Halaman ini berisi artikel tentang wilayah teritori Indonesia. Untuk keseluruhan pulau, lihat Pulau Papua. Untuk provinsi di wilayah Indonesia, lihat Papua. Untuk region di Papua Nugini yang sebelumnya bernama Region Papua, lihat Region Selatan, Papua Nugini. Untuk kegunaan lain, lihat Papua (disambiguasi).
Papua sudah terkenal sejak lama. Pedagang asal Tiongkok, Ghau Yu Kuan, datang ke Papua sekitar paruh akhir 500 M dan menamakannya sebagai Tungki, yaitu daerah di mana mereka mendapatkan rempah-rempah. Sedangkan di paruh akhir 600 M, Kerajaan Sriwijaya menyebutnya sebagai Janggi. Baru pada awal tahun 700 M, para pedagang dari Persia dan Gujarat mulai berdatangan ke Papua dan menyebutnya sebagai Dwi Panta ataupun Samudrananta, yaitu sebutan mereka untuk ujung samudra atau ujung lautan. Kerajaan Majapahit, di akhir tahun 1300 M menyebutnya sebagai Wanin dan Sran. Nama Wanin adalah Semenanjung Onin di daerah Fak-Fak, sedangkan Sran adalah nama lain kerajaan Kaimana.[2] Hal ini dikarenakan budak yang dibawa untuk dipersembahkan kepada Kerajaan Majapahit berasal dari Onin, yang dibawa oleh orang Seram, Maluku. Pada masa itu, Papua dinyatakan sebagai wilayah ke delapan dari Kerajaan Majapahit.[3]
Pengaruh Bacan, Ternate, dan Tidore
Menurut Kakawin Nagarakretagama yang ditulis antara bulan September-Oktober tahun 1365, daerah Wwanin/Onin (Kabupaten Fakfak) merupakan daerah pengaruh mandalaKerajaan Majapahit, kawasan ini mungkin bagian dari koloni kerajaan Hindu di Kepulauan Maluku yang diakui ditaklukan Majapahit. Dari keterangan yang diperoleh dalam kitab klasik Negarakertagama, misalnya, di sana dijelaskan sebagai berikut:
Ikang sakasanusasanusa Makasar Butun Banggawai Kuni Ggaliyao mwang i [ng] Salaya Sumba Solot Muar muwah tigang i Wandan Ambwan Athawa maloko Ewanin ri Sran ini Timur ning angeka nusatutur.
Menurut sejumlah ahli bahasa yang dimaksud Ewanin adalah nama lain untuk daerah semenanjung Onin dan Sran adalah nama lain untuk wilayah selatan semenanjung Bomberai yang juga disebut Kowiai. Kerajaan Sran merupakan kerajaan lokal yang pengaruh mandalanya hingga sampai Kepulauan Kei, di tenggara Maluku.[4]
Dalam bukunya "Nieuw Guinea", WC. Klein juga menjelaskan fakta awal mula pengaruh kerajaan Bacan di tanah Papua. Di sana dia menulis: In 1569 Papoese hoof den bezoeken Batjan. Ee aanterijken worden vermeld. (Pada tahun 1569 pemimpin-pemimpin Papua mengunjungi kerajaan Bacan di mana dari kunjungan terebut terbentuklah kerajaan-kerajaan).[5] Menurut sejarah lisan orang Biak Beser, dulu ada hubungan dan pernikahan antara para kepala suku mereka dan para sultan Tidore. Karena pengaruh Tidore dimulai dari Gurabesi yang merupakan Mambri atau Kapita Waigeo asal Biak, yang kemudian hari menikah dengan putri Sultan Tidore dan memperanak para pemimpin di Raja Ampat. Suku Biak merupakan suku Melanesia terbanyak yang menyebar di pantai utara Papua, karena itu bahasa Biak juga terbanyak digunakan dan dianggap sebagai bahasa persatuan Papua.[butuh rujukan] Akibat hubungan daerah-daerah pesisir Papua dengan Sultan-Sultan Maluku maka terdapat beberapa kerajaan lokal (pertuanan) di pulau ini, yang menunjukkan masuknya sistem feodalisme yang merupakan bukan budaya asli etnik Papua. Kerajaan-kerajaan atau petuanan yang dipimpin oleh pemimpin yang mendapat gelar raja tersebut diantaranya:
Tahun 1660, VOC memang sempat menandatangani perjanjian dengan sultan Tidore di mana Tidore mengakui protektorat Belanda atas penduduk Irian barat. Perjanjian ini jelas meliputi penduduk kepulauan antara Maluku dan Irian.
Tidore menganggap dirinya atasan Biak.[20] Pada masa itu, pedagang Melayu mulai mengunjungi pulau Irian. Justru pandangan Tidore ini yang menjadi alasan Belanda menganggap bagian barat pulau ini adalah bagian dari Hindia Belanda.
Sejak abad ke-16, selain di Kepulauan Raja Ampat yang termasuk wilayah kekuasaan Sultan Bacan dan Sultan Ternate, kawasan lain di Papua yaitu daerah pesisir Papua dari pulau Biak (serta daerah sebaran orang Biak) sampai Mimika Barat (Kipia) merupakan bagian dari wilayah mandalaKesultanan Tidore, sebuah kerajaan yang berdekatan dengan wilayah Papua. Tidore menganut adat Uli-Siwa (Persekutuan Sembilan), sehingga provinsi-provinsi Tidore seperti Biak, Fakfak dan sebagainya juga dibagi dalam sembilan distrik (pertuanan). Pembagian kekuasaan di Papua ini oleh Tidore dibagi menjadi Papo-ua Gam Sio, Negeri Sembilan Papo Ua berikut Sangaji Umka, Gimalaha Usba, Sangaji Barei, Sangaji Boser, Gimalaha Kafdarun, Sangaji Wakeri, Gimalaha Warijo, Sangaji Mar, dan Gimalaha Warasay. Selanjutnya Mafor Soa Raha, Mafor Empat Soa yang berikut Sangaji Rumberpon, Sangaji Rumansar, Sangaji Angaradifa, and Sangaji Waropen, lalu Korano Ngaruha yang berupa kepulauan Raja Ampat.[6]
Pada tahun 1826, Pieter Merkus, gubernur Belanda untuk Maluku, mendengar kabar angin bahwa Inggris mulai masuk pantai Irian di sebelah timur Kepulauan Aru. Dia mengutus rombongan untuk mengawasi dari pantai tersebut sampai Pulau Dolak.[21] Dua tahun kemudian, Belanda membangun Fort Du Bus, yang sekarang menjadi kota Lobo, dengan tujuan utama menghadang kekuatan Eropa lain untuk mendarat di Irian Barat. Pada perayaan pembentukan Belanda mengangkat beberapa raja bawahan Tidore untuk mengatur wilayah tersebut seperti, Sendawan (Raja Namatota), Kassa (Raja Lahakia) dan Lutu ("Orang Kaya" dari Lobo and Mawara).[22] Fort Du Bus sendiri ditinggalkan Belanda pada tahun 1835, akibat penyakit dan serangan penduduk lokal. Pemerintah Belanda mendelegasikan wilayah ini sebagai wilayah swapraja Kerajaan Tidore.[23] Tidore sendiri terkadang mempercayakan raja bawahannya untuk memungut pajak di wilayah ini, seperti Raja Misool yang mengatasi kerajaan di wilayah Onin atau Raja Salawati di wilayah Utara Kepala Burung.[24]
Pemerintah kolonial Belanda mulai memerintah langsung wilayah Papua sejak paruh akhir abad ke 19. Pada tahun 1850 ekspedisi Hongi dan perdagangan budak dihilangkan. Pada perjanjian tahun 1872, Tidore mengakui kekuasaan Kerajaan Belanda atasnya. Raja Tidore hanya berhak mengatur tentang masalah feodal kerajaan. Pada tahun Belanda baru kembali ke Irian pada tahun 1898, dimana dibentuk pemerintahan di Fakfak dan Manokwari, sebelum akhirnya di Merauke pada tahun 1902. Pada tahun 1905 terjadi kekosongan Sultan Tidore sehingga independensi kerajaan semakin berkurang. Pada tahun 1909 Kerajaan Tidore sudah tidak merdeka secara de jure, dan pada tahun 1910 Kerajaan Bacan dan Tidore menandatangani perjanjian yang membatalkan seluruh perjanjian lama mereka dengan Pemerintah Hindia Belanda. Walau Kerajaan Tidore masih memiliki beberapa hak di wilayah Irian sampai 1911 dimana kekuasaan tersebut juga akhirnya dibatasi.[25]
Pulau Papua sendiri dibagi antara Belanda, Jerman (bagian utara Irian Timur), dan Inggris (bagian selatan Irian Timur). Garis busur 141 derajat diakui sebagai batas timur Irian Barat.
Pada tahun 1898–1949, Papua bagian barat dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea) yang merupakan bagian dari Hindia Belanda.
Perebutan antara Indonesia dan Belanda
Pada tanggal 17 Agustus1945, negara Indonesia di proklamirkan. Indonesia pun menuntut semua wilayah bekas Hindia Belanda sebagai wilayahnya. Di dalam Konferensi Malino, perwakilan pengganti dari Papua Frans Kaisiepo juga menuntuk wilayah yang disebutnya Irian tersebut menjadi bagian dari negara Indonesia. Tadinya Belanda ingin mengirim Silas Papare,[26][27] tetapi ia terlibat pemberontakan Soegoro pada akhir Desember 1945 yang mengakibatkan 250 eks-Heiho ditangkap dan ia sendiri diasingkan ke Serui.[28][29] Selama Konferensi Malino, pada 17 Juli 1946 terjadi pula pemberontakan melawan Belanda yang dipimpin Panggoncang Alam untuk membebaskan Soegoro Atmoprasodjo,[30] dengan sebelas orang Ambon yang bekerja sebagai tukang reparasi, tentara KNIL (Tentara Kerajaan Hindia Belanda), anggota batalion Papua milik van Eechoed, dan 30 pemuda Papua yang berasal dari sekitar Danau Sentani.[31][32]
Kemudian, Belanda dalam Konferensi Denpasar yang tidak memiliki perwakilan Papua, ingin menjadikan Irian Barat sebagai negara terpisah dari Negara Indonesia Timur karena adanya masalah keuangan, perbedaan etnis, tempat pengungsian populasi Indo dan dorongan partai Katolik Belanda. Kebijakan ini ditentang Nicolaas Jouwe, Marthen Indey, dan Corinus Krey yang mengirim surat kepada van Mook di Denpasar pada tanggal 12 December 1946, walau tidak diindahkan.[33][34][35][36]
Status Irian Barat tidak terselesaikan dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag dan diputuskan untuk ditunda pembahasannya selama setahun. Penyelesaian status Irian Barat menjadi berlarut-larut dan tidak selesai juga hingga tahun 1961, sampai terjadilah pertikaian bersenjata antara Indonesia dan Belanda pada Desember 1961 dan awal 1962 untuk memperebutkan wilayah ini. Melalui Perjanjian New York, akhirnya disetujui bahwa Belanda menyerahkan sementara Irian Barat kepada PBB melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) sebelum diberikan sepenuhnya kepada Indonesia pada 1 Mei1963. Kedudukan Irian Barat menjadi lebih pasti setelah diadakan sebuah referendumact of free choice pada tahun 1969 dengan hasil rakyat Irian Barat memilih untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia.
Provinsi Indonesia
Zainal Abidin Syah, Sultan Tidore, diangkat pemerintah RI menjadi gubernur pertama Papua tahun 1956–1961 yang saat itu beribu kota di Soasiu, Pulau Tidore. Cikal bakal pemerintahan Provinsi Papua adalah Biro Irian lembaga yang didirikan pemerintah dengan keterlibatan Papare, Wesplat, dan Rumagesan.[37] Beberapa orang Papua mantan administrasi, tentara Nugini Belanda, dengan dasar kargoisme yang tidak setuju dengan hasil Perjanjian New York dan Penentuan Pendapat Rakyat membentuk gerakan teroris-separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk memisahkan wilayah Papua dari Indonesia.[38][39]
Nama provinsi Irian Barat digunakan sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport dan nama itu tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002. Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua. Pada tahun 2004, dengan disertai oleh berbagai protes, Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (sejak tahun 2007 disebut Papua Barat). Pada tahun 2022, dibentuk lagi provinsi baru berupa, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah.
Agama
Berdasarkan data Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2018, mayoritas penduduk di wilayah Papua menganut agama Kristen yakni sebanyak 79,68% dengan rincian Protestan sebanyak 65,91% dan Katolik sebanyak 13,77%. Kemudian penduduk yang beragama Islam sebanyak 20,05%, kemudian Kepercayaan sebanyak 0,09%, Hindu sebanyak 0,08%, Buddha sebanyak 0,06%, dan Konghucu sebanyak 0,04%.[40] Dan data Kementerian Dalam Negeri per 31 Desember 2023 mencatat, penduduk Papua yang menganut Kristen sebanyak 80,22% dengan rincian Protestan sebanyak 66,14% dan Katolik sebanyak 14,08%. Diikuti penganut agama Islam sebanyak 19,60%, kemudian Hindu sebanyak 0,08%, Buddha sebanyak 0,06% dan penganut kepercayaan sebanyak 0,04%.[1]
^Ide Anak Agung Gde Agung (1996) [1995]. From the Formation of the State of East Indonesia Towards the Establishment of the United States of Indonesia. Diterjemahkan oleh Owens, Linda. Yayasan Obor. hlm. 95. ISBN979-461-216-2.
^Gunawan, Restu; Leirissa, R.Z.; Haryono, P. Suryo; Lumintang, Onnie; Nurhajirini, Dwi Ratna (1997). Biografi Pahlawan Nasional: Marthin Indey dan Silas Papare. Jakarta: Departmen Pendidikan dan Kebudayaan RI Jakarta. hlm. 42. Diakses tanggal 24 October 2020.
« Union Jack » redirige ici. Pour les autres significations, voir Union Jack (homonymie). Drapeau du Royaume-Uni Utilisation Caractéristiques Création 1er avril 1606 Proportions 3:5 (sur terre)1:2 (en mer)[1],[2],[3],[4] Adoption 1er mai 1707 (première version)1er janvier 1801 (version actuelle) Éléments 3 croix superposées modifier Le drapeau du Royaume-Uni, connu sous le nom d'Union Flag ou Union Jack, et au Canada, Drapeau royal de l'Union, représente l'union des troi…
Questa voce sull'argomento contee della California è solo un abbozzo. Contribuisci a migliorarla secondo le convenzioni di Wikipedia. Contea di Tularecontea Contea di Tulare – VedutaVeduta del capoluogo Visalia LocalizzazioneStato Stati Uniti Stato federato California AmministrazioneCapoluogoVisalia TerritorioCoordinatedel capoluogo36°20′N 119°17′W / 36.333333°N 119.283333°W36.333333; -119.283333 (Contea di Tulare)Coordinate: 36°20′N 119°17′W…
Artikel ini terlalu bergantung pada referensi dari sumber primer. Mohon perbaiki artikel ini dengan menambahkan sumber sekunder atau tersier. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini) PT Wijaya Karya Bangunan Gedung TbkNama dagangWIKA GedungJenisPerseroan terbatasKode emitenIDX: WEGEIndustriKonstruksiDidirikan24 Oktober 2008; 15 tahun lalu (2008-10-24)KantorpusatJakarta, IndonesiaWilayah operasiIndonesiaTokohkunciHadian Pramudita[1](Direktur Utama)Hananto A…
Public, coeducational high school in Bond Hill, Cincinnati, Hamilton County, Ohio, United StatesWoodward Career Technical High SchoolAddress7005 Reading RoadBond Hill, Cincinnati, Hamilton County, Ohio 45237United StatesCoordinates39°11′17″N 84°27′57″W / 39.18806°N 84.46583°W / 39.18806; -84.46583InformationTypePublic, Coeducational high schoolMottoConnecting Classrooms to Colleges & CareersEstablished1831; 193 years ago (1831)School dist…
Fictional regiment and story by Rudyard Kipling The article's lead section may need to be rewritten. Please help improve the lead and read the lead layout guide. (December 2016) (Learn how and when to remove this message) The Fore and Aft Regiment is the nickname of the fictional The Fore and Fit Princess Hohenzollern-Sigmaringen-Anspach's Merther-Tydfilshire Own Royal Loyal Light Infantry, Regimental District 329A.[1] It is mentioned in The Drums of the Fore and Aft by Rudyard Kipling. …
För en egyptisk gud, se Anubis. För ett släkte av skalbaggar, se Anubis (djur). Operation Anubis Läget utanför ekonomidepartementets byggnad i Barcelona, samtidigt som myndigheten genomsöktes av Guardia Civil. Typ av händelse – spansk polisaktion Tid och plats – 20 september 2017–december 2017, Katalonien ( Spanien) Mål – återställa respekten för Spaniens grundlag; undanröja risken för eventuellt utlysande av katalansk självständighet Utlösan…
الممثلية الروسية لدى السلطة الوطنية الفلسطينية روسيا فلسطين البلد دولة فلسطين السَفير غوتشا بواتشيدزه الموقع الالكتروني الموقع الرسمي تعديل مصدري - تعديل الممثلية الروسية لدى السلطة الوطنية الفلسطينية هي الجهة الدبلوماسية العُليا الروسية لدى دولة فلسطين. تقع ف…
Alphabet used for writing the Mandaic language MandaicScript type Alphabet Time period2nd century AD — presentDirectionRight-to-left script LanguagesClassical MandaicNeo-MandaicRelated scriptsParent systemsPhoenicianAramaicMandaicISO 15924ISO 15924Mand (140), Mandaic, MandaeanUnicodeUnicode aliasMandaicUnicode rangeU+0840–U+085F This article contains phonetic transcriptions in the International Phonetic Alphabet (IPA). For an introductory guide on IPA symbols, see …
American gridiron football player (born 1978) This biography of a living person needs additional citations for verification. Please help by adding reliable sources. Contentious material about living persons that is unsourced or poorly sourced must be removed immediately from the article and its talk page, especially if potentially libelous.Find sources: Walter Spencer Canadian football – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (April 2022) (Learn…
1988 album by Brian Wilson Brian WilsonStudio album by Brian WilsonReleasedJuly 12, 1988 (1988-07-12)RecordedApril 1987 – May 5, 1988[1]StudioGround Control (Santa Monica)VillageSumaSoundcastle (Los Angeles)Larabee and Smoke Tree Ranch (Palm Springs)Hit Factory (New York City)Dolphin Sound (Honolulu)Twilight Sound (Boston)[2]GenreProgressive popLength37:20LabelSire/RepriseProducerBrian WilsonAndy PaleyRuss TitelmanLenny WaronkerJeff LynneBrian Wilson chronolo…
This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Quinta Vigia – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (February 2020) (Learn how and when to remove this message) Quinta in Funchal, PortugalQuinta VigiaQuinta Vigia's main façade as seen from the gardensFormer namesQuinta das AngústiasQuinta LambertRecord …
Federal electoral district of Germany 91 Euskirchen – Rhein-Erft-Kreis IIElectoral districtfor the BundestagEuskirchen – Rhein-Erft-Kreis II in 2025StateNorth Rhine-WestphaliaPopulation324,100 (2019)Electorate249,198 (2021)Major settlementsEuskirchenErftstadtBrühl (Rhineland)Area1,428.1 km2Current electoral districtCreated1949PartyCDUMemberDetlef SeifElected2009, 2013, 2017, 2021 Euskirchen – Rhein-Erft-Kreis II is an electoral constituency (German: Wahlkreis) represented in the Bundestag…
Ethnic group Ethnic group Korean CubansCoreano Cubanos한국계 쿠바인Total population800Regions with significant populationsHavana · MatanzasLanguagesCuban SpanishRelated ethnic groupsKorean Mexicans Korean Cubans (Spanish: Coreano Cubanos, Korean: 한국계 쿠바인; RR: Hangukgye kubain) are citizens of Cuba of Korean ancestry. Most of them are descendants of Korean immigrant farmers from Mexico who left to Cuba in search of a better life. Today about 8…
Disambiguazione – Nosedo rimanda qui. Se stai cercando la frazione di Isola in Slovenia, vedi Nosedo (Isola). NosedoIl Cristo benedicente a Nosedo, al confine con Corvetto Stato Italia Regione Lombardia Provincia Milano Città Milano CircoscrizioneMunicipio 4 Codice postale20139, 20141 Altitudine111 m s.l.m. Nome abitantinosedesi NosedoNosedo (Milano) Nosedo (Nosed[1] in dialetto milanese, AFI: [nuˈzeːt]) è un quartiere di Milano, posto nella periferia me…
Polish crime drama television series BringBackAlicePolish HBO Max posterGenre Crime drama Mystery Thriller Teen drama Created by Marcin Kubawski Miłosz Sakowski Caleb Ranson Written by Marcin Kubawski Miłosz Sakowski Caleb Ranson Danuta Krasnohorska Directed byDawid NickelStarring Helena Englert Sebastian Dela Bartłomiej Deklewa Katarzyna Gałązka Vitalik Havryla Marcel Opaliński Mila Jankowska ComposerÁdám BalázsCountry of originPolandOriginal languagePolishNo. of seasons1No. of episode…