Meskipun bernama sate balanga, Masakan Gorontalo ini tidak disajikan seperti sate pada umumnya dengan tusukan bambu. Berbeda dengan sajian Sate dengan saus kecap maupun kacang, Sate Balanga diolah dengan cara ditumis tanpa proses pembakaran.[4]
Kultur beternak yang digemari masyarakat Gorontalo membuat ketersediaan daging kambing maupun daging sapi segar terus tersedia dengan baik. Pada masa lalu, hidangan Sate Balanga hanya dapat dijumpai pada saat lebaran Idul Adha,[5] namun kini mudah dijumpai di banyak Rumah Makan di Gorontalo dan selalu menjadi menu utama dalam setiap acara perayaan masyarakat Gorontalo.
Varian Sate Balanga
Sate Balanga biasanya dimasak menggunakan dua bahan utama yaitu Daging Kambing atau Daging Sapi. Dengan adanya perbedaan bahan utama masakan ini membuat Sate Balanga memiliki 2 (dua) varian, yaitu:
Sate Balanga Kambing
Sate Balanga Sapi
Ciri khas
Sate Balanga merupakan salah satu hidangan utama dalam Masakan Gorontalo. Datangnya Islam ke tanah Gorontalo juga membawa pengaruh bagi cita rasa masakan lokal dengan bahan utama daging sapi maupun kambing muda segar ini.
Sate Balanga pada prinsipnya merupakan Masakan khas Masyarakat Gorontalo hasil adaptasi dari kuliner khas Timur Tengah (Arab) yang ciri utamanya adalah penggunaan jinten dan kapulaga.
Sate Balanga pada umumnya sering disantap bersama nasi putih, Sate Balanga juga disantap dengan nasi kebuli ataupun nasi kuning.