Bubur Baayak merupakan kue (wadai) khas dari Kalimantan Selatan yang proses pembuatannya melalui tahapan pengayakan atau penyaringan. Pengayakan dilakukan dengan menggunakan nyiur jarang.Mulanya tepung beras diayak dengan nyiur jarang. Hasil pengayakan tersebutlah yang akan dijadikan bahan pembuatan bubur baayak. Makna filosofi dari pengayakan ini adalah dalam kehidupan proses penyaringan atau seleksi diperlukan.
Wadai yang menjadi bagian bagian dari 41 macam, yaitu yang disebut bubur baayak. Bubur baayak diolah dengan terlebih dahulu membuat adonan kental, yang terbuat dari bahan tepung beras, air kapur, dan garam secukupnya. Gula merah direbus sampai menjadi cairan air gula. Setelah mendidih letakkan nyiru jarang (tampa yang tengahnya berlubang-lubang) untuk menggiling atau meayak adonan tersebut hingga jatuh ke dalam rebusan air gula tadi. Biarkan beberapa lama, apabila butiran adonan tadi timbul kepermukaan, berarti sudah masak. Ada dua macam cara pengolahan bubur baayak tersebut, yaitu bisa langsung dimasak dengan campuran santan, atau dimasak tanpa santan tapi cara penyajiannya bubur baayak dalam piring lalu dikuahi dengan santan.[1]
Rujukan
- ^ Rahmawati, Neni Puji Nur,. Makna simbolik dan nilai budaya kuliner "wadai Banjar 41 macam" pada masyarakat Banjar Kalsel (edisi ke-Cetakan pertama). Yogyakarta. ISBN 978-602-1228-94-4. OCLC 957057293.