Kepulauan Aru adalah sebuah kepulauan yang terletak di perbatasan bagian tenggara Indonesia. Secara administratif, Kepulauan Aru merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Nama Kepulauan Aru mulai dikenal dalam peta-peta buatan orang Portugis pada abad ke-16 M.
Sejarah
Kepulauan Aru telah menjadi salah satu lokasi perdagangan pribumi di Kepulauan Maluku sejak kedatangan orang asing ke Nusantara. Lokasinya menjadi tempat perdagangan rempah-rempah, bulu burung dan produk alam buatan pribumi. Namun nama Kepulauan Aru tidak dikenali secara langsung oleh para pedagang asing yang datang berdagang di Kepulauan Maluku. Nama Kepulauan Aru pertama kali disebutkan dalam dokumen-dokumen Eropa pada abad ke-16. Penyebutan Kepulauan Aru yang mula-mula ditemukan pada peta-peta orang Portugis. Peta Dauphin buatan sekitar tahun 1530-1536 menamainya sebagai 'Arrum'. Kemudian Peta Descelier yang dibuat pada tahun 1550 menyebut Kepulauan Aru sebagai Arru. Peta lain yang menyebutkan nama Kepulauan Aru ialah Peta Mercator yang dibuat pada tahun 1569. Pada peta ini, Kepulauan Aru disebut Aruu.[1]
Orang Portugis yang diketahui pertama kali berkeliling di sekitar Kepulauan Aru ialah Martin Alfonso de Melo yang bekerja sebagai navigator. Martin mengamati Kepulauan Aru selama musim dingin tahun 1522 hingga tahun 1524. Kemudian pada tahun 1526, orang Portugis lain yang diperkirakan telah berkeliling di sekitar Kepulauan Aru ialah Gomes de Sequeira.[1]
Informasi lain mengenai Kepulauan Aru diperoleh dari orang Belanda yang mengadakan perjalanan ke Kepulauan Maluku pada abad ke-17. Pelayaran ke Kepulauan Aru oleh orang Belanda pertama kali oleh Willem Janszoon dengan menggunakan kapal Duyfken pada tahun 1606. Namun tidak diperoleh informasi mengenai pendaratan kapalnya di daratan Kepulauan Aru.[2]
Geografi
Letak Kepulauan Aru berada di perairan dangkal Laut Arafura. Lokasinya menempati tepi Paparan Sahul dengan perairan luas di sekelilingnya. Pulau-pulau di Kepulauan Aru termasuk wilayah Kabupaten Kepulauan Aru dalam wilayah Provinsi Maluku, Indonesia. Lokasi Kepulauan Aru menjadi kepulauan terluar bagian tenggara wilayah Indonesia.[3] Dalam tata ruang Pemerintah Provinsi Maluku, Kepulauan Aru menjadi salah satu dari 12 kepulauan dalam wilayah Provinsi Maluku.[4]
Sumber daya
Sumber daya perikanan
Perairan Kepulauan Aru memiliki sumber daya perikanan yang melimpah yakni udang. Sehingga penangkapan udang menjadi ciri khas perikanan tangkap di Kepulauan Aru.[5]
Pemerintahan
Pulau Wamar yang merupakan salah satu pulau dalam Kepulauan Aru, menjadi lokasi ibu kota dari Kabupaten Kepulauan Aru, yaitu Dobo.[6]
^Noya, Yunita A. (2021). "Konfigurasi Geologis dan Arus Laut di Kepulauan Maluku". Dalam Tetelepta, J. M. S., Uneputty, P. A., dan Matrutty, D. D. P. Sistem Perikanan dan Kelautan di Wilayah Kepulauan. Pattimura University Press. hlm. 16. ISBN978-602-5943-61-4.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link)
^Matrutty, Delly D. P. (2021). "Daerah Penangkapan Ikan Daerah Kepulauan dan Keberlanjutan-nya". Dalam Tetelepta, J. M. S., Uneputty, P. A., dan Matrutty, D. D. P. Sistem Perikanan dan Kelautan di Wilayah Kepulauan. Pattimura University Press. hlm. 47. ISBN978-602-5943-61-4.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link)
Schapper, Antoinette (2018). Wooi Fana: Ujir Sepanjang Masa [Wooi Fana. Life and times in Ujir] (PDF). Diterjemahkan oleh Moeimam, Susi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. ISBN978-602-433-661-5.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)