengadakan perlawanan terhadap kekuasaan Spanyol. Namun, setelah pemberontakan Taíno atau Siboney tidak lagi mengancam, muncul ancaman-ancaman lain dari para bajak laut dan kapal-kapal tentara sewaan oleh pemerintah asing (mis. Jacques de Sores,[31] Alexander Exquemelin dan Henry Morgan) serta penyerbuan oleh negara-negara lain (mis. oleh Teluk Guantánamo di bawah Britania Raya) berusaha merebut harta milik yang telah dikumpulkan oleh orang-orang Spanyol, serta keturunan kolonial mereka yang dipandang sebagai milik mereka sendiri. Serangan-serangan terhadap kapal-kapal dan kota-kota mengharuskan Spanyol menjawabnya dengan mengadakan konvoi-konvoi untuk melindungi kapal-kapal dan membangun benteng-benteng untuk melindungi kota-kota. Namun, pertahanan Kuba yang paling efektif adalah demam kuning yang membunuh pasukan-pasukan penyerbu. Merkantilisme Spanyol membuat negara itu mempertahankan Kuba dalam keadaan yang relatif terisolasi dari pengaruh-pengaruh luar. Namun, sejak pendudukan Havana selama satu tahun oleh Inggris pada 1762 pada akhir Perang Tujuh Tahun, Kuba menjadi lebih terbuka secara ekonomi terhadap impor budak dan kemajuan-kemajuan dalam penanaman dan pemrosesan gula. Benteng La Cabaña yang kukuh, yang tak pernah bisa direbut melalui penyerangan, yang sepenuhnya mendominasi Teluk Havana, dibangun tak lama setelah Havana dikembalikan kepada Spanyol, ditukar dengan Florida. Namun benteng itu belakangan terkenal sebagai tempat penghukuman mati dan penjara, mirip dengan penjara Bastille di Paris. Pasukan kolonial Kuba ikut serta dalam tentara Spanyol pada masa Perang Revolusi Amerika, menolong Spanyol untuk merebut Florida Timur dan Florida Barat. Antara 1791 hingga 1804, banyak orang Prancis yang melarikan diri ke Kuba dari revolusi Haiti, membawa serta bersama mereka budak-budak dan keahlian dalam mengolah gula dan menanam kopi. Akibatnya, Kuba menjadi produsen gula utama dunia, tetapi pada 1884, perbudakan dihapuskan setelah praktiknya melemah pada masa perjuangan untuk memerdekakan Kuba. Perjuangan koloni ini untuk merebut kemerdekaan berlangsung sepanjang paruhan kedua dari abad ke-19 dengan perjuangan pertama yang menghasilkan Perang Sepuluh Tahun yang dimulai pada 1868. Penulis dan otak pemberontakan, José Martí mendarat di Kuba bersama para buangan pemberontak pada 1895, tetapi lebih dari sebulan kemudian terbunuh dalam pertempuran. Hingga kini Marti tetap merupakan pahlawan utama di Kuba, dan warisannya diklaim oleh para pendukung maupun lawan pemerintahan yang sekarang. Meskipun Marti menyukai Konstitusi AS dan populer di AS, ia prihatin terhadap ekspansionisme negara itu. MerdekaAntara 1895 dan awal 1898 revolusi menguasai sebagian besar daerah pedesaan dan sejumlah kota, tetapi upaya-upaya Spanyol, yang menguasai kota-kota besar, untuk menenangkan pulau itu baru berhenti setelah AS mendudukinya dalam Perang Spanyol-Amerika pada 1898. Kuba mendapatkan kemerdekaannya pada 1902, meskipun dibatasi oleh Amendemen Platt, yang memberikan kepada AS pengaruh besar dalam urusan-urusan Kuba dan mengharuskan Kuba menyewakan Teluk Guantanamo kepada AS. Tomás Estrada Palma (1902-1906) adalah presiden pertama dan terpilih Kuba pada masa damai. Dengan menggunakan pasal-pasal dalam Amendemen Platt, tentara AS menduduki Kuba untuk kedua kalinya pada 1906-1909. Amendemen Platt dicabut pada 1934, tetapi penyewaan Teluk Guantanamo diperpanjang dengan bayaran nominal (sekadarnya). Rezim BatistaFulgencio Batista memimpin Revolusi Sersan 1933 yang menggulingkan pemerintahan transisi setelah pemerintahan diktator Gerardo Machado runtuh, dan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat pertama, dan akhirnya orang yang bertanggung jawab di bawah sejumlah presiden hingga 1940 ketika ia mengangkat dirinya sebagai presiden. Ia mengajukan konstitusi baru yang progresif dan pada 1944 meninggalkan jabatannya dan pensiun di Florida untuk sementara waktu. Namun, pada 1952 Batista merebut kekuasaan dalam sebuah kudeta yang hampir tidak berdarah tiga bulan sebelum pemilu yang telah direncanakan dan membangun sebuah pemerintahan diktator yang menindas. Akibatnya, banyak kelompok sipil dan gerilya yang mulai menentangnya. Pada 1953, Fidel Castro menyerang barak Moncada, dibuang ke Meksiko, tetapi kembali ke Kuba pada November 1956 dengan 82 orang pejuang yang dilatih oleh Alberto Bayo (bekas kolonel dalam Tentara Republik Spanyol), dan dengan bantuan ketidakpuasan rakyat berhasil menggulingkan Batista, yang melarikan diri pada 1 Januari 1959. Castro membangun negara komunis dengan sistem satu partai, yang pertama di belahan Barat dunia, meskipun Castro tidak secara resmi mengungkapkan kecenderungan Marxis-Leninisnya hingga 1961. Menurut Antonio Núñez Jiménez pada saat Batista digulingkan, 75% dari tanah pertanian utama Kuba dimiliki oleh orang asing atau perusahaan asing (kebanyakan AS). Hasil pangan utama Kuba adalah gula, untuk pasar Amerika dan dalam jumlah yang lebih sedikit, Inggris. Kebanyakan gula Kuba diekspor ke AS karena Kuba mendapatkan kuota yang besar, yang dibayar di atas harga dunia, sebagian untuk menolong industri dalam negeri AS.[32] Pemerintahan revolusioner yang baru melakukan "reformasi tanah" yang berhasil dan akhirnya menyita hampir semua harta pribadi. Mulanya, Castro enggan mendiskusikan rencana-rencananya untuk masa depan, tetapi akhirnya ia menyatakan dirinya seorang komunis, dan menjelaskan bahwa ia berusaha membangun sosialisme di Kuba. Ia memusatkan perhatian pada pemeliharaan kesehatan dan pendidikan gratis untuk semua orang, dan memulai hubungan politik dan ekonomi yang erat dengan Uni Soviet. Di bawah CastroSejak Castro berkuasa, AS secara progresif telah memberlakukan undang-undang yang dimaksudkan untuk mengisolasi Kuba secara ekonomi lewat embargo AS dan langkah-langkah lainnya, seperti menghukum warga AS yang berlibur di Kuba. Untuk masalah ini lebih jauh lihat bagian Ekonomi di bawah. Invasi Teluk Babi pada April 1961 oleh sejumlah pelarian Kuba yang didukung AS gagal karena presiden AS John F. Kennedy meninggalkan para penyerbu itu karena khawatir bahwa ia akan terlibat secara resmi. Revolusi urban yang diharapkan gagal ketika menjadi jelas bahwa Brigade 2506 telah diabaikan, dan karena Uni Soviet telah memperingatkan Castro, yang memerintahkan sejumlah hukuman mati serta penangkapan penangkalan besar-besaran terhadap mereka yang diduga akan mendukung gerakan kontra-revolusi.[33] Sekolah-sekolah gereja disita, para rohaniwan ditangkap,[34] dan diusir secara besar-besaran. Di provinsi-provinsi tengah yang bersifat pedesaan, Perang melawan para bandit (sekitar 1959-1965) ditindas oleh milisi Castro yang berjumlah besar. Banyak pendukung pemberontak yang dihukum mati dan dideportasi secara internal. Krisis Misil Kuba dimulai ketika Uni Soviet menempatkan misil-misil nuklir di Kuba pada 1962. Sebagai jawabannya, AS melakukan blokade di perairan internasional. Umumnya orang percaya bahwa ini adalah saat terdekat dunia dengan bencana nuklir. Uni Soviet mundur, setuju untuk menyingkirkan misil-misilnya dengan imbalan janji AS untuk menyingkirkan misil-misil nuklir serupa di Turki dan untuk tidak pernah menyerang Kuba lagi. Setelah ini, AS tidak pernah lagi mengancam Kuba secara terbuka, tetapi dapat dibilang bahwa AS terlibat dalam kegiatan-kegiatan rahasia yang sangat terinci dan absurd untuk membunuh Castro, yaitu Proyek Kuba. Castro dan AS berduel dalam aksi-aksi Perang Dingin. Dalam serangan teroris yang terkenal pada 1976 terhadap Cubana Penerbangan 455 di mana 73 orang meninggal konon direncanakan oleh lawan-lawan Castro yang didanai CIA dan beroperasi dari Venezuela. AS juga mendukung kelompok-kelompok teroris anti-Castro di Miami dalam serangan-serangan mereka terhadap Kuba.[35][36] Pada April 1980, lebih dari 10.000 orang Kuba menyerbu kedutaan besar Peru di Havana untuk memperoleh perlindungan politik. Sebagai jawaban, Castro mengizinkan siapapun yang ingin meninggalkan negara itu untuk pergi melalui pelabuhan Mariel. Dalam penyelamatan Mariel dengan kapal, lebih dari 125.000 orang Kuba bermigrasi ke AS. Akhirnya AS menghentikan arus kapal-kapal itu dan Kuba menghentikan eksodus yang tidak terkendali itu. Keruntuhan Uni Soviet pada 1991 merupakan pukulan ekonomi yang dahsyat bagi Kuba. Ini menyebabkan exodus pencari perlindungan lainnya yang juga tidak terkendali ke AS pada 1994, yang berhasil ditekan hingga hanya beberapa ribu setahun di bawah perjanjian AS-Kuba. Kini arus ini tampaknya meningkat lagi, meskipun jauh lebih lambat daripada sebelumnya.[37] GeografiSecara geologis Kuba dahulu berada di Pasifik, dan melintang antara Amerika Utara dan Selatan sebelum mereka dipersatukan, “bertabrakan” dengan apa yang kini dikenal sebagai Florida.[38] Kuba, 65 juta tahun yang lalu, juga mendapatkan sebagian dari dampak Kawah Chicxulub dengan tsunami yang tingginya berkilo-kilometer hingga sekurang-kurangnya 500 km jauhnya ke provinsi-provinsi tengah[39][40] dan lebih jauh lagi. Pulau Kuba yang memanjang ini (kira-kira 1.200 km panjangnya) adalah pulau yang terbesar di daerah Karibia dan dibatasi di sebelah utara oleh Selat Florida dan Samudra Atlantik, di sebelah barat laut oleh Teluk Meksiko, di sebelah barat oleh Selat Yucatan, di selatan oleh Laut Karibia, dan di sebelah timur oleh arus angin. Republik ini terdiri dari keseluruhan pulaunya, termasuk sejumlah pulau yang ada di sekitarnya, seperti misalnya Isla de la Juventud (Pulau Pemuda), sebelumnya dikenal sebagai Isla de los Pinos (Pulau Pinus). Teluk Guantánamo, adalah sebuah pangkalan angkatan laut yang disewa oleh Amerika Serikat sejak 1903. Sejak 1960 perjanjian sewa ini telah ditentang oleh Castro. Pulau utamanya adalah yang terbesar ke-16 di dunia. Pulau ini umumnya terdiri dari tanah yang datar dan dataran yang naik-turun, dengan bukit-bukit dan gunung-gunung yang lebih terjal terutama di bagian tenggara dan titik tertingginya adalah Pico Real del Turquino dengan ketinggian 2.005 m. Iklim setempat tropis, meskipun arus angin membuatnya agak sejuk. Musim kering berlangsung antara November sampai April, dan musim hujan dari Mei hingga Oktober. Havana adalah kota terbesar dan ibu kotanya; kota-kota utamanya yang lain antara lain adalah Santiago de Cuba dan Camagüey. Sebagian dari kota-kota yang lebih kecil adalah Baracoa yang merupakan permukiman orang-orang Spanyol pertama di Kuba, serta Trinidad dan Bayamo.[41] PolitikRepublik Kuba adalah salah satu dari sedikit negara sosialis yang mengikuti ideologi Marxis-Leninis. Konstitusi 1976, yang menetapkan Kuba sebagai republik sosialis, digantikan oleh Konstitusi 1992, yang "dipandu oleh gagasan José Martí dan gagasan politik dan sosial Marx, Engels, dan Lenin". Konstitusi menggambarkan Partai Komunis Kuba sebagai "kekuatan utama masyarakat dan negara".[2] Sekretaris Pertama Partai Komunis Kuba adalah posisi paling senior di negara satu partai itu.[42] Sekretaris Pertama memimpin Politbiro dan Sekretariat, menjadikan pemegang jabatan sebagai orang paling berkuasa dalam pemerintahan Kuba.[43] Anggota kedua dewan tersebut dipilih oleh Majelis Kekuatan Rakyat Nasional. Presiden Kuba, yang juga dipilih oleh Majelis, menjabat selama lima tahun dan sejak ratifikasi Konstitusi 2019, ada batas dua masa jabatan lima tahun berturut-turut.[2] Mahkamah Agung Rakyat berfungsi sebagai cabang pemerintahan yudisial tertinggi di Kuba. Itu juga merupakan pengadilan upaya terakhir untuk semua banding terhadap keputusan pengadilan provinsi. Legislatif nasional Kuba, Majelis Nasional Kekuatan Rakyat (Asamblea Nacional de Poder Popular), adalah organ kekuasaan tertinggi; 609 anggota menjalani masa jabatan lima tahun.[2] Majelis bertemu dua kali setahun; antara sesi kekuasaan legislatif dipegang oleh 31 anggota Dewan Menteri. Kandidat Majelis disetujui oleh referendum publik. Semua warga negara Kuba berusia di atas 16 tahun yang belum dihukum karena tindak pidana dapat memilih.[44] Pasal 131 Konstitusi menyatakan bahwa pemungutan suara harus "melalui pemungutan suara yang bebas, setara dan rahasia". Pasal 136 menyatakan: "Agar wakil atau delegasi dianggap terpilih, mereka harus mendapatkan lebih dari setengah jumlah suara sah yang diberikan di daerah pemilihan".[2] Ada pemilihan umum di Kuba, tetapi tidak dianggap demokratis.[45][46] Dalam pemilihan Majelis Nasional Kekuatan Rakyat hanya ada satu calon untuk setiap kursi, dan calon diajukan oleh komite-komite yang dikontrol ketat oleh Partai Komunis.[47][48] Sebagian besar distrik legislatif memilih banyak perwakilan untuk Majelis. Pemilih dapat memilih kandidat individu pada surat suara mereka, memilih setiap kandidat, atau mengosongkan setiap pertanyaan, tanpa opsi untuk memberikan suara menentang kandidat.[49][50] Tidak ada partai politik yang diizinkan mencalonkan kandidat atau berkampanye di pulau itu, termasuk Partai Komunis.[51] Partai Komunis Kuba telah mengadakan enam pertemuan kongres partai sejak tahun 1975. Pada tahun 2011, partai tersebut menyatakan bahwa terdapat 800.000 anggota, dan perwakilan umumnya merupakan setidaknya setengah dari Dewan negara dan Majelis Nasional. Posisi yang tersisa diisi oleh kandidat secara nominal tanpa afiliasi partai. Partai politik lain berkampanye dan menggalang dana secara internasional, sementara aktivitas kelompok oposisi di Kuba sangat minim. Kuba dianggap sebagai rezim otoriter menurut Indeks Demokrasi The Economist[52] dan laporan Kebebasan di Dunia.[53] Lebih khusus lagi, Kuba dianggap sebagai kediktatoran militer dalam Indeks Demokrasi-Kediktatoran,[54] dan digambarkan sebagai "masyarakat yang termiliterisasi"[55] dengan angkatan bersenjata yang telah lama menjadi institusi paling kuat di negara tersebut.[56] Hubungan luar negeriKuba telah menjalankan kebijakan luar negeri yang tidak biasa dilakukan oleh negara kecil yang sedang berkembang.[57][58] Di bawah Castro, Kuba terlibat dalam perang di Afrika, Amerika Tengah, dan Asia. Kuba mendukung Aljazair pada 1961–1965,[59] dan mengirim puluhan ribu tentara ke Angola selama Perang Saudara Angola.[60] Negara lain yang Kuba juga terlibat termasuk Etiopia,[61][62] Guinea,[63] Guinea-Bissau,[64] Mozambik,[65] dan Yaman.[66] Tindakan yang kurang dikenal termasuk misi tahun 1959 ke Republik Dominika. Ekspedisi gagal, tetapi sebuah monumen yang menonjol bagi para anggotanya didirikan untuk mengenang mereka di Santo Domingo oleh pemerintah Dominika, dan mereka tampil menonjol di Museum Peringatan Perlawanan negara itu.[67] Pada tahun 2008, Uni Eropa (UE) dan Kuba sepakat untuk melanjutkan hubungan penuh dan aktivitas kerja sama.[68] Kuba adalah anggota pendiri Aliansi Bolivarian untuk Amerika.[69] Pada akhir 2012, puluhan ribu tenaga medis Kuba bekerja di luar negeri,[70] dengan sebanyak 30.000 dokter di Venezuela melalui program minyak untuk dokter kedua negara.[71] Pada tahun 1996, Amerika Serikat, yang saat itu di bawah Presiden Bill Clinton, mengajukan Undang-Undang Kebebasan Kuba dan Solidaritas Demokratis, yang lebih dikenal sebagai Undang-Undang Helms–Burton.[72] Pada tahun 2009, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan pada 17 April, di Trinidad dan Tobago bahwa "Amerika Serikat mencari awal yang baru dengan Kuba",[73] dan membatalkan larangan Pemerintahan Bush atas perjalanan dan pengiriman uang oleh orang Kuba-Amerika dari Amerika Serikat ke Kuba.[74] Lima tahun kemudian, kesepakatan antara Amerika Serikat dan Kuba, yang populer disebut "pencairan Kuba", yang sebagian ditengahi oleh Kanada dan Paus Fransiskus, memulai proses pemulihan hubungan internasional antara kedua negara. Mereka setuju untuk membebaskan tahanan politik dan Amerika Serikat memulai proses pembentukan kedutaan besar di Havana.[75][76][77][78][79] Hal ini diwujudkan pada 30 Juni 2015, ketika Kuba dan AS mencapai kesepakatan untuk membuka kembali kedutaan di ibu kota masing-masing pada 20 Juli 2015[80] dan membangun kembali hubungan diplomatik.[81] Di awal tahun yang sama, Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Obama akan menghapus Kuba dari daftar pemerintah Amerika tentang negara yang mensponsori terorisme,[82][83] yang disambut baik oleh Kuba sebagai "adil".[84] Pada 17 September 2017, Amerika Serikat mempertimbangkan untuk menutup kedutaannya di Kuba menyusul gejala medis misterius yang dialami stafnya.[85] MiliterPada tahun 2018, Kuba menghabiskan sekitar US$91,8 juta untuk angkatan bersenjatanya atau 2,9% dari PDB.[86] Pada tahun 1985, Kuba menggunakan lebih dari 10% PDB-nya untuk pengeluaran militer.[87] Selama Perang Dingin, Kuba membangun salah satu angkatan bersenjata terbesar di Amerika Latin, kedua setelah Brasil.[88] Dari tahun 1975 hingga akhir 1980-an, bantuan militer Soviet memungkinkan Kuba meningkatkan kemampuan militernya. Setelah hilangnya subsidi Soviet, Kuba menurunkan jumlah personel militer, dari 235.000 pada tahun 1994 menjadi sekitar 49.000 pada tahun 2021.[89][90] Pada 2017, Kuba menandatangani perjanjian PBB tentang Larangan Senjata Nuklir.[91] Pembagian administratifKuba dibagi menjadi 15 provinsi dan satu munisipalitas khusus (Pulau Pemuda - Isla de la Juventud). Pada awal abad ke-20, Kuba hanya dibagi menjadi 6 provinsi (Pinar del Río, Habana, Matanzas, Las Villas, Camagüey dan Oriente). Pembagian administratif saat ini terkesan menyerupai provinsi-provinsi militer Spanyol semasa Perang Kemerdekaan Kuba.
EkonomiNegara Kuba menegaskan kepatuhannya pada prinsip-prinsip sosialis dalam mengatur ekonomi terencana yang sebagian besar dikendalikan oleh negara. Sebagian besar alat produksi dimiliki dan dijalankan oleh pemerintah dan sebagian besar angkatan kerja dipekerjakan oleh negara. Beberapa tahun terakhir telah terlihat kecenderungan ke arah lebih banyak pekerjaan sektor swasta. Pada tahun 2006, pekerjaan sektor publik adalah 78% dan sektor swasta 22%, dibandingkan dengan 91,8% dan 8,2% pada tahun 1981.[92] Pengeluaran pemerintah adalah 78,1% dari PDB.[93] Sejak awal 2010-an, setelah reformasi pasar awal, menjadi populer untuk menggambarkan ekonomi sebagai, atau bergerak menuju, sosialisme pasar.[94][95][96] Setiap perusahaan yang mempekerjakan orang Kuba harus membayar pemerintah Kuba, yang pada gilirannya membayar karyawan dalam peso Kuba.[97] Upah bulanan rata-rata per Juli 2013 adalah 466 peso Kuba—sekitar US$19.[98] Kuba memiliki peso Kuba (CUP) yang setara dengan dolar AS sebelum tahun 1959.[98] Setiap rumah tangga Kuba memiliki buku ransum (dikenal sebagai libreta) yang memberikannya hak atas persediaan makanan bulanan dan kebutuhan pokok lainnya, yang disediakan dengan biaya nominal.[99] Menurut Havana Consulting Group, pada tahun 2014, pengiriman uang ke Kuba mencapai US$3.129 juta, tertinggi ketujuh di Amerika Latin.[100] Pada tahun 2019, pengiriman uang telah meningkat menjadi US$6.616 juta, tetapi turun menjadi US$1.967 juta pada tahun 2020, karena pandemi COVID-19.[101] Pandemi tersebut juga telah menghancurkan industri pariwisata Kuba, yang seiring dengan pengetatan sanksi AS, telah menyebabkan peningkatan besar dalam emigrasi di antara orang Kuba usia kerja yang lebih muda. Ini digambarkan sebagai krisis yang "mengancam stabilitas" Kuba, yang "telah memiliki salah satu populasi tertua di belahan bumi ini".[102] Demografi
Menurut sensus resmi tahun 2010, jumlah penduduk Kuba adalah 11.241.161 jiwa, terdiri dari 5.628.996 laki-laki dan 5.612.165 perempuan.[105] Tingkat kelahirannya 9,88 kelahiran per seribu penduduk pada tahun 2006,[106] menjadi salah satu yang terendah di Belahan Barat. Meskipun populasi negara telah tumbuh sekitar empat juta orang sejak tahun 1961, tingkat pertumbuhan melambat selama periode tersebut, dan populasi mulai menurun pada tahun 2006, karena tingkat kesuburan negara yang rendah (1,43 anak per wanita) ditambah dengan emigrasi.[107] EtnisPenduduk Kuba multietnis, mencerminkan asal usul kolonialnya yang kompleks. Perkawinan antara berbagai kelompok tersebar luas, dan akibatnya ada beberapa ketidaksesuaian dalam laporan tentang komposisi ras negara tersebut: sedangkan Institut Studi Kuba dan Kuba-Amerika di Universitas Miami menetapkan bahwa 62% orang Kuba berkulit hitam menggunakan aturan satu tetes,[109] sensus Kuba tahun 2002 menemukan bahwa proporsi populasi yang sama, 65,05%, berkulit putih. Faktanya, Kelompok Hak Minoritas Internasional menetapkan bahwa "Penilaian objektif atas situasi orang Afro-Kuba tetap bermasalah karena sedikit catatan dan kurangnya studi sistematis baik sebelum dan sesudah revolusi. Perkiraan persentase orang keturunan Afrika dalam populasi Kuba sangat bervariasi, mulai dari 34% sampai 62%".[110] Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa, berdasarkan penanda informatif keturunan (AIM), keturunan genetik autosomal di Kuba adalah 72% Eropa, 20% Afrika, dan 8% Pribumi. Sekitar 35% dari garis keturunan ibu berasal dari Masyarakat Adat Kuba, dibandingkan dengan 39% dari Afrika dan 26% dari Eropa, tetapi garis keturunan laki-laki adalah Eropa (82%) dan Afrika (18%), menunjukkan bias sejarah terhadap perkawinan antara laki-laki asing dan perempuan pribumi daripada kebalikannya.[111] Orang Asia membentuk sekitar 1% dari populasi, dan sebagian besar keturunan Tionghoa, diikuti oleh Jepang dan Filipina.[112][113] Banyak dari mereka adalah keturunan buruh tani yang dibawa ke pulau itu oleh kontraktor Spanyol dan Amerika selama abad ke-19 dan awal abad ke-20. Jumlah orang Kuba keturunan Tionghoa yang tercatat saat ini adalah 114.240.[114] Afro-Kuba adalah keturunan terutama dari orang Yoruba, Bantu dari cekungan Kongo, suku Kalabari dan Arará dari Dahomey[115] serta beberapa ribu pengungsi Afrika Utara, terutama orang Arab Sahrawi di Sahara Barat.[116] AgamaPada tahun 2010, Pew Forum memperkirakan bahwa afiliasi keagamaan di Kuba adalah 59,2% Kristen, 23% tidak terafiliasi, 17,4% agama rakyat (seperti santeria), dan sisanya 0,4% terdiri dari agama lain.[117] Dalam survei tahun 2015 yang disponsori oleh Univision, 44% orang Kuba mengatakan bahwa mereka tidak religius dan 9% tidak memberikan jawaban, sementara hanya 34% yang mengatakan bahwa mereka beragama Kristen.[118] Kuba secara resmi adalah negara sekuler. Kebebasan beragama meningkat selama tahun 1980-an,[119] dengan pemerintah mengamandemen konstitusi pada tahun 1992 untuk menghilangkan karakterisasi negara sebagai ateis.[120] Katolik Roma adalah agama terbesar, yang berasal dari penjajahan Spanyol. Meskipun kurang dari setengah populasi mengidentifikasi diri sebagai Katolik pada tahun 2006, namun tetap menjadi agama yang dominan.[121] Paus Yohanes Paulus II dan Paus Benediktus XVI masing-masing mengunjungi Kuba pada tahun 1998 dan 2011, dan Paus Fransiskus mengunjungi Kuba pada bulan September 2015.[122][123] Sebelum setiap kunjungan kepausan, pemerintah Kuba mengampuni para tahanan sebagai tanda kemanusiaan.[124][125] Pelonggaran pembatasan gereja rumah oleh pemerintah pada 1990-an menyebabkan ledakan Pentakostalisme, dengan beberapa kelompok mengklaim sebanyak 100.000 anggota. Namun, denominasi Protestan Injili, yang diorganisir ke dalam payung Dewan Gereja Kuba, tetap jauh lebih banyak.[126] Lanskap religius Kuba juga sangat ditentukan oleh sinkretisme dari berbagai jenis. Kekristenan sering dipraktikkan bersama-sama dengan Santería, campuran Katolik dan sebagian besar kepercayaan Afrika, yang mencakup sejumlah aliran. La Virgen de la Caridad del Cobre (Perawan Cobre) adalah pelindung Katolik Kuba, dan simbol budaya Kuba.[127] Kuba juga menampung komunitas kecil Yahudi (500 pada tahun 2012), Muslim, dan penganut Baháʼí.[128] Beberapa tokoh agama terkenal Kuba telah beroperasi di luar pulau, termasuk tokoh kemanusiaan dan penulis Jorge Armando Pérez. BahasaBahasa resmi Kuba adalah bahasa Spanyol dan sebagian besar orang Kuba menggunakannya. Bahasa Spanyol yang dituturkan di Kuba dikenal sebagai Bahasa Spanyol Kuba dan merupakan bentuk Bahasa Spanyol Karibia. Lucumí, sebuah dialek bahasa Afrika Barat Yoruba, juga digunakan sebagai bahasa liturgi oleh praktisi Santería,[129] dan hanya sebagai bahasa kedua.[130] Kreol Haiti adalah bahasa kedua yang paling banyak digunakan di Kuba, dan dituturkan oleh para imigran Haiti dan keturunan mereka.[131] Bahasa lain yang digunakan oleh para imigran termasuk bahasa Galicia dan Korsika.[132] BudayaBudaya Kuba dipengaruhi oleh perpaduan budayanya, terutama budaya Spanyol, Afrika, dan penduduk asli Taínos Kuba. Setelah revolusi 1959, pemerintah memulai kampanye keaksaraan nasional, menawarkan pendidikan gratis kepada semua orang dan mendirikan program olahraga, balet, dan musik yang ketat.[133] KulinerMasakan Kuba adalah perpaduan masakan Spanyol dan Karibia. Resep Kuba berbagi bumbu dan teknik dengan masakan Spanyol, dengan beberapa pengaruh Karibia dalam bumbu dan rasa. Penjatahan makanan, yang telah menjadi norma di Kuba selama empat dekade terakhir, membatasi ketersediaan hidangan ini secara umum.[134] Makanan tradisional Kuba tidak disajikan setiap waktu; semua makanan disajikan pada waktu yang sama. TariBudaya Kuba mencakup berbagai macam bentuk tarian.[135] Danzón adalah genre musik dan tarian resmi Kuba.[136] Musik dan tarian Mambo awalnya dikembangkan di Kuba, dengan perkembangan signifikan lebih lanjut oleh musisi Kuba di Meksiko dan AS. Cha-cha-cha adalah tarian lain yang berasal dari Kuba,[137] sedangkan bolero Kuba berasal dari Santiago de Cuba pada kuartal terakhir abad ke-19.[138] Konser tari didukung oleh pemerintah dan termasuk perusahaan terkenal internasional seperti Ballet Nacional de Cuba.[139] OlahragaKarena hubungan sejarah dengan Amerika Serikat, banyak orang Kuba berpartisipasi dalam olahraga yang populer di Amerika Utara, daripada olahraga yang dimainkan secara tradisional di negara Amerika Latin lainnya. Bisbol adalah yang paling populer. Olahraga populer lainnya termasuk bola voli, tinju, atletik, gulat, bola basket, dan olahraga air.[140] Petinju Rances Barthelemy dan Erislandy Lara masing-masing membelot ke AS dan Meksiko.[141][142] Kuba juga menyediakan tim nasional yang bertanding di Olimpiade.[143] José Raúl Capablanca adalah juara catur dunia Kuba dari tahun 1921 hingga 1927. Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Cuba. Wikiwisata memiliki panduan wisata Cuba.
|