Jepang Kuba adalah warga Kuba keturunan Jepang.
Riwayat
Kelompok Jepang Kuba disebut Nikkei. Permulaan imigrasi Jepang ke Kuba saat terdapat "puncak" dalam imigrasi. Pada 1915, diperkirakan terdapat kurang dari 60 orang Jepang yang tinggal di Kuba. Mereka mendirikan masyarakat pertanian di Carmelina. Kemudian pada 1916, 262 orang Jepang datang. Kebanyakan memutuskan untuk bekerja di perkebunan tebu. Namun, kondisinya sangat berat bagi orang Jepang, dan beberapa pulang ke Jepang. Beberapa pindah ke Isle of Youth, dimana beberapa keluarga mendirikan kebun buah dan sayur. Pada 1926, imigrasi ke Kuba melambat.
Pada 9 Desember 1941, setelah Jepang menyerang Pearl Harbor, Presiden Batista mendeklarasikan perang terhadap Jepang, bersama dengan sekutu fasisnya, Jerman dan Italia. Beberapa hari kemudian, pada 12 Desember, semua keturunan Jepang yang tinggal di Kuba dinyatakan sebagai "musuh asing". Kebanyakan Jepang Kuba ditangkap. Terdapat juga 114 orang Jerman dan 13 orang Italia. Pada 1943, sekitar 1.200 orang Jepang berimigrasi ke Kuba, termasuk sekitar 200 orang Okinawa. Kemudian, lebih dari 6.000 orang keturunan Jerman, Italia atau Jepang dideportasi ke Amerika Serikat. Beberapa menemukan pekerjaan baru saat mereka datang. Beberapa bekerja sebagai juru masak, pelajar dan bentuk pekerjaan lainnya. Para tahanan tak dibebaskan saat perang berakhir. Kelompok terakhir dibebaskan pada Maret 1946; lebih dari enam bulan setelah Jepang menyerah. Setelah Perang Dunia II, beberapa orang pulang ke Jepang. Persahabatan antar dua negara tersebut menyediakan kaum wanita untuk membangun komunitas baru. Pada revolusi 1959,dan revolusi Kuba, nikkei lainnya pulang ke Jepang.
Saat ini, sekitar 1.100 orang keturunan Jepang tinggal di Kuba. Mereka meliputi 0.01% populasi.[1] Pada 2008, pemerintah Jepang memberikan Ordo Matahari Terbit dengan sinar emas dan perak kepada Francisco Shinichi Miyasaka Machida atas jasanya terhadap kesejahteraan keturunan imigran Jepang di Kuba.[2]
Catatan
Referensi
Pranala luar